BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu hak bayi baru lahir adalah mendapatkan ASI dari ibu kandungnya. Selama hamil, payudara berkembang sedemikian rupa dan menghasilkan air susu.
Produksi susu ini siap diberikan kepada bayi dengan cara menyusui Eva Ellya Sibagariang, 2010.
Pemberian ASI sangat penting karena ASI adalah makanan utama bayi. Dengan ASI, bayi akan tumbuh sempurna sebagai manusia yang sehat, bersifat lemah
lembut dan mempunyai IQ yang tinggi. Pemberian kolostrum serta proses menyusui yang benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun generasi
yang berkualitas. Seperti kita ketahui, kolostrum memiliki konsentrasi gizi dan imunitas tinggi yang diproduksi pada tahap kehamilan dan hari-hari awal setelah
melahirkan Suradi, 2008. Pada tahun 1979, lebih dari 50 para ibu di Amerika menyusui bayinya.
Dewasa ini, sekitar 60 para ibu menyusui bayinya yang baru lahir dan kira-kira 22 masih tetap menyusui bayinya yang sudah berusia enam bulan, meskipun angka
ini lebih tinggi daripada 50 tahun terakhir, angka ini masih tetap di bawah tujuan yang dipublikasikan oleh Healthy People 2000 dan National Promotion and Disease
Prevention Objective, dimana harapan mereka setidaknya 75 wanita menyusui bayinya yang baru lahir dan 50 dari ibu-ibu ini masih menyusui bayinya sampai
lima atau enam bulan Simkin, Penny, 2008, hal 373 .
Universitas Sumatera Utara
Di Indonesia hanya sekitar 8 saja ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai berumur enam bulan dan hanya 4 yang langsung disusui
pada waktu satu jam pertama setelah kelahirannya. Padahal 21.000 kematian bayi baru lahir usia 28 hari di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada jam
pertama kelahirannya Sujiyatini, Nurjanah Kurniati, 2010. Menurut UNICEF, ASI eksklusif dapat menekan angka kematian bayi di
Indonesia dan juga menyatakan bahwa 30.000 kematian di Indonesia dan 10 juta kematian bayi di dunia setiap tahun dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif
selama enam bulan sejak jam pertama kelahirannya tanpa memberikan makanan dan minuman tanbahan kepada bayi Sujiyatini, Nurjanah Kurniati, 2010.
Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena timbulnya beberapa masalah pada ibu maupun pada bayi. Pada sebagian ibu yang tidak paham
masalah ini, kegagalan menyusui sering dianggap masalah pada anaknya saja Manajemen Laktasi, 2004 .
Selama kehamilan, payudara disiapkan untuk laktasi. Pembesaran payudara terjadi dengan adanya penambahan sistem vascular dan limpatik sekitar payudara
sehingga menjadi besar, mengeras dan sakit bila disentuh. Sementara itu, konsentrasi hormone yang menstimulasi perkembangan payudara selama ibu hamil menurun
dengan cepat setelah bayi lahir. Waktu yang dibutuhkan hormon-hormon ini untuk kembali ke kadar sebelum hamil sebagian ditentukan oleh apakah ibu menyusui atau
tidak Anik Maryunani, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Bendungan air susu terjadi akibat pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan bendungan ASI dan rasa
nyeri disertai kenaikan suhu badan Sarwono, 2005, hal.700. Almeida dan Kitaty 1986, dalam William, 2006, hal.453 melaporkan bahwa
13 wanita postpartum mengalami deman akibat bendungan air susu dan berkisar antara 37,8 sampai 39
o
C yang biasanya berlangsung antara empat sampai enam belas jam.
Umumnya setelah melahirkan, payudara ibu membesar, terasa panas, keras, dan tidak nyaman. Pembesaran tersebut dikarenakan peningkatan suplai darah ke
payudara bersamaan dengan terjadinya produksi air susu. Biasanya hal ini berlangsung selama beberapa hari. Kondisi ini bersifat normal dan tidak perlu
dikhawatirkan. Namun, terkadang pembesaran itu terasa menyakitkan sehinga ibu tidak leluasa mengenakan kutang ataupun membiarkan benda apapun menyentuh
payudaranya Dwi Sunar Prasetyono, 2009. Pada permulaan nifas apabila bayi tidak menyusu dengan baik, atau kemudian
apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna, terjadi pembendungan air susu. Payudara panas serta keras pada perabaan dan nyeri: suhu badan tidak naik.
Puting susu bisa mendatar dan hal ini menyulitkan bayi untuk menyusu. Kadang- kadang pengeluaran air susu juga terhalang sebab duktus laktiferi menyempit karena
pembesaran vena serta pembuluh limfe Sarwono. 2005, hal.700.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengalaman yang peneliti dapatkan di masyarakat, ibu postpartum yang menyusui bayinya pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan
ada yang mengalami bendungan ASI terutama ibu primipara dan ibu yang melahirkan dengan cara operasi. Mereka mengatakan pada keadaan ini seringkali
menghentikan menyusui karena payudaranya terasa sakit, tidak jika ada yang menyentuh payudaranya dan merasa tidak nyaman saat menyusui bayinya, mereka
juga menganggap jika payudara mengalami masalah, maka harus menghentikan menyusui bayinya karena rasa sakit yang dialami dan agar tidak menularkan penyakit
kepada bayinya tersebut. Dari uraian tersebut, maka di sini penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
pengetahuan dan sikap ibu postpartum terhadap pencegahan bendungan ASI di Medan Tahun 2011.
B. Perumusan Masalah