Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat
Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nomor Responden :
2. Umur Ibu :
3. Pendidikan : ( ) SD
( ) SMP ( ) SMA
( ) Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan : ( ) Ibu Rumah Tangga
( ) Wiraswasta ( ) PNS
5. Penghasilan Keluarga per bulan: 6. Paritas ( Jumlah Anak) :
B. PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara
Beri tanda silanf ( x ) pada jawaban yang anda pilih
Keterangan jawaban : a. Tahu (T) dengan nilai 1
b. Tidak tahu (TT) dengan nilai 0
No PERTANYAAN Tahu Tidak
Tahu 1 ASI Eksklusif adalah pemberian ASI
tanpa pemberian makan tambahan lain pada umur 0-6 bulan
2 Tujuan ASI Eksklusif adalah
memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit
3 Manfaat ASI Ekslusif pada bayi adalah bayi mendapat zat antibodi alami serta
(2)
mengandung gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan termasuk kecerdasan bayi
4 Pertama kali pemberian ASI Ekslusif diberikan segera setelah melahirkan 5 Kolostrum adalah air susu yang
pertama kali keluar
6 ASI Ekslusif perlu dilakukan secara rutin sampai bayi berumur 6 bulan 7 Produksi ASI ditentukan oleh aktivitas
hormon prolaktin di kelenjar otak, sehingga perlu mengkonsumsi makanan yang memiliki kecukupan gizi untuk produksi ASI
8 Manfaat pemberian kolostrum dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan mengandung zat anti infeksi 9 Salah satu kerugian dalam pemberian
Pengganti ASI ( PASI) adalah PASI mudah tercemar oleh kuman
10 Kolostrum berwarna kuning
11 ASI tidak diberikan menggunakan botol, cangkir, maupun dot
12 Selain membentuk zat antibodi, manfaat ASI melindungi bayi dari infeksi
pencernaan
13 Manfaat ASI untuk ibu adalah menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan serta membuat ibu lebih cepat langsing 14 Pemberian ASI juga dapat mencegah
kanker pada ibu
15 MPASI bisa memicu alergi pada bayi, gangguan pencernaan atau obesitas
(3)
C. KUESIONER SIKAP IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF a. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
pendapat saudara
b. Berikan tanda contreng (x) pada jawaban yang anda pilih Keterangan jawaban :
Pertanyaan Positif
a. Sangat tidak setuju (STS) dengan nilai 1 b. Tidak setuju (TS) dengan nilai 2
c. Ragu-ragu (RG) dengan nilai 3 d. Setuju (S) dengan nilai 4
e. Sangat setuju (SS) dengan nilai 5 Pertanyaan Negatif
a. Sangat setuju (SS) dengan nilai 1 b. Setuju (S) dengan nilai 2
c. Ragu-ragu (RG) dengan nilai 3 d. Tidak setuju (TS) dengan nilai 4
e. Sangat tidak setuju (STS) dengan nilai 5
NO PERTANYAAN SS S RG TS STS
1 ASI diberikan segera setelah ibu melahirkan
2 Informasi tentang ASI penting bagi ibu
3 Ibu memberikan ASI pada bayinya satu kali dalam sehari 4 Ibu tidak memberikan ASI
kepada bayinya karena percaya ASI yang pertama kali keluar adalah susu basi 5 ASI ekslusif akan
memberikan manfaat bagi ibu, bayi dan negara
6 Pendidikan Kesehatan tentang ASI Eksklusif perlu diberikan kepada wanita dewasa karena nantinya wanita dewasa akan
(4)
mempunyai anak
7 Ibu memakan makanan yang bervariasi untuk memenuhi gizi serta mendukung kelancaran produkasi ASI 8 Dalam pemberian ASI
diperlukan keahlian atau perlakuan khusus dan benar oleh ibu ketika menyusui 9 Suami tidak ikut campur
dalam dukungan pemberian ASI Eksklusif
10 Pemberian ASI hanya perlu dilakukan ketika bayi menangis
11 Pemberian kolostrum
menimbulkan diare pada bayi 12 ASI yang diberikan kepada
bayi bersamaan dengan makanan dan minuman 13 Untuk memenuhi kebutuhan
pada bayi , ibu harus memakan makanan yang mahal agar tercukupi gizi dalam ASI
14 Jika ibu mampu memberikan ASI maka bayi tidak
diberikan susu formula 15 Pemberian ASI Eksklusif
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun
(5)
D. KUESIONER TINDAKAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF
1. Apakah ibu memberikan ASI saja tanpa makanan tambahan (ASI ekslusif) sampai bayi minimal berusia 6 bulan?
a. Ya b. Tidak
2. Jika “Ya” apa alasan Ibu?,sebutkan… 3. Jika “Tidak” apa alasan Ibu?,sebutkan…
(6)
Lampiran 2
MASTER DATA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN, DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
No Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Paritas
Pengetahuan Sikap
Tindakan Total Kategori Total Kategori
1 1 2 1 1 1 6 2 31 2 1
2 2 3 1 1 2 5 1 68 5 0
3 1 2 2 1 1 10 2 35 2 1
4 2 2 1 1 2 15 3 68 5 0
5 1 3 2 2 1 11 3 36 2 1
6 2 2 1 1 1 6 2 38 2 1
7 2 3 1 2 1 6 2 34 2 1
8 1 3 2 1 1 3 1 38 2 1
9 2 3 2 1 1 15 3 34 2 1
10 2 2 1 2 1 6 2 36 2 1
11 2 3 2 1 2 3 1 24 1 1
12 1 2 2 1 1 15 3 27 2 1
13 1 3 2 1 1 7 2 29 2 1
14 2 2 1 2 2 15 3 66 5 0
(7)
16 1 1 1 1 1 6 2 44 3 1
17 1 2 2 2 1 5 1 48 3 1
18 1 3 2 2 1 7 2 32 2 1
19 1 2 1 1 2 7 2 56 4 0
20 1 2 1 1 2 10 2 26 1 1
21 1 3 1 1 1 15 3 52 4 0
22 1 3 1 1 1 11 3 40 3 1
23 1 2 1 2 1 6 2 39 3 1
24 1 3 1 2 1 6 2 44 3 1
25 1 2 2 2 1 15 3 57 4 0
26 1 3 1 1 1 11 3 40 3 1
27 1 2 2 2 1 6 2 39 3 1
28 1 2 1 1 1 5 1 48 3 1
29 2 3 2 2 1 9 2 44 3 1
30 2 2 1 1 2 6 2 65 5 0
31 1 2 1 1 1 6 2 28 2 1
32 2 1 2 1 1 15 3 24 1 1
33 1 2 1 2 2 6 2 38 2 1
34 2 3 2 2 2 15 3 60 4 0
(8)
36 1 2 1 2 2 6 2 37 2 1
37 1 3 2 1 1 9 2 37 2 1
38 1 3 1 1 1 6 2 44 3 1
39 2 3 2 1 2 7 2 55 4 0
40 1 3 1 1 1 10 2 30 2 1
41 2 2 1 1 2 15 3 52 4 0
42 1 3 2 1 1 11 3 38 2 1
43 1 3 2 2 1 6 2 42 3 1
44 1 3 1 1 1 7 2 36 2 1
45 1 3 2 1 1 15 3 34 2 0
46 2 3 1 2 2 7 2 46 3 1
47 1 3 2 2 1 6 2 44 3 1
48 1 3 1 1 1 15 3 56 4 1
49 1 3 2 1 1 5 1 55 4 1
50 2 2 1 1 2 15 3 55 4 0
51 1 2 1 1 2 11 3 36 2 1
52 1 3 1 2 1 6 2 34 2 1
53 1 2 2 2 1 5 1 48 3 1
54 1 3 1 2 1 9 2 44 3 1
(9)
56 1 3 2 2 2 6 2 52 4 1
57 1 3 2 1 1 15 3 52 4 0
58 1 2 2 2 1 11 3 38 2 1
59 1 4 2 1 1 6 2 35 2 1
60 1 2 2 1 1 6 2 32 2 1
61 2 2 1 2 2 15 3 56 4 0
62 1 3 1 1 1 11 3 32 2 1
63 1 3 2 2 2 6 2 36 2 1
64 1 2 1 1 1 15 3 35 2 1
65 1 2 2 2 1 6 2 36 2 1
66 1 2 1 1 1 15 3 55 4 0
67 2 2 2 1 2 11 3 37 2 1
68 1 2 1 1 2 6 2 35 2 1
69 1 3 2 1 1 9 2 32 2 1
70 1 3 1 1 2 6 2 38 2 1
71 2 3 1 1 2 5 1 55 4 0
72 2 2 1 1 2 10 2 35 2 1
73 1 3 1 2 1 15 3 52 4 0
74 1 2 1 1 1 11 3 28 2 1
(10)
76 1 3 1 2 2 6 2 29 2 1
77 2 2 1 1 2 15 3 52 4 0
78 1 2 1 1 1 11 3 38 2 1
79 2 3 2 1 2 6 2 38 2 1
80 1 3 1 2 2 15 3 52 4 0
81 1 3 2 1 1 11 3 36 2 1
82 1 3 2 2 1 6 2 31 2 1
83 1 3 1 2 1 9 2 30 2 1
84 1 4 3 1 1 6 2 28 2 1
(11)
Lampiran3 Output Data
ANALISIS UNIVARAT
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 20-35 tahun 61 71,8 71,8 71,8
< 20 dan >35 tahun 24 28,2 28,2 100,0
Total 85 100,0 100,0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
SD 2 2,4 2,4 2,4
SMP 36 42,4 42,4 44,7
SMA 44 51,8 51,8 96,5
PT 3 3,5 3,5 100,0
Total 85 100,0 100,0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ibu Rumah tangga 48 56,5 56,5 56,5
wiraswasta 35 41,2 41,2 97,6
PNS 2 2,4 2,4 100,0
Total 85 100,0 100,0
Penghasilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
<=Rp.1.870.000 53 62,4 62,4 62,4
>Rp.1.870.000 32 37,6 37,6 100,0
(12)
paritas
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid <=2 56 65,9 65,9 65,9
>2 29 34,1 34,1 100,0
Total 85 100,0 100,0
p1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid T 85 100,0 100,0 100,0
p2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 5 5,9 5,9 5,9
T 80 94,1 94,1 100,0
Total 85 100,0 100,0
p3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 62 72,9 72,9 72,9
T 23 27,1 27,1 100,0
Total 85 100,0 100,0
p5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 47 55,3 55,3 55,3
T 38 44,7 44,7 100,0
Total 85 100,0 100,0
p4
26 30,6 30,6 30,6
59 69,4 69,4 100,0
85 100,0 100,0
TT T Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
(13)
p6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 51 60,0 60,0 60,0
T 34 40,0 40,0 100,0
Total 85 100,0 100,0
p7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 48 56,5 56,5 56,5
T 37 43,5 43,5 100,0
Total 85 100,0 100,0
p8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 22 25,9 25,9 25,9
T 63 74,1 74,1 100,0
Total 85 100,0 100,0
p9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 52 61,2 61,2 61,2
T 33 38,8 38,8 100,0
Total 85 100,0 100,0
p10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 39 45,9 45,9 45,9
T 46 54,1 54,1 100,0
Total 85 100,0 100,0
p11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 14 16,5 16,5 16,5
T 71 83,5 83,5 100,0
(14)
p12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 24 28,2 28,2 28,2
T 61 71,8 71,8 100,0
Total 85 100,0 100,0
p13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 46 54,1 54,1 54,1
T 39 45,9 45,9 100,0
Total 85 100,0 100,0
p14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 28 32,9 32,9 32,9
T 57 67,1 67,1 100,0
Total 85 100,0 100,0
p15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TT 43 50,6 50,6 50,6
T 42 49,4 49,4 100,0
Total 85 100,0 100,0
PENGETAHUAN
8 9,4 9,4 9,4
46 54,1 54,1 63,5
31 36,5 36,5 100,0
85 100,0 100,0
TT CT T Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
(15)
s1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 4 4,7 4,7 4,7
TS 21 24,7 24,7 29,4
RG 7 8,2 8,2 37,6
S 39 45,9 45,9 83,5
SS 14 16,5 16,5 100,0
Total 85 100,0 100,0
s2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 4 4,7 4,7 4,7
TS 17 20,0 20,0 24,7
RG 13 15,3 15,3 40,0
S 32 37,6 37,6 77,6
SS 19 22,4 22,4 100,0
Total 85 100,0 100,0
s3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 17 20,0 20,0 20,0
TS 39 45,9 45,9 65,9
RG 11 12,9 12,9 78,8
S 7 8,2 8,2 87,1
SS 11 12,9 12,9 100,0
(16)
s4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 6 7,1 7,1 7,1
TS 16 18,8 18,8 25,9
RG 26 30,6 30,6 56,5
S 31 36,5 36,5 92,9
SS 6 7,1 7,1 100,0
Total 85 100,0 100,0
s5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 3 3,5 3,5 3,5
TS 28 32,9 32,9 36,5
RG 18 21,2 21,2 57,6
S 16 18,8 18,8 76,5
SS 20 23,5 23,5 100,0
Total 85 100,0 100,0
s6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 3 3,5 3,5 3,5
TS 26 30,6 30,6 34,1
RG 38 44,7 44,7 78,8
S 6 7,1 7,1 85,9
SS 12 14,1 14,1 100,0
(17)
s7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 11 12,9 12,9 12,9
TS 43 50,6 50,6 63,5
RG 13 15,3 15,3 78,8
S 15 17,6 17,6 96,5
SS 3 3,5 3,5 100,0
Total 85 100,0 100,0
s8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 3 3,5 3,5 3,5
TS 28 32,9 32,9 36,5
RG 41 48,2 48,2 84,7
S 10 11,8 11,8 96,5
SS 3 3,5 3,5 100,0
Total 85 100,0 100,0
s9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 34 40,0 40,0 40,0
TS 39 45,9 45,9 85,9
RG 1 1,2 1,2 87,1
S 10 11,8 11,8 98,8
SS 1 1,2 1,2 100,0
(18)
s10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 1,2 1,2 1,2
TS 64 75,3 75,3 76,5
RG 1 1,2 1,2 77,6
S 19 22,4 22,4 100,0
Total 85 100,0 100,0
s11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 48 56,5 56,5 56,5
RG 29 34,1 34,1 90,6
S 3 3,5 3,5 94,1
SS 5 5,9 5,9 100,0
Total 85 100,0 100,0
s12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 1,2 1,2 1,2
TS 64 75,3 75,3 76,5
RG 14 16,5 16,5 92,9
S 2 2,4 2,4 95,3
SS 4 4,7 4,7 100,0
(19)
s13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 26 30,6 30,6 30,6
TS 47 55,3 55,3 85,9
RG 6 7,1 7,1 92,9
S 1 1,2 1,2 94,1
SS 5 5,9 5,9 100,0
Total 85 100,0 100,0
s14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 6 7,1 7,1 7,1
TS 25 29,4 29,4 36,5
RG 19 22,4 22,4 58,8
S 16 18,8 18,8 77,6
SS 19 22,4 22,4 100,0
Total 85 100,0 100,0
s15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 4 4,7 4,7 4,7
TS 23 27,1 27,1 31,8
RG 30 35,3 35,3 67,1
S 11 12,9 12,9 80,0
SS 17 20,0 20,0 100,0
Total 85 100,0 100,0
tindakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
ya 21 24,7 24,7 24,7
tidak 64 75,3 75,3 100,0
(20)
ANALISIS BIVARIAT
Umur *Tindakan Pemberian ASI Eksklusif
Crosstab
9 52 61
15,1 45,9 61,0
14,8% 85,2% 100,0%
42,9% 81,3% 71,8%
10,6% 61,2% 71,8%
12 12 24
5,9 18,1 24,0
50,0% 50,0% 100,0%
57,1% 18,8% 28,2%
14,1% 14,1% 28,2%
21 64 85
21,0 64,0 85,0
24,7% 75,3% 100,0%
100,0% 100,0% 100,0%
24,7% 75,3% 100,0%
Count
Expected Count % wit hin umurk % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin umurk % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin umurk % wit hin t indakan % of Total 20-35 tahun
< 20 dan >35 tahun umurk
Total
y a tidak
tindakan
Total
Chi-Square Tests
11,502b 1 ,001 ,001 ,001
9,685 1 ,002
10,725 1 ,001 ,002 ,001
,002 ,001
11,367c 1 ,001 ,001 ,001 ,001
85 Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
Computed only f or a 2x2 table a.
0 cells (,0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 5,93. b.
The standardized st at ist ic is -3, 371. c.
(21)
Pendidikan * Tindakan Pemberian ASI Eksklusif
Crosstab0 2 2
,5 1,5 2,0
,0% 100,0% 100,0%
,0% 3,1% 2,4%
,0% 2,4% 2,4%
11 25 36
8,9 27,1 36,0
30,6% 69,4% 100,0% 52,4% 39,1% 42,4% 12,9% 29,4% 42,4%
10 34 44
10,9 33,1 44,0
22,7% 77,3% 100,0% 47,6% 53,1% 51,8% 11,8% 40,0% 51,8%
0 3 3
,7 2,3 3,0
,0% 100,0% 100,0%
,0% 4,7% 3,5%
,0% 3,5% 3,5%
21 64 85
21,0 64,0 85,0
24,7% 75,3% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 24,7% 75,3% 100,0% Count
Expected Count % wit hin pendidikan % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin pendidikan % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin pendidikan % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin pendidikan % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin pendidikan % wit hin t indakan % of Total SD SMP SMA PT pendidikan Total
y a tidak tindakan
Total
Chi-Square Tests
2,395a 3 ,494 ,471
3,563 3 ,313 ,375
1,560 ,736
,594b 1 ,441 ,535 ,286 ,123
85 Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
4 cells (50,0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is ,49. a.
The standardized st at ist ic is ,771. b.
(22)
Pekerjaan * Tindakan Pemberian ASI Eksklusif
Crosstab
15 33 48
11,9 36,1 48,0
31,3% 68,8% 100,0%
71,4% 51,6% 56,5%
17,6% 38,8% 56,5%
6 29 35
8,6 26,4 35,0
17,1% 82,9% 100,0%
28,6% 45,3% 41,2%
7,1% 34,1% 41,2%
0 2 2
,5 1,5 2,0
,0% 100,0% 100,0%
,0% 3,1% 2,4%
,0% 2,4% 2,4%
21 64 85
21,0 64,0 85,0
24,7% 75,3% 100,0%
100,0% 100,0% 100,0%
24,7% 75,3% 100,0%
Count
Expected Count % wit hin pekerjaan % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin pekerjaan % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin pekerjaan % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin pekerjaan % wit hin t indakan % of Total Ibu Rumah tangga
wiraswast a
PNS pekerjaan
Total
y a tidak
tindakan
Total
Chi-Square Tests
2,838a 2 ,242 ,217
3,349 2 ,187 ,217
2,407 ,286
2,796b 1 ,094 ,110 ,071 ,046
85 Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
2 cells (33,3%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is ,49. a.
The standardized st at ist ic is 1,672. b.
(23)
Penghasilan* Tindakan Pemberian ASI Eksklusif
Crosstab
14 39 53
13,1 39,9 53,0
26,4% 73,6% 100,0%
66,7% 60,9% 62,4%
16,5% 45,9% 62,4%
7 25 32
7,9 24,1 32,0
21,9% 78,1% 100,0%
33,3% 39,1% 37,6%
8,2% 29,4% 37,6%
21 64 85
21,0 64,0 85,0
24,7% 75,3% 100,0%
100,0% 100,0% 100,0%
24,7% 75,3% 100,0%
Count
Expected Count % wit hin penghasilan % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin penghasilan % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin penghasilan % wit hin t indakan % of Total <=Rp.1.870.000
>Rp.1.870.000 penghasilan
Total
y a tidak
tindakan
Total
Chi-Square Tests
,221b 1 ,638 ,796 ,421
,044 1 ,833
,224 1 ,636 ,796 ,421
,796 ,421
,218c 1 ,640 ,796 ,421 ,186
85 Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
Computed only f or a 2x2 table a.
0 cells (,0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 7,91. b.
The standardized st at ist ic is ,467. c.
(24)
Paritas * Tindakan Pemberian ASI Eksklusif
Crosstab7 49 56
13,8 42,2 56,0
12,5% 87,5% 100,0% 33,3% 76,6% 65,9%
8,2% 57,6% 65,9%
14 15 29
7,2 21,8 29,0
48,3% 51,7% 100,0% 66,7% 23,4% 34,1% 16,5% 17,6% 34,1%
21 64 85
21,0 64,0 85,0
24,7% 75,3% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 24,7% 75,3% 100,0% Count
Expected Count % wit hin paritask % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin paritask % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin paritask % wit hin t indakan % of Total <=2
>2 paritask
Total
y a tidak tindakan
Total
Chi-Square Tests
13,146b 1 ,000 ,001 ,000
11,293 1 ,001
12,677 1 ,000 ,001 ,000
,001 ,000
12,991c 1 ,000 ,001 ,000 ,000
85 Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
Computed only f or a 2x2 table a.
0 cells (,0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 7,16. b.
The standardized st at ist ic is -3, 604. c.
(25)
Pengetahuan * Tindakan Pemberian ASI Eksklusif
Crosstab
2 6 8
2,0 6,0 8,0
25,0% 75,0% 100,0%
9,5% 9,4% 9,4%
2,4% 7,1% 9,4%
5 41 46
11,4 34,6 46,0
10,9% 89,1% 100,0%
23,8% 64,1% 54,1%
5,9% 48,2% 54,1%
14 17 31
7,7 23,3 31,0
45,2% 54,8% 100,0%
66,7% 26,6% 36,5%
16,5% 20,0% 36,5%
21 64 85
21,0 64,0 85,0
24,7% 75,3% 100,0%
100,0% 100,0% 100,0%
24,7% 75,3% 100,0%
Count
Expected Count
% wit hin PENGETAHUAN % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count
% wit hin PENGETAHUAN % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count
% wit hin PENGETAHUAN % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count
% wit hin PENGETAHUAN % wit hin t indakan % of Total TT
CT
T PENGETAHUAN
Total
y a tidak
tindakan
Total
Chi-Square Tests
11,707a 2 ,003 ,004
11,734 2 ,003 ,002
11,507 ,002
6,469b 1 ,011 ,014 ,008 ,006
85 Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
1 cells (16,7%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is 1,98. a.
The standardized st at ist ic is -2, 543. b.
(26)
Sikap * Tindakan Pemberian ASI Eksklusif
Crosstab
0 3 3
,7 2,3 3,0
,0% 100,0% 100,0%
,0% 4,7% 3,5%
,0% 3,5% 3,5%
1 43 44
10,9 33,1 44,0
2,3% 97,7% 100,0%
4,8% 67,2% 51,8%
1,2% 50,6% 51,8%
0 15 15
3,7 11,3 15,0
,0% 100,0% 100,0%
,0% 23,4% 17,6%
,0% 17,6% 17,6%
15 3 18
4,4 13,6 18,0
83,3% 16,7% 100,0%
71,4% 4,7% 21,2%
17,6% 3,5% 21,2%
5 0 5
1,2 3,8 5,0
100,0% ,0% 100,0%
23,8% ,0% 5,9%
5,9% ,0% 5,9%
21 64 85
21,0 64,0 85,0
24,7% 75,3% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 24,7% 75,3% 100,0% Count
Expected Count % wit hin SIKAP % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin SIKAP % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin SIKAP % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin SIKAP % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin SIKAP % wit hin t indakan % of Total Count
Expected Count % wit hin SIKAP % wit hin t indakan % of Total STS TS RG S SS SIKAP Total
y a tidak tindakan
(27)
Chi-Square Tests
66,307a 4 ,000 ,000
69,278 4 ,000 ,000
61,187 ,000
52,125b 1 ,000 ,000 ,000 ,000
85 Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
6 cells (60,0%) hav e expect ed count less t han 5. The minimum expected count is ,74. a.
The standardized st at ist ic is -7, 220. b.
(28)
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun
2016
No Pengetahuan Tahu Tidak Tahu
f % F %
1 ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa pemberian makan tambahan lain pada umur 0-6 bulan
85 100,0 0 0
2 Tujuan ASI Eksklusif adalah memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit
80 94,1 5 5,9
3 Manfaat ASI Ekslusif pada bayi adalah bayi mendapat zat antibodi alami serta
mengandung gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan termasuk kecerdasan bayi
23 27,1 62 72,9
4 Pertama kali pemberian ASI Ekslusif
diberikan segera setelah melahirkan 59 69,4 26 30,6 5 Kolostrum adalah air susu yang pertama kali
keluar 38 44,7 47 55,3
6 ASI Ekslusif perlu dilakukan secara rutin
sampai bayi berumur 6 bulan 34 40,0 51 60,0 7 Produksi ASI ditentukan oleh aktivitas
hormon prolaktin di kelenjar otak, sehingga perlu mengkonsumsi makanan yang memiliki kecukupan gizi untuk produksi ASI
37 43,5 48 56,5
8 Manfaat pemberian kolostrum dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan mengandung zat anti infeksi
63 74,1 22 25,99
9 Salah satu kerugian dalam pemberian Pengganti ASI ( PASI) adalah PASI mudah tercemar oleh kuman
33 38,8 52 61,2
10 Kolostrum berwarna kuning 46 54,1 39 45,9 11 ASI tidak diberikan menggunakan botol,
cangkir, maupun dot 71 83,5 14 16,5 12 Selain membentuk zat antibodi, manfaat ASI
melindungi bayi dari infeksi pencernaan 61 71,8 24 28,2 13 Manfaat ASI untuk ibu adalah menambah
panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan serta membuat ibu lebih cepat langsing
39 45,9 46 54,1
14 Pemberian ASI juga dapat mencegah kanker
pada ibu 57 67,1 28 32,9
15 MPASI bisa memicu alergi pada bayi,
(29)
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu
Tahun 2016
No Keterangan
Sangat
Setuju Setuju
Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak setuju f % f % f % F % f % 1 ASI diberikan segera
setelah ibu melahirkan 14 4,7 39 45,9 39 45,9 21 24,7 4 4,7 2 Informasi tentang ASI
penting bagi ibu 19 22,4 32 37,6 13 15,3 17 20,0 4 4,7 3 Ibu memberikan ASI pada
bayinya satu kali dalam
sehari 11 12,9 7 8,2 11 12,9 39 45,9 17 20,0 4 Ibu tidak memberikan ASI
kepada bayinya karena percaya ASI yang pertama kali keluar adalah susu basi
6 7,1 31 36,5 26 30,6 16 18,8 6 7,1
5 ASI ekslusif akan memberikan manfaat bagi
ibu, bayi dan negara 20 23,5 16 18,8 18 21,2 28 32,9 3 3,5 6 Pendidikan Kesehatan
tentang ASI Eksklusif perlu diberikan kepada wanita dewasa karena nantinya wanita dewasa akan mempunyai anak
12 14,1 6 7,1 38 44,7 26 30,6 3 3,5
7 Ibu memakan makanan yang bervariasi untuk memenuhi gizi serta mendukung kelancaran produkasi ASI
3 3,5 15 17,6 13 15,3 43 50,6 11 12,9
8 Dalam pemberian ASI diperlukan keahlian atau perlakuan khusus dan benar oleh ibu ketika menyusui
3 3,5 10 11,8 41 48,2 28 32,9 3 3,5
9 Suami tidak ikut campur dalam dukungan
pemberian ASI Eksklusif 1 1,2 10 11,8 1 1,2 39 45,9 34 40,0 10 Pemberian ASI hanya
perlu dilakukan ketika bayi
menangis 0 0 19 22,4 1 1,2 64 75,3 1 1,2 11 Pemberian kolostrum
menimbulkan diare pada
bayi 5 5,9 3 3,5 29 34,1 48 56,5 0 0 12 ASI yang diberikan kepada
bayi bersamaan dengan
makanan dan minuman 4 4,7 2 2,4 14 16,5 64 75,3 1 1,2 13 Untuk memenuhi
kebutuhan pada bayi , ibu harus memakan makanan yang mahal agar tercukupi gizi dalam ASI
5 5,9 1 1,2 6 7,1 47 55,3 26 30,6
14 Jika ibu mampu memberikan ASI maka bayi tidak diberikan susu formula
(30)
15 Pemberian ASI Eksklusif diberikan sampai bayi
(31)
(32)
(33)
(34)
DAFTAR PUSTAKA
Arini, H. 2012. Hubungan Umur Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pemberian Asi Eksklusif, http://aperlindraha.wordpress.com. (diakses pada tanggal 11 Desember 2015)
Azwar,A.1999. Pengantar Epidemiologi.Binarupa.Aksara.Jakarta
Dahlan, A; F. Mubin; Dian Nintyasari Mustika(2013)."Hubungan Status Pekerjaan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang." Jurnal Kebidanan2(2). Dahlan, M Sopiyudin. 2013. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu.2014.Profil Kesehatan Tahun 2013.Rantauprapat
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun2013.Medan
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. 2005.Manajemen Laktasi. Jakarta
Departemen Kesehatan RI.Nomor 450/MENKES/SK/VI/2004 Tentang Pemberian ASI secara Eksklusif di Indonesia
Dosriani. Selli.2010. Perilaku Ibu Menyusui tentang Pemberian ASI Eksklusif di Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. http://jurnal.uda.ac.id/files/Judul%207_%20Selli_FIK%20tuk%20jurnal %20vol%2023.pdf. Diakses, tanggal 03 Agustus 2015
Fikawati, S. dan A. Syafiq (2009). "Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif." Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional4(3).
Ginting, D; N. Sekarwarna; Hadyana Sukandar. (2013). Pengaruh karakteristik, faktor internal dan eksternal ibu terhadap pemberian MP-ASI dini pada bayi usia< 6 bulan di wilayah kerja puskesmas Barusjahe Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara.
Giri, W. dan M. Kurnia (2013). "Hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian asi serta pemberian asi eksklusif dengan status gizi balita usia 6–24 bulan (di kelurahan kampung kajanan kecamatan buleleng)."Pendidikan Kesehatan1(1)
(35)
Hastuti. Ing Mariani. 2005. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Keluarahan Pahlawan Kecamatan Binjai Utara Tahun 2005. Skripsi. FKM-USU Medan Juliastuti, Rani. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Pekerjaan Ibu,
dan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto.Tesis.Universitas Sebelas Maret Surakarta
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta .2014. Pusat Data dan Informasi (Situasi dan Analisis ASI Eksklusif). Kementrian Kesehatan RI. Jakarta Selatan Maryunani. Anik. 2012. Inisiasi Menyusui Dini ASI Eksklusif dan Manajemen
Laktasi.Jakarta : CV. Trans Info Media
Mitraning, W. (2014). "Hubungan antara Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, dan Sikap Ibu Bayi dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Krobokan Kota Semarang Tahun 2013." Skripsi, Fakultas Kesehatan
Mubarak, W.I. (2011). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2010.Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. . 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhuda, F. (2012). "Mahmudah. Pengaruh Karakteristik (Pendidikan, Pekerjaan), Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui Terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Tuban."Jurnal Biometrika dan Kependudukan1(1).
(36)
Peraturan Pemerintah RI No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
Perinasia.1990. Melindungi, meningkatkan dan mendukung menyusui. Jakarta Purwanti.H.S.,2004.Konsep Penerapan ASI Eksklusif.Jakarta :EGC
Puskesmas Janji.2013. Profil Kesehatan Puskesmas Janji Tahun 2013
Provewati. Atikah dan Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta: NuMed
Roesli.2002. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta : Pustaka Bunda .2005. Mengenal ASI Eksklusif-Seri 1. Jakarta : Pustaka Bunda
Sarbini, D. dan L. Hidayati (2008). "Hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dan pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Jebres Kotamadya Surakarta."
Undang-undangan RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Wadud, Musrsida A.2013. Hubungan Umur Dan Paritas Dengan Pemberian ASI eksklusif pada Bayi Berusia 0-6 Bulan di Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2013.http://poltekkespalembang.ac.id/userfiles/files/ hubungan_umur_ibu_dan_paritas_dengan_pemberian_asi_eksklusif_pad a_bayi_berusia_0.pdf . ( diakses pada tanggal 01 September 2015)
Wawan. A dan Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Widiastuti.Kurnia.
2013.HubunganPengetahuandanSikapIbutentangPemberian ASI Serta Pemberian ASI Eksklusifdengan Status GiziBalitaUsia 6-24 Bulan di KeluarahanKampungKajananKecamatanBuleleng.
(37)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan desain
cross sectional yang dimaksudkan untuk mengetahui dan menggambarkan
hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian ASI Esklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016, pengukuran atau pengamatan dilakukan pada saat bersamaan pada data variabel independen dan dependen (sekali waktu).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Desember 2015 sampai dengan Januari 2016.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak yang berumur 7-12 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016yaitu sebanyak 544 anak.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak yang berumur 7-12 bulan. Menurut Umar ( 2005 ), pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode slovin dengan perhitungan sebagai berikut:
(38)
�= N 1 + N X e²
Keterangan :
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
e = persen kelonggaran ketidakteilian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan ( 0,1)
Jumlah sampel yang diambil dari populasi penelitian ini adalah sebanyak � = 544
1+544 � 0,1 ² = 84,47 = 85
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan besar sampel sebanyak 85 orang Besar sampel ditetapkan dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah kriteria inklusi, yaitu:
1. Ibu yang mempunyai anak 7-12 bulan 2. Bersedia menjadi responden
3. Berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu.
(39)
Tabel 3.1 Distribusi Sampel Menurut Populasi
No Nama Desa Jumlah Populasi Perhitungan Sampel 1 Desa Aek Biru
Selatan
8 8
544x 85
1
2 Desa AFD I 52 52
544x85
8
3 Deasa AFD II 39 39
544x85
6 4 Desa Bandar
Kumbul
74 74
544x85
12
5 Desa Janji 102 102
544x85
16 6 Desa
Kampung Baru
97 97
544x85
16
7 Desa Sibargot 80 80
544x85
12 8 Desa Tanjung
Medan
92 92
544x85
14
Jumlah 544 85
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden yang berisi daftar pertanyaan serta jawaban yang telah disiapkan.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini dari instansi terkait penelitian, yaitu : - Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu
- Puskesmas Janji Kabupaten Labuhanbatu
(40)
3.5 Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah pemberian ASI Eksklusif. Pemberian ASI Eksklusif adalah tindakan yang dilakukan ibu menyusui apakah memberikan ASI atau tidak secara Eksklusif, tanpa ada cairan atau makanan lain selain ASI sampai usia 6 bulan
3.5.2 Variabel Independen
1. Umur ibu adalah lama waktu perjalanan hidup ibu menyusui dimulai dari sejak dilahirkan sampai sekarang, yang dinyatakan dalam tahun. 2. Pendidikan ibu adalah pendidikan formal yang pernah diikuti oleh ibu
menyusui, yang terdiri dari tingkat SD, SLTP, SMA, PT.
3. Pekerjaan adalah kegiatan yang ibu menyusui lakukan yang dapat menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Pendapatan adalah keuangan keluarga yang dihasilkan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.
5. Paritas adalah jumlah anak hidup yang pernah dilahirkan ibu.
6. Pengetahuan ibu yaitu menyangkut hal yang diketahui ibu mengenai ASI Eksklusif
7. Sikap ibu adalah respon yang diberikan ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif.
(41)
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Metode Pengukuran Karakteristik
Untuk melihat metode pengukuran karakteristik dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Karakteristik
No Variabel Kriteria Skala Ukur
1. 2. 3. 4. 5. Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Paritas
1. 20-35 tahun tahun
2. <20 dan >35 tahun
1. SD 2. SMP 3. SMA 4. PT
1. Ibu Rumah Tangga 2. Wiraswasta 3. PNS
1. ≤ Rp.1870.000
2. > Rp. 1870.000
1. ≤ 2 anak
2. > 2 anak
Ordinal
Ordinal
Nominal
Ordinal
Ordinal
3.6.2 Metode Pengukuran Pengetahuan
Untuk mengetahui pengetahuan respondendiukur melalui 15 pertanyaan, apabila responden menjawab benar maka diberi nilai 1 sedangkan responden yang menjawab salah diberi niai 0 . Pengetahuan menggunakan skala ordinal dengan teknik pilihan jawaban:
(42)
a. Jika responden mengetahui ≤ 5 pertanyaan, maka dikategorikan Tidak Tahu (TT)
b. Jika responden mengetahui 6-10 pertanyaan, maka dikategorikan Cukup Tahu (CT)
c. Jika responden mengetahui > 10 pertanyaan, maka dikategorikan Tahu (T)
3.6.3 Metode Pengukuran Sikap
Aspek pengukuranvariabelsikapdikategorikan menjadi limatingkatan,yaitu: Tabel 3.3 Aspek PengukuranSikap
No Variabel Bobot Nilai
1 Variabel= 1 Indikator
Bobot Nilai 1 Variabel= 15
Indikator 1. Sikap
1. Sangat Tidak Setuju (STS) 2. Tidak Setuju (TS)
3. Ragu-ragu (RG) 4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
1 2 3 4 5
1x15 = 15 2x15 = 30 3x15 = 45 4x15 = 60 5x15 = 75
Untuk mengetahui sikapdiukur melalui 15 pertanyaan, menggunakan skala ordinal dengan teknik pilihan jawaban :
a. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor ( 15-26) b. Tidak Setuju (TS) dengan skor (27-38)
c. Ragu-ragu (RG) dengan skor (39-50) d. Setuju (S) dengan (51-62)
e. Sangat Setuju (SS) dengan skor (63-75)
(43)
3.6.4 Metode Pengukuran Pemberian ASI Eksklusif
Tabel 3.4 Aspek PengukuranVariabel Dependen
No Variabel Kriteria Skala Ukur
1. Pemberian ASI Eksklusif
0 Ya 1 Tidak
Nominal
3.7Teknik Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan diolah dengan langkah – langkah sebagai berikut: 1. Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
2. Koding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari kategori.
3. Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer.
3.8Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini adalah analisis bivariat menggunakan uji chi square untuk mengetahui hubungan karakteristik, pengetahuan, dansikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif. Apabila dengan uji chi square tidak memenuhi syarat maka dilanjutkan dengan fisher exact.
(44)
BAB IV
HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Janji terletak di Jalan Lintas Sumatera Desa Janji kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatudengan luas wilayah 2.561 km². Wilayah kerja Puskesmas Janji terdiri dai 8 desa yaitu : Desa Aek Buru Selatan, Desa AFD I, Desa AFD II, Desa Bandar Kumbul, Desa Janji, Desa Kampung Baru, Desa Sibargot dan Desa Tanjung Medan.
Puskesmas Janji mempunyai 4 unit puskesmas pembantu diantaranya Puskesmas Pembantu Sibargot, Puskesmas Pembantu Tebangan, Puskesmas Pembantu Bandar Kumbul dan Puskesmas Pembantu Tanjung Medan. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Janji tahun 2016 adalah 35.192 jiwa yang terdiri dari 17.884 jiwa laki-laki dan 17.308 jiwa perempuan.
Masyarakat di wiayah kerja Puskesmas Janji mayoritas menganut agama islam, dan sebagian kecil agama kristen. Masyarakatnya terdiri dari beberapa suku antara lain suku jawa ( Mayoritas), batak, mandailing dan lain-lain. Pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Janji yaitu wiraswasta, pedagang, buruh harian dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tingkat pengangguran diwilayah kerja ini cukup tinggi. Perekonomian diwilayah kerja Puskesmas Janji masih rendah (Profil Puskemas Janji, 2016).
(45)
4.2 Distribusi Proporsi Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Untuk melihat distribusi proporsi karakteristik, pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut :
4.1 Distribusi Proporsi Karakteristik, Pengetahuan, Sikap danTindakan Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di Wilayah KerjaPuskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 No Variabel Dependen dan
Independen
F %
1 Umur
20-35 tahun 61 71,8
<20 dan >35 tahun 24 28,2
Total 85 100,0
2 Pendidikan
SD 2 2,4
SMP 36 42,4
SMA 44 51,8
PT 3 3,5
Total 85 100,0
3 Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 48 56,5
Wiraswasta 35 41,2
PNS 2 2,4
Total 85 100,0
4 Penghasilan
≤ Rp. 1.870.000 53 62,4
≥ Rp. 1.870.000 32 37,6
Total 85 100,0
5 Paritas
≤ 2 anak 56 65,9
<2 anak 29 34,1
Total 85 100,0
(46)
6 Pengetahuan
Tidak Tahu 8 9,4
Cukup Tahu 46 54,1
Tahu 31 36,5
Total 85 100,0
7 Sikap
Sangat Tidak Setuju 3 3,5
Tidak Setuju 44 51,8
Ragu-Ragu 15 17,6
Setuju 18 21,2
Sangat Setuju 5 5,9
Total 85 100,0
8 Pemberian ASI Eksklusif
Ya 21 24,7
Tidak 64 75,3
Total 85 100,0
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat berdasarkan umur, proporsi umur responden mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 61 responden (71,8%) dan umur responden yang berumur < 20 dan > 35 tahun sebanyak 24 responden ( 28,2%). Latar belakang pendidikan terakhir responden, mayoritas pendidikan responden adalah SMA sebanyak 44 orang(51,8 %) disusul lulusan tingkat SMP sebanyak 36 orang (42,4%), lulusan Perguruan Tinggi (PT) sebanyak 3 orang (3,5%) dan lulusan SD sebanyak 2 orang (2,4%) .
Pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 48 orang (56,5%). Selanjutnya wiraswasta sebanyak 35 orang (41,25%) dan Pegawai Negeri Sipi (PNS) sebanyak 2 orang (2,4%). Penghasilan mayoritas responden
adalah ≤ Rp. 1.870.000 sebanyak 53 (62,4%) sedangkan penghasilan
>Rp.1.870.000 hanya 32 orang (37,6%).
(47)
Jumlah anak responden paling banyak adalah ≤2 sebanyak 56 responden
(65,9%) dan jumlah anak responden >2 sebanyak 29 responden (34,1%). Pengetahuan responden yang menjawab cukup tahu sebanyak 46 responden (54,1%), yang menjawab tahu sebanyak 31 responden (36,5%) dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 8 responden (9,4%).
Sikap responden diperoleh data sebanyak 44 responden (51,8%) mempunyai sikap tidak setuju terhadap pemberian ASI Eksklusif, 18 responden (21,2%) mempunyai sikap setuju, sebanyak 15 responden (17,6%) mempunyai sikap ragu-ragu terhadap pemberian ASI Eksklusif, sebanyak 5 responden (5,9%) mempunyai sikap sangat setuju terhadap pemberian ASI Eksklusif, dan 3 responden (3,5%) mempunyai sikap sangat tidak setuju terhadap pemberian ASI Eksklusif. Kemudian dilihat dari tindakan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif, responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 64 orang (75,3%) dan yang berhasil memberikan ASI Eksklusif hanya 21 orang ( 24,7%).
4.3 Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen
Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 dilakukan menggunakan analisis bivariat dengan uji chi square dan disajikan dalam bentuk tabel tunggal. Secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :
(48)
4.2 Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Variabel Independen
Variabel Dependen
Pemberian ASI Eksklusif Jumlah
p.
Ya Tidak
f % f % f %
Umur
20-35 tahun 9 14,8 52 85,2 61 100,0 0,001 <20 dan >35 tahun 12 50,0 12 50,0 24 100,0
Jumlah 21 24,7 64 75,3 85 100,0
Pendidikan
SD 0 0 2 100 2 100
SMP 11 30,6 25 69,4 36 100
SMA 10 22,7 34 77,3 44 100 0,736
PT 0 0 3 100 3 100
Jumlah 21 24,7 64 75,3 85 100
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
15 31,2 33 68,8 48 100
Wiraswasta 6 17,1 29 82,9 35 100 0,286
PNS 0 0 2 100 2 100
Jumlah 21 24,7 64 75,3 85 100
Penghasilan
≤ Rp. 1.870.000 14 26,4 39 73,6 53 100 0,638
>Rp. 1.870.000 7 7,9 25 24,1 32 100
Jumlah 21 24,7 64 75,3 85 100
Paritas
≤2 7 12,5 49 87,5 56 100,0
>2 14 48,3 15 51,7 29 100,0 0,0001
Jumlah 21 24,7 64 75,3 85 100,0
Pengetahuan
Tidak Tahu 2 25,0 6 75,0 8 100
Cukup Tahu 5 10,9 41 89,1 46 100 0,002
Tahu 14 45,2 17 54,8 31 100
Jumlah 21 24,7 64 75,3 85 100
Sikap
Sangat Tidak Setuju
0 0 3 100 3 100
(49)
Tidak Setuju 1 2,3 43 97,7 44 100
Ragu-ragu 0 0 15 100 15 100 0,0001
Setuju 15 83,3 3 16,7 18 100
Sangat Setuju 5 100 0 0 5 100
Jumlah 21 24,7 64 75,3 85 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016. 4.3.1 Hubungan Umur dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil tabulasi silang antara umur dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 diperoleh data dari 61 responden dengan umur 20-35 tahun sebanyak 9 responden (14,8%) yang memberikan ASI Eksklusif dan 52 responden (85,2%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Sedangkan dari 24 responden dengan umur <20 dan >35 tahun sebanyak 12 responden (50,0%) yang memberikan ASI Eksklusif dan 12 responden (50,0%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai ρ< 0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan antara umur dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
(50)
4.3.2 Hubungan Pendidikan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil tabulasi silang antara pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif di di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 diperoleh data dari 44 responden dengan pendidikan SMA sebanyak 10 responden (22,7%) yang memberikan ASI Eksklusif dan 34 responden (77,3%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Dari 2 responden dengan pendidikan SD semuanya (100%) tidak memberikan ASI Eksklusif.
Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 4 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai ρ> 0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
4.3.3 Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil tabulasi silang antara pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerjaPuskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 diperoleh data dari 48 responden ibu rumah tangga sebanyak 15 ibu (31,2%) memberikan ASI Eksklusif dan 33 ibu rumah tangga (68,8%) tidak memberikan ASI Ekskusif. Dari 2 ibu yang PNS semuanya tidak memberikan ASI Eksklusif (100%).
(51)
Analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai ρ> 0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
4.3.4 Hubungan Penghasilan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil tabulasi silang antara penghasilan dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 diperoleh data bahwa dari 53
responden dengan penghasilan ≤UMK Rp.1.870.000 sebanyak 14 responden
(26,4%) yang memberikan ASI Eksklusif dan 39 responden (73,6%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Dari 32 responden dengan penghasilan >UMK Rp. 1.870.000 sebanyak 7 orang (7,9%) yang memberikan ASI Eksklusif dan 25 ibu (24,1%) tidak memberikan ASI Eksklusif .
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai ρ> 0,05, sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada hubugan antara penghasilan dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
(52)
4.3.5 Hubungan Paritas dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil tabulasi silang antara paritas dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerjaPuskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 diperoleh data bahwa dari 56 responden
dengan jumlah ≤2 sebanyak 7 responden (12,5%) memberikan ASI Eksklusif dan
sebanyak 49 responden (87,5%) tidak memberikan ASI Eksklusif sedangkan dari 29 responden dengan jumlah anak >2, sebanyak 14 responden (48,3%) memberikan ASI Eksklusif dan 15 responden ( 51,7%) tidak memberikan ASI Eksklusif
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square nilai ρ< 0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubugan antara paritas dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
4.3.6 Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil tabulasi silang antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 diperoleh data bahwa dari 46 responden yang cukup tahu sebanyak 5 responden (10,9%) yang memberikan ASI Ekskusif dan 41 responden (89,1%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Sedangkan dari 8 responden yang tidak tahu sebanyak 2 responden (25,0%)
(53)
memberikan ASI Eksklusif dan 6 responden (75,0%) tidak memberikan ASI Eksklusif dan dari 31 responden yang tahu sebanyak 14 responden (45,2%) yang memberikan ASI Eksklusif dan 17 responden (54,8 %) lainnya tidak memberikan ASI Eksklusif.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat satu sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji exact Fisher diperoleh nilai ρ< 0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubugan antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
4.3.7 Hubungan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas hasil tabulasi silang antara sikap dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016 diperoleh data bahwa dari 44 responden yang mempunyai sikap tidak setuju terdapat 1 responden (2,3%) yang memberikan ASI Eksklusif dan 43 responden ( 97,7%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Dari 5 responden yang mempunyai sikap sangat setuju semuanya memberikan ASI Eksklusif (100%).Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 6 sel yang nilai expected
count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji exact Fisher diperoleh nilai ρ< 0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan sikap dengan pemberian ASI Eksklusif .
(54)
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden terdiri dari lima variabel yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan danparitas.
5.1.1 Hubungan Umur dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur responden paling banyak berada pada kelompok umur 20-35 tahun. Dari 61 responden dengan umur 20-35 tahun sebanyak 9 responden (14,8%) yang memberikan ASI Eksklusif dan 52 responden (85,2%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif dan 24 responden dengan umur <20 dan >35 tahun lainnya sebanyak 12 responden (50,0%) yang memberikan ASI Eksklusif dan 12 responden (50,0%) yang tidak memberikan ASI Eksklusif.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-sguare diperoleh nilai ρ< 0,05 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa ada hubungan antara umur dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Janji menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berumur 20-35 tahun tidak memberikan ASI karena ibu yang berumur 20-35 tahun kurang mempunyai pengalaman dalam memberikan ASI, berbeda dengan ibu yang berumur >35tahun, mereka sudah memiliki banyak pengalaman dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.
(55)
Pengalaman ibu dalam pemberian ASI Eksklusif masih rendah, terlihat ketika wawancara banyak ibu beralasan bahwa mereka lebih memberikan makanan tambahan seperti bubur, air tajin dan madu dari pada menyusui bayinya. Mereka lebih memilih memberikan makanan tambahan karena pengalaman mereka pada dasarnya masih kurang sehingga belum ada tanggung jawab yang dimiliki. Sedangkan ibu yang berumur >35 tahun sudah mempunyai tanggung jawab dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Karena semakin tua seseorang memiliki kharakteristik tanggung jawab sendiri.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Wadud (2013) di Puskesmas Pembina Palembang yang menyatakan bahwa ada hubungan umur dengan pemberian ASI Eksklusif dimana ibu yang berumur kurang dari 30 tahun belum mempunyai pengetahuan tentang pemberian ASI, sedangkan ibu yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai pengalaman dalam pemberian ASI Eksklusif. 5.1.2 Hubungan Pendidikan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan responden adalah pendidikan SMA. Dari 44 responden dengan pendidikan SMA, sebanyak 10 responden yang memberikan ASI Eksklusif dan 34 responden yang tidak memberikan ASI Ekskusif. Sedangkan dari 2 responden dengan pendidikan SD semuanya tidak memberikan ASI Eksklusif.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 4 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji exact Fisher diperoleh data bahwa tidak ada hubungan antara 55
(56)
pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmodjo (2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunann pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.
Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Janji menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan tidak mempengaruhi pemahaman responden akan pemberian ASI Eksklusif. Penulis berasumsi seharusnya dengan latar belakang pendidikan ibu paling tinggi SMA sebanyak 44 responden, mereka sudah memiliki pengetahuan mengenai pentingnya ASI namun pada kenyataannya responden malah mempunyai kecenderungan untuk mengabaikan kesehatan mereka dan gizi anak mereka. Berdasarkan hasil wawancara salah satu responden menggunakan kuesioner, responden tidak memberikan ASI kepada anaknya, karena sebagian responden tidak lagi menyusukan bayinya, berdasarkan pengalaman si ibu sejak kecil ibu sudah memberikan makanan tambahan. Sehingga menyusui bayi sudah tidak lagi penting bagi para ibu saat ini, ternyata kebiasaan nilai sosial budaya yang ada di daerah tersebut yang mempengaruhi keberhasilan ASI Eksklusif.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hastuti (2005) bahwa tidak ada hubungan pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif. Pendidikan yang semakin tinggi akan berdampak adanya perubahan nilai-nilai sosial seperti adanya anggapan bahwa menyusui anak dianggap tidak modern dan dapat mempengaruhi 56
(57)
bentuk payudara ibu. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Dosriani (2010) bahwa makin tinggi tingkat pendidikan seorang ibu, maka pengetahuan ibu dalam mengambil keputusan akan semakin luas.
5.1.3 Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 48 responden. Dari 48 responden ibu rumah tangga sebanyak 15 ibu memberikan ASI Eksklusif dan 33 ibu tidak memberikan ASI Ekskusif. Dari 2 ibu yang PNS semuanya tidak memberikan ASI Eksklusif.
Hasil analisis statistikdengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji exact Fisher diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusifdi wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Janji menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga seharusnya bisa memberikan ASI Eksklusif pada bayinya. Karena lebih mempunyai banyak waktu dalam mengasuh anaknya. Namun pada penelitian ini dari 48 orang ibu yang mempunyai anak 7-12 bulan,hanya 15 ibu rumah tangga yang memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya. Berdasarkan alasan yang dikemukakan responden, mereka tidak memberikan ASI kepada anaknya karena anaknya sendiri tidak mau menyusu, air susu ibu yang tidak keluar, sudah terbiasa dengan pemberian makanan tambahan seperti bubur tim, pisang, dan air tajin. Walaupun ibu tidak 57
(58)
bekerja, namun tetap saja mereka tidak memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dahlan,dkk (2013) di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan kota Semarang menyatakan tidak ada hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI Ekskusif. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Juliastuti (2011) bahwa ada hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif. Ibu yang tidak bekerja cenderung memberikan ASI Eksklusif dari pada ibu bekerja.
5.1.4 Hubungan Penghasilan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghasilan mayoritas respoden
adalah ≤ Rp. 1.870.000. Dari 53 responden dengan penghasilan ≤UMK
Rp.1.870.000 sebanyak 15 responden yang memberikan ASI Eksklusif dan 38 responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Dari 32 responden dengan penghasilan >UMK Rp. 1.870.000 sebanyak 6 orang yang memberikan ASI Eksklusif dan 26 ibu tidak memberikan ASI Eksklusif .
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square bahwa tidak ada hubugan antara penghasilan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Janji menunjukkan bahwa responden dengan penghasilan keluarga rendah diasumsikan akan memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya karena tidak mempuyai kemampuan secara ekonomi untuk membeli susu formula. Namun demikian banyak juga responden yang berpenghasilan keluarga rendah tidak memberikan ASI Eksklusif karena 58
(59)
dipengaruhi budaya setempat. Berdasarkan alasan yang dikemukakan responden, walaupun mereka tidak mampu membelikan susu formula, mereka lebih memilih untuk memberikan air tajin, pisang, dan air putih kepada anaknya. Karena kebiasaan masyarakat yang sudah turun temurun, mereka mengikuti budaya tersebut, dan sebagian dari mereka yang punya penghasilan diatas UMK lebih memilih untuk memberikan susu formula kepada bayinya.
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Sarbini dan Hidayati (2008) bahwa tidak ada hubungan penghasilan dengan pemberian ASI Eksklusif, semakin meningkatnya penghasilan maka semakin bertambah pula persentase pembelanjaan termasuk makanan pengganti ASI sehingga cenderung ibu tidak memberikan ASI Eksklusif pada anaknya. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Purwanti (2004) bahwa ibu dengan sosial ekonomi rendah mempunyai peluang 4,6 kali untuk memberikan ASI dibanding ibu dengan sosial ekonomi tinggi.
5.1.5 Hubungan Paritas dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas paritas responden adalah
paritas ≤ 2. Dari 56 responden dengan jumlah anak ≤2 sebanyak 7 responden
memberikan ASI Eksklusif dan sebanyak 49 responden tidak memberikan ASI Eksklusif sedangkan dari 29 responden dengan jumlah anak>2 sebanyak 14 responden memberikan ASI Eksklusif dan 15 responden tidak memberikan ASI Eksklusif.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara paritas dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah 59
(60)
kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
Tingkat paritas telah banyak menentukan perhatian dalam kesehatan ibu dan anak. Dikatakan demikian karena terdapat kecenderungan kesehatan ibu berparitas tinggi lebih baik dari pada ibu berparitas rendah ( Notoadmodjo,2003).
Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Janji menunjukkan bahwa rendahnya jumlah paritas ibu mempengaruhi pengetahuan dan pengalaman ibu dalam menyusui anaknya. Karena jumlah paritas yang rendah belum mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menyusui anaknya. Berdasarkan alasan yang dikemukakan responden, ibu tidak memberikan ASI kepada anaknya karena ASI responden belum produktif maksimal. Sebagian ibu tidak mengasikan anaknya karena anak yang pertama tidak diberi ASI, responden lain juga mengatakan ASI mereka belum keluar sempurna, ada juga yang mengatakan bahwa anak ke empat baru diberi ASI ,karena pada saat itu ASI nya keluar.
Paritas ibu mempengaruhi pengalaman dan kesehatan ibu dalam memberikan ASI Eksklusif. Ibu yang memiliki pengalaman yang baik dalam menyusui pada anak pertama maka akan menyusui secara benar pada anak selanjutnya. Namun jika pada anak pertama ibu tidak memberikan ASI Eksklusif dan ternyata anaknya tetap sehat maka pada anak selanjutnya ibu merasa bahwa anak tidak harus diberi ASI Eksklusif. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang berparitas rendah belum memiliki pengalaman dalam memberikan ASI, selain itu ibu beranggapan bahwa produksi ASI pada anak pertama dan kedua belum produktif secara optimal sedangkan pada anak ketiga produksi ASI sudah 60
(61)
maksimal sehingga kemungkinan ibu memberikan ASI Eksklusif lebih baik pada anak ketiga.
Sesuai dengan hasil penelitian Ginting ,dkk (2013) di Barusjahe Kabupaten Karo yang menyatakan bahwa ada pengaruh paritas ibu terhadap pemberian ASI pada anak usia <6 bulan, ibu yang memilki paritas multipara lebih memiliki pengalaman dalam menyusui dibandingkan ibu yang memilki paritas primipara.
5.1.6 Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoadmodjo,2012).
Pengetahuan tentang ASI berupa apa saja yang diketahui responden tentang ASI. Adapun yang harus diketahui oleh responden mengenai ASI, yaitu pengertian ASI,kandungan ASI, manfaat menyusui bagi ibu maupun anaknya,manfaat kolostrum, manfaat memberikan ASI secara Eksklusif yang mampu menunjang pemberian ASI pada anaknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 responden yang menjawab cukup tahu sebanyak 46 responden,yang menjawab tahu sebanyak 31 responden dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 8 responden. Dari 46 responden yang pengetahuannya cukup tahu sebanyak 5 responden yang memberikan ASI Eksklusif dan 41 responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Dari 8 responden yang pengetahuannya tidak tahu sebanyak 2 responden yang 61
(62)
memberikan ASI Eksklusif dan 6 responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat satu sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji Exact Fisher bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Janji menunjukkan bahwa rendahnya pengetahuan responden diduga disebabkan antara lain kurangnya informasi dan kurangnya kemampuan responden untuk memahami informasi yang diterima. Dapat dilihat bahwa responden yang memberikan ASI Eksklusif memiliki pengetahuan yang cukup tentang ASI, dari 46 orang ibu yang berpengetahuan cukup hanya 5 orang ibu yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya dan 41 lainnya tidak memberikan ASI Eksklusif. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu masih rendah tentang pentingnya ASI Eksklusif. Terlihat ketika mengisi kuesioner banyak ibu yang menjawab tidak
tahu terhadap pernyataan “Manfaat ASI Ekslusif pada bayi adalah bayi mendapat
zat antibodi alami serta mengandung gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan perkembangan termasuk kecerdasan bayi“. Tabel distribusi responden
berdasarkan pengetahuan dapat dilihat pada lampiran output data.
Dari hasil kuesioner tersebut peneliti berasumsi bahwa pengetahuan ibu di wilayah kerja Puskesmas Janji masih rendah. Banyak ibu yang memberikan makanan dan minuman kepada anaknya sebelum berumur 6 bulan. Air putih
(63)
dinilai dapat diberikan karena menurut pengalaman ibu, ketika anak menangis diberi air putih, maka anak tersebut langsung diam. Sedangkan madu dipercaya bisa membuat anak tidak mudah terserang penyakit. Di samping itu, pemberian ASI yang tidak sampai umur 6 bulan karena ASInya sedikit dan disebabkan ibu bekerja membantu suami jualan. Beberapa ibu memberikan susu formula dengan alasan karena ASI belum keluar dananak masih kesulitan menyusu sehingga anak akan menangis bila dibiarkan saja. Kurangnya keyakinan terhadap kemampuan memproduksi ASI untuk memuaskan anaknya mendorong ibu untuk memberikan susu tambahan melalui botol. Pemberian susu formula menjadi salah satu penyebab ibu tidak memberikan ASI Eksklusif kepada anaknya. Kandungan gizi susu non-ASI tidak sesuai dengan kebutuhan anakdan sulit diserap oleh pencernaan anak. Selain itu, susu non-ASI tidak mengandung antibodi dan dapat menyebabkan alergi.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Fikawati dan Syafiq (2009) pengetahuan ibu berperan penting dalam pelaksanaan ASI Eksklusif, sehingga upaya meningkatkan pengetahuan harus dilaksanakan sebelum persalinan, jika dilakukan setelah persalinan sudah terlambat. Informasi ASI Eksklusif paling baik diberikan ketika ANC yang meliputi materi pemberian kolostrum, larangan pemberian makanan pralaktal serta hak memperoleh IMD bagi anak. Perlu digali lebih dalam motivasi, sikapdan kepercayaan ASI Eksklusif memiliki yang baik berbasis pengetahuan yang cukup bukan sekedar pernyataan verbal.
Secara teoritis diketahui bahwa tingkat pengetahuan mempunyai kontribusi yang besar dalam merubah perilaku seseorang untuk berbuat sesuatu. 63
(64)
Pengetahuan yang cukup tentang ASI akan memberikan pengaruh terhadap keberhasilan menyusui.
5.1.7 Hubungan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 responden, sebanyak 43 responden mempunyai sikap tidak setuju terhadap pemberian ASI Eksklusif, 18 responden mempunyai sikap setuju, sebanyak 15 responden mempunyai sikap ragu – ragu terhadap pemberian ASI Eksklusif, sebanyak 5 responden mempunyai sikap sangat setuju terhadap pemberian ASI Eksklusif,dan hanya 4 responden mempunyai sikap sangat tidak setuju terhadap pemberian ASI Eksklusif.
Dari 43 responden yang mempunyai sikap tidak setuju terdapat 1 responden yang memberikan ASI Eksklusif dan 42 responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif. Dari 5 responden yang mempunyai sikap sangat setuju semuanya memberikan ASI Eksklusif.
Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 6 sel yang nilai expected count kurang dari 5 sehingga menggunakan uji exact Fisher diperoleh bahwa ada hubugan antara sikap dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2016.
Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Janji menunjukkan bahwa banyaknya ibu yang bersikap tidak setuju disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai ASI Eksklusif. Hal ini dibuktikan ketika ibu mengisi kuesioner, banyak ibu yang menjawab tidak setuju terhadap pernyataan
“Ibu memakan makanan yang bervariasi untuk memenuhi gizi serta mendukung
(1)
Penulis menyadari bahwa tugas skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritikan dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan menuju yang lebih baik. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya serta dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi pengetahuan.
Medan, Februari 2016 Penulis
(2)
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
RIWAYAT HIDUP ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI. ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUANPUSTAKA ... 8
2.1 Pengertian ASI ... 8
2.2 Stadium ASI ... 8
2.3 Pengertian ASI Eksklusif ... 9
2.4 Manfaat ASI Eksklusif ... 10
2.5 Komposisi ASI ... 13
2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI ... 14
2.6.1 Umur Ibu ... 14
2.6.2 Pendidikan Ibu ... 16
2.6.3 Pekerjaan Ibu ... 16
2.6.4 Penghasilan Keluarga ... 16
2.6.5 Paritas ... 17
2.7 Perilaku ... 17
2.7.1 Pengetahuan ... 18
2.7.2 Sikap ... 22
2.7.3 Tindakan ... 24
2.8 Program Pemerintah Terkait ASI Eksklusif ... 25
2.9 Peraturan Hukum Terkait Pemberian ASI Eksklusif ... 27
2.10 Definisi Puskesmas ... 28
2.11 Visi dan Misi Puskesmas ... 30
2.11.1 Visi Puskesmas ... 30
2.11.2 Misi Puskesmas ... 31
(3)
2.13 Fungsi Puskesmas ... 33
2.14 Kerangka Konsep ... 35
2.15 Hipotesis Penelitian ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
3.1 Jenis Penelitian ... 37
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37
3.3 Populasi dan Sampel ... 37
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 39
3.5 Definisi Operasional ... 40
3.6 Metode Pengukuran ... 41
3.7 Teknik Pengolahan Data ... 43
3.8 Analisa Data ... 43
BAB IV HASILPENELITIAN ... 44
4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ... 44
4.2 Distribusi Proporsi Karakteristik,Pengetahuan,Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif ... 45
4.3 Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen ... 47
4.3.1 Hubungan Umur dengan pemberian ASI Eksklusif ... 49
4.3.2 Hubungan Pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif ... 50
4.3.3 Hubungan Pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif ... 50
4.3.4 Hubungan Penghasilan dengan pemberian ASI Eksklusif ... 51
4.3.5 Hubungan Paritas dengan pemberian ASI Eksklusif ... 52
4.3.6 Hubungan Pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif ... 52
4.3.7 Hubungan Sikap dengan pemberian ASI Eksklusif ... 53
BAB V PEMBAHASAN ... 54
5.1 Karakteristik Responden ... 54
5.1.1 Hubungan Umur dengan pemberian ASI Eksklusif ... 54
5.1.2 Hubungan Pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif ... 55
5.1.3 Hubungan Pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif ... 57
5.1.4 Hubungan Penghasilan dengan pemberian ASI Eksklusif ... 58
5.1.5 Hubungan Paritas dengan pemberian ASI Eksklusif ... 59
5.1.6 Hubungan Pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif ... 61
5.1.7 Hubungan Sikap dengan pemberian ASI Eksklusif ... 64
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 66
6.1 Kesimpulan ... 66
6.2 Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA
(4)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Sampel Menurut Populasi ... 39
Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Karakteristik ... 41
Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Sikap ... 42
Tabel 3.4 Aspek Pengukuran Variabel Dependen ... 43
Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Karakteristik,Pengetahuan,Sikap dan Tindakan Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015 ... 45
Tabel 4.2 Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu tahun 2015 ... 48
(5)
DAFTAR GAMBAR
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Master Data
Lampiran 3 Output Data
Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 5 Surat Keterangan Izin Penelitian Lampiran 6 Surat Keterangan Selesai Penelitian