3. Menguraikan zat lendir dengan cara hidrolisis. Lendir biasanya akan
menyulitkan pemisahan air dengan minyak dalam klarifikasi.
4. Melunakkan daging buah untuk mempermudah pengadukan di ketel dan
mempermudah buah lepas dari tandan saat proses penebahan.
5. Meregangkan inti sawit dari cangkangnya untuk mempermudah pemecahan
biji di cracker.
6. Menurunkan kadar air daging buah, sehingga memperlancar proses
pengepresan dan memperbaiki proses penjernihan minyak.
Suhu dan lamanya perebusan tergantung pada mutu tandan yang akan diolah. Jika TBS relatif matang, waktu perebusan akan menjadi lebih singkat.Sebaliknya, jika
TBS relatif mentah, waktu perebusan akan lebih lama bila berlangsung pada suhu yang sama.Umumnya proses perebusan dilakukan menggunakan system tiga puncak
triple peak. Artinya tiga kali menaikkan tekanan dan dua kali membuang air kondensast selama proses perebusan berlangsung. Keuntungan memakai system tiga
puncak ini diantaranya persentase buah tidak membrondol lebih kecil, kehilangan minyak dalam ampas lebih kecil, dan proses klarifikasi minyak lebih baik. Sunarko,
2009
2.4.3 Pelepasan Buah
Tandan buah yang telah direbus dimasukkan ke dalam mesin pelepas buah thresser. Mesin pelepas buah ini berbentuk drum berdiameter 2 m, panjang 2,5 - 4,25 m dan
berputar 25 - 30 putaran permenit. Tandan buah akan terbanting ke dinding sehingga
terlepas dari tandannya. Tandan akan terpental ke luar dan buah akan ke luar dari mesin melalui kisi-kisi, kemudian jatuh ke uliran yang akan membawanya ke stasiun
pengadukan digester. Tandan yang sudah kosong melalui konveyor dibawa kea lat pengabuan incinerator untuk diabukan. Abunya dikumpulkan dan dapat digunakan
sebagai pupuk kalium bagi tanaman. Setymidjaja, 2006
Pada penebahan yang sempurna tidak ada buah yang masih melekat pada tandan kosong kecuali kalau akibat tandan sakit atau kurang rebus. Penebah
sekaligus bertindak sebagai pengumpan ke bejana peremas. Muatan bejana peremas harus dijaga konstan dantetap penuh. Oleh karena itu kapasitas dan jam kerja
penebahan di atur seimbang dengan kapasitas penebahan.Kehilangan minyak karena penebahan dapt terjadi karena penyerapan minyak oleh tangkai tandan kosong, akibat
pengumpanan yang tidak teratur sehingga buah bersinggungan dengan TBK. Juga akibat penumpukan tandan yang terlalu banyak di atas talang pengumpan, sehingga
tandan yang tertindih paling bawah akan terperas minyaknya dan terserap oleh tangkai tandan.
Kehilangan lain adalah minyak dalam buah dalam TBK, akibat penebahan yang tidak sempurna karena pengumpanan yang tidak teratur, selain tandan kurang
rebus dan tandan sakit atau abnormal. Perebusan yang sempurna ditandai dengan buah yang mudah lepas jika tandan dijatuhkan ke lantai. Dengan cara yang sama dapat
ditandai penebahan yang tak sempurna. Soepadiyo Mangoensoekarjo, 2003
2.4.4 Pengadukan Digester
Buah yang sudah terpisah dari tandannya dimasukkan ke dalam mesin digestor. Bentuk mesin ini berupa ketel yang berdinding dua lapis. Setiap dinding dipisahkan
oleh suatu ruang . Ruang antara dua dinding diberi uap panas yang bertekanan 3 atm.
Uap panas berfungsi untuk memanaskan buah yang ada di ruang dalam trom
Buah di dalam digester akan diaduk dan dilumatkan sedemikian rupa oleh pisau-pisau yang saling bergesekan. Daging buah akan terpecah dan terlepas dari
bijinya. Proses pengadukan ini berlangsung selama 20 menit pada suhu sekitar 95º C. Pemanasan menyebabkan sel-sel minyak membuka dan mengembang. Karena
itu, jaga agar suhu di dalam digester konsisten di bawah 100º C. Jika suhu mencapai 100º C atau lebih, minyak dan air akan bersatu membentuk emulsi yang menyulitkan
saat proses pemisahan minyak. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam proses pengadukan.
1. Pelumatan buah harus berjalan baik. Ditandai dengan buah lepas dari biji
secara sempurna. 2.
Hasil adukan tidak boleh terlalu lumat seperti bubur.
3. Serat-serat buah harus masih terlihat jelas.
4. Minyak yang terbentuk dalam ketel adukan harus dikeluarkan.
5. Suhu massa buah diupayakan lebih rendah dari 90º C.
6. Ketel adukan harus selalu penuh atau sedikitnua harus berisi tiga perempat
adukan. 7.
Waktu pelumatan dalam digester 20-25 menit. Sunarko, 2009
2.4.5 Pengempaan Pressing