Asam Lemak Asam lemak bebas Free Fatty Acid

Tabel 2.2.2 Titik cair berbagai asam lemak pada minyak dan lemak Jenis asam lemak Jumlah atom C Nama Umum Dan Rumus Kimia Titik Cair ºC Asam lemak jenuh 4 6 8 12 14 16 18 Asam butirat C 3 H 7 COOH Asam Kaproat C 5 H 11 COOH Asam kapriat C 7 H 15 COOH Asam laurat C 11 H 23 COOH Asam miristat C 13 H 27 COOH Asam palmitat C 15 H 31 COOH Asam stearat C 17 H 35 COOH -7,9 -3,4 16,7 44,2 54,4 62,9 69,9 Dalam teknologi makanan, lemak dan minyak memegang peranan yang penting. Karena lemak dan minyak memiliki titik didih yang tinggi sekitar 200ºC maka biasa dipergunakan untuk menggoreng makanan sehingga bahan yang digoreng akan kehilangan sebagian besar air yang dikandung dan menjadi kering. Sudarmadji, 1989

2.7 Asam Lemak

Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus umum RCOOH. Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh yang terdiri atas 4-24 atom karbon. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang tidak mempunyai ikatan rangkap. Pada umumnya semua lemak mempunyai jumlah atom karbon genap. Asam lemak yang paling banyak didapati pada hampir semua lipid adalah asam-asam dengan jumlah atom C sebanyak 12-18 buah, baik yang jenuh maupun tidak jenuh. Asam linoleat dan linolenat terdapat banyak sekali dalam minyak yang berasal dari tumbuhan. Lemak yang mengandung asam-asam lemak jenuh mempunyai titik cair tinggi dan pada temperatur kamar merupakan zat padat, sedangkan yang mengandung asam-asam tak jenuh merupakan minyak. Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tidak bercabang. Lemak dan minyak sering kali diberi nama tristearin, dan tripalmitat dari gliserol disebut tripalmitin. Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat dalam alam merupakan trigliserida campuran, artinya ketiga bagian asam lemak dari gliserida tidak sama. Minyak dan lemak dapat juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penanaman suatu ester. Ketaren, 1986 Tabel 2.3. Komposisi asam lemak minyak sawit Asam lemak Jumlah atom C Minyak sawit Minyak inti sawit Asam lemak jenuh Oktanoat Dekanoat Laurat Miristat Palmitat Stearat Asam lemak tak jenuh Oleat Linoleat linolenat 8 10 12 14 16 18 18 18 18 - - 1 1-2 32-40 7,4-10 38-50 5-14 1 2-4 3-7 41-55 14-19 6-10 1-4 10-20 1-5 1-5

2.8 Asam lemak bebas Free Fatty Acid

Tingginya asam lemak bebas mengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itu perlu dilakukan usaha pencegahan agar tidak terbentuknya asam lemak bebas pada minyak sawit secara cepat. Kenaikan kadar ALB disebabkan karena adanya reaksi hidrolisa pada minyak. Asam lemak bebas terbentuk karena adanya kegiatan enzim lipase yang terkandung dalam buah sawit dan berfungsi untuk memecahkan lemak atau minyak menjadi asam lemak atau gliserol. Asam lemak bebas dalam jumlah besar akan terikut dalam minyak dan akan menurunkan mutu minyak. Kenaikan kadar ALB ditentukan mulai saat tandan dipanen sampai diolah di pabrik. Dalam pelaksanaan pemanenan perlu diperhatikan beberapa criteria tertentu, sebab tujuan panen kelapa sawit adalah memperoleh produksi yang baik dengan rendemen minyak yang tinggi. Maka criteria panen yang menyangkut matang panen, cara dan alat panen, rotasi dan system panen serta mutu panen harus diikuti. Setyawibawa, 1996 Kandungan ALB naik dengan semakin tingginya jumlah brondolan. Hal ini sesuai dengan peneliti terdahulu bahwa ALB naik secara linier dengan bertambahnya tingkat kematangan buah. Dilain pihak tidak terdapat perbedaan dalam kandungan minyak. Pembentukan dan pelepasan ALB terutama palmitat dan oleat akan sangat mempengaruhi kualitas minyak sawit, dengan demikian usaha untuk mendapatkan minyak sawit bebas dari ALB akan terus ditingkatkan. Pembentukan ALB dikatalis oleh enzim lipase yang terdapat dalam sel mesokrap atau yang berasal dari luar sel seperti dihasilkan oleh bakteri maupun kapang. Buah sawit mengandung lipase yang sangat aktif dan hanya baru bekerja mengurai minyak menjadi asam lemak dan gliserol bila struktur dari buah terganggu. Lipase masih aktif walaupun suhu diturunkan dibawah 15º C tetapi kegiatannya dapat dimatikan pada suhu tinggi di atas 55º C. Minyak sawit dari buah matang yang segar mengandung sedikitnya 0,1 asam lemak, tetapi pada buah yang luka atau memar ALB dapat meningkat sampai 50 dalam beberapa jam. Kenaikan yang cepat dapat terjadi pada 15 menit pertama, kemudian menjadi lambat. Kerusakan fisik akan penundaan panen dan penimbunan buah pada loading ramp akan meningkatkan jumlah buah luka, memar ataupun rusak sehingga merangsang bekerjanya enzim lipase dan sebagai akibatnya ALB akan meningkat. Sinaga, 1995

2.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan asam lemak bebas dalam CPO