H. Setting Penelitian
1. Pelaksanaan Tindakan
Dalam proses pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai obsrver yang terjun langsung pula untuk membantu melaksanakan pembelajaran
permainan bolatangan mini melalui penerapan bentuk-bentuk model pendekatan taktis dengan tugas gerak yang sistematis.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu: a.
Peneliti menerapkan variasi bentuk-bentuk model pendekatan taktis yang sistematis dalam pembelajaran permainan bolatangan mini yang telah
dirancang dalam satuan pengajaran skenario pembelajaran. b.
Peneliti memberikan materi dan pembelajarankepada siswa dengan dibantu guru pengajar sebagai observer tentang model pendekatan taktis
dalam pembelajaran permainan bolatangan mini. c.
Observer ikut mengajar sekedar memberi pengarahan di lapangan sekaligus melakukan pengamatan terhadap seluruh siswa yang belajar.
Proses pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis, dan objektif.
Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung ke
dalam lembar observasi yang telah disiapkan.
2. Faktor Yang Diteliti
Dalam penelitian ini, ada beberapa faktor yang ingin diamati, yaitu faktor- faktor masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran permainan bolatangan
mini di SD KARTIKA SILIWANGI 7 kelas IV Kota Cirebon adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi pengaruh penggunaan model pendekatan taktis dalam
pembelajaran bolatangan mini terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas di Sekolah tersebut.
b. Faktor siswa : dengan mengidentifikasi bagaimana perilaku siswa selama
proses pembelajaran permainan bolatangan mini berlangsung khususnya siswa kelas IV SD KARTIKA SILIWANGI 7 Kota Cirebon setelah
diberikan tindakan upaya-upaya penanggulangan masalah yang terjadi di Sekolah tersebut.
c. Faktor guru dan peneliti : mengidentifikasi cara mengajar dalam
merencanakan pembelajaran, pelaksanaan di lapangan, dan mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran yang itu merupakan bagian kompetensi
yang harus dimiliki oleh guru penjas untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran bolatangan mini di Sekolah tersebut. 3.
Observasi
Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, peneliti dibantu juga oleh observer yaitu teman sejawat peneliti. Objek yang diamati adalah seluruh
aktivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang
bersifat individu amaupun secara klasikal. Bentuk-bentuk observasi yang dapat dilakukan adalah:
Observasi peer Pengamatan Sejawat Observasi peer adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh
orang lain biasanya sesama guru atau teman sejawat. Dalam observasi ini seorang guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti sebagai observer
Dikdasmen, 1999:37-38.
120
Roby Faishal Rachman, 2013 Implementasi Model Pendekatan Taktis Dalam Pembelajaran Permainan Bola Tangan Mini
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data yang telah penulis uraikan dari hasil pengolahan dan analisis data sebagai hasil penelitian tindakan kelas berkenaan dengan
implementasi model pendekatan taktis terhadap hasil pembelajaran pendidikan jasmani di SD KARTIKA SILIWANGI 7 kelas IV dapat disimpulkan bahwa:
1. Sejak 5 tahun ke belakang setelah guru senior pensiun proses pembelajaran
penjas bukanlah
guru yang
murni lulusan
sarjana pendidikan
olahraga,melainkan lulusan SMA bahkan penegtahuan tentang materi dan keahliannya masih jauh di bawah standar, sehingga proses pembelajaran
dilaksanakan oleh guru kelas yang kurang memahami mata pelajaran pendidikan jasmani. Keterbatasan alat dan perlengkapan pembelajaran, juga
penggunaan pendekatan, metode, dan strategi pembelajaran pendidikan jasmani menjadi kendala dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
Gaya mengajar yang dilakukan pun masih bersifat tradisional sehingga tugas gerak dilaksanakan kurang maksimal. Hal ini menyebabkan siswa merasa
jenuh dengan pengulangan-pengulangan gerakan dan penggunaan sarana prasarana olahraga yang terbatas yang menyebabkan kesempatan siswa untuk
melakukan gerakan sangat minim. 2.
Pada saat peneliti melakukan penelitian di SD KARTIKA SILIWANGI 7 kelas IV, siswa merasa antusias selama proses pembelajaran bolatangan mini.