HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 46

A. HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan menyajikan hasil penelitian beserta dengan pembahasannya. 1. Profil Informan Informan adalah orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang akan dihadapi dan bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan. Informan dalam penelitian ini adalah orang yang tahu dan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan peneliti baik lisan maupun tertulis, guna mengetahui konflik yang terjadi antar pemangku kepentingan PAUD Sinar Pelangi di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Adapun profil sepuluh informan yang penulis wawancarai adalah sebagai berikut: a. Bapak Joko Kristiyanto Bapak Joko Kristiyanto merupakan informan pertama yang diwawancarai. Bapak Joko Kristiyanto berusia 34 tahun. Beliau adalah Kepala Sekolah di PAUD Sinar Pelangi Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Selain itu beliau juga menjabat sebagai guru. Riwayat pendidikan beliau yaitu SD Kanisius Semanggi, SMP N 6 commit to user 47 Surakarta, STM N 2 Surakarta. Profesi lain beliau adalah sebagai desainer bangunan. Alasan Bapak Joko Kristiyanto mendirikan PAUD, setelah beliau mengetahui adanya program pemerintah yaitu Kota Layak Anak yang didalamnya juga terdapat program pemenuhan hak anak khususnya hak untuk memperoleh pendidikan sejak dini yang kemudian diwujudkan dengan mendirikan Lembaga PAUD. Selain ketertarikan beliau terhadap program pemerintah tersebut, pendirian PAUD Sinar Pelangi juga didasarkan pada pengalaman masa lalu beliau yang pernah hidup dijalanan sebagai pengamen untuk membiayai sekolahnya dulu. Bapak Joko Kristiyanto melihat realitas sosial terkait dengan kehidupan jalanan yang amat keras dan sangat jauh dari sentuhan pendidikan yang berakibat pada tidak terpenuhinya kesejahteraan hidup anak-anak jalanan tersebut. Pada awalnya Bapak Joko Kristiyanto hanya ikut membantu menjalankan PAUD Pelangi yang didirikan oleh Bapak Eko yang beralamat di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Namun dikemudian hari justru muncul inisiatif untuk mendirikan lembaga PAUD yang berlokasi dirumahnya yang kemudian diberi nama PAUD Sinar Pelangi. Inisiatif ini tumbuh karena Bapak Joko Kristiyanto melihat commit to user 48 perilaku sosial budaya masyarakat sekitar rumahnya yang kurang memperhatikan pendidikan anak sejak usia dini yang disebabkan oleh kondisi ekonomi yang tergolong kalangan tidak mampu. b. Ibu Siti Sinta Nuriyah Ibu Siti Sinta Nuriyah merupakan informan kedua. Ibu Siti Sinta Nuriyah berusia 31 tahun dan bekerja sebagai wiraswasta, membuka warung kelontong kecil- kecilan di teras rumahnya. Suami Ibu Siti Sinta Nuriyah yaitu Bapak Basuki Muhammad Nurhadi bekerja sebagai Guru Agama. Di PAUD Sinar Pelangi Ibu Siti Sinta Nuriyah merupakan orang tua murid, akan tetapi terkadang beliau juga ikut membantu mengajar. Ibu Siti Sinta Nuriyah membantu mengajar di PAUD Sinar Pelangi pada waktu Bapak Joko Kristiyanto mempunyai kegiatan lain yang waktunya bersamaan dengan jam belajar di PAUD. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Joko Kristiyanto, yaitu: “…Saya terkadang digantikan oleh Ibu Siti, contohnya waktu saya diundang rapat tentang PAUD dengan Kecamatan, atau saat ada undangan yang berkaitan dengan PAUD…” 22 Juni 2010 Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Siti Sinta Nuriyah: commit to user 49 “…iya kadang kala saya menggantikan Pak Joko ngajar anak- anak. Tapi tidak sering, Cuma saat Pak Joko ada keperluan penting saja…” 13 Juli 2010 c. Ibu Sulastri Ibu Sulastri adalah informan ketiga. Ibu Sulastri adalah orang tua salah satu murid PAUD Sinar Pelangi. Usia Ibu Sulastri yaitu 50 tahun dan beragama Kristen. Ibu Sulastri berperan sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ibu Sulastri yaitu SD. Ibu Sulastri mempunyai 6 orang anak. Suami Ibu Sulastri bernama Walijo, pekerjaan beliau sebagai tukang becak. d. Bapak Agus Bapak Agus adalah informan ke dua yang diwawancarai. Beliau berusia 32 tahun. Kesehariannya bekerja sebagai pedagang pong-pongan di beberapa SD. Beliau merupakan orang tua murid dari anak yang bernama Wulan. Wulan merupakan salah satu murid di PAUD Sinar Pelangi yang sekarang ini sudah lulus dan melanjutkan ke Sekolah Dasar SD. Istri Bapak Agus bernama Ibu Sri Sumiyati yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Bapak Agus menyekolahkan anaknya di PAUD Sinar Pelangi karena ingin agar anaknya mempunyai bekal jika nantinya melanjutkan ke commit to user 50 pendidikan Sekolah Dasar SD. Sehingga ketika akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, anak lebih bisa mengikuti pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Selain itu, tawaran sekolah gratis yang ada di PAUD Sinar Pelangi juga menjadi salah satu faktor anak disekolahkan di tempat tersebut. e. Ibu Ari Ibu Ari adalah seorang ibu rumah tangga yang saat ini berusia 21 tahun. Ibu Ari tinggal bersama dengan suami dan seorang anak laki- lakinya. Rumah Ibu Ari berada di seberang jalan depan PAUD Sinar Pelangi. Pendidikan terakhir Ibu Ari adalah Pondok Ulul Albab, setara dengan pendidikan SMA. Disini beliau merupakan informan dari pihak masyarakat umum. Ibu Ari menjelaskan bahwa dulu pada saat awal berdiri, PAUD Sinar Pelangi memang memiliki banyak murid. Tapi setelah berjalan kira- kira sebulan, banyak orang tua murid yang tidak jadi menitipkan anaknya di PAUD Sinar Pelangi. f. Ibu Tini Ibu Tini adalah informan yang dulunya pernah menitipkan anaknya Di PAUD Sinar Pelangi selama beberapa bulan. Ibu Tini bekerja sebagai buruh pengrajin kok. Pendidikan terakhir Ibu Tini adalah kelas 3 SD. Suami Ibu Tini commit to user 51 bernama Bapak Ngadiyo, bekerja sebagai buruh di Pasar Wesi Semanggi. g. Komang Komang merupakan informan ke tujuh yang diwawancarai. Komang saat ini berusia 24 tahun, beragama Kristen. Komang merupakan salah satu mahasiswa dari Universitas Setia Budi USB yang telah melakukan KKN di PAUD Sinar Pelangi. h. Bapak Eko Bapak Eko merupakan informan ke delapan yang diwawancarai. Bapak Eko saat ini berusia 34 tahun, beragama Kristen. Bapak Eko merupakan pendiri PAUD Pelangi yang berlokasi di Kelurahan Sangkrah, dan juga berperan sebagai Pembina tingkat Kota. i. Bapak Haryo Suharno. Bapak Haryo Suharno merupakan informan yang ke Sembilan yang diwawancarai. Bapak Haryo Suharno berusia 55 tahundan saat ini menjabat Seksi Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. j. Ibu Sri Mukanah commit to user 52 Ibu Sri Mukanah merupakan informan kesepuluh yang diwawancarai. Ibu Sri Mukanah berusia 58 tahun, dan beragama Islam. Ibu Sri Mukanah merupakan Ketua PKK RT 07, RW V Keluran Semanggi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Pekerjaan Ibu Sri Mukanah yaitu penjahit. Matrik III. 1 Profil Informan No Nama Umur Pendidikan terakhir Status Kedudukan 1 Bapak Joko Kristiyanto 34 SMA Pendiri, Pengelola dan Pendidik 2 Ibu Siti Sinta Nuriyah 31 SMA Orang tua Murid dan Guru Bantu 3 Ibu Sulastri 50 SD Orang tua murid 4 Bapak Agus 32 SD Orang tua murid 5 Ibu Ari 21 SMA Masyarakat 6 Ibu Tini SD Orang tua murid 7 Komang 24 SMA Donatur 8 Bapak Eko 34 SMA Pembina tingkat Kota 9 Bapak Haryo Suharno 55 SMA Seksi Pemberdayaan Masyarakat 10 Ibu Sri Mukanah 58 SMK Ketua PKK RT 07 RW V, Semanggi Sumber : Data Primer Diolah, Oktober 2010 2. Peran atau Dukungan Pemangku Kepentingan di PAUD Sinar Pelangi commit to user 53 a. Peran dan Dukungan Pendiri PAUD Sinar Pelangi PAUD Sinar Pelangi didirikan dengan tujuan mengembangkan potensi anak sejak dini, sehingga diharapkan dapat pula memberi pendidikan pada keluarga anak tersebut dan masyarakat menjadi tanggap terhadap kondisi sosial sekitar khususnya di Kelurahan Semanggi. Peran pengelola yaitu mengelola dan mengembangkan PAUD Sinar Pelangi sesuai dengan tujuannya. Bapak Joko Kristyanto selain berperan sebagai pendiri, juga merangkap sebagai guru di PAUD Sinar Pelangi. Bapak Joko Kristiyanto merelakan bagian depan rumahnya untuk dijadikan ruang kelas PAUD Sinar Pelangi, dan halaman rumahnya disulap menjadi taman bermain dengan fasilitas satu buah prosotan dan satu buah ayunan yang masing- masing merupakan sumbangan dari iuran teman- teman Bapak Joko Kristiyanto di PAUD Sangkrah yang berperan sebagai Guru Kejar Paket A. Bapak Joko Kristiyanto mengabdikan sebagian besar waktunya untuk mengelola PAUD Sinar Pelangi, mulai dari menyediakan perlengkapan belajar mengajar, mencari donatur, melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai PAUD Sinar Pelangi dan mengajar mulai dari pukul 08.00- 11.00 WIB. commit to user 54 Bapak Joko Kristiyanto sering mengikuti pelatihan keterampilan guru PAUD demi meningkatkan kualitasnya dalam mengelola dan mengajar PAUD Sinar Pelangi. Pelatihan- pelatihan tersebut antara lain: 1 Pembahasan kurikulum PAUD yang bertempat di Hotel Lor In pada bulan Mei 2010. Acara ini diadakan oleh Disdikpora tingkat Propinsi Jawa Tengah. 2 Pelatihan penyelenggaraan PAUD bertempat di gedung GWO Gabungan Organisasi Wanita, pada bulan Juni 2010. Acara ini diadakan oleh Disdikpora Kota Surakarta. b. Peran dan Dukungan Orang Tua Murid Di dalam dunia pendidikan peran orang tua murid sangat penting bagi keberlangsungan sebuah sekolah, terutama dalam pemberian dana secara rutin, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Di PAUD Sinar Pelangi orang tua murid berkewajiban membayar uang sekolah setiap bulannya sebesar Rp.5.000,-. Namun jumlah ini tidak mengikat bagi orang tua yang tidak sanggup membayarnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak Joko Kristiyanto dan ibu Siti Sinta Nuriyah. Berikut pernyataan dari Bapak Joko Kristiyanto: commit to user 55 “…sebenarnya orang tua murid dengan saya telah membuat kesepakatan untuk membayar Rp.5000,- tiap bulannya. Tapi saya sendiri tidak mewajibkannya, karena saya mengerti bagi sebagian orang tua murid hal ini dirasa agak berat. Saya kembalikan lagi kepada kesadaran masing- masing…” 22 Juni 2010 Pernyataan dari ibu Siti Sinta Nuriyah: “…tiap bulannya Rp 5.000,- ini sangat ringan, karena anak dsana dididik sama seperti sekolah umum…” 13 Juli 2010 Pernyataan yang sedikit berbeda diungkapkan oleh ibu Sulastri: “…iya awalnya memang tiap bulan Rp 5.000,- tapi terakhir- terakhir jadi Rp 7.000,-. Lha soalnya ibu-ibu kasihan sama Pak Joko, ada murid yang tidak membayar sama sekali dari awal sampe akhir. Jadi buat nambahin itu…” 26 Juli 2010 Selain biaya rutin tiap bulan, orang tua murid juga diwajibkan membeli 3 pasang seragam dengan total biaya Rp. 30.000,- dan Rp 20.000,; untuk pengambilan ijazah. Berikut pernyataan dari Bapak Joko Kristiyanto: “…ibu- ibu juga minta supaya ada seragam. Trus kami sepakat untuk mengadakan 3 pasang seragam dengan biaya Rp 30.000,- . Selain itu kami juga membebankan biaya Rp 20.000,- untuk biaya mengganti Print ijazah…” 26 Juli 2010 Berikut pernyataan dari Ibu Siti Sinta Nuriyah: “…seragam ada 3 pasang, harganya Rp 30.000,- trus waktu lulus bayar Rp 20.000,- untuk ganti ngeprint Ijazah. Kebetulan punya Rois anak saya Namanya salah satu huruf, trus akhirnya saya minta diprint ulang. Jadi bayar lagi Rp.20.000,-. Tapi tidak apa-apa, kalau ada kesalahan itu kan wajar…” 30 Juli 2010 commit to user 56 Berikut pernyataan dari Ibu Sulastri: “…selain SPP tiap bulan, kemarin diminta membayar lagi Rp 30.000,- trus dikasih seragam 3 pasang. Trus kan anak saya Badar ini kan sudah lulus jadi harus mbayar lagi Rp 20.000,- untuk ngambil ijazah…” 26 Juli 2010 Selain dukungan dana, peran orang tua murid juga sangat penting dalam pendampingan belajar anak saat di rumah. Suatu proses pendidikan tidak akan berhasil dengan maksimal tanpa keterlibatan dari orang tua. Kebanyakan orang tua murid beranggapan bahwa anak sudah cukup untuk belajar pada waktu berada di sekolah. Hal ini yang menyebabkan anak kurang menguasai pelajaran yang dia dapat di sekolah. Peran orang tua dalam membantu anak untuk belajar di rumah sangatlah penting. Karena sebagian besar waktu anak dihabiskan dirumah, sehingga lingkungan sekitar sangat besar pengaruhnya untuk perkembangan anak. Anak yang didampingi oleh orang tua untuk mengulang pelajaran saat di rumah akan lebih baik perkembangannya dibanding dengan anak yang hanya mendapatkan pelajaran dari sekolah saja. Keterlibatan para orangtua murid di PAUD Sinar Pelangi selama ini tergolong baik. Semua anak didik berangkat sekolah diantar oleh orang tua ataupun nenek mereka. Hampir 50 orang tua murid menunggui anaknya untuk belajar dan commit to user 57 bermain di PAUD Sinar Pelangi, artinya bahwa para orang tua masih peduli dengan perkembangan anak. Tetapi ada juga sebagian orang tua yang lebih memprioritaskan untuk bekerja mencukupi kebutuhan keluarga dibanding dengan menemani anak belajar. Pada umumnya pekerjaan orang tua murid PAUD Sinar Pelangi adalah sebagai buruh, ada yang menjadi buruh membuat kok, pembantu rumah tangga, dan hanya sebagai ibu rumah tangga sehingga tidak dapat menyokong penghasilan sang suami. Keterlibatan orang tua dipengaruhi oleh faktor ekonomi orang tua murid serta kurangnya pendidikan yang dimiliki oleh orang tua. Latar belakang pendidikan orang tua didik banyak yang tidak menamatkan Sekolah Dasar. Ada sebagian orang tua yang menyadari pentingnya mendampingi anak belajar di rumah. Orang tua didik dengan tipe ini biasanya menyediakan waktu untuk mendampingi anak belajar setiap hari. Mereka mempunyai rasa kekhawatiran bahwa anaknya akan mengalami kesulitan saat di sekolah, apabila tidak mengulang pelajaran di rumah. Anak didik yang memiliki orang tua dengan tipe seperti ini biasanya akan mengalami kemajuan yang lebih dibanding anak didik yang tidak didampingi orang tua. Sedangkan anak didik tanpa pendampingan orang tua biasanya akan sedikit tertinggal. commit to user 58 Berikut pernyataan dari Bapak Joko Kristiyanto: “… memang yang sangat penting bagi perkembangan murid itu ya saat mereka di rumah. Jadi murid yang didamping dan diarahkan sewaktu belajar oleh orang tua akan lebih cepat mengerti, dibanding dengan anak yang hanya mendapat pelajaran dari sekolah saja. Karena seperti yang kita ketahui bahwa waktu yang dimiliki anak itu lebih banyak di habiskan di rumah. Kalu di sekolah paling cuma 2 jam. Saya rasa kalu hanya mengandalkan sekolah saja tidak cukup. Bahkan kurang sekali…” 22 Juni 2010 Hal ini didukung pernyataan dari Ibu Siti Sinta Nuryah sebagai berikut: “…setiap hari saya juga meluangkan waktu untuk mendampingi anak belajar. Tapi paling hanya sebentar saja, kalau anak sudah mulai jenuh, ya berhenti atau disudahi gitu, karena kalau dipaksain kasian anaknya juga. Untuk waktunya juga disesuaikan dengan keinginan anak. Kadang sore setelah mandi. Kadang habis sholat magrib gitu… ” 13 Juli 2010 Sedangkan pernyataan dari Ibu Sulastri adalah sebagai berikut: “…ya, saya kadang- kadang ikut membantu belajar. Tapi kadang- kadang saja, kan dapat PR nya juga jarang…”. 26 Juli 2010 c. Peran dan Dukungan Pemerintah Peran dan dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam proses berjalannya sebuah PAUD. Bentuk dukungan dari pemerintah yaitu dengan pemberian dana untuk pengembangan fasilitas PAUD, memberikan guru bantu bila commit to user 59 diperlukan, mengirimkan Tim Pemantau dan Pembina tingkat Desa Kelurahan. Tim Pemantau dipilih dan diangkat oleh Tim Pembina dari tingkat Desa Kelurahan. Tim Pemantau minimal beranggotakan 2 orang. Tim Pemantau melakukan pemantauan PAUD minimal satu bulan sekali. Tim pemantau berkewajiban melaporkan hasil pantauan kepada tim pembina tingkat Desa Kelurahan yang diadakan setiap 6 bulan sekali yaitu bulan Juli dan Januari. Pembina tingkat Desa Kelurahan minimal harus beranggotakan 6 orang yang terdiri dari unsur Desa Lurah, PKK Desa, Tokoh Agama Tokoh Masyarakat, Donatur dan wakil orangtua. Tugas Pembina tingkat Desa Kelurahan yaitu memfasilitasi kegiatan PAUD, membina kelangsungan PAUD, melakukan pertemuan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali Bulan Juli dan Bulan Januari untuk mendengarkan dan menindaklanjuti laporan dari Tim Pemantau. Untuk sementara bantuan yang berasal dari pihak pemerinah belum ada. Pihak Kelurahan Semanggi menyatakan bahwa tidak ada anggaran dari Kelurahan untuk program PAUD, pemberian dana untuk Program PAUD merupakan kebijaksanaan langsung dari tingkat Kota. Jadi jika sebuah commit to user 60 PAUD ingin mendapatkan bantuan dana maka bisa langsung mengajukan permohonan ke tingkat kota, sedangkan Kelurahan hanya memberi surat tembusan saja. Untuk pengadaan Tim Pembina dan juga Tim Pemantau, pihak Kelurahan menyatakan bahwa semuanya ditunjuk dari tingkat Kota, karena tidak ada penunjukan dari tingkat Kota sehingga pihak Kelurahan Semanggi juga tidak mengadakan pembentukan Tim Pembina dan Tim Pemantau. Berikut pernyataan dari Bapak Haryo Suharno Seksi Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Semanggi: “… Kelurahan tidak punya dana untuk PAUD, permohonan langsung bisa dimasukkan ke Kota, Kelurahan hanya member tembusan saja, begitu juga soal Tim Pemantau dan Tim Pembina. Yang berwenang membentuk itu ya Pemerintah Kota…” 31 Desember 2010 Hal ini senada dengan pernyataan dari Ibu Sri Mukanah Ketua PKK RT 07 RW V Kelurahan Semanggi, sebagai berikut: “… untuk bantuan dana kan yang memberi dari Kota, kelurahan kan Cuma member ijin saja…” 31 Desember 2010 Dari pihak PKK Semanggi sendiri telah mengadakan kerjasama dengan PAUD Sinar Pelangi, yaitu pengadaan Posyandu untuk anak-anak balita bawah lima tahun. commit to user 61 Posyandu ini dilaksanakan rutin setiap tanggal 19, bertempat di PAUD Sinar Pelangi. Kegiatannya yaitu berupa menimbang berat badan dan pembarian makanan tambahan PMT. d. Peran dan Dukungan Donatur PAUD Sinar Pelangi merupakan lembaga pendidikan non pemerintah, jadi kehadiran donatur dirasa sangat penting. Sumber dana yang utama yaitu dari orang tua murid, berupa biaya bulanan sebesar Rp.5000,- uang untuk pembelian 3 pasang seragam sebesar Rp. 30.000,- dan uang pengambilan ijazah sebesar Rp.20.000,-. Diakhir tahun ajaran diadakan study tour yang diikuti sebagian murid beserta orang tua yang dilaksanakan pada tanggal tertentu dengan tujuan ke taman wisata Ndayu Park yang berlokasi di Sragen. Orang tua murid dibebani biaya sebesar Rp 50.000,- untuk 1 orang tua dan 1 anak jumlah ini sudah mencakup biaya transportasi, biaya masuk area wisata, dan biaya makan siang tanpa mengikuti Program Out Bound. Berikut pernyataan dari Bapak Joko Kristiyanto: “…masing- masing orang tua telah menyepakati biaya sejumlah Rp 50.000,- untuk acara ke Ndayu ini. Awalnya saya tawari dulu mau ikut yang ada paket out bound-nya atau ga gitu. Yang pake paket out bound biayanya mahal yang ga pake lebih murah …” 26 Juli 2010 commit to user 62 Selain dari orang tua murid PAUD Sinar Pelangi juga mendapat bantuan dari pihak lain. Bantuan itu berupa perlengkapan, karena Bapak Joko Kristiyanto tidak mau menerima bantuan berupa uang. Bapak Joko Kristiyanto beranggapan apabila bantuan yang diberikan berupa uang, maka akan menimbulkan prasangka kurang baik dari masyarakat. Berikut pernyataan Bapak Joko Kristiyanto: “…saya tidak mau menerima bantuan berupa uang, lebih baik berupa barang saja. Karena yang saya takutkan nanti akan timbul prasangka- prasangka yang kurang baik…” 22 Juni 2010 Menurut Bapak Joko Kristiyanto, bantuan tersebut yaitu berupa sebuah ayunan dan sebuah prosotan dari dana iuran teman- teman guru Kejar Paket A di PAUD Pelangi Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Bantuan lainnya yaitu berupa pengadaan kegiatan sikat gigi bersama dan minum susu kedelai bersama yang diadakan oleh mahasiswa yang sedang mengadakan KKN Kuliah Kerja Nyata dari Universitas Setia Budi Surakarta. Dari kegiatan ini diharapkan anak- anak mendapat pelajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan. commit to user 63 Berikut pernyataan dari Komang salah satu mahasiswa Universitas Setia Budi yang melakukan KKN di PAUD Sinar Pelangi : “…Kegiatan gosok gigi ini bertujuan agar anak lebih mandiri dan bisa bertanggung jawab terhadap kesehatan yang dimilikinya…” 22 Juli 2010 Hal ini didukung pernyataan dari Bapak Joko Kristiyanto sebagai berikut: “…kemarin ada acara gosok gigi bersama dan minum susu kedelai bersama di PAUD Sinar Pelangi, yang mengadakan yaitu mahasiswa dari USB. Kami sangat senang sekali. Karena kegiatan- kegiatan semacam ini memang baik sekali untuk menanamkan kemandirian anak. Kami juga berterimakasih sekali kepada pihak penyelenggara atas bantuannya. Karena sebenarnya PAUD Sinar Pelangi memang pengen sekali mengadakan kegiatan semacam ini, tapi belum bisa karena tidak ada biaya…” 13 Juli 2010 Sementara itu pernyataan dari Ibu Sulastri adalah sebagai berikut: “…dulu ada acara gosok gigi bersama dan minum susu gratis. Anak- anak seneng banget. Saya juga seneng, kan anak- anak jadi tahu cara gosok gigi sendiri…” 26 Juli 2010 Didukung pernyataan dari Ibu Siti Sinta Nuriyah, xsebagai berikut: “… iya dulu ada acara gosok gigibersama dan minum susu bareng. Anak- anak seneng sekaloi, soalnya waktu pulang mereka dapat sikat yang gagange ada bonekanya itu loh…”30 Juli 2010 Bantuan berupa pengadaan kegiatan semacam ini sangat diperlukan oleh PAUD Sinar Pelangi. Mengingat commit to user 64 kegiatan semacam ini sangat penting untuk perkembangan anak. Di PAUD lain yang memiliki dana berkecukupan dapat melaksanakan kegiatan semacam ini secara rutin. Sedangkan untuk PAUD Sinar Pelangi bisa menyelenggarakan acara seperti ini dengan adanya donatur dari luar. Matrik III. 2 Peran dan dukungan dari pemangku kepentingan di PAUD Sinar Pelangi No. Pemangku kepentingan di PAUD Sinar Pelangi Peran dan dukungan terhadap PAUD Sinar Pelangi 1 Pendiri 1. Merelakan sebagian rumah untuk dijadikan ruang kelas PAUD Sinar Pelangi 2. Halaman rumah dijadikan sebagai taman bermain. 3. Mengabdikan sebagian waktunya untuk mengelola PAUD sinar Pelangi, mulai dari menyediakan perlengkapan belajar mengajar, mencari donatur, melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai PAUD Sinar Pelangi. 2 Guru 1. Merelakan sebagian waktu yaitu dari pukul 08.00-11.00 WIB untuk mengajar di PAUD sinar Pelangi 2. Mengikuti berbagai pelatihan keterampilan guru PAUD demi meningkatkan kualitas sebagai guru. 3 Orang tua murid 1. Pemberian dana rutin 2. Mendampingi anak belajar di rumah 4 Pemerintah 1. Tidak ada dukungan dari commit to user 65 pemerintah karena memang belum ada ijin pendirian PAUD Sinar Pelangi secara resmi dari Pemerintah. 2. Kerjasama dengan PKK Kelurahan Semanggi dengan kegiatan pemberian makanan tambahan MPT. 5 Donatur Pengadaan kegiatan gosok gigi bersama dan minum susu bersama. Sumber: Data Primer Diolah Oktober 2010 3. Konflik yang Terjadi di PAUD Sinar Pelangi a. Konflik yang Terjadi antara Pengelola dengan Pemerintah Kelurahan. 1 Penyebab konflik Penyebab dari munculnya konflik antara pengelola dengan pemerintah ini adalah karena PAUD Sinar Pelangi tidak mendapat bantuan dari pemerintah. 2 Pihak yang berkonflik. Pihak yang terlibat dalam konflik ini adalah pengelola PAUD Sinar Pelangi dengan pihak Pemerintah Kelurahan Semanggi. 3 Dinamika konflik Pihak PAUD Sinar Pelangi pernah mengajukan proposal pengajuan permohonan bantuan ketingkat Kelurahan akan tetapi tidak ada tanggapan. Pihak pengelola commit to user 66 beranggapan pihak Kelurahan tidak mau merespon karena ada permainan di sana. Pihak Pengelola mengatakan bahwa PAUD yang mendapatkan bantuan adalah PAUD yang dikelola oleh orang-orang yang mempunyai hubungan dekat dengan Pemerintah, yang tidak dekat dengan Pemerintah maka kesempatan mendapat bantuan sangat kecil. Berikut pendapat informan mengenai hal tersebut. Matrik III. 3.1 Tanggapan informan terhadap konflik yang terjadi antara pengelola dengan Pemerintah. No. Status Informan Tanggapan Pendapat 1 Pengelola “Didalamnya pasti ada sebuah permainan. Untuk pAUD yang mendapat bantuan, pasti PAUD yang dikelola oleh orang- orang yang dekat dengan birokrasi” 2 Orang tua Murid “biasanya kalau yang punya sudah dekat dengan pemerintah, pasti mudah dapat bantuannya” 3 Orang tua Murid “kalau dekat dengan pemerintah pasti mudah mendapat bantuan, yang ga dekat ya susah dapatnya” 4 Orang tua Murid “Yang dekat dengan pemerintah memang lebih mudah, kalau yang ga dekat bisa dapat bantuan juga tapi pasti susah, saingannya banyak” 5 Orang tua dari murid yang dulu pernah belajar di PAUD Sinar Pelangi “yang dekat pemerintah lebih mudah dapat bantuan, yang ga dekat ya sulit” 6 Masyarakat “bisa jadi yang dekat dengan pemerintah lebih mudah memperoleh bantuan, karena mereka juga lebih dulu mendapat informasinya” 7 Donatur “PAUD manasaja bisa mengakses bantuan dari pemerintah, tapi memang commit to user 67 yang lebih dulu mendapat info pasti orang- orang yang dekat dengan pemerintah” 8 Tim Pemantau PAUD Surakarta “PAUD manapun mempunyai kesempatan yang sama untuk mengakses bantuan dari Pemerintah, tinggal PAUD tersebut lolos seleksi atau tidak” 9 Pegawai Kelurahan “PAUD mana saja bisa mendapatkan bantuan, tapi mengajukannya langsung ke tingkat Kota bukan ke Kelurahan” 10 PKK “itu kewenangan dari pihak pemerintah, PAUD yang mendapat bantuan adalah PAUD yang layak, karena pasti sudah diseleksi dulu oleh pihak Pemerintah” Sumber: Data Primer Diolah Oktober 2010 4. Dampak terhadap PAUD Dampak konflik ini terhadap PAUD Sinar Pelangi adalah kurangnya tenaga pengajar akibat pengelola tidak dapat membayar tenaga pengajar tersebut. fasilitas yang ada kurang memadai. Pengelola juga menarik iuran rutin tiap bulan, pdahal konsep awal PAUD Sinar Pelangi adalah PAUD gratis. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat yang tidak tertarik mendaftarkan anak mereka ke PAUD Sinar Pelangi. 5. Resolusi Konflik Sebagai resolusi yang diambil yaitu, Bapak Joko Kristiyanto selaku pengelola PAUD Sinar Pelangi, dating ke Kelurahan dan menanyakan kembali bagaimana mekanisme pengajuan permohonan bantuan. Pihak Kelurahan menyatakan bahwa permohonan bantuan langsung bisa commit to user 68 diajukan ke Pemerintah tingkat kota. Dengan demikian konflik dapat diseleselesaikan. b. Konflik yang Terjadi antara Pengelola dengan Masyarakat Sekitar yang beragama Islam. 1 Penyebab konflik Adanya isu yang dihembuskan oleh sebagian anggota masyarakat Semanggi, bahwa PAUD Sinar Pelangi merupakan PAUD dengan memberi pelajaran tentang agama tertentu. 2 Pihak yang berkonflik. Pihak yang terlibat dalam konflik ini adalah pengelola PAUD Sinar Pelangi dengan pihak anggota Masyarakat sekitar PAUD yang beragama Islam. 3 Dinamika konflik PAUD Sinar Pelangi akan berjalan dengan baik apabila dapat diterima oleh masyarakat sekitar. Apabila masyarakat ikut aktif memajukan PAUD Sinar Pelangi, yaitu dengan mempercayakan anak mereka di PAUD Sinar Pelangi maka cita-cita PAUD Sinar Pelangi akan terwujud. Cita-cita tersebut yaitu mengembangkan potensi anak usia dini di Kelurahan Semanggi, sehingga akan memberikan pendidikan ditingkat keluarga yang selanjutnya akan commit to user 69 terwujud masyarakat yang sadar dan tanggap akan lingkungan sosial sekitar. Namun saat ini sebagian masyarakat belum dapat menerima kehadiran PAUD Sinar Pelangi. Hal ini disebabkan oleh sebagian masyarakat menganggap bahwa PAUD Sinar Pelangi mempunyai tujuan khusus yaitu penyebaran agama Kristen, sehingga banyak anggota masyarakat yang tidak jadi menitipkan anak mereka di PAUD Sinar Pelangi. Dari adanya isu yang berkembang di sebagian anggota masyarakat Semanggi, sempat terjadi ketegangan antara Ibu Siti Sinta Nuriyah orangtua dari murid yang bernama Rois dengan Bapak Joko Kristianto selaku pengelola. Hal ini terjadi saat Ibu Siti mendapati anaknya pulang membawa pulang sebuah salip. Resolusi yang diambil adalah Ibu Siti meminta penjelasan tentang hal tersebut kepada Bapak Joko. Bapak Joko menjelaskan bahwa itu hanya mainan dari anaknya, tidak ada maksud apapun. Ibu Siti mau menerima penjelasan dari Bapak Joko, sehingga konflik tersebut dapat diselesaikan saat itu juga. commit to user 70 Berikut Matrik tanggapan dari informan mengenai hal tersebut: Matrik III. 3.2 Tanggapan informan terhadap konflik yang terjadi antara pengelola dengan masyarakat No. Status Informan Tanggapan Pendapat 1 Pengelola “banyak orangtua murid yang tidak jadi menitipkan anak mereka karena mengira PAUD ini adalah tempat penyebaran agama Kristen, padahal ini tidak benar” 2 Orang tua Murid dengan agama Islam “materi yang diajarkan sama seperti sekolah lain, jadi orang- orang tidak menyekolahkan anak mereka di sini karena memilih tempat lain yang fasilitasnya lebih baik, bukan karena faktor agama ” 3 Orang tua Murid dengan agama Islam “materi yang diajarkan sama seperti sekolah lain,jadi orang- orang tidak menyekolahkan anak mereka di sini bukan karena Agama” 4 Orang tua Murid dengan agama katolik “banyak yang bilang PAUD ini ajaran Kristen jadi banyak yang anaknya dikeluarkan dari sini” 5 Orang tua dari murid yang dulu pernah belajar di PAUD Sinar Pelangi beragama Islam “saya mengeluarkan anak saya dari sana karena gurunya diganti, bukan karena agama” 6 Masyarakat “banyak orangtua yang mengeluarkan anak mereka dari PAUD Sinar Pelangi karena prmiliknya orang Kristen, mereka memindahkan anak mereka ke PAUD umum atau PAUD yang Islam” 7 Donatur “karena idiologi yang dipegang oleh orangtua murid kuat, jadi mereka memindahkan anak mereka ke PAUD yang sepaham dengan mereka, tapi di PAUD Sinar Pelangi sebenarnya materi yang diajarkan masih umum tidak menjurus pada agama tertentu” 8 Tim Pemantau PAUD Surakarta “bukan masalah agama, tapi karena kurangnya sosialisasi dan fasilitas yang tidak memadai menjadi faktor utama masyarakat tidak mempercayakan anak mereka di PAUD Sinar Pelangi ” 9 Pegawai Kelurahan “PAUD Sinar Pelangi itu kan PAUD umum. Tapi ada juga warga yang memang lebih memilih PAUD yang Islam ketimbang PAUD umum, karena ada ajaran agamanya ” 10 PKK “PAUD Sinar Pelangi termasuk PAUD umum, kalau ada masyarakat yang tidak menitipkan karena masalah agama itu cuma sebagian kecil, mereka yang terlalu fanatic saja” Sumber: Data Primer Diolah Oktober 2010 commit to user 71 4 Dampak terhadap PAUD Masyarakat banyak yang ragu untuk menitipkan anak mereka di PAUD Sinar Pelangi. Hal ini mengakibatkan jumlah murid di PAUD Sinar Pelangi tidak berkembang. 5 Resolusi konflik Usaha yang di lakukan oleh pihak pengelola dalam meredam konflik ini yaitu dengan memberi pengertian bahwa materi yang diajarkan di PAUD Sinar Pelangi adalah materi umum, tidak ada ajaran agama khusus apapun, yang ada hanya pelajaran mengenai keragaman agama yang ada di Indonesia, serta penanaman tentang pentingnya sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain. Upaya yang dilakukan oleh pengelola memang membuahkan hasil, jumlah murid yang mendaftar mulai bertambah, seiring dengan meningkatnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap PAUD. akan tetapi masih ada sebagian anggota masyarakat yang belum mempercayainya. commit to user 72 c. Konflik yang Terjadi antara Pengelola dengan Orang Tua Murid. 1 Penyebab konflik Penyebab terjadinya konflik ini adalah Bapak Agus selaku orangtua dari murid yang bernama Wulan tidak mau membayar iuran rutin yang ditarik oleh PAUD Sinar Pelangi. 2 Pihak yang berkonflik. Pihak yang terlibat dalam konflik ini adalah pengelola PAUD Sinar Pelangi dengan Bapak Agus orangtua dari murid yang bernama Wulan. 3 Dinamika konflik. Konflik ini terjadi ketika Bapak Agus tidak mau membayar iuran rutin, dengan alas an bahwa PAUD Sinar Pelangi merupakan PAUD gratis, sehingga menganggap iuran tersebut tidak wajib. Sedang dari pihak pengelola berharap semua orang tua murid membayar iuran rutin untuk menunjang biaya belajar mengajar. commit to user 73 Matrik III. 3. 3 Tanggapan informan terhadap konflik yang terjadi antara pengelola dengan orangtua murid No. Status Informan Tanggapan Pendapat 1 Pengelola “sebenarnya iuran ini memang tidak wajib tapi kalau orangtua murid tersebut mampu membayar, kami berharap mereka membeyar untuk kelancaran proses belajar mengajar” 2 Orang tua Murid “saya rasa tiap orangtua murid harus menyadari kalau iuran itu sangat membantu anak-anak dalam belajar. Kalau ada orang tua murid yang tidak mau membayar berarti kesadarannya kurang” 3 Orang tua Murid yang tidak membayar iuran “dari awal kan PAUD ini gratis, jadi seharusnyha tidak ada iuran dalam bentuk apapun” 4 Orang tua Murid “PAUD ini memang gratis, tapi kan kondisinya sangat kekurangan, jadi sebagai orangtua murid sadar dan membayar iuran agar bisa membantu beli alat-alat yang digunakan dalam belajar” 5 Orang tua murid yang dulu pernah belajar di PAUD Sinar Pelangi “seharusnya masing-masing orangtua sadar kalau iuran itu untuk kepentingan anak-anak. Lagipula jumlahnya juga ringan.” 6 Masyarakat “itu kesadaran dari masing-masing orangtua murid” 7 Donatur “itu kesadaran dari masing-masing orang tua murid” 8 Tim Pemantau PAUD Surakarta “bisa jadi orangtua murid tidak mampu membayar iuran tersebut, tapi misalkan dia sebenarnya mampu tapi tapi tidak mau membayar, berarti kesadarannya kurang ” 9 Pegawai Kelurahan “itu kesadaran dari masing-masing orang tua murid” 10 PKK “itu kesadaran dari masing-masing orang tua murid” Sumber: Data Primer Diolah Oktober 2010 commit to user 74 4 Dampak Dampak yang timbul dari konflik ini adalah pembiayaan untuk proses belajar mengajar yang awalnya telah diperhitungkan menjadi tidak tepat, dan pengelola sering menggunakan uang pribadi untuk memenuhi kekurangan tersebut. 5 Resolusi Upaya penyelesaian yang diambail yaitu, Bapak Joko selaku pengelola mendatangi Bapak Agus dan membicararakan perihal iuran yang ditarik untuk pembiayaan proses belajar mengajar. Bapak agus tetap tidak mau membayar iuran tersebut, karena sejak awal Bapak Agus mendaftarkan anaknya ke PAUD Sinar Pelangi, PAUD tersebut merupakan PAUD gratis, sehingga iuran tersebut dianggap tidak wajib. Akhirnya pengelola mengiklaskan masalah ini, meski sebelumnya sempat menjadi pergunjingan masyarakat di sekitar PAUD Sinar Pelangi. d. Konflik antara Pengelola dan Donatur 1 Penyebab konflik Penyebab konflik ini adalah kekecewaan yang di rasakan oleh Bapak Joko selaku pengelola PAUD Sinar commit to user 75 Pelangi karena kerja sama dengan Universitas Setia Budi tidak dapat berlanjut. 2 Pihak yang berkonflik. Pihak yang terlibat dalam konflik ini adalah pengelola PAUD Sinar Pelangi dengan pihak Universitas Setia Budi sebagai Donatur. 3 Dinamika Konflik Universitas Setia Budi merupakan salah satu donatur di PAUD Sinar Pelangi. Mahasiswa- mahasiswa USB yang melakukan KKN di PAUD Sinar Pelangi memberikan bantuan dengan menyelenggarakan kegiatan sikat gigi dan minum susu bersama. Dari pihak mahasiswa USB memilih PAUD Sinar Pelangi karena mendapat bagian untuk tempat KKN di Kelurahan Semanggi. Pihak mahasiswa USB berencana melakukan kegiatan saat itu saja karena untuk memenuhi tugas dari kampus mereka, dan mereka tidak ada rencana untuk melakukan kegiatan di PAUD Sinar Pelangi untuk waktu yang akan datang. Pihak pengelola berharap bahwa USB memilih PAUD Sinar Pelangi karena melihat kondisi PAUD Sinar Pelangi dan berharap akan diadakan kerjasama lagi. Berikut pendapat dari informan commit to user 76 Matrik III. 3. 4 Tanggapan informan terhadap konflik yang terjadi antara pengelola dengan donatur No. Status Informan Tanggapan Pendapat 1 Pengelola “diharapkan setelah kegiatan ini tetap ada kerjasama lagi dengan USB, tapi ternyata kemarin kami meminta bantuan untuk mengadakan kegiatan semacam ini lagi, tapi tidak ada respon dari pihak USB” 2 Orang tua Murid “itu hak dari donatur tapi semoga diadakan lagi kegiatan semacam ini, dengan donatur lain” 3 Orang tua Murid “kalau donatur tidak mau kerjasama lagi ya itu hak mereka” 4 Orang tua Murid “dengan adanya kegiatan kemarin, kami sudah cukup senang, jd kalau donatur tidak mau bekerjasama lagi juga tidak apa- apa” 5 Orang tua murid yang dulu pernah belajar di PAUD Sinar Pelangi “itu hak dari donatur” 6 Masyarakat “itu semua jadi hak donatur sendiri, kalau pengelola menghendaki ada kerjasama lagi ya harus pintar-pintar melobi” 7 Donatur “memang sementara ini belum ada rencana kegiatan apapun di PAAUD Sinar Pelangi, kemarin memang sempat diajak buat kegiatan lagi, tapi kali lum ada waktu, jadi tidak bisa membantu” 8 Tim Pemantau PAUD Surakarta “donatur member sumbangan tentu dengan berbagai pertimbangan, untuk bisa mengajak donatur bekerjasama kembali, tergantung bagaoimana kita mendekati donatur tersebut ” Sumber: Data Primer Diolah Oktober 2010 commit to user 77 4 Dampak terhadap PAUD Sinar Pelangi Konflik ini tidak berimbas kepada keberlangsungan PAUD Sinar Pelangi. 5 Resolusi konflik Untuk mengatasi konflik ini maka pengelola menanyakan kembali perihal akankah ada kerjasama lagi antara PAUD Sinar Pelangi dengan pihak Universitas Setia Budi. Pihak Universitas Setia Budi menyatakan bahwa untuk sementara belum ada rencana unutk itu. Pengelola menerima pernyataan tersebut dan tidak berusaha untuk memaksa pihak Universitas Setia Budi, sehingga konflik dapat diselesaikan. commit to user 78 Matrik III.4 Konflik yang terjadi di PAUD Sinar Pelangi No Pihak yang berkonflik Konflik yang terjadi Jenis Konflik 1 Pengelola dengan Pemerintah Adanya kesalah pahaman yang disebabkan oleh tidak adanya bantuan dari Pemerintah untuk PAUD Sinar Pelangi Konflik individu 2 Pengelola dengan masyarakat sekitar PAUD yang beragama Islam Adanya isu bahwa PAUD Sinar Pelangi sebagai tempat penyebaran agama Kristen Konflik kelompok 3 Pengelola dengan orang tua murid yang tidak mau membayar iuran Adanya kesalah pahaman tentang iuran rutin tiap bulan yang ada di PAUD Sinar Pelangi Konflik individu 4 Pengelola dengan Donatur Adanya perbedaan kepentingan dalam penyelenggaraan kegiatan sikat gigi dan minum susu bersama secara gratis untuk siswa PAUD Sinar Pelangi Konflik individu commit to user 79

B. PEMBAHASAN