Konsep Usaha Kecil dan Menengah UKM

28 upah, bangunan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pendapatan dari penjualan seperti: hasil sewa, jaminan sosial, premi asuransi. 2 Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya reguler dan biasanya tidak berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang. Menurut Yudhohusodo dalam Ariyani 2006 tingkat pendapatan seseorang dapat digolongkan dalam 4 golongan yaitu: 1 Golongan yang berpenghasilan rendah low income group yaitu pendapatan rata-rata dari Rp.150.000 perbulan. 2 Golongan berpenghasilan sedang Moderate income group yaitu pendapatan rata-rata Rp.150.000 – Rp.450.000 perbulan. 3 Golongan berpenghasilan menengah midle income group yaitu pendapatan rata-rata yang diterima Rp.450.000 – Rp.900.000 perbulan. 4 Golongan yang berpenghasilan tinggi high income group yaitu rata-rata pendapatan lebih dari Rp.900.000.

2.1.8 Konsep Usaha Kecil dan Menengah UKM

Menurut Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar, UKM dibagi menjadi empat karakter sesuai sektor usahanya: 1 UKM sektor pertanian adalah UKM yang berasal dari bahan bakunya produk pertanian dalam arti luas Pertanian, perikanan, peternakan, kelautan, kehutanan. Contoh: Mebel, furniture, lukisan, kain, baju. 2 UKM sektor non pertanian adalah UKM yang bukan berasal dari pertanian atau bahan yang tidak dapat diperbaharui. Contoh: bahan tambang, cincin, mineral, emas, besi. 29 3 UKM sektor perdagangan adalah UKM yang tidak memproduksi barang dagangannya tetapi membeli dari produsen kemudian menjual kembali ke konsumen. Contoh: segala macam toko yang tidak memproduksi tetapi menjual saja dan dijual kembali. 4 UKM sektor aneka usaha dan jasa adalah UKM yang menjual jasa atau keahlian. Contoh: tukang jahit, salon, tukang pijat. Sedangkan yang dimaksud dengan Usaha Mikro Kecil Menengah yang telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah UKM ada beberapa kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria usaha mikro kecil dan menengah. Pengertian-pengertian UKM tersebut adalah: 1 Usaha Kecil Kriteria kelompok usaha kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang- undang ini. 2 Usaha Menengah Kriteria kelompok usaha menengah adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai, menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau besar dengan jumlah 30 kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Berdasarkan kategori BPS Badan Pusat Statistik, usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya, yaitu: 1 industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; 2 industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; 3 industri menengah dengan pekerja 20-99 orang; 4 industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih. Berikut adalah kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah seperti terlihat pada Tabel 2.1 dibawah ini. Tabel 2.1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Menurut UU Digolongkan Berdasarkan Jumlah Aset dan Omset Yang Dimiliki Sebuah Usaha Tahun 2014 No Usaha Aset Rupiah Omset Rupiah Jumlah Tenaga Kerja 1 Usaha Mikro Maks 50 juta Maks 300 juta 1-4 orang 2 Usaha Kecil 50 juta – 500 juta 300 juta – 2,5 milliar 5-19 orang 3 Usaha Menengah 500 juta – 10 milliar 2,5 milliar – 50 milliar 20-99 orang Sumber: BPS Provinsi Bali 2015 2.1.9 Konsep Sektor Usaha Perdagangan Perdagangan atau perniagaan pada umumnya adalah pekerjaan membeli barang dari suatu tempat dan suatu waktu dengan menjual barang tersebut di tempat dan waktu lainnya untuk memeperoleh keuntungan. Adapun pengertian dari perdagangan adalah suatu usaha menjual suatu barang dari hasil sebuah produksi untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dengan biaya 31 produksi yang terpakai. Perekonomian dunia telah mengalami perubahan yang sangat drastis dalam dua setengah abad ini, didalam berbagai corak kegiatan perekonomian tersebut kegiatan ekonomi tidak lagi ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, akan tetapi juga dilakukan untuk memenuhi keinginan- keinginan yang terwujud di pasar, disamping itu unit produksi telah sanggup menyumbangkan teknik produksi yang modern sehingga mereka dapat menyediakan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dalam jumlah yang sangat besar Sukirno, 1994.

2.1.10 Pendidikan