Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Gilang Wentar Rahardja, 2014 Hubungan antara persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja dengan stres kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 kesehatan dan keselamatan kerja karyawan, serta ketetapan Menkes No. 261MENKESSKII1998, yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan yang mensyaratkan tentang kondisi lingkungan kerja yang sehat bagi tenaga kerja www.depkes.go.id. Dalam rangka mengakomodir ketentuan dari pemerintah, perusahaan pun melaksanakan program kesehatan dan keselamatan kerja K3, untuk melindungi karyawan mereka. Karena perusahaan juga menyadari bahwa karyawan adalah ujung tombak dalam perusahaan untuk mencapai tujuan, mereka juga ingin karyawan mereka dapat bekerja secara nyaman dan aman sehingga mampu bekerja produktif dan memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Program kesehatan dan keselamatan kerja melingkupi serangkaian upaya untuk melindungi para karyawan dari kondisi fisik lingkungan kerja yang mungkin menimbulkan ancaman secara fisik dan psikologis Sumakmur P. K, 1998. lebih lanjut, program kesehatan dan keselamatan kerja bisa dikatakan sebagai upaya pemeliharaan karaywan yang dilakukan perusahaan. Dimana hakikat dari pemeliharaan karyawan menyangkut perlindungan kondisi fisik, mental dan emosi karyawan Flippo dalam Hasibuan, 1991. Karyawan sendiri sebagai individu memiliki karakterisrik dan kepribadian mereka masing. Karyawan juga memiliki sudut pandang dan pemikiran yang berbeda, dimana dalam hal ini karyawan memiliki pandangan tersendiri dalam kondisi-kondisi yang ada dalam lingkungan kerja mereka. Pandangan-pandangan tersebut dipengaruhi oleh hal-hal seperti karakteristik individu, pengalaman dan Gilang Wentar Rahardja, 2014 Hubungan antara persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja dengan stres kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 pengetahuan. Sehingga karyawan pun pasti memiliki pandangan tersendiri tentang pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan perusahaan. Kondisi lingkungan kerja yang dihadapi oleh karyawan tidak hanya memberikan dampak secara fisik, namun juga memberikan dampak psikologis bagi karyawan. Dampak-dampak psikologis yang muncul seperti stres kerja, depresi dan trauma. Pada penelitian yang dilakukan Angeline O. M Chan dan Chan Yiong Huak 2004, dengan judul “Influence of Work Environment on Emotional Health in a Health Care Setting. Occupational Medicine”, didapatkan hasil bahwa para dokter dan perawat di Singapura, mengalami gejala depresi dan stres karena lingkungan kerja mereka yaitu rumah sakit, dikarenakan lingkungan kerja mereka menghadapkan para dokter dan perawat kepada kejadian-kejadian seperti orang yang terluka parah, orang yang sekarat dan orang yang meninggal. Sedangkan pada penelitian Tomas Lund et.al 2006, yang berjudul “Physical Work Environment Risk Factors For Long Term Sickness Absence: Prospective Findings Among A Cohort Of 5357 Employees In Denmark”, diketahui bahwa faktor lingkungan kerja yang tidak sehat dapat mempengaruhi keadaan fisik dan mental karyawan sehingga menyebabkan tingkat absensi karyawan tersebut meningkat. Pada penelitian ini kita melihat bahwa tekanan lingkungan kerja menyebabkan karyawan tidak produktif dengan meningkatnya tingkat absensi sehingga mempengaruhi produktifitas dari perusahaan. Gilang Wentar Rahardja, 2014 Hubungan antara persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja dengan stres kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Dalam penelitian Hilde Mausner Dorsch dan William W. Eaton 2000, yang berjudul “Psychosocial Work Environment and Depression: Epidemiologic Assessment Of The Demand –Control Model”, dikemukakan bahwa tekanan psikologis yang dihasilkan oleh kondisi lingkungan kerja menyebabkan karyawan menderita depresi dan dysphoria. Selain itu Mccoy dan Evans Morrow, 2006, mengatakan bahwa faktor seperti getaran, suara dan suhu udara mempengaruhi stres kerja pada karyawan. PT. Lion Star sebagai perusahaan manufaktur yang memproduksi produk- produk plastik menggunakan mesin-mesin besar yang mendukung operasional mereka selain tentunya sumber daya manusia. Mesin-mesin produksi yang digunakan adalah mesin yang memerlukan kehati-hatian dan kecermatan dalam pengoperasiannya. Oleh karena itu dituntut kehati-hatian dari para karyawan untuk mengoperasikannya. Untuk melindungi karyawan mereka, maka PT. Lion Star melaksanakan program kesehatan dan keselamatan kerja, yang mewajibkan para karyawan melindungi diri mereka dengan menggunakan pakaian kerja, helm, kacamata dan penutup telinga. Hal ini dilakukan perusahaan untuk melindungi karyawan mereka baik secara fisik dan psikologis. Namun tentunya karyawan sebagai individu yang memiliki ciri dan karakteristik berbeda memiliki pandangan yang berbeda tentang program kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana pandangan mereka terhadap program kesehatan dan Gilang Wentar Rahardja, 2014 Hubungan antara persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja dengan stres kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5 keselamatan kerja yang dilakukan perusahaan tentunya memberikan pengaruh pada karyawan baik itu secara fisik atau psikologis. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk meneliti tentang “hubungan persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan keselamatan kerja dengan stres kerja pada karyawan di PT. Lion Star ”. 1..2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Lion Star? 2. Bagaimana tingkat stres kerja pada karyawan PT. Lion Star? 3. Apakah terdapat hubungan persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja dengan tingkat stres kerja?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi pelaksanaan program kesehatan kerja dengan stres kerja, serta melihat tingkat persepsi pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja dan stres kerja pada karyawan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Gilang Wentar Rahardja, 2014 Hubungan antara persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja dengan stres kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Dalam konteks teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk lebih memahami hubungan antara persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan kerja serta kaitannya dengan tingkat stres kerja pada karyawan, baik itu bagi ilmu Psikologi atau ilmu-ilmu lain yang ingin melanjutkan penelitian ini.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Dalam konteks praktis penelitian ini membantu perusahaan untuk lebih memahami persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan oleh perusahaan. Selain itu pula membantu perusahaan untuk lebih memahami tentang stres kerja yang terjadi pada karyawan. Sehingga mampu merancang program-program yang lebih baik untuk melindungi karyawan.

1.5 Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan penelitian yang menggunakan angka dalam pengumpulan data, penafsiran data, dan penampilan hasilnya. Selain itu, pendekatan kuantitatif ini juga sering kali disertai oleh tabel, grafik, bagan, dan gambar dalam pemahaman kesimpulan penelitiannya Arikunto, 2006.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Persepsi terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Employee Engagement

8 53 85

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAMKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan PT. Krakatau Steel Cilegon.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan PT. Krakatau Steel Cilegon.

0 1 6

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAMKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Karyawan PT. Krakatau Steel Cilegon.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN.

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP HUMAN RELATIONS DAN STRES KERJA DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Human Relations Dan Stres Kerja Dengan Loyalitas Kerja Karyawan.

0 1 15

Hubungan antara persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan kesehatan dengan motivasi kerja karyawan : studi kasus pada Pabrik Gula Madukismo, Bantul.

0 4 142

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESETAN KERJA DENGAN STRES KERJA - repository UPI S PSI 057095 Title

0 0 3

F. Roslid Universitas Gadjah Mada - HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN

0 0 8

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN KARYAWAN, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

0 0 140