Pengertian Remaja Putri PENDAHULUAN

Jika pernyataan negatif - pada maka : a. Sangat setuju Strogly approve : 1 b. Setuju Approve : 2 c. Tidak setuju Disapprove : 3 d. Sangat tidak setujuStrogly disapprove :4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Menurut Maulana 2009, faktor-faktor yang mempengaruhi sikapyaitu : a. Faktor Internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima atau menolak pengaruh- pengaruh yang datang dari luar. b. Faktor Eksternal yaitu faktor yang terdapat dari luar diri manusia itu sendiri. Faktor ini berupa interaksi sosial diluar kelompok. Misalnya interaksi antara manusia dalam bentuk kebudayaaan yang sampai kepada individu melalui surat kabar, televisi, majalah, dan sebagainya.

C. Pengertian Remaja Putri

Masa remaja atau Masa Adolesensi adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dan berlangsung pada dekade kedua masa kehidupan. Mengenai umur kronologis beberapa seorang anak dapat dikatakan remaja, masih terdapat berbagai pendapat. Buku – buku Pediatri pada umumnya mendefenisikan remaja apabila telah mencapai umur 10 – 18 tahun untuk anak perempuan dan 12 – 20 tahun untuk anak laki – laki, WHO mendefenisikan remaja bila anak telah mencapai umur 10 – 19 tahun. Menurut Undang – Undang No.4 1979 Universitas Sumatera Utara mengenai kesejahtraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Menurut UU Perburuhan anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur 16 – 18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal sendiri. Menurut UU Perkawinan No.1, 1974 anak dianggap sudah remaja apabila sudah cukup matang untuk menikah yaitu 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki – laki. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menganggap remaja bila sudah berusia 18 tahun yangsesuai dengan saat lulus dari Sekolah Menengah. Jika dipandang dari aspek psikologis dan sosialnya, masa remaja adalah suatu fenomena fisik yang berhubungan dengan pubertas. Pubertas adalah suatu bagian yang penting dari masa remaja dimana yang lebih ditekankan adalah proses biologis yang akhirnya mengarah kepada kemampuan bereproduksi. Masa remaja berlangsung dalam 3 tahapan masing – masing ditandai dengan isu – isu biologik, psikologik dan sosial, yaitu: Masa Remaja Awal 10 – 14 tahun, Menengah 5-16 tahun dan Akhir 17-20 tahun Pardede, 2002. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa muda. Masa remaja adalah suatu bagian dari proses tumbuh kembang yang berkesinambungan sejak saat konsepsi sampai mencapai dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan – perubahan besar dan cepat dalam proses tumbuh kembang yang berkesinambungan sejak saat konsepsi sampai mencapai dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan – perubahan besar dan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial tingkah laku serta hormonal. Masa ini merupakan masa yang paling indah dan penuh kenangan yng tidak mungkin terlupakan, juga sering disertai oleh gejolak dan permasalahan, baik masalah medis maupun psikososial. Universitas Sumatera Utara Remaja sebagai salah satu komponen generasi muda akan mempunyai peran yang sangat besar dan menentukan masa depan bangsa. Sebanyak 29 penduduk dunia terdiri dari remaja, 80 diantaranya tinggal di negara yang sedang berkembang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 1996, sebanyak 22,6 penduduk Indonesia terdiri atas remaja. Saat pubertas, pada perempuan biasanya antara usia 9 hingga 16 tahun, terjadi perubahan sistem reprduksi perempuan. Berkembangnya seks sekunder dan primer yang berkarakteristik adalah sebagai akibat pengaruh hormon estrogen. Tanda pubertas eksternal dilihat dari puting dan payudara yang berkembang dan areola yang membesar, tumbuhnya rambut aksila dan pubis, panggul melebar, yang berkembang dengan cepat. Uterus dan ovarium juga berkembang dan matang Price A. Sylvia, Wilson M, Lorraine, 2006. Pada perempuan, hormon esterogen membuat seorang anak perempuan memiliki sifat kewanitaan setelah remaja. Sedangkan hormon progesteron efeknya yang utama adalah melemaskan otot – otot halus, meningkatkan produksi zat lemak di kulit, mempertebal dinding di dalam rahim dan merangsang kelenjar – kelenjar agar mengeluarkan cairan pemupuk bagi sel telur yang dibuahi. Hormon esterogen dan progesteron mulai berperan aktif akan menimbulkan perubahan fisik, seperti tumbuh payudara, panggul mulai melebar dan membesar dan akan mengalami menstruasi atau haid. Di samping itu akan mulai tumbuh bulu – bulu halus di sekitar ketiak dan vagina. Ovarium bayi perempuan yang baru lahir mengandung ratusan ribu sel telur, tetapi belum berfungsi. Ketika pubertas, ovariumnya mulai berfungsi dan terjadi proses yang disebut siklus menstruasi atau jarak antara hari pertama menstruasi bulan Universitas Sumatera Utara ini dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya BKKBN Provinsi Sumatera Utara, 2006. Banyak gadis – gadis modern pada zaman sekarang, terutama di negara – negara yang sudah maju berkembang seperti negara – negara di daratan Eropa dan Amerika Serikat, yang mendapatkan pengalaman – pengalaman seksual jauh sebelum mereka itu matang secara psikis. Mereka berusaha memforsir diri untuk melewati atau melangkahi kematangan psikis tadi, dan melakukan hubungan – hubungan seksual secara intensif di luar ikatan perkawinan. Mereka menganggap nonsens omong kosong, tidak apa – apa kekangan – kekangan seksual dan peraturan – peraturan etik dalam hubungan seksual: nonsens tentang kode – kode moril. Lalu secara terus – terusan melakukan eksperimen – eksperimen seksual. Sebagai akibatnya di kemudian hari, mereka mengalami bentuk – bentuk kecemasan dan depresi psikis, disertai penyesalan-diri yang sangat mendalam, sebab merasa dukana onkuis dan “tercemar dirinya”. Pada kejadian lain, ada anaka –anak gadis adolesens yang melakukan kebebasan semu pseudo-freedom seksual yang menampilkan bentuk tingkah laku paksaan dwang – activiteitan, compulsive activities. Mereka menjalani promiscuity hidup dalam hubungan keluarga tanpa perkawinan, dan berulangkali atau secara terus menerus melakukan hubungan seks bebas. Lau menganggap tingkah lakunya itu sebagai “emansipasi”vide women liberation, disingkat sebagai women-lib. Mereka benar – benar tidak menyadari, bahwa perbuatan seksual bebas tai justru merupakan perbudakan dan pembelengguan diri sendiri oleh hawa nafsu seksual yang tidak terkendali, dan pelampiasan fantasi – fantasi seksualnya. Gejala kontradiktif dari kenikmatan tingkah laku seksual bebas ini justru berupa : ketakutan – ketakutan yang sangat ekstrim terhadap realisasi dorongan – Universitas Sumatera Utara dorongan seksual. Ketakutan tersebut menyebabkan timbulnya kecemasan – kecemasan, rasa – rasa berdosa, dan rasa tercemar yang sangat berlebih – lebihan, yang semuanya cenderung mengarah pada simptom – simptom neurotis dan patologis Kartono, 1992 Perempuan yang belum mencapai usia 20 tahun sedang berada di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik. Penelitian juga memperlihatkan bahwa kehamilan usia muda di bawah 20 tahun seringkali berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Ini erat kaitannya dengan belum sempurnanya perkembangan dinding rahim BKKBN Provinsi Sumatera Utara, 2006.

D. KANKER SERVIKS