A. Pendahuluan
Kemajuan tekhnologi dan informasi sangat begitu pesat. Perkembangan dan perubahan peradaban manusia akan terus berlangsung. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi memaksa masyarakat cenderung memasuki era globalisasi. Dalam era globalisasi, pendidikan pun dituntut untuk mampu
mengikuti perkembangan jaman yang berkembang semakin pesat. Masalah pendidikan di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Terbukti dengan adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia.
Dari aspek kualitas, pendidikan di Indonesia memprihatinkan
dibandingkan dengan kualitas pendidikan bangsa lain. Dari segi pengajaran, hasil- hasil pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang studi khususnya pada mata
pelajaran PKn di Sekolah Dasar terbukti selalu kurang memuaskan berbagai pihak. Hal tersebut disebabkan oleh tiga hal yaitu: 1 strategi pembelajaran yang
digunakan tidak sesuai materi, 2 motivasi yang diberikan kepada siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran masih rendah, 3 kurangnya keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Keberhasilan dalam pendidikan tidaklah lepas dari kegiatan belajar
mengajar, dalam proses belajar mengajar diperlukan keterampilan dan keahlian tertentu dari guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Keterampilan dan
keahlian tersebut diperlukan karena setiap siswa mempunyai tingkat pemahaman terhadap materi yang tidak sama, ada yang memiliki tingkat pemahaman yang
tinggi dan ada pula yang memiliki tingkat pemahaman terhadap materi yang masih rendah.
Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan mata pelajaran penting di Sekolah Dasar. Hal ini dikarenakan PKn merupakan pendidikan yang
menyangkut status formal warga negara. Melalui PKn diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen
kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran
PKn di Sekolah Dasar belum sesuai dengan yang diharapkan. Guru Sekolah Dasar belum memahami bagaimana mengajar PKn yang benar dan bagaimana
agar belajar PKn dilakukan dalam suasana menyenangkan. Berbagai macam keluhan dalam pembelajaran PKn di SD seperti sulit memahami materi.
Hal ini dapat terlihat dari motivasi belajar yang rendah dengan presentase 37,14 pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SD N Teloyo III, dari jumlah 14
siswa yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 7 siswa laki-laki, yang paling utama adalah hasil belajar yang rendah pula terdapat 42,86 yang memenuhi
KKM, jadi terdapat 6 siswa yang baru memenuhi KKM ≥ 70.
Noor Ms
Bakry 2009:3
menyatakan bahwa
pendidikan kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam
mengembangkan kecintaan, kesetiaan, dan keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia.
Menurut Gagne 1984 dalam Saiful Sagala 2010:13 belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat dari
pengalaman Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuain tingkah
laku yang berlangsung secar progresif B. F Skiner 1958 dalam Saiful Sagala 2010:14. Pendapat dari ketiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah usaha yang dilakukan secara sadar yang dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Menurut
Mc. Donal dalam Sardiman AM 1986:73 motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan muncul
nya “feeling” dan didahului dengan dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Handoyo 2003:252
dalam Samino 2010:137 “motivasi yang da pada diri seseorang merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai
tujuan kepua san dirinya”.
Startegi pembelajaran menyenangkan adalah strategi yang digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menerapkan kurikulum,
menyampaikan materi, memudahkan proses belajar mengajar. deporter 2000 dalam Darmansah 2010:21. Pengertian tersebut juga didukung oleh Bobbi Berk
1998 dalam Darmansah 2010:21 bahwa dalam strategi pembelajaran yang menyenangkan pola pikir dan arah berbuat yang diambil oleh guru dalam
memilih dan menerapkan cara-cara penyampaian mater sehingga lebih mudah
dipahami siswa dan memungkinkan untuk tercapainya suaisana pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswa.
Haryati dalam Sri Wahyuni 2011: 27 Langkah- langkah strategi
joyfull Learning
: Guru menjelakan materi pelajaran dengan metode ceramah dan tanya
jawab, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diberi soal dibuat soal latihan untuk diseleaikan pada waktu itu juga, setelah selesai mengerjakan soal
tersebut, siswa disuruh mendemonstrasikan di depan kelas, siswa menyimpulkan materi yang dipelajari, guru menyempurnakan kesimpulan yang telah diperoleh
dari siswa dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berani mendemonstrasikan jawaban ke depan kelas.
B. Metode Penelitian