Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI
SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun manfaat PTK menurut Kunandar 2008, hlm. 68 dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis.
1. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan
pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.
2. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain:
a. Merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu
dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru secara rutin merupakan wahana pelaksanakan inovasi pembelajaran.Oleh karena itu, guru
perlu selalu mecoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode, maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan
suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik kelas. b.
Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran
praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui
proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kratif, efektif, dan menyenangkan.
D. Fokus Penelitian
Untuk mempermudah dan menghindari salah tafsir dalam penelitian ini, maka di bawah ini terdapat beberapa definisi yang akan menjelaskan secara rinci
mengenai konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Holilah 2014, hlm 31 menyatakan bahwa ecoliteracy merupakan
kompetensi untuk memahami sistem alam natural system yang memungkinkan kehidupan di muka bumi terus berlangsung sustainable. Dalam hal ini
kehidupan manusia di muka bumi akan terus berlangsung jika manusia tersebut bisa memahami sistem alam dengan bekerkasama menjaga kelestarian lingkungan
dan dengan cara melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak merusak alam. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Capra dalam Keraf, 2013 bahwa:
Melek ekologi atau ecoliteracy adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan manusia yang sudah mencapai tingkat kesadaran tinggi
tentang pentingnya lingkungan hidup. Ecoliteracy adalah singkatan dari ecological literacy. Ecoliteracy berasal dari dua kata, yaitu eco dan literacy.
Rika Raeti, 2015 PENINGKATAN ECOLITERACY SISWA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI
SUMBER BELAJAR IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Eco berasal dari kata bahasa Yunani, oikos artinya rumah tangga, atau dalam pemahaman luas berarti alam semesta, bumi tempat tinggal semua
kehidupan, habitat atau rumah tempat tinggal kehidupan. Eco kemudian secara umum dipahami dan digunakan untuk kata lingkungan hidup.
Ecological merupakan kata sifat dalam bahasa Inggris untuk kata ecology. Literacy dalam bahasa Inggris artinya melek huruf. Kata itu
menggambarkan keadaan orang yang tidak lagi buta huruf, orang yang sudah tahu membaca dan menulis. Dalam pengertian luas, istilah tersebut
berarti keadaan dimana orang sudah paham atau tahu tentang sesuatu.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, peneliti dapat memperoleh gambaran bahwa ecoliteracy adalah suatu keadaan dimana manusia sudah
memahami arti pentingnya lingkungan hidup, pentingnya menjaga dan pentingnya merawat ekosistem sebagai tempat tinggal dan tempat berlangsungnya kehidupan.
Adapun dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan lingkungan sekitar siswa sebagai sumber belajar IPS. Dalam praktiknya penerapan dapat berupa
penggunaan barang-barang yang tidak terpakai sebagai media pembelajaran, menggunakan sumber belajar dari lingkungan sekitar, pembelajaran di luar kelas,
dan pemberian tugas untuk membuat sebuah karya dari barang-barang daur ulang. Menurut Kurniawati 2010 dampak positif dari diterapkannya pendekatan
lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seandainya kita renungi empat pilar pendidikan yakni
learning to know belajar untuk mengetahui, learning to be belajar untuk menjadi jati dirinya, learning to do Belajar untuk mengerjakan sesuatu dan
learning to life together belajar untuk bekerja sama dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh
guru. Untuk itu, dengan pemanfaatan lingkungan sekitar siswa sebgai sumber belajar IPS diharapkan. mampu menerima informasi dan pengetahuan secara
menyeluruh dan bermakna mengenai materi pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi siswa karena pembelajaran dikemas secara menarik.
Selain itu tujuan utama dari pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar IPS ini adalah meningkatkan ecoliteracy dalam diri siswa
E. Instrumen Penelitian