Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk menghitung normalitas suatu data akan dilakukan dengan uji shapiro-wilk, karena data yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah
lebih dari 30 siswa. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika
dengan , maka H ditolak
Jika dengan , maka H
diterima Dengan
P-value adalah
nilai signifikansi
hasil perhitungan
Trihendradi, 2012: 94. c.
Mengetahui homogenitas populasi yang berdistribusi normal dilakukan uji F dengan taraf signifikansi = 0,05 dan nilai F
hitung
dicari dengan rumus, Sugiyono, 2010: 140 yaitu:
Dengan kriteria pengujian: Jika harga F
hitung
≤ F
tabel
, maka H diterima.
Jika harga F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak.
d. Uji perbedaan dua rata-rata uji-t
Untuk menentukan adanya perbedaan rata-rata nilai pretest dan rata- rata nilai postest digunakan uji t, dengan rumus:
dengan Keterangan :
dsg adalah deviasi standar gabungan adalah rata-rata kelas eksperimen
adalah rata-rata kelas kontrol n
1
adalah jumlah siswa kelas eksperimen n
2
adalah jumlah siswa kelas kontrol
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat pengumpulan data. Intsrumen yang dipakai adalah lembar angket kuesioner, tes pemahaman
konsep, lembar observasi dan lembar wawancara. Instrumen penelitian ini
Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
untuk mengetahui kemampuan motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran quantum learning di kelas V
SDN Majalengka Kulon V dalam materi pokok mempertahankan kemerdekaan
1. Lembar angket kuesioner
Angket merupakan salah satu alat pengumpul data berupa daftar pertanyaan secara tertulis dengan kemungkinan jawaban yang diberikan
kepada responden Arikunto, 2006: 28. Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur motivasi belajar siswa sebelum dan
setelah diberikan perlakuan dengan strategi quantum learning. Angket yang diberikan berupa pertanyaan dengan alternatif jawaban selalu, sering, jarang,
dan tidak pernah. Angket ini dibuat dari variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi
operasional dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau
pernyataan, maka disusun butir pertanyaan atau pernyataan yang dikembangkan dari indikator yang disusun dalam kisi-kisi instrumen. Berikut
adalah tabel distribusi pernyataan dari tiap-tiap indikator.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa
Variabel Sub
Variabel Indikator
Nomor Pertanyaan Positif
Negatif
Motivasi Belajar
Siswa Sardiman,
2009: 83. Ketekunan
Mengikuti PBM di kelas Mempersiapkan fasilitas
Mengerjakan tugas-tugas 12
5 23
Keuletan Sikap terhadap kesulitan
Usaha mengatasi kesulitan 4, 10
1, 14 Minat dan
Ketajaman Kebiasaan dalam mengikuti
pelajaran Semangat dalam mengikuti
PBM 9
8, 17, 18, 19, 20
21
Prestasi Belajar
Keinginan untuk berprestasi Kualifikasi hasil
Memahami materi 3, 7
13 22
11, 24 25
Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kemandirian Penyelesaian tugasPR
Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
2, 16 6, 15
Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam angket motivasi siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk pernyataan dengan kriteria positif: 4=Selalu; 3=Sering; 2=Jarang;
1=Tidak pernah. b.
Untuk pernyataan dengan kriteria negatif: 1=Selalu; 2=Sering; 3=Jarang; 4=Tidak pernah.
Analisis data kuantitatif dilakukan dengan mendistribusikan skor dan menghitung rentang penilaian pada skala motivasi belajar dalam penelitian ini
menggunakan rentang skor 1 sampai 4 dengan banyak butir 20 pernyataan, Perhitungan skala likert dalam sudirman, 2012 ditentukan secara rinci di
bawah ini: -
Skor maksimal: Jumlah pernyataan x skor tertinggi 25 x 4 = 100 -
Skor minimal: Jumlah pernyataan x skor terendah 25 x 1 = 25 -
Rentang kelas interval: skor tertinggi – skor terendah 100 – 25 = 75 -
Panjang interval: rentang skor interval : kategori 75 : 3 = 25
- Banyak kriteria kategori: tinggi, sedang dan rendah
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka kategori tingkatan motivasi belajar siswa ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4 Kategori Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Interval skor Kategori Kualifikasi
75 – 100
Tinggi Siswa pada level ini memiliki motivasi yang tinggi
dimana semua apek dalam indikator dapat tercapai seluruhnya, dimana siswa sangat memahami apa yang
dapat dilakukan, apa yang diinginkan, apa yang diperlukan, apa yang diterima dan apa yang coba
dipersepsi.
50 – 74
Sedang Siswa pada level ini tergolong cukup mampu
memotivasi diri untuk lebih semangat belajar, dimana siswa cukup memahami apa yang dapat dilakukan, apa
yang diinginkan, apa yang diperlukan, apa yang
Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Interval skor Kategori Kualifikasi
diterima dan apa yang coba dipersepsi.
25 – 49
Rendah Siswa pada level ini memiliki motivasi belajar rendah
artinya siswa belum mampu menimbulkan motivasi belajar dalam diri mereka sehingga motivasi belajar
dominan berasal dari luar diri faktor eksternal, dimana siswa kurang memahami apa yang dapat
dilakukan, apa yang diinginkan, apa yang diperlukan, apa yang diterima dan apa yang coba dipersepsi.
Tabel 3.4 di atas menjelaskan tentang tingkat motivasi belajar siswa menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang dan rendah. Dengan adanya interval
skor maka akan lebih mudah bagi peneliti untuk mengklasifikasikan data berdasarkan hasil skala likert tentang motivasi belajar siswa.
2. Tes pemahaman konsep
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa soal pilihan ganda. Tes ini bertujuan untuk mengukur pemahaman konsep siswa pada
materi pokok kemerdekaan Indonesia yang dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan strategi quantum learning. Tes yang
digunakan dibuat berdasarkan taksonomi Bloom revisi pada jenjang pemahaman C2. Setiap soal dibuat berdasarkan pada indikator dan sub
variabel pada variabel pemahaman konsep. Sub variabel yang dipakai diadopsi dari Bloom yang meliputi translasi, interpretasi dan ekstrapolasi. Berikut
adalah distribusi pertanyaanya.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Konsep Siswa
Variabel Sub Variabel
Indikator Nomor
Pertanyaan
Pemahaman Konsep
Translasi Pengertian
kemerdekaan Menjelaskan makna
kemerdekaan Menjelaskan makna peristiwa
pertempuran 1, 2, 3, 4, 6,
15
Interpretasi Karakteristik kemerdekaan
Diakui oleh bangsa lain Bebas menentukan arah
Memiliki harga diri yang tinggi 5, 8, 9, 18,
19
Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Elemen- elemen
kemerdekaan Memiliki wilayah
Memiliki pemerintah Mempunyai rakyat
Mempunyai ideologi Mempunyai SDA
10, 12, 14, 16, 17, 20
Ekstrapolasi Manfaat kemerdekaan
Terbebas dari penindasan dan penjajahan
Bebas mengembangkan diri 7, 11, 13
3. Lembar observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik. Observasi digunakan karena memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut:
a. Peneliti akan lebih mampu untuk memahami konteks data.
b. Peneliti akan memeroleh pengalaman langsung.
c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang
lain. d.
Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitive.
e. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga
peneliti memeroleh gambaran yang lebih komprehensif. f.
Peneliti tidak hanya mengumpulkan data untuk memeroleh kesan pribadi dan merasakan suasana situasi yang diteliti Sugiono, 2008:86
Pada penelitian ini observasi bertujuan untuk melihat kesesuaian antara aktifitas guru dengan langkah-langkah strategi quantum learning. Berikut adalah
lembar observasinya.
Tabel 3.6 Instrumen Observasi Guru dalam Penerapan Strategi Quantum Learning
No Aspek Penilaian
Hasil Pengamatan Ya
Tidak
1 Guru melakukan pengkondisian agar siswa siap
melaksanakan proses pembelajaran tumbuhkan 2
Guru mensugesti positif peserta didik supaya mereka bersemangat tumbuhkan
3 Guru menstimulasi peserta didik ke arah pembelajaran
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
tumbuhkan 5
Guru mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran alami
6 Peserta didik diarahkan untuk mengidentifikasi materi
dan merumuskan jawaban sementara alami 7
Guru mengklarifikasi hasil pekerjaan siswa namai
Wina Dwi Puspitasari, 2015 Pengaruh Penerapan Strategi Quantum Learning Terhadap Motivasi Belajar Dan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Kemerdekaan Eksperimen Kuasi Di Sdn Majalengka Kulon V Dan Sdn Tarikolot I Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No Aspek Penilaian
Hasil Pengamatan Ya
Tidak
8 Guru memberikan tugas kepada peserta didik namai
9 Guru mengarahkan peserta didik untuk
mendemonstrasikan hasil pekerjaannya demonstrasi 10 Guru memberikan tugas kembali
11 Guru mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah disampaikan ulangi
12 Guru bersama peserta didik merefleksi kegiatan pembelajaran
13 Guru memberikan penguatan reinforcement 14 Peserta didik merayakan hasil yang mereka peroleh
F. Definisi Operasional Variabel