48
seseorang tersebut menjadi orang yang kurang percaya diri karena selalu ragu akan kemampuannya.
E. Penelitian Yang Relevan
Penelitian oleh Awaliyah menunjukkan bahwa ada korelasi antara perilaku
bullying
dengan kepercayaan diri, semakin tinggi siswa yang menjadi korban
bullying
maka semakin rendah kepercayaan diri siswa, untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa hendaknya siswa dapat mengenali
kemampuan yang ada dalam dirinya kemudian mengembangkannya. Berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu masalah
kepercayaan diri siswa korban
bullying
.
32
Penelitian oleh Mujiyati menunjukkan bahwa masalah kurangnya kepercayaan diri siswa korban
bullying
dapat diatasi dengan pendekatan
rational emotif behavour tharapy
teknik
assertive training
. Berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu masalah kepercayaan diri siswa
korban
bulying
dapat diatasi dengan menggunakan konseling individu.
33
Dari penelitian terdahulu di atas dapat dipahamai bahwa ada hubungan antara perilaku
bullying
dengan masalah kepercayaan diri serta dalam mengatasi
32
Gus Riries Nahdliyatul alwaliyah, Awalya dan Suharso,
Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Korban Bullying Melalui Konseling Individu Teknik Homework Assigment,
tersedia: http:journal.unnes.ac.idsjuindexs.phpjbk diakses 06 April 2016 pkl 20 : 15
33
Mujiyati,
Peningkatan Self Esteem Siswa Korban Bullying Melalui Teknik Assertive Training,
tersedia : httpswww.google.comsearch Jurnal Fokus Konseling diakses 05 April 2016 pkl 19:00
49
masalah kepercayaan diri siswa korban
bullying
bisa menggunakan pendekatan
rational emotif behavour tharapy
. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu yaitu
untuk mengetahui apakah masalah kepercayaan diri siswa korban
bullying
dapat diatasi melalui konseling individu pendekatan
rational emotif behavior therapy
.
F. Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiono, kerangka berfikir adalah sintesa dari berbagai teori dan hasil penelitian yang menunujkan lingkup satu variabel atau lebih yang diteliti,
perbandingan nilai satu variabel atau lebih pada sampel atau waktu yang berbeda, hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan pengaruh antar variabel pada
sampel yang berbeda bentuk hubungan struktural.
34
Peneliti melihat bahwa peserta didik memiliki kurangnya kepercayaan diri kemudian peneliti mengatasi dengan menggunakan konseling individual
rational emotif behavour therapy
untuk meningkatkan kepercayaan diri pada peserta didik kelas VII SMPN 2 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat.
Berikut ini kerangka berpikir dalam penelitian ini:
34
Sugiono,
Cara mudah menyusun skripsi, tesis, dan disertai.
Alfabeta, Bandung, 2013, h. 58.
50
Konseling Individual
Rational emotif behavior theraphy Therapy
Meningkatkan kepercayaan diri peserta didik
Gambar 1 Kerangka Pikir
Kepercayaan Diri
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan..
35
Artinya bisa ditentukan kemungkinan benar atau salahnya lewat pengujian atau pembuktian secara empiris. Itulah yang disebut hipotesis.
Jadi, hipotesis adalah pernyataan bisa diuji kebenaranya dan bisa yang menjadi solusi atau jawaban terhadap suatu masalah. Berdasarkan latar belakang masalah,
35
Ibid,
h. 64.
1.
Bullying
Verbal 2.
Bullying
Sosial 3.
Cyber
bullying
4.
Bullying
Fisik