e. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan peserta didik atas jawaban yang di
berikannya. Disamping
itu, menguji
hipotesis juga
berarti mengembangkan kemampuan berfikir rasional. Artinya, kebenaran
jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, tetapi harus di dukung oleh data yang ditemukan dan dapat di pertanggung
jawabkan.
f. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang di peroleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
6
3. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Inkuiri
Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang terbaru di dunia pendidikan khususnya di Indonesia. Oleh
karena itu model pembelajaran inkuiri memiliki beberapa keunggulan dan juga memiliki kelemahan. Seorang guru yang ingin menggunakan model pembelajaran
inkuiri harus mengetahui dengan jelas keunggulan dan kelemahan model
6
Jumanta Handayana, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014, h. 34-35
pembelajaran ini. Roestyah menyatakan bahwa keunggulan dari strategi inkuiri adalah sebagai berikut:
a. Keunggulan dari strategi ini:
a Dapat membentuk dan mengembangkan “self concept” pada diri peserta
didik, peserta dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik. b
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
c Mendorong peserta didik untuk berfikir dan berkerja atas inisiatifnya
sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka. d
Mendorong peserta didik untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesis nya sendiri.
e Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.
f Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
g Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
h Memberikan kebebasan peserta didik untuk belajar sendiri.
i Peserta didik dapat menghindari peserta didik cara-cara belajar yang
tradisional. j
Dapat memberikan waktu pada peserta didik secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
7
b. Adapun kelemahan strategi ini:
a Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan peserta didik yang
tinggi. Bila peserta didik kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
b Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar peserta didik yang
menerima informasi dari guru apa adanya. c
Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan membimbing
peserta didik dalam belajar. d
Karena dilakukan secara berkelompok, kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.
e Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda.
f Cara belajar peserta didik dalam metode ini menuntut bimbingan guru
yang lebih baik. g
Untuk kelas dengan jumlah peserta didiknya yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
7
Roestiyah, N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2012, h. 76-77
h Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika
pemebelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung. i
Pembelajaran akan kurang efektif jika guru tidak mengusai kelas.
8
B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana juga mendefinisikan hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, efektif dan psikomotorik
9
. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Chalip dalam dictionary of pshicology yang telah di kutip oleh Muhibbin Syah membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi
“...acquisitionof relatively permanent change in behavior result of practice and experience “.dengan demikian belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku
yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua adalah
“process of acquiring responses as result of special practice “.artinya belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan
khusus.
10
Dalam perspektif keagamaan pun belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan
derajat kehidupan mereka. Allah SWT juga memberikan penjelasan dengan meningkatkan derajat bagi orang- orang yang beriman serta berilmu pengetahuan, hal
ini dijelaskan surat Al- Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
8
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2016,h. 87
9
Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2015, h. 15.
10
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h. 65.