Pendekatan Antropologi Pendekatan Fenomenologis

16

5. Metode Pendekatan

a. Pendekatan Antropologi

Pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Antropologi. Antropologii adalah ilmu tentang manusia khususnya tentang asal usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaan pada masa lampau. Antropilogi disebut juga sebagai ilmu pengetahuan tentang manusia mengenai asalnya, jenis dan kebudayaan. 27 Ilmu antropologi bertujuan untuk memperoleh suatu pemahaman totalitas manusia sebagai mahluk hidup, baik di masa lampau maupun masa sekarang. Antropologi itu tidak lebih dari suatu usaha untuk memahami keseluruhan pengalaman sosialnya. Maka hasil maksimum yang diperoleh dari antrolopogi adalah fenomena-fenomena yang menunjukan adanya Tuhan. Agama juga tidak diteliti secara tersendiri, tetapi diteliti dalam kaitannya dengan aspek-aspek budaya yang berada pada sekitarnya. Biasanya Agama tidak terlepas dari unsur-unsur simbol. 28 Pendekatan yang digunakan oleh para ahli Antropologi dalam meneliti wacana keagamaan adalah pendekatan simbol yaitu melihat agama sebagai inti kebudayaan yang penuh dengan simbol-simbol. 29 Jadi dalam penelitian yang peneliti teliti juga berkaitan dengan simbol-simbol yang terdapat di dalam sesajen itu sendiri. 27 Kuntjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 9 28 Op.cit. Romdon, h. 121. 29 Sayuthi Ali, Metodologi Penelitian Agama, Pendekatan Teori dan Praktek Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002, h. 73. 17

b. Pendekatan Fenomenologis

Fenomenologis beraasal dari kata ” phaenein ” yang berarti memeperlihatkan dan “ pheineimenon ” yang bererti suatu yang muncul terlihat, sehingga dapat diartikan “ back to the thinks themselves ” atau kembali pada benda itu sendiri. M enurut Harun Hadiwijoyo, kata fenomena berarti “penampakan” sperti pilek, demam dan meriang yang yang menunjukkan fenomena penyakit. 30 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenoloogi karena disesuaikan dengan bentuk penelitian yakni penelitian kualitatif. Dalam fenomenologi terdapat 2 cara kerja: 1. Lexi J. Moeleong mengatakan, pendekatan dengan melihat dan memahami kejadian-kejadian atau fenomena yang ada pada objek penelitian lalu menginterpretasikan atau disebut dengan verstehen pengertian interpretative terhadap pemahaman manusia. 2. Selain itu terdapat metode lain dalam pendekatan fenomenologi yaitu penelitian yang bersifat apoce yanki penelitian yang dikonsepkan sebelumnya harus ditunda sampai fenomena itu sendiri bicara untuk dirinya. 31 Hal ini merupakan metode dari pendekatan fenomenologi yang dapat menyingkirkan jenis subjektifitas yang dapat melemahkan riset ilmiah, objektifitas ini berarti membiarkan fakta berbicara untuk dirinya. 30 Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2 Yogyakarta: Kanisius, 1992, h. 140 31 Lexi J. Moeleong Op.cit., h. 9 18

6. Pengolahan dan Analisis Data