Upaya Orangtua Murid selaku Komunikan dalam berkomunikasi dengan

commit to user 60 belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam hal seperti inilah baru dapat dikatakan bahwa komunikasi telah berhasil baik atau komunikatif. Dengan dibentuknya PTA di FIS, maka dapat menjadi sarana atau media komunikasi antara orang tua murid dengan sekolah. Komunikasi yang terjalin tidak hanya antara orang tua murid dengan pihak sekolah saja tetapi juga antara sesama orang tua murid. Oleh karena itu, PTA merupakan sarana komunikasi dan silaturahmi antara sekolah dan orang tua. Partisipasi aktif dari PTA sangat diperlukan untuk mendukung terlaksananya program sekolah. Orang tua bukan hanya terlibat sebagai peserta, namun diharapkan dapat menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendukung pengembangan siswa, guru, orang tua maupun sekolah.

B. Upaya Orangtua Murid selaku Komunikan dalam berkomunikasi dengan

Pihak Sekolah Peran masyarakat tetap sangat dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran, oleh karena itu dibutukan kepercayaan antara kedua belah pihak, terutama adalah kepercayaan orang tua terhadap sistem pembelajaran di sekolah. Peran penghubung antara sekolah dengan orang tua sangat diperlukan sebagai upaya tercipta sense of belonging dari mereka. Oleh karena itu, dengan adanya PTA akan dapat menjadi peran penghubung antara orang tua murid dengan sekolah. Peran PTA yang dapat dikembangkan untuk menanamkan kepercayaan orang tua murid adalah dengan membangun komunikasi antara sekolah dengan orang tua murid tentang kebijakan sekolah, commit to user 61 karena adanya konflik yang timbul biasanya mengenai kebijakan. Selain itu, melakukan sosialisasi kepada orang tua murid mengenai program sekolah yang akan dilakukan. Pentingnya peran PTA ini juga diakui oleh orang tua murid. Dengan adanya PTA ini dapat menjadi sarana dalam menyelesaikan konflik antara orang tua murid dengan sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Wijanarko selaku orang tua murid dan Ketua PTA sebagai berikut: ”Peran PTA saya lihat cukup bagus ya dalam menangani konflik antara parents dan FIS. Terbukti dari dapat terselesaikannya setiap masalah yang ada” wawancara, tanggal 19 Maret 2010. Pernyataan tersebut di atas, juga hampir sama dengan yang diungkapkan oleh Ibu Febri Haryu, selaku orang tua murid dan anggota PTA sebagai berikut: “Peran PTA sebagai corong FIS dalam menyampaikan kebijakan baru seperti kenaikan school fee, kurikulum baru dan sebagainya cukup bermanfaat artinya memberikan informasi di awal sehingga mengantisipasi komplain. Jadi PTA tidak melulu membahas komplain tapi juga media antisipasi komplain itu sendiri”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran PTA sangat penting dalam menumbuhkan tingkat kepercayaan orang tua murid dengan pihak sekolah. Dengan adanya PTA, orang tua murid dapat memperoleh semua informasi yang berkaitan dengan sekolah bahkan dapat digunakan sebagai sarana dalam menyelesaikan konflik yang timbul antara orang tua murid dengan sekolah. commit to user 62 Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mrs. Anastasia Risna, selaku Humas PTA sebagai berikut: “Tentu saja dengan adanya PTA, pihak sekolah dan parents dapat berkomunikasi secara langsung dengan baik. Sekolah dapat menyampaikan setiap informasi dan kebijakan sehingga dapat membantu menanamkan kepercayaan bagi parents untuk terus menyekolahkan anak mereka di FLS. Selain itu juga dapat mengantisipasi konflik. Kalaupun konflik-konflik, kita bisa selesaikan secara bersama-sama dengan baik” wawancara, tanggal 17 Maret 2010. Selanjutnya, Bapak Wijanarko selaku orang tua murid dan Ketua PTA juga mengatakan sebagai berikut: ”Saya puas karena PTA merupakan wadah komunikasi antara parents dan FIS. Selain itu juga membentuk program-program sosial seperti yang saya sebutkan tadi. Tapi saya berharap, tidak hanya kami, parents yang aktif dalam PTA saja yang terpuaskan, tetapi semua parents di FIS dapat menjadi anggota yang secara aktif mengikuti aktivitas PTA sehingga masalah-masalah yang ada dapat tersalurkan. Kalau parentsnya tidak aktif atau tidak tahu adanya PTA biasanya kan ”nggrundel di belakang” saja kalau ada masalah. Jadi kalau bisa aktif mengikuti PTA kan nantinya kita dan anak-anak semua yang merasakan dampaknya” wawancara, tanggal 19 Maret 2010. Media PTA merupakan wadah yang menghubungkan antara orang tua murid dan sekolah sebagai sarana komunikasi yang efektif dalam menyelesaikan segala persoalan maupun penyampaian informasi tentang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, peran PTA ini sangat bermanfaat bagi bagi sekolah maupun bagi orang tua murid karena dengan PTA ada komunikasi timbal balik antara pihak sekolah dengan orang tua murid. Dengan demikian, secara umum PTA berusaha membentuk atau mendorong sinergi berbagai sumber daya orang tua murid, guru maupun commit to user 63 sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui komunikasi yang dimungkinkan secara efektif dan efisien sehingga akan dapat memberikan kepercayaan kepada orang tua murid. Sebagaimana yang pernyataan Ibu Febri Haryu, selaku orang tua murid dan anggota PTA juga mengatakan bahwa komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua murid sudah cukup efektif. Pihak sekolah cukup terbuka dalam memberikan informasi mengenai kebijakan sekolah maupun dalam menyelesaikan permasalahan yang ada melalui forum PTA. Adapun pernyataan Ibu Febri Haryu, selaku orang tua murid dan anggota PTA adalah sebagai berikut: ”Menurut saya komunikasi yang ada selama ini antara FIS dengan parents cukup efektif ya kalau toh ada masalah yang besar, semua dapat terselesaikan dengan baik” wawancara, tanggal 19 Maret 2010. Mrs. Ririen Wiropranoto, selaku penasehat PTA juga mengatakan hal yang sama, bahwa dengan adanya PTA cukup efektif dalam menjembatani komunikasi antara orang tua murid dengan pihak sekolah. Berikut cuplikannya: “Ya cukup efektif, tetapi tidak memungkiri bahwa setiap masalah yang terjadi antara pihak sekolah dengan orang tua murid pasti ada, Cuma dengan adanya PTA menjadi cukup terjembatani. Jadi PTA bisa mewakili sekolah sekaligus menyuarakan uneg-uneg orang tua murid” wawancara, tanggal 19 Maret 2010. Dengannya adanya PTA, maka hubungan antara orang tua murid dengan pihak sekolah dapat terjalin dengan baik. Secara formal, sekolah dapat menyampaikan kebijakan maupun program-program sekolah melalui forum ini. Demikian juga bagi orang tua murid dapat menggunakan forum ini untuk menyampaikan aspirasi sekaligus mengemukakan komplain apabila kurang commit to user 64 atau tidak setuju terhadap kebijakan maupun program sekolah tersebut. Dalam forum ini, pihak sekolah dapat memberikan penjelasan secara lebih detail sekaligus menanggapi komplain yang disampaikan oleh orangtua murid. PTA merupakan suatu wadah yang diharapkan mampu menjembatani kepentingan antara pihak sekolah dengan orangtua murid sehingga dapat mewujudkan tujuan yang ingin dicapai bersama yaitu terciptanya hubungan yang harmonis, menanamkan kepercayaan dan mencegah terjadinya konflik. Gambar 2. Dialog Terbuka Saat Pertemuan Orang Tua Murid Dari hasil wawancara dengan Ibu Atit Andriyani selaku orang tua murid mengatakan bahwa “Menurut saya adanya media PTA ini cukup bagus, hanya saja mungkin pengurus di dalamnya harus lebih obyektif dalam arti memang berpihak pada kepentingan orang tua murid dan bukan semata-mata menjadi ujung tombak sekolah yang selalu mengamini program-program sekolah” wawancara, tanggal 19 Maret 2010. PTA merupakan wadah resmi FIS dalam menjalin komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua murid. PTA merupakan forum resmi atau formal yang digunakan sebagai media komunikasi antara orang tua murid denga pihak sekolah untuk menyampaikan kebijakan atau menanggapi commit to user 65 keluhan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pertemuan rutin orang tua murid dengan guru kelas. PTA juga dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan komplain maupun dalam menanggapi komplain tersebut. Selain PTA, media komunikasi lain yang digunakan adalah melalui surat-surat atau news letter yang setiap bulan diterbitkan oleh FIS untuk kalangan sendiri, artinya untuk orang tua murid FIS. Kemudian ada buku ”my learning journal” yang setiap minggu diberikan kepada orang tua murid, yang isinya kegiatan siswa selama seminggu dan hasil belajar anak. Jadi, orang tua murid dapat mengetahui aktivitas anak di sekolah termasuk perkembangan belajarnya. Di samping itu, dalam menyampaikan informasi kepada orang tua murid juga dilakukan melalui telepon, email atau media online di www.focusindependentschool.com serta facebook. Komunikasi yang baik yang dilakukan oleh FIS dimaksudkan untuk jalinan pengertian antara pihak sekolah dengan pihak orang tua murid, sehingga apa yang dikomunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan dan akhirnya dilaksanakan. Kegiatan komunikasi pada FIS melalui media PTA pada umumnya terjadi secara lisan dan tulisan antara sekolah dengan orang tua murid sebagai audience khalayak baik terjadi secara antar personal maupun kelompok. FIS harus dapat menciptakan komunikasi timbal balik ke segala arah dalam rangka usaha melaksanakan komunikasi yang baik. Komunikasi timbal balik yang bisa diciptakan adalah komunikasi timbal balik antara tujuan FIS dan orang tua murid, komunikasi timbal balik antara FIS dengan dengan commit to user 66 orang tua murid dan komunikasi timbal balik antara tingkat-tingkat yang sejajar. Menciptakan komunikasi timbal balik ini sangat penting, sebagai syarat agar komunikasi dapat berjalan secara baik. Meskipun FIS telah berusaha agar komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti, lengkap serta tepat waktunya menurut yang menyampaikan, tapi dapat saja terjadi kemungkinan bahwa komunikasi yang disampaikan kurang dimengerti oleh orang tua murid sebagai penerima komunikasi. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan utama dibentuknya PTA adalah kemajuan pendidikan murid-murid Focus Independence School. Kegiatan dalam lingkup PTA mencakup semua kegiatan yang sifatnya untuk kemajuan sekolah dan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, forum ini memiliki peranan yang cukup penting sebagai sarana komunikasi baik formal maupun informal antara pihak sekolah dengan orang tua murid. Hal ini dapat diketahui dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam PTA. Kegiatan formal, misalnya adalah membahas masalah kebijakan dan program sekolah sedangkan kegiatan informal yang dilakukan adalah melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan, misalnya member bantuan kepada panti asuhan yang ada di Kota Surakarta maupun memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir yang sempat melanda Kota Surakarta beberapa waktu yang lalu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sekolah dan PTA adalah suatu perangkat yang saling melengkapi satu sama lain dan saling mengisi. Keduanya menjadi tidak lengkap apabila tidak ada salah satu diantara commit to user 67 keduanya. Hal ini menjadikan pentingnya peran PTA bagi sekolah maupun sebaliknya dalam menanamkan kepercayaan terutama bagi orang tua murid. Berdasarkan paparan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peran media PTA dalam menanamkan kepercayaan terhadap orang tua murid dalam dilakukan dengan cara melakukan komunikasi yang baik untuk menjembatani antara FIS dan orang tua murid sehingga terjalin hubungan yang harmonis dalam mencapai tujuan organisasi dalam hal ini FIS.

C. Upaya Media PTA Dalam Menyelesaikan Konflik antara Pihak Sekolah