Validitas Proses Pengembangan Instrumen

Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, yang secara spesifik berhubungan dengan variabel penelitian. Alat ukur atau instrumen yang digunakan harus berdasarkan pada karakteristik sumber data dari variabel yang diteliti, sehingga mempermudah peneliti dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Akdon 2008: 130, mengemukakan bahwa : “Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti”. Kisi-kisi instrumen penelitian sangat dibutuhkan untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian, karena akan terlihat dimensi dan indikator dari masing-masing variabel yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai instrumen penelitian.

F. Proses Pengembangan Instrumen

1. Validitas

Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen, Arikunto Riduwan, 2011:97 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur, sehingga jika instrumen dikatakan valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Riduwan 2011:98 ada beberapa tahap yang dilakukan sebelum melakukan uji validitas. Untuk menguji validitas konstruksi construct validity, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts. Setelah instrumen dikonstruksikan tentang aspek- aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikontruksikan dengan para ahli dengan cara dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah disuusn itu. Setelah pengujian Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu √ √ konstruk selesai maka diteruskan degan uji instrument. Instrumen yang telah disetujui oleh ahli tersebut diujicobakan pada sampel dari populasi yang diambil. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan deNgan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus Pearson Product moment, sebagai berikut: Dimana: r hitung = koefisien korelasi ∑ Xi = jumlah skor item ∑ Yi = jumlah skor total seluruh item n = jumlah responden Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus: Dimana: t = nilai t hitung r = koefisien kerelasi hasil t hitung n = jumlah responden Distribusi Tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n- 2 kaidah keputusannya: jika t hitung t tabel berarti valid, sebaliknya Jika t hitung t tabel berati tidak valid Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0, 600 sampai dengan 0, 799 : tinggi Antara 0, 400 sampai dengan 0, 599 : cukup tinggi Antara 0, 200 sampai dengan 0, 399 : rendah ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Antara 0, 000 sampai dengan 0, 199 : sangat rendah tidak valid Setelah melakukan penyebaran angket pada dua sekolah yaitu SMP Negeri 1 Lembang dan SMP Negeri 3 Lembang didapat data sebanyak 10 angket, sehingga didapat hasil uji validitas sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen X No. item Koefisien Korelasi t kritis t hitung Keterangan 1 0,62 1,860 2,251 Valid 2 0,59 1,860 2,053 Valid 3 0,59 1,860 2,050 Valid 4 0,62 1,860 2,232 Valid 5 0,57 1,860 1,986 Valid 6 0,91 1,860 6,154 Valid 7 0,77 1,860 3,399 Valid 8 0,57 1,860 1,943 Valid 9 0,88 1,860 5,246 Valid 10 0,75 1,860 3,238 Valid 11 0,66 1,860 2,507 Valid 12 0,79 1,860 3,598 Valid 13 0,87 1,860 4,976 Valid 14 0,83 1,860 4,234 Valid 15 0,90 1,860 5,706 Valid 16 0,91 1,860 6,107 Valid 17 0,80 1,860 3,778 Valid 18 0,78 1,860 3,551 Valid 19 0,80 1,860 3,763 Valid 20 0,64 1,860 2,357 Valid 21 0,61 1,860 2,194 Valid 22 0,87 1,860 4,891 Valid 23 0,85 1,860 4,661 Valid 24 0,84 1,860 4,304 Valid 25 0,85 1,860 4,523 Valid 26 0,92 1,860 6,419 Valid 27 0,92 1,860 6,642 Valid 28 0,74 1,860 3,077 Valid 29 0,74 1,860 3,077 Valid 30 0,76 1,860 3,297 Valid Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 31 0,81 1,860 3,959 Valid 32 0,70 1,860 2,794 Valid Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X kemampuan supervisi kepala sekolah, dapat disimpulkan bahwa dari 32 item yang diujikan, 32 item dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Y No. item Koefisien Korelasi t tabel t hitung Keterangan 1 0,56 1,860 1,929 Valid 2 0,58 1,860 2,026 Valid 3 0,64 1,860 2,345 Valid 4 0,60 1,860 2,141 Valid 5 0,65 1,860 2,432 Valid 6 0,61 1,860 2,189 Valid 7 0,68 1,860 2,626 Valid 8 0,57 1,860 1,956 Valid 9 0,64 1,860 2,361 Valid 10 0,72 1,860 2,907 Valid 11 0,60 1,860 2,141 Valid 12 0,73 1,860 3,037 Valid 13 0,86 1,860 4,857 Valid 14 0,73 1,860 2,987 Valid 15 0,62 1,860 2,221 Valid 16 0,75 1,860 3,191 Valid 17 0,58 1,860 2,016 Valid 18 0,68 1,860 2,642 Valid 19 0,57 1,860 1,972 Valid 20 0,87 1,860 4,899 Valid 21 0,67 1,860 2,566 Valid 22 0,72 1,860 2,913 Valid 23 0,68 1,860 2,595 Valid 24 0,70 1,860 2,782 Valid 25 0,81 1,860 3,903 Valid 26 0,61 1,860 2,154 Valid 27 0,82 1,860 4,010 Valid Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 28 0,56 1,860 1,889 Valid 29 0,86 1,860 4,857 Valid 30 0,61 1,860 2,154 Valid 31 0,82 1,860 4,111 Valid 32 0,97 1,860 11,075 Valid Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel Y kinerja mengajar guru, dapat disimpulkan bahwa dari 32 item yang diujikan, 32 item dinyatakan memiliki validitas konstruksi yang baik. 2. Reabilitas Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto. 2006: 178. Pada penelitian ini pengujian uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Alpha yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan Akdon 2008: 161 sebagai berikut: Keterangan: = Nilai Reliabilitas ∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total = Jumlah item Dalam implementasinya penulis melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Hasil dari nilai reliabilitas dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment dengan dk = N – 1 = 10 – 1 = 9, signifikansi 5 maka diperoleh = 0,666. Selanjutnya untuk menentukan reliabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada ujicoba hipotesa dengan kriteria sebagai berikut: 1 Jika berarti Reliabel dan [ ] [ ∑ ] Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2 Jika berarti Tidak Reliabel Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007 reliabilitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1 Hasil uji reliabilitas variabel X kemampuan supervisi kepala sekolah [ ] [ ∑ ] [ ] [ ] Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh = 0,975 sedangkan = 0,666. Karena maka semua data yang dianalisis dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel. 2 Hasil uji reliabilitas variabel Y kinerja mengajar guru [ ] [ ∑ ] [ ] [ ] Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel Y diperoleh = 0,951 sedangkan = 0,666. Karena maka semua data yang dianalisis dengan menggunakan metode Alpha adalah Reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data