Pengujian Hipotesis Penelitian Analisis Data

Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5 Mencari frekuensi yang diharapkan fe dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden n. i. Mencari chi kuadrat j. Membandingkan dengan untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = k – 1, dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika ≥ , artinya Distribusi Data Tidak Normal Jika ≤ , artinya Data Berdistribusi Normal.

5. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi pearson product moment. Adapun langkah-langkah dalam menguji hipotesis penelitian ini dengan menggunakan analisis koefisien korelasi, uji signifikasi, uji koefisien determinasi dan analisis regresi. a. Analisis Koefisien Korelasi Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik, yaitu teknik korelasi product moment. Hal ini didasarkan pada distribusi data kedua variabel penelitian yang normal. Adapun untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X dan Y dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment Akdon, 2008: 188 sebagai berikut: Keterangan: = koefisien korelasi = jumlah responden ∑ ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ∑ = jumlah perkalian X dan Y ∑ = jumlah skor item ∑ = jumlah skor total seluruh item ∑ = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ∑ = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut: 1 Membuat tabel penolong untuk menghitung korelasi pearson product moment. 2 Mencari dengan cara memasukkan angka statistik dari tabel penolong sesuai rumus. 3 Menafsirkan besarnya koefisien korelasi dengan klasifikasi yang diperoleh dari Akdon 2008: 188 sebagai berikut: Tabel 3.9 Kriteria Harga Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah b. Uji Signifikansi Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon 2008: 188 berikut: √ √ Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan : = Nilai t = Nilai Koefisien Korelasi = Jumlah Sampel Membandingkan dengan untuk α = 0,05, uji satu pihak, dan derajat kebebasan dk = n – 2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut: Jika ≥ , maka Ho ditolak artinya signifikan, dan Jika ≤ , maka Ho diterima artinya tidak signifikan. c. Uji Koefisien Determinasi Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon 2008: 188 sebagai berikut: Keterangan: KP = Nilai Koefisien Diterminan r 2 = Nilai Koefisien Korelasi d. Analisi Regresi Analisis regresi merupakan analisis yang untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai dependen variabel Y jika variabel independen variabel X diubah. Adapun rumus yang digunakan adalah regresi sederhana, karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat kausal variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, rumus regresi sederhana menurut Akdon 2008: 197 yaitu: Keterangan: ̂ = Subjek dalam variabel dependen yang diproyeksikan ̂ Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan = Nilai konstanta harga Y jika X = 0 = Nilai arah sebagai penentu ramalan prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan + atau nilai penurunan – variabel Y Dimana harga dan harus dicari terlebih dahulu dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Setelah diperoleh harga dan maka akan dihasilkan suatu persamaan berdasarkan rumus regresi sederhana Y atas X. ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ 129 Herlina, 2013 Kontribusi Kemampuan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan-temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, setelah dianalisis secara teori ilmiah dan perhitungan statistika yang relevan mengenai kemampuan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta, penulis mengajukan kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan supervisi kepala sekolah di SMP Negeri se-Kabupaten Purwakarta cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: Pertama, perencanaan program supervisi yang dilakukan mulai dari pembuatan program semesteran dan tahunan yang melibatkan guru-guru, melakukan diskusi dengan guru-guru untuk menentukan tujuan, sasaran dan juga waktu pelaksanaan supervisi sehingga ada kesiapan dari guru-guru sebelum dilakukan supervisi.. Kedua, pelaksanaan supervisi dimana indikator ini dapat dilihat melakukan kunjungan kelas kepada setiap guru untuk mengetahui perkembangan proses belajar mengajar dari setiap guru, melakukan analisis PBM dengan cara kepala sekolah melakukan analisis terhadap pedoman pengajaran yang dibuat oleh guru, mendata dan memfasilitasi guru baik untuk media dan sumber belajar serta alat penunjang pembelajaran, melakukan diskusi terkait dengan perkembangan pembelajaran, melakukan diskusi terkait dengan kemajuan siswa, melakukan diskusi terhadap permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi, kepala sekolah seperti pada tujuan supervisi yaitu untuk dapat membimbing dan membina guru dalam melaksanakan pembelajaran, kepala sekolah melakukan beberapa hal, diantaranya membantu dan membimbing guru dalam memilih metode pembelajaran, bertukar pikiran mengenai pembelajaran, membantu guru untuk dapat mengenali potensi dirinya,