63 demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CTL lebih
baik dari pada metode pembelajaran ceramah konvensional.
a. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum data posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dianalisis lebih lanjut, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian
prasyarat analisis. Pengujian prasyarat analisis data dilakukan dengan uji normalitas dan uji homogenitas.
1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Kemudian, ditentukan teknik statistik analisis data yang
sesuai berdasarkan data tersebut. Jika datanya normal maka digunakan statistik parametrik, sedangkan jika data yang diperoleh
tidak normal maka statistik parametrik tidak dapat digunakan. Untuk menghitung normalitas data maka digunakan rumus chi
kuadrad X
2
. Data hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Posttest Sumber Data
X
2 hitung
X
2 tabel
Keputusan
P os
tt es
t Kelas Eksperimen
5,5 11,070
Normal Kelas Kontrol
6,08 11,070
Normal Sumber: Hasil Olahan Data Posttest Siswa
64 Pengujian normalitas dilakukan dengan membandingkan
X
2 tabel
dengan X
2 hitung
. Keputusan pengujian adalah jika X²
tabel
≤ X²
hitung
maka data tidak normal, sedangkan jika X²
tabel
≥X²
hitung
maka data berdistribusi normal. Pengujian dilakukan pada taraf
kesalahan 5 dan dk = 5, atau dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov diketahui bahwa:
Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Nilai Posttest Dengan SPSS 16.0
Kelas
� − �
�
statistic df
Sig Eksperimen
0,164 36
0,114 Kontrol
0,173 33
0,179 Sumber. Hasil Olahan Data Posttest Siswa
Sig nilai awal kelas eksperimen adalah 0,114 Distribusi frekuensi dikatakan normal jika nilai sig 0.05. Sehingga
didapatkan sig 0,05 0,114 0,05. Sig nilai awal kelas kontrol adalah 0,1179. Distribusi frekuensi dikatakan normal jika nilai sig
0.05. Sehingga didapatkan sig 0,05 0,179 0,05. Berdasarkan hasil pengujian diatas, ternyata baik pada kelas eksperimen maupun pada
kelas kontrol X²
tabel
X²
hitung,
sehingga data Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Dengan demikian, maka dapat
digunakan statistik parametrik untuk menganalisis data lebih lanjut.
65 2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dengan uji-F. Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui keseimbangan varians nilai posttest
antara kedua kelas kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Uji homogenitas merupakan persyaratan utama untuk melakukan uji
komparasi. Jadi jika datanya homogen bisa dilakukan uji perbandinganuji komparasi. Berikut adalah hasil perhitungan
homogenitas dengan uji-F. Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Posttest
Sumber Data S
2
F
hitung
F
tabel
Keputusan
P os
tt es
t Kelas Eksperimen
83,11 1,42
1,74 Homogen
Kelas Kontrol 58,36
Sumber: Hasil Olahan Data Posttest Siswa
Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varian Data Posttest
Dengan SPSS 16.0 Data
F
hitung
Sig Keterangan
Nilai awal 9,992
0,115 Sig 0,115 0,055 =homogen
Sumber: Hasil Olahan Data Posttest Siswa Hasil perhitungan uji homogenitas varian dapat diketahui
signifikansi nilai awal adalah 0,115. Distribusi frekuensi dikatakan homogen jika nilai sig 0.05. Sehingga didapatkan sig
0,055,0,115 0,05.
66 Hasil F
hitung
manual adalah 1,42. Langkah selanjutnya adalah membandingkan F
tabel
dengan F
hitung
dengan rumus dk
pembilang
= n-1 = 36-1=35, dan dk
penyebut
= n-1= 33-1=32. Taraf signifikan α = 0,05. Ternyata untuk dk
pembilang
34 dan dk
penyebut
33 tidak ada datanya. Oleh karena itu, untuk amannya digunakan dk
pembilang
40 dan dk
penyebut
34. Untuk dk
pembilang
40 dan dk
penyebut
34 mempunyai harga F
tabel
1,74. Keputusan pengujian adalah jika F
tabel
≤F
hitung
, berarti tidak homogen dan jika F
tabel
≥F
hitung
, berarti homogen. Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas ternyata
F
tabel
F
hitung
, maka varian-varian sampel adalah homogen. Dengan demikian, dapat dilakukan uji komparasi dengan rumus t tes
polled varians dengan ketentuan jika n
1
≠ n
2
dan S
1 2
= S
2 2
dan t
tabel
dengan dk = n
1
+ n
2
– 2.
b. Pengujian Hipotesis