Validitas Uji Coba Instrumen Penelitian

40 langkah berikutnya melakukan analisis supaya instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data dapat diandalkan dan dapat dipercaya. Analisis perangkat uji coba meliputi:

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen ” Suharsimi Arikunto, 2010: 211. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Menurut Sukardi 2011: 122, menyatakan juga bahwa validitas suatu instrumen penelitian, tidak lain adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Dari kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu tes atau instrumen yang valid maka akan dapat mengukur dengan teliti dan tepat sesuai dengan apa yang diukur. Menurut Riduwan 2010: 97, untuk menguji validitas kontruk contruct validity, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment experts. Setelah dilakukan analisis validitas konstruksi maka selanjutnya tes diuji cobakan. Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor tiap-tiap item, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus pearson product moment sebagai berikut: = � −� � .� 2 −� 2 . .� 2 −� 2 ; Riduwan, 2010: 98 41 Dimana: r = Koefisien korelasi ∑X i = Jumlah skor item ∑Y i = Jumlah skor total seluruh item n = Jumlah responden Membandingkan r tabel dengan r hitung untuk α = 0,05 Kaidah keputusanpengujian : Jika r tabel r hitung berarti valid, sebaliknya Jika r tabel r hitung berarti tidak valid. Tes yang telah diuji cobakan pada siswa, kemudian dilakukan analisis validitas butir seperti pada perhitungan diatas. Hasil uji validitas dari 50 soal yang telah diuji cobakan, ternyata ada 35 soal yang valid yaitu terdapat pada butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 28, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 39, 41, 43, 44, 45, 46, 47 dan 50. Kemudian, untuk butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 8, 9, 15, 22, 25, 26, 27, 29, 33, 37, 38, 40, 42, 48 dan 49. Butir soal yang digunakan dalam penelitian adalah butir soal yang valid, sedangkan butir soal yang tidak valid maka dianggap gugur dan tidak digunakan.

2. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

EFEKTIVITAS MEDIA SOFTWARE EXCEL DALAM MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN KERTAS KERJA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS

0 14 272

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kreativitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 16

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL RESITASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 168

PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR KERJA BANGKU DI SMK N 1 SEYEGAN.

0 0 93

Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Gambar Teknik Mesin dengan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur.

0 0 198

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT TEORI KEJURUAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 129

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

0 0 7