2 Teori Motivasi Herzberg Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan
dissatifiers faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan satisfiers faktor yang menyebabkan kepuasan. Tidak adanya dissatisfiers saja tidak
cukup, sebaliknya satisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi seseorang.
3 Teori Motivasi Freud Singmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang
membentuk perilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya.
Dengan demikian, motivasi sejatinya merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya setiap individu harus bisa untuk
membangun motivasi mereka sendiri, supaya dapat mendorong setiap individu untuk mencapai tujuan yang individu itu inginkan.
c. Jenis-jenis Motivasi
Motivasi sendiri memiliki berbagai jenis. Malayu S.P. Hasibuan 2008: 150, mengemukakan bahwa terdapat dua jenis motivasi yang digunakan antara lain :
1 Motivasi Positif intensif positif Dalam motivasi positif pimpinan memotivasi merangsang bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standar, dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat. Insentif
yang diberikan kepada karyawan diatas standar dapat berupa uang, fasilitas, barang, dan lain-lain.
2 Motivasi Negatif Dalam motivasi negatif, pimpinan memotivasi dengan memberikan hukuman
bagi mereka yang bekerja dibawah standar yang ditentukan. Dengan motivasi negatif semangat bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat
karena takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu yang panjang dapat berakibat kurang baik.
Motivasi positif dan motivasi negatif sangat bertolak belakang dalam memberikan dorongan terhadap individu. Ketika seseorang diberikan motivasi positif, orang
tersebut seperti mendapat dorongan dari sesuatu positif yang membuat seseorang individu memiliki motivasi yang lebih dari sebelumnya. Berbanding terbalik
ketika seorang individu harus diberi sesuatu yang negatif seperti tekanan untuk membangun motivasi, walaupun berhasil namun motivasi negatif dapat
mengakibatkan hal buruk.
d. Motivasi Berkoperasi
A.M. Sardiman 2007: 73 mengatakan bahwa motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Menurut Revrisond Baswir, 2010: 102 alasan ekonomis ialah pertimbangan
kemanfaatan ekonomis yang akan diperoleh seseorang bila bergabung menjadi anggota koperasi. Menurut Sopiah 2008: 169 motivasi diawali dengan tinjauan
terhadap beberapa karaktristik pokok motivasi. Pada dasarnya ada tiga karakteristik pokok motivasi, yaitu 1 usaha, 2 kemauan yang kuat, 3 arah
atau tujuan.
Dalam hal ini berarti anggota harus mempunyai motivasi untuk bergabung sebagai anggota koperasi. Setiap anggota koperasi pasti mempunyai harapan
tersendiri terhadap koperasi sehingga anggota memiliki dorongan yang kuat dalam kegiatan koperasi.
e. Indikator Pengukuran Motivasi Anggota