Skala Self-esteem Teknik Analisis Data

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id X hitung 2 = 2,154 lebih kecil dari X tabel 2 = 19,675, yang artinya data variabel Y atas X 2 memiliki varians yang sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel penyebaran secara homogen.

3. Uji Signifikansi dan Linieritas

Uji prasyarat analisis jalur yang terakhir adalah uji signifikansi dan linieritas model regresi. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara dua variabel mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Pengujian menggunakan taraf signifikan 0,05. Adapun kriteria uji model regresi adalah sebagai berikut: a Signifikansi o Jika F hitung F tabel , maka koefisien regresi signifikan o Jika F hitung F tabel , maka koefisien regresi tidak signifikan b Linieritas o Jika nilai F hitung F tabel , maka regresi berbentuk linier o Jika nilai F hitung F tabel , maka regresi tidak linier. Berikut ini adalah rekapitulasi hasil uji signifikansi dan linearitas model regresi sebagai berikut: Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Signifikan dan Linieritas Variabel Model Regresi Signifikansi Linearitas F hitung F tabel 1,n-2 Kesimpu lan F hitung F tabel k-2,n-k Kesimpu lan X 1 atas X 2 X 1 =6,673+0,6 23 X 2 15,573 4,13 Signifikan 1,224 2,25 Linear Y atas X 1 Y=63,39+1,1 005 X 1 18,198 4,13 Signifikan 0,546 2,25 Linear Y atas X 2 Y=64,939+1, 216 X 2 17,807 4,13 Signifikan 0,411 2,25 Linear Berdasarkan tabel di atas, pada kolom signifikansi diketahui bahwa nilai F hitung untuk variabel kemampuan pemecahan masalah X 1 atas variabel kemampuan komunikasi matematika X 2 = 15,573 lebih besar dari F tabel = 4,13, artinya koefisien regresinya signifikan. Sedangkan F hitung pada kolom linear = 1,224 lebih kecil dari nilai F tabel = 2,25, maka regresinya linier. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dengan demikian variabel X 1 atas X 2 memiliki hubungan yang linier secara signifikan. Pada kolom signifikan, diketahui nilai F hitung untuk variabel self-esteem Y atas variabel kemampuan pemecahan masalah X 1 = 18,198 lebih besar dari F tabel = 4,13, artinya koefisien regresinya signifikan. Sedangkan F hitung pada kolom linear = 0,546 lebih kecil dari nilai F tabel = 2,25, maka regresinya linier. Dengan demikian variabel Y atas X 1 memiliki hubungan yang linier secara signifikan. Pada kolom signifikan, diketahui nilai F hitung untuk variabel self-esteem Y atas variabel kemampuan pemecahan masalah X 2 = 17,807 lebih besar dari F tabel = 4,13, artinya koefisien regresinya signifikan. Sedangkan F hitung pada kolom linier = 0,411 lebih kecil dari nilai F tabel = 2,25, maka regresinya linear. Dengan demikian variabel Y atas X 2 memiliki hubungan yang linier secara signifikan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hubungan setiap variabel yaitu kemampuan pemecahan masalah X 2 , kemampuan komunikasi matematika X 2 , dan self-esteem Y memiliki hubungan yang linier secara signifikan.

C. Pengujian Model Analisis Jalur

Teknik pengolahan data selanjutnya dalam menyelesaikan penelitian ini adalah pengujian model dengan Analisis Jalur Path Analysis, dimana analisis jalur ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langung sekumpulan variabel eksogen terhadap variabel endogen. Dalam penelitian ini analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikamsi matematika terhadap self- esteem siswa. Selain itu model analisis jalur juga digunakan untuk menguji kesesuaian fit pada model yang telah dihipotesiskan. Model analisis jalur yang dipakai dalam penelitian ini yaitu model trimming. Analisis model trimming ini merupakan model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1. Model Struktur Diagram Analisis Jalur

Gambar 4.4 Struktur diagram analisi jalur Keterangan: X 1 = Kemampuan pemecahan masalah matematika X 2 = Kemampuan komunikasai matematika Y = Self-esteem siswa dalam matematika ρ yx = Koefisien jalur rho ε = Variabel residu

2. Pengujian Korelasi Antar Variabel

Sebelum dilakukan analisis jalur, syarat lain yang harus dipenuhi adalah adanya korelasi antar variabel yang signifikan. Untuk menghitung matriks koefisien korelasi antar variabel, yaitu kemampuan pemecahan masalah X 1 , kemampuan komunikasi matematika X 2 , dan self-esteem Y digunakan rumus Product Moment Coefficient dari Karl Pearson. Adapun pengujian korelasi antar variabel adalah sebagai berikut: a Jika nilai signifikansi 0,05 maka korelasi antar variabel signifikan b Jika nilai signifikan 0,05 maka korelasi antar variabel tidak signifikan. Berikut ini adalah rekapitulasi matriks korelasi antar variabel pada output SPSS sebagai berikut: X 2 X 1 Y � 2 � 1 � 1 2 � �

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran terpadu model nested terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa: studi penelitian eksperimen di SMP PGRI i Cipiutat

1 12 188

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MEA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) Terhadap Hasil Belajar Siswa D

1 8 16

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) TERHADAP Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Kemampuan Pemecahan Masala

1 7 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SELF ESTEEM MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI MTSN ACEH TAMIANG.

0 4 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Ke

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kel

0 2 12

PENGARUH STRATEGI MEANS-ENDS ANALYSIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI,PEMECAHAN MASALAH,DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 43

MODEL MEANS ENDS ANALYSIS DAN DIRECT INTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

0 0 10

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran means ends analysis (MEA)

0 1 8

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Model Means Ends Analysis (MEA) Bagi Siswa Kelas 5 SD Negeri Sumogawe 02 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Mat

0 1 14