Uji Reabilitas Instrumen Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id r = 1 r x 1 x 2 … − 1 … − − 1 r x 1 x k r x 1 x k … − − − 1 Keterangan: r = korelasi antar variabel k = 1, 2, ...., n Sedangkan untuk menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan product moment coefficient dari Karl Pearson, karena variabel-variabel yang akan dicari memiliki skala pengukuran interval. Formulanya adalah : r xy = N XY − X . Y N X 2 − X 2 . N X 2 − X 2 2. Identifikasi sub struktur dan persaman yang akan dihitung koefisien jalurnya. Misalkan dalam struktur yang telah kita identifikasi terdapat k buah variabel eksogen, dan sebuah selalu sebuah variabel endogenus Y yang dinyatakan oleh persamaan : Y = ρ yx 1 x 1 + ρ yx 2 x 2 + ⋯ + ρ y x k x k + ε Kemudian hitung matriks korelasi antar variabel eksogenus yang menyusun sub-struktur tersebut. 3. Menghitung matriks invers korelasi variabel eksogen, dengan rumus: r −1 = C 11 C 12 … − C 22 … − − 1 C 1k C 2k … − − − C kk 4. Menghitung semua koefisien jalur ρ yx i dimana I = 1,2,..., k melalui rumus: ρ yx 1 ρ yx 2 … ρ yx k = C 11 C 12 … C 1k − − − C 22 … C 2k − … … − − C kk r yx 1 r yx 2 … r yx k Keterangan: ρ = Koefisien jalur rho r = Korelasi antar variabel C = Menunjukkan letak baris dan kolom pada matriks invers. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id k = 1, 2, ..., n 5. Menghitung nilai R 2 koefisien determinasi atau besarnya pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama gabungan terhadap variabel endogen dengan menggunakan rumus : R yxi 2 = ρ yx 1 . r yx 1 + ρ y x 2 . r yx 2 + ⋯ + ρ yx k . r yx k Dimana : R yxi 2 = Koefisien determinan total X i I = 1,2,3…k terhadap Y atau besarnya pengaruh variabel eksogenus secara bersama-sama gabungan terhadap variabel endogenus. � � = Kooefiien jalur � � = Koefisien korelasi variabel eksogen X i dengan variabel endogen. 6. Menghitung signifikansi dengan uji F dengan rumus : F hitung = � − � − 1 � 2 � 1 − � 2 Kemudian bandingkan dengan uji F dengan F tabel k,n −k−1 . a. Jika F hitung F tabel maka signifikan. b. Jika F hitung F tabel maka tidak signifikan. 7. Menguji Koefisien jalur dengan uji t : t hitung = ρ yx k 1 − R 2 C n − k − 1 Jika nilai t hitung t tabel maka signifikan dan berlaku juga sebaliknya 8. Ambil kesimpulan, apakah perlu trimming atau tidak. Menentukan hipotesis statistik. H : ρ yx = 0 H 1 : ρ yx ≠ 0 Dimana: H : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel eksogenus terhadap variabel endogenus H 1 : Terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel eksogenus terhadap variabel endogenus Pengujian menggunakan taraf signifikansi � = 0,05. Adapun kriteria ujianya adalah sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a. Jika t hitung t tabel dan nilai probabilitas 0,05, maka signifikan dan tolak H . b. Jika nilai Jika t hitung t tabel dan nilai probabilitas 0,05, maka tidak signifikan dan terima H . Apabila terjadi trimming, maka penghitungan harus diulang dengan menghilangkan jalur pengujian yang tidak bermakna no significant. 9. Menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung dalam satu sub struktur dengan mengikuti arah jalur yang telah dihipotesiskan. Untuk pengaruh langsung dengan cara: ρ yx k 2 × 100 dan pengaruh tidak langsung dengan cara: ρ yx k 1 × r x i x k × ρ yx k 2 × 100.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran terpadu model nested terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa: studi penelitian eksperimen di SMP PGRI i Cipiutat

1 12 188

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MEA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) Terhadap Hasil Belajar Siswa D

1 8 16

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) TERHADAP Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Means Ends Analysis (MEA) Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Kemampuan Pemecahan Masala

1 7 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SELF ESTEEM MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI MTSN ACEH TAMIANG.

0 4 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Ke

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MEANS ENDS ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Means Ends Analysis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematika (PTK Pembelajaran Matematika pada Siswa Kel

0 2 12

PENGARUH STRATEGI MEANS-ENDS ANALYSIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI,PEMECAHAN MASALAH,DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 43

MODEL MEANS ENDS ANALYSIS DAN DIRECT INTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

0 0 10

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran means ends analysis (MEA)

0 1 8

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Model Means Ends Analysis (MEA) Bagi Siswa Kelas 5 SD Negeri Sumogawe 02 TUGAS AKHIR - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Mat

0 1 14