47
bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggambar busana sebelum mengembangkan sumber ide, setelah mengembangkan sumber ide
dan untuk mengetahui adakah pengaruh mengembangkan sumber ide terhadap peningkatan kompetensi menggambar busana. Sumber ide yang
dipilih adalah busana Eropa abad 18 periode Rokoko, dengan teknik kajian dilihat dari warna, tekstur, style, siluet, bahan tekstil, motif, hiasan busana,
pelengkap busana dan ornamen busana.
C. Kerangka Berfikir
Nilai kompetensi menggambar busana di SMK Negeri Pringkuku Pacitan masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan siswa kurang mampu
menyelesaikan tugas menggambar dengan baik, terlihat pada hasil desain yang belum sesuai dengan kriteria penilaian dan cenderung hanya meniru
contoh desain yang diberikan oleh guru tanpa banyak merubah desain tersebut. Banyak siswa yang kesulitan dalam menerapkan sumber ide pada
pembuatan desain busana. Tidak adanya proses mengkaji bersama terhadap pemilihan sumber ide yang dilakukan di dalam kelas, menyebabkan siswa
kurang maksimal dalam mendesain busana. Sedikitnya referensi dari perpustakaan dan pemanfaatan laboratorium komputer yang ada di sekolah
menyebabkan kurangnya sumber belajar. Menggambar busana merupakan mata diklat yang menjadi dasar dari
pembuatan sebuah busana. Desain-desain yang dihasilkan pada mata diklat ini merupakan rancangan yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya yang
48
meliputi pembuatan pola, pemilihan bahan tekstil hingga penyelesaian suatu busana. Dalam menggambar busana diperlukan sumber ide yang menjadi
patokan. Busana pesta malam adalah busana yang dikenakan dalam kesempatan
pesta yang diadakan pada malam hari. Desain busana pesta dibuat dari bahan yang bagus dengan hiasan yang menarik sehingga terlihat istimewa, biasanya
berupa gaun panjang tanpa lengan dan sering kali terbuka pada bagian atas, dengan garis leher decollate atau strecless. Bahan yang digunakan adalah
beledu, kain renda, ciffon, lame, sutera dan lain-lain dengan warna yang cerah. Pelengkap busana pesta sesuai dengan model, bahan dan warna jangan
terlalu berlebihan. Melihat hal tersebut maka busana pesta sangat pas digunakan dalam menggambar busana untuk mengembangakan sumber ide
yang berupa pengembangan stilasi, yaitu perubahan bentuk untuk mencapai bentuk keindahan dengan cara menggayakan obyek yang digambar.
Sumber ide adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ide seseorang untuk menciptakan desain baru dan merupakan bahan mentah dari
suatu desain. Sumber ide tersebut terlebih dahulu dikaji untuk mengetahui secara detail bagian-bagian yang harus ada atau bisa diambil untuk kemudian
dikembangkan ke dalam bentuk desain busana. Mengembangkan sumber ide berarti mengkaji, mengumpulkan semua bahan yang relevan dengan sumber
ide yang dipilih, dalam hal ini adalah busana periode Rokoko, kemudian memeriksa, menyelidiki, mencari spesifikasi yang ada dalam tiap pengertian
atau bahan dan merangkum bahan-bahan tersebut sehingga mendapat data-
49
data yang detail tentang busana periode Rokoko berupa siluet, warna, ciri khusus, tekstur, bahan tekstil, ukuran, motif, hiasan busana dan pelengkap
busana untuk kemudian digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan desain busana. Kelebihan dari busana periode Rokoko adalah pada
komplektivitas yang tinggi sebagai bahan kajian dilihat dari tekstil, detail busana, aksesories dan pelengkap busana yang lain. Busana periode Rokoko
lebih mengutamakan detail hiasan. Kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang terkait pada
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sehingga kemampuan tersebut dapat diukur
dan diamati. Siswa yang telah memiliki kompetensi mengandung arti bahwa siswa telah memahami, memaknai, dan memanfaatkan materi pelajaran yang
telah dipelajari. Sedangkan Mulyasa 2006 menyatakan bahwa kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, kemampuan yang dikuasai oleh
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia mampu melakukan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan baik. Dengan
kata lain kompetensi merupakan kemampuan seseorang untuk mengamalkan pengetahuan yang dimilikinya pada kehidupan sehari-hari. Hal ini kemudian
dihubungkan dengan mendesain busana. Ranah kognitif di atas dapat dikaitkan dengan hasil belajar, yaitu
ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam menjelaskan pengertian kompetensi menggambar busana pesta malam teknik kering, siswa mampu
menjelaskan pengertian sumber ide, siswa mampu menjelaskan pengertian
50
pengembangan sumber ide busana periode Rokoko, siswa mampu menjelaskan teknik pemgambilan sumber ide, siswa mampu mengidentifikasi
komponen sumber ide busana periode Rokoko, siswa mampu menjelaskan teknik pengembangan sumber ide busana periode Rokoko. Ranah afektif
berkaitan dengan hasil belajar disini adalah sikap mandiri, kreatif, bertanggung jawab dan disiplin. Ranah psikomotorik dikaitkan dengan hasil
belajar, yaitu ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam melakukan unjuk kerja, yaitu mulai dari persiapan, proses dan hasil menggambar siswa dengan
mengembangkan sumber ide busana periode rokoko. Berhubungan dengan hal tersebut, pengembangan sumber ide busana
periode Rokoko pada pembelajaran menggambar busana ini sangat dibutuhkan karena dipandang perlu untuk dikembangkan dan dilakukan
penelitian, yang diharapkan dengan pembelajaran melalui pengembangan sumber ide busana periode Rokoko ini, hasil pembelajaran siswa kelas XI
jurusan busana butik SMK Negeri Pringkuku Pacitan dapat meningkat sesuai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
51
D. Pertanyaan Penelitian