Teori ERG Alderfer Teori X dan Y dari McGregor

17 anacaman sehingga timbul strategi dalam mencapai tujuan dari pekerjaan itu secara maksimal.

d. Teori ERG Alderfer

Clayton Alderfer 1960 mengembangkan teori ERG yang merupakan singkatan dari Existence, Relatedness, Growth, teori ini berbeda dengan teori kebutuhan Maslow. Terdapat tiga kebutuhan yang diurutkan dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi. Adapun urutannya adalah sebagai berikut. 1 kebutuhan akan eksistensi Existence Needs=E mencakup kebutuhan fisiologikal dan maerial, 2 kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain Relatedness needs =R mencakup kebutuhan untuk meiliki hubungn dengan pihak-pihak penting lainnya, 3 kebutuhan-kebutuhan akan pertumbuhan Growth Needs =G, mencakup kebutuhan untuk tumbuh sebagai manusia, dan memanfaatkan kemampuan- kemampuan untuk mencapai potensi secara maksimal. Teori ini tidak mengansumsi kebutuhan-kebutuhan berkaitan satu sama lain dalam sebuah hierarki prepoten anak tangga Winardi, 2004: 78. Sehingga tidak seperti halnya dorongan primer pada teori Maslow melainkan teori ERG meiliki dorongan ke atas maupun ke bawah. 18 Gambar 2. Proporsi –proporsi yang merupakan dasar teori ERG Winardi, 2004: 80 Sisi positif dari teori ini adalah risat yang dilakukan dapat menunjang premis Alderfe, bahwa terdapat tiga macam kategori kebutuhan. Akan tetapi, kelemahnnya hasil riset tidak dengan jelas menunjang hubungan-hubungan yang ditunjukkan pada tujuh macam proporsi-proporsi Alderfer, dan juga validitas teori Erg tergantung tipe organisasi dimana seseorang berada.

e. Teori X dan Y dari McGregor

Teori ini dikembangkan McGregor 1960 atas dasar karakteristik manusia yang merupakan anggota organisasi dalam hubungannya dengan penampilan organisasi secara keseluruhan dan penampilan individu dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam teori ini dikemukakan bahwa terdapat dua pandangan manusia yaitu teori X negatif dan teori Y positif. 7 4 5 6 3 2 1 Eksistensi Eksistensi Eksistensi Untuk tergolong pada kelompok- kelompok tertentu Untuk tergolong pada kelompok- kelompok tertentu Untuk tergolong pada kelompok- kelompok tertentu Pertumbuhan Pertumbuhan Pertumbuhan 19 1 Teori X, Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi,diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. 2 Teori Y, Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diriyang dimiliki dalam bekerja. 20 Dari sekian teori motivasi yang disebutkan berikut merupakan Integrasi antar teori motivasi Maslow, Alderfer, Herzberg, dan McClelland. Gambar 3.Integrasi teori motivasi griffin Moorhead, 1986 dalam Husaini Usman, 2013: 269 Berdasarkan paparan dari berbagai teori motivasi yang telah disebutkan di atas, peneliti memilih teori Maslow sebagai acuan dengan alasan di dalam teori maslow kebutuhan-kebutuhan yang banyak mempengaruhi dalam motivasi seseorang lebih teridentifikasi secara jelas dan akan lebih mudah diterapkan pada riset-riset yang ada, teori ini juga lebih mudah dalam menjelaskan mekanisme motivasi seseorang dalam suatu organisasi, mekanisme terjadinya proses motivasi dalam diri seseorang dapat lebih jelas diidentifikasikan dalam sebuah hasil riset, meskipun dalam kenyataannya hierarki atau tingkatan dalam teori Maslow masih banyak perbedaan pendapat tentang hal itu. dasar kompleks Teori dua faktor Herzberg Hierarki Maslow ERG Alderfer Teori McClelland Prestasi Pekerjaan itu sendiri Pertumbuhan Perkembangan Pengakuan Supervisi Hubungan Interpersonal Keamanan Kebijakan Perusahaan Gaji Kondisi kerja Aktualisasi diri Penghargaan Memililki Keamanan Keselamatan Fisiologikal Prestasi Kekuasaan Afiliasi Pertumbuhan Hubungan Keberadaan Mo tiva tio n fa cto r Hyg ien e fa cto r 21

3. Cara Memotivasi