42 7. Setelah semua dimasukkan, turunkan pengaduk dari mesin stir casting.
8. Letakkan pengaduk stir casting kedalam krusibel dan putar dengan kecepatan 175 rpm dengan waktu pengadukan 1 menit.
7. Setelah selesai pengadukan, maka dilakukan penuangan pada cetakan pasir yang sudah dipersiapkan dan tunggu hingga spesimen dingin.
8. setelah spesimen dingin, hancurkan cetakan pasir sampai spesimen dapat diambil.
9. Setelah spesimen siap dicetak, maka spesimen dilakukan proses permesinan untuk mendapatkan dimensi yang sesuai untuk pengujian keausan, impact,
kekasaran, metalografi dan kekerasan.
3.3.3 Pengujian Densitas Density Test
Tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui densitas dari suatu material yang telah dilakukkan proses pengecoran. Pengujian ini dilakukkan di
laboratorium fisika dasar fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara. Adapun
prosedur yang dilakukan pada proses pengujian densitas ini adalah sebagai berikut:
1. Dipersiapkan spesimen dan alat pengujian untuk uji densitas. 2. Spesimen dalam keadaan kering ditimbang menggunakan timbangan digital
dengan ketelitian sampai 0,01 gram 3. Setelah itu, spesimen diikat dengan benang
4. Setelah diikat, spesimen tersebut dimaukkan ke dalam wadah air yang sudah berada diatas timbangan.
5. Kemudian spesimen ditimbang beratnya didalam air 6. Hitunglah densitas dari spesimen
7. Ulangi prosedur untuk jenis spesimen yang berbeda
3.3.4 Pengujian kekerasan hardness test
Pengujian kekerasan bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu
material. Pengujian ini dilakukan di beberapa titik yang di indentasi setelah
dilakukan penambahan Silikon karbida terhadap material Aluminium alloys. Pengujian kekerasan terhadap spesimen Al-SiC coran menggunakan metode
43 Brinell hardness test dan dilakukan di Laboratorium Ilmu Logam Teknik Mesin
USU. Adapun prosedur yang dilakukan pada pengujian kekerasan hardness
adalah sebagai berikut: 1.
Dipersiapkan spesimen untuk uji kekerasan. 2.
Spesimen dilakukan proses polishing dengan menggunakan kertas pasir dengan variasi nomor 600, 800, dan 1000.
3. Spesimen diberi tanda titik pada permukaan yang halus tadi dengan
spidolpulpen. 4.
Spesimen diletakkan pada landasan specimen yang ada pada mesin Brinell Hardness Tester.
5. Bola baja sebagai penetrator diset pada titik yang akan diuji dengan kondisi
bersinggungan bola baja hanya menyentuh titik. 6.
Kemudian diberi beban dengan menggunakan handle hingga 500 kg dan tahan selama 5 detik.
7. Setelah 5 detik, katup pembuang dibuka dengan pelan.
8. Diameter indentasijejak bola baja diukur dengan menggunakan teropong.
9. Diameter yang diperoleh dikonversikan dengan nilai diameter dan beban
dalam hal ini beban 500 kg. 10. Ulangi prosedur tersebut untuk pengujian spesimen selanjutnya
3.3.5 Pengujian getas Impact test
Pengujian impak dilakuan pada sampel uji dengan menggunakan metode charpy, pengujian impak dilakukan untuk mengetahui ketangguhan material
MMC yang dinyatakan dalam energy joule yang diserap sampel uji pada saat pengujian. Pengujian ini dilakukkan di Laboratorium Fisika Terpadu Fakultas
MIPA Universitas Sumatera Utara. Adapun prosedur yang dilakukan pada pengujian impak adalah sebagai berikut:
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang digunakan.
2. Bersihkan permukaan spesimen dengan kertas pasir sampai halus dan rata.
3. Dimensi spesimen diukur dan dibuat takikan sesuai dengan standar pengujian
impak.
44 4.
Takikan spesimen berada di tengah spesimen tersebut dengan sudut takikan 45
o
, takikan berbentuk V dan kedalaman takikan 2 mm. 5.
Alat pengujian distel sesuai dengan standar pengujian impak 6.
Letakkan spesimen pada landasan Impact Tester dan disesuaikan letaknya dengan mal ukur.
7. Lakukan pengujian dengan palu pukulan menggunakan metode Charpy. Sudut
pukulan awal 140
o
dan beban 150 joule. 8.
Catat sudut pemukulan akhir . 9.
Ulangi prosedur tersebut untuk spesimen selanjutnya
3.3.6 Pengujian Kekasaran Roughness Test