Wanprestasi Dalam Perjanjian Kerjasama Dan Akibat Hukumnya

53 2. Memberikan Tabung Gas Elpiji yang sesuai dengan alat ukur yang sesuai dengan Ketentuan Dinas Metrologi. 3. Memberikan Pelayanan yang baik kepada Konsumen dan Agen elpiji

D. Wanprestasi Dalam Perjanjian Kerjasama Dan Akibat Hukumnya

Wanprestasi dapat diartikan sebagai tidak terlaksananya prestasi karena kesalahan debitur baik karena kesengajaan atau kelalaian 55 Tidak terpenuhinya kewajiban itu ada dua kemungkinan alasan, yaitu: 1.Karena kesalahan debitur, baik karena sengaja atau kelalaian 2.Karena keadaan memaksa force majeur, jadi diluar kemampuan debitur, debitur tidak bersalah. Wanprestasi adalah keadaan dimana seseorang telah lalai untuk memenuhi kewajiban yang diharuskan oleh undang-undang. Jadi wanprestasi merupakan akibat daripada tidak dipenuhinya perikatan hukum. Jika tidak ditentukan lain daripada isi kontrak tersebut, maka seseorangdebetur harus segera memenuhi prestasi. 56 Wanprestasi dan Akibat hukum kepada Agen Elpiji : 57 55 Diakses dari Samie prasasta, Shareshareilmu, http:shareshareilmu.wordpress.com20120205wanprestasi-dalam-perjanjian Minggu 2 Maret 2014 Jam 16.00 56 Komariah, Op.Cit , hal.149. 57 Pertamina, Op.Cit , hal.11. Jenis Sanksi Keterangan A Surat Peringatan Universitas Sumatera Utara 54 Catatan: 58 Jenis Pelanggaran Akibat Hukum Keterangan JAMINAN MUTU 1.Tidak tepat isi: untuk tabung 12 Kg, berat isi 12 Kg B, D Mengacu pada Ketentuan Dinas Metrologi 2. Tidak menjaga mutu Elpiji B, D - 3.Menjual tabung Elpiji tanpa dilengkapi plastic wrap nama agen dan no. Telepon harus terbaca A, B, C, D Diberikan waktu selama 1 satu bulan sejak dikeluarkannya Surat peringatan untuk memperbaiki,melengkapi,menyesuaikanmenyeragamk an bentuk standart plastic wrap pada tabung Elpiji tersebut 4.Menjual tabung Elpiji tanpa dilengkapi dengan accessories seperti: Tutup pengaman tabung security seal cap untuk berat tabung Elpiji A, B, C, D Diberikan batas waktu selama 2 dua minggu sejak dikeluarkannya Surat Peringatan untuk melengkapi accessories. PEMASARAN ELPIJI DAN HARGA: 59 1.Menjual Elpiji di luar batas daerah pemasaran yang telah ditetapkan baginya, terkecuali terlebih dahulu mendapat ijin tertulis dari PT.Pertamina B, D - 2.Menjual PNBP tabung dan isi Elpiji langsung kepada pihak lain B, D - 3.Menambah atau mengurangi harga jual Elpiji ke konsumen, selain harga yang sudah ditetapkan oleh PT.Pertamina A, B, C, D Diberikan batas waktu selama 1 satu minggu sejak dikeluarkannya surat peringatan untuk memperbaiki FASILITAS : 1.Tidak memiliki timbangan yang sesuai dengan toleransi Metrologi dan atau telah ditera terlebih dahulu oleh Metrologi A, B, C, D Diberikan batas waktu selama 2 dua minggu sejak dikeluarkannya surat Peringatan untuk memiliki timbangan yang sesuai dengan toleransi Metrologi dan atau telah didera terlebih dahulu oleh Metrologi 58 Ibid hal.13. 59 Ibid hal 11 B Skorsing suplai selama 2 minggu C Skorsing suplai selama 1 bulan D Pemutusan Hubungan Usaha PHU Universitas Sumatera Utara 55 2.Timbangan belum ditera ulangbelum mendapatkan surat bebas tera dari metrologi A, B, C, D Diberikan batas waktu selama 2 dua minggu sejak dikeluarkannya Surat Peringatan untuk menera ulang mendapatkan surat bebas tera dari metrologi 3.Tidak memiliki kendaraan atas nama perusahaan untuk pendistribusian Elpiji A, B, C, D Diberikan batas waktu selama 4 empat bulan sejak dikeluarkannya Surat Peringatan untuk memiliki kendaraan untuk pengangkutan tabung Elpiji tersebut 4.Tidak memiliki Gudang yang layak untuk Penyimpanan tabung Elpiji sesuai standart A,B,CD Diberikan batas waktu selama 3 tiga bulan sejak dikeluarkannya Surat Peringatan untuk mempersiapkan Gudang penyimpanan Tabung Elpiji 5.Tidak memiliki fasilitas alat pemadam kebakaran A, B, CD Diberikan batas waktu selama 2 dua minggu sejak dikeluarkannya surat Peringatan untuk memiliki fasilitas alat pemadam kebakaran 6. Tidak memasang papan nama di lokasi usaha A, B, C, D Diberikan batas waktu selama 2 dua minggu sejak dikeluarkannya surat peringatan untuk memasang papan nama di lokasi usaha LAIN-LAIN 60 1.Tidak membuat administrasi dan pelaporan A, B Diberikan batas waktu selama 2dua minggu sejak dikeluarkannya surat perinngatan untuk membuat dan melengkapi administrasi pelaporan 2.Membuatmenambahkan tandalogo pada tabung Elpiji A, B Diberikan batas waktu selama 2dua minggu sejak dikeluarkannya surat peringatan untuk menghapus tandalogo 3. Menjual merk lain selain produk PT.Pertamina A, B, D Diberikan batas waktu selama 2dua minggu sejak dikeluarkannya surat peringatan untuk tidak menjual merk lain selain produk PT.Pertamina 4. Menjual tabung lain selain tabung PT.Pertamina tabung ilegal C,D Tabung ilegal disita oleh PT.Pertamina 60 Ibid hal.13 Universitas Sumatera Utara 56 BAB IV TINJAUAN YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN AGEN DALAM PERJANJIAN JUAL BELI GAS ELPIIJI ANTARA PT. PERTAMINA DENGAN PT. RASITA MULIA A. Pengaturan Tentang Jual Beli Gas Elpiji dalam Perjanjian Kerjasama antara PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia Berdasarkan asas konsensualisme, maka saat terjadinya perjanjian jual beli gas elpiji adalah dilihat dari kapan terjadinya sepakat antara penjual dan pembeli. Saat terjadinya kesepakatan tersebut tergantung bilamana pembeli menyatakan niatnya untuk membeli membeli bahan bakar gas elpiji, dan penjual menyanggupinya. PT. Rasita Mulia merupakan salah satu agen elpiji di Tanah Karo. Perusahaan ini telah mendapat sertifikat resmi dari Pertamina sebagai Agen Elpiji dengan Nomor Induk Agen Pertamina NIAP : 2.1.2.732120 yang dapat mendistribusikan Elpiji tersebut kepada masyarakat di Tanah Karo. 61 Sebagaimana diamanatkan dalam pasal 3 Undang-undang No.44 Prp tahun 1960 bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi hanya diselenggarakan oleh negara dan selanjutnya negara menyerahkan pelaksanaan pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi tersebut kepada perusahaan milik negara. Untuk memberikan landasan hukum yang kuat dan pasti atas pendirian perusahaan negara maka dikeluarkanlah Undang-Undang no.8 tahun 61 Pertamina, Op.Cit hal.1 Universitas Sumatera Utara 57 1971 tentang perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara PERTAMINA yang diundangkan dalam lembaran Negara No.76 tahun 1971. 62 Prinsip-prinsip dasar yang diatur dalam Undang-Undang No.8 tahun 1971 adalah sebagai berikut: 1 Pertamina didirikan untuk menjalankan pengusahaan minyak dan gas bumi yang meliputi kegiatan ekplorasi, eksploitasi, pemurnian dan pengolahan, pengangkutan dan penjualan dibidang-bidang lain sepanjang masih ada hubungannnya dengan pertambangan minyak dan gas bumi; 2 untuk maksud diatas, kepada Pertamina diberikan kuasa pertambangan atas seluruh wilayah hukum pertambangan Indonesia, sepanjang mengenai pertambangan minyak dan gas bumi; 3 dengan pertimbangan tertentu, Pertamina dapat bekerja sama dengan pihak lain dalam menjalankan pengusahaan ekplorasi dan eksploitasi pertambangan minyak dan gas bumi dalam bentuk Kontrak Production Sharing 4 diaturnya struktur perusahaan, permodalan, kepengurusan dan pembukuan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin penyelenggaran, pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi sesuai dengan semangat perundang- undangan yang berlaku Dari uraian diatas terlihat bahwa kepada Pertamina diberikan wewenang yang sangat luas. Itu terlihat dari wilayah kerjanya, kegiatan usahanya dan struktur perusahaan serta keuangannya. Kewenangan yang sedemikian rupa tidak lain dimaksudkan untuk optimalnnya kinerja Pertamina dan mengemban amanat 62 Rudi M Simamora, Hukum Minyak dan Gas bumi, Penerbit Djambatan, Jakarta, Hal. 88. Universitas Sumatera Utara 58 Pasal 33 UUD 1945 yaitu memanfaatkan kekayaan alam, minyak dan gas bumi, untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 63 Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa pengusahaan pertambangan minyak dan gas bumi yang dilaksanakan oleh Pertamina mencakup seluruh kegiatan dari hulu ke hilir yang meliputi kegiatan eksplorasi, eksploitasi, pemurnian dan pengolahan, pengangkutan dan penjualan dan belakangan berkembang sampai dengan pengusahaan perhotelan, katering, asuransi dan beberapa kegiatan bisnis lainnya yang sebenarnya tidak terkait langsung kegiatan perminyakan. Perkembangan terakhir ini dimungkinkan terjadi karena adanya ketetentuan Pasal 6 ayat 2 Undang-Undang No. 8 tahun 1971 yang mengatakan: “Dengan persetujuan Presiden dapat dilakukan perluasan bidang-bidang usaha, sepanjang masih ada hubungannya dengan pengusahaan minyak dan gas bumi termaksud pada ayat 1 Pasal ini, serta didasarkan pada anggaran perusahaan, rencana kerja tahunan dan rencana investasi perusahaan”. 64 Dalam perjanjian keagenan PT.Pertamina dan PT.Rasita Mulia menerangkan bahwa: 1. Bahwa PT.Rasita Mulia menyatakan mempunyai kemampuan untuk ditunjuk sebagai Agen Elpiji oleh PT.Rasita Mulia 2. Bahwa PT.Pertamina bermaksud menunjuk PT.Rasita Mulia sebagai Agen Elpiji, dan PT.Rasita Mulia sepakat untuk menjadi Agen Elpiji sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah di sepakati 63 Rudi M Simamora, Op.Cit, hal. 89. 64 Ibid, hal. 90. Universitas Sumatera Utara 59 3. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kedua belah pihak setuju untuk membuat perjanjian dengan ketentuan dan syarat-syarat yang telah di sepakati. Setelah adanya perjanjian kerjasama antara PT.Rasita Mulia dan PT.Pertamina maka kedua belah pihak harus memenuhi hak dan kewajiban yang telah disepakati bersama sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Perjanjian kerjasama yang telah disepakati oleh kedua belah pihak membuat adanya hubungan hukum. Untuk menjadi Agen Elpiji baru haruslah memenuhi persyaratan umum dalam perjanjian jual belinya, yaitu: 65 1. Agen Elpiji Bersedia membayar uang jaminan terlebih dahulu minimal 50 kepada PT.Pertamia 2. PT. Pertamina menetapkan jumlah alokasi elpiji yang akan disalurkan kepada PT.Rasita Mulia secara bulanan yang besarnya akan disampaikan melalui surat LGP Gas products Region I Manager. 3. PT.Rasita Mulia memesan Elpiji dari PT.Rasita Mulia sebesar Alokasi Elpiji Bulanan sebagaimana yang ditetapkan oleh PT.Rasita Mulia Setelah adanya kesepakatan antar kedua belah pihak, maka PT.Rasita Mulia dan PT.Pertamina membuat perjanjian jual beli untuk menyempurnakan kerjasama yang telah dibina. PT.Rasita Mulia membeli Elpiji secara cash kepada Pertamina, dengan cara pembayaran terlebih dahulu ke Bank BNI secara online. PT.Pertamina dan Bank BNI bekerjasama dalam memaksimalkan kapasitas perusahaan nasional dalam mendukung industri minyak dan gas. Perjanjian kerjasama ini adalah bagian upaya dalam mengoptimalisasi bank Universitas Sumatera Utara 60 nasional sebagai mitra dalam memberikan sumbangsih bagi sektor industri minyak dan gas bumi. 66 KPS ONJW bersama SKK Migas, telah menunjuk PT BNI persero Tbk sebagai Trustee dan Agen Pembayar dimana TPAA akan menjadi perjanjian pertama untuk proyek penjualan gas domestik di Indonesia yang menggunakan Bank Nasional dengan skema Trust. 67 Dengan adanya kerjasama ini maka perjanjian jual beli terdapat di dalam Formulir Setoran Pembayaran Produk Pertamina, dengan cara Online Payment Banking System OPBS yang terdapat di Bank BNI. 68 Dengan demikian Agen Elpiji tidak terkecuali PT.Rasita Mulia harus membayar terlebih dahulu gas elpiji yang akan dibeli dan membayar gas elpiji tersebut secara online payment banking system OPBS ke Bank BNI. Dengan adanya kerjasama ini mempermudah agen elpiji untuk melakukan proses pembelian serta pembayaran secara online. Pembayaran harus dilakukan satu hari sebelum pengambilan Gas Elpiji. Jadi sudah ada perjanjian terlebih dahulu melalui Bank BNI. Setelah dilakukan pembayaran secara online Payment Banking System maka pihak bank BNI akan memberikan bukti setoran yang akan menjadi bukti telah terjadinya perjanjian jual beli. 65 Pertamina, Op.Cit, hal. 3. 66 Berdasarkan wawancara dengan Bapak Yudi Yanurwinda sebagai LPG Gas Product Reg I Manager PT.Pertamina, 15 Februari 2014. 67 Adiatmaputra, www.tribunnews.com , Jakarta, diunggah tanggal 7 Maret 2014 68 BNI, Formulir Setoran Pembayaran Produk Pertamina Universitas Sumatera Utara 61 Perjanjian Jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. 69 Berdasarkan pasal 1457 KUHPerdata, PT.Pertamina dan PT Rasita Mulia telah mengikatkan dirinya untuk menyerahkan Gas elpiji kepada PT.Rasita Mulia, dan PT.Rasita Mulia membayar harga yang telah dijanjikan. Setelah dilakukannya pembayaran secara Online Payment System Banking, maka PT.Rasita Mulia dapat mengambil gas elpiji ke SPPBE Stasiun Pengisian dan pengangkutan Bulk Elpiji yang telah ditunjuk oleh PT.Pertamina. 70 Dengan prosedur diatas, PT.Rasita Mulia harus memenuhi persyaratan transaksi pembayaran dan prosedur pengambilan gas elpiji yang telah ditentukan oleh PT.Pertamina. Pembayaran secara online ke Bank BNI merupakan bukti terjadinya jual beli antara PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia. Setelah adanya transaksi pembayaran yang dilakukan oleh PT.Rasita Mulia maka perusahaan ini dapat mengambil gas ke SPPBE yang telah ditentukan oleh PT.Pertamina dengan mobil pengangkutan yang sudah memenuhi standarisasi kendaraan operasional dengan warna dan spesifikasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PT.Pertamina minimal sejumlah 1satu unit truck dan 1 satu unit pick up dan mengangkut 69 Pasal 1457 KUHPerdata 70 Hasil wawancara, Staf operasi dan pemasaran PT.Rasita Mulia, Marthin, Sabtu 15 Februari 2014 Universitas Sumatera Utara 62 tabung Elpiji sesuai pedoman-pedoman keselamatan yang ditentukan oleh PT.Pertamina. 71 Mengacu pada Undang-Undang UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan Gas bumi UU Migas, penetapan harga tidak lagi tergantunga pada pelaku usaha, dalam hal ini PT.Pertamina, tetapi pada Pemerintah. 72 Pola persaingan dan penetapan harga elpiji, sebagaimana bahan bakar minyak dan gas lainnya tunduk pada Undang-Undang UU nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi UU Migas, yang kemudian diubah dengan Putusan MK Nomor 002PUU-12013 tanggal 15 Desember 2004 yang menyatakan tidak mengikat pada pasal 28 UU Migas ini. Pasal 28 UU Migas semula menentukan bahwa: 2 harga BBMgas bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar. MK dalam putusannya menyatakan pasal ini tidak mengikat. MK kemudian menetapkan bahwa campur tangan pemerintah kebijakan penentuan harga haruslah menjadi kewenangan yang diutamakan untuk cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup rakyat banyak, seperti BBM dan gas bumi ini. Karena MK berpendapat bahwa penentuanpenetapan harga BBM tetap di tangan pemerintah. Dalam putusan ini, MK tidak membedakan BBM dan Gas Bumi subsidi ataupun non subsidi, sehingga putusan ini sebenarnya mencakup pula 71 Pertamina, Perjanjian Keagenan Elpiji Antara PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia, Pasal 7 Hak dan kewajiban ayat m, hal. 6. 72 Januardy, “KPPU Nilai Kenaikan Harga Elpiji 12 KG langgar UU Migas”, diaksses dari http:m.energitoday.com20140106pertamina-menaikkan-harga-elpiji-12-kg-melanggar-uu- migas Universitas Sumatera Utara 63 penetapanpenentuan harga Elpiji yang menurut definisi Pasal 1 angka 2 dan 3 UU Migas merupakan bagian dari produk BBM dan gas bumi. 73 Pada Pasal 28 Undang-undang UU nomor 22 tahun 2001 menjelaskan bahwa: 1 Bahan Bakar Minyak serta hasil olahan tertentu dipasarkan di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat wajib memenuhi standar dan mutu yang ditetapkan oleh Pemerintah 2 Harga bahan bakar minyak dan harga gas bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar 3 Pelaksanaan kebijaksanaan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak mengurangi tanggung jawab sosial pemerintah terhadap golongan masyarakat tertentu. Dari Penjelasan diatas dan pasal 28 ini menjelaskan bahwa Pemerintah dan PT.Pertamina bekerja sama dalam pelaksanaan kebijaksanaan penentuan harga Gas elpiji. Pada Pasal 6 Perjanjian Keagenan Gas Elpiji disebutkan mengenai Harga, tata cara pembelian dan penyerahan elpiji, yaitu: 74 1. Harga jual elpiji dan Tabung isi Elpiji dari PT.Pertamina kepada PT.Rasita Mulia dan harga jual Elpiji dari PT.Rasita Mulia kepada konsumen ditetapkan oleh Pemerintah dan PT.Pertamina, harga jual tersebut dapat diubah sesuai keputusan Pemerintah dan PT.Pertamina 73 Ibid. 74 Pertamina, Op.Cit, hal. 5. Universitas Sumatera Utara 64 2. PT.Rasita Mulia harus membeli Elpiji dan tabung isi Elpiji secara langsung dari PT.Pertamina dengan pembayaran secara tunai ke rekening PT.Pertamina melalui Bank persepsi yang ditunjuk PT.Pertamina sebelum penyerahan Elpiji danatau Tabung isi Elpiji dilakukan oleh PT.Pertamina kepada PT.Rasita Mulia 3. PT.Rasita Mulia tidak diperbolehkan mengadakan perubahan harga jual Elpiji yang telah ditetapkan PT.Pertamina kepada konsumen. 75 4. Penyerahan Elpiji oleh PT.Pertamina kepada PT.Rasita Mulia dilakukan dengan harga dan ketentuan-ketentuansyarat-syarat penyerahan yang ditetapkan oleh PT.Pertamina yang berlaku pada tanggal saat penyerahan. 5. Apabila terjadi kenaikan harga elpiji pada saat penyerahan, maka atas kekurangan setor harus dapat dibayarkan secara tunai oleh PT.Rasita Mulia ke rekening PT.Pertamina melalui bank persepsi yang ditunjuk PT.Pertamina selambat-lambatnya 10 sepuluh hari kerja setelah penyerahan. Keterlambatan atas kekurangan setor tersebut akan dibebani biaya tambahan sebesar bunga SBI pada tanggal tersebut ditambah 1,75 dikalikan jumlah hari keterlambatan dikalikan jumlah kekurangan setor. 6. Apabila terjadi penurunan harga jual Elpiji pada saat penyerahan maka kelebihan pembayaran dari PT.Rasita Mulia akan diperhitungkan pada pembayaran harga Elpiji untuk penyerahan Elpiji berikutnya. 76 7. a. Peralihan hak dan tanggung jawab PT.Pertamina atas Tabung, jumlah dan 75 Ibid. 76 Ibid. Universitas Sumatera Utara 65 mutu Elpiji yang diserahkan kepada PT.Rasita Mulia adalah pada saat penyerahan diatas truck PT.Rasita Mulia di Supply Point. b. Setelah Elpiji diserahkan dari PT.Pertamina kepada PT.Rasita Mulia maka segala resiko kerugian dan sebagainya menjadi beban dan tanggung jawab PT.Rasita Mulia. 8. Jumlahberat Elpiji yang diserahkan oleh PT.Pertamina kepada PT.Rasita Mulia, tercantum dalam hasil peerhitungan atau yang dipergunakan di Supply Point. Hasil perhitungan tersebut adalah mutlak, final dan tidak dapat disangkaldibantah lagi, namun PT.Rasita Mulia berhak menyaksikan kebenaran alat-alat pengukur yang dipergunakan PT.Pertamina dengan memakai takaran-takaran yang berlaku dan telah ditera dengan sah serta disetujui oleh PT.Pertamina. B. Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama antara PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia tentang Jual Beli Gas Elpiji Pada dasarnya perjanjian kerjasama umumnya berawal dari adanya perbedaan kepentingan para pihak bersangkutan. Perumusan hubungan perjanjian kerjasama senantiasa diawali proses negoisasi yag dicoba dipertemukan melalui adanya kesepakatan para pihak. Maka melalui perjanjian ini perbedaan dapat diakomodir dan selanjutnya dibingkai dengan perangkat hukum, sehingga mengikat para pihak yang bertujuan agar mekanisme hubungan perikatan dapat bekerja secara seimbang dan terarah. Bersamaan dengan itu Marthin menyebutkan draft perjanjian kerjasama dagang disiapkan oleh PT.Pertamina dalam bentuk yang telah ditetapkan baku. Universitas Sumatera Utara 66 Bentuk perjanjian baku tersebut merupakan konsep yang telah dipersiapkan oleh kantor Pusat, yang mana setiap perjanjian yang dibuat oleh perwakilan PT.Pertamina yang ada di seluruh Indonesia memakai perjanjian baku tersebut, tanpa ada kesempatan pihak Agen untuk mengusulkan penambahan atau pengurangan isiklausul dalam perjanjian tersebut. 77 Perjanjian kerjasama jual beli pada PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia sudah sah dan mengikat berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata sebagaimana disebutkan seperti halnya dengan perjanjian-perjanjian lain pada umumnya adalah suatu perjanjian konsensual artinya ia sudah sah dan mengikat pada detik tercapainya sepakat mengenai unsur-unsur pokoknya yaitu barang dan harga. 78 Adanya kesepakatan, persetujuan dan tanda tangan kedua pihak dalam perjanjian kerjasama dagang antara PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia berarti kedua belah pihak telah menyetujui isi dan maksud perjanjian dan dengan demikian berlaku Pacta Sunt Servanda yaitu perjanjian tersebut mengikat kedua belah pihak sebagaimana undang-undang. 79 Perjanjian kerjasama dagang antara PT.Pertamina dengan PT. Rasita Mulia di samping telah sepakat dan disetujui kedua belah pihak juga dibuat Asas Pacta Sunt Servanda ini berhubungan dengan akibat perjanjian dan tersimpul dalam kalimat “berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya” pada akhir Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata. Dengan demikian, perjanjian kerjasama yang dibuat secara sah oleh para pihak mengikat para pembuatnya sebagai undang-undang. 77 Wawancara dengan Martin, Manager PT.Rasita Mulia, pada tanggal 14 Februari 2014 78 Subekti, Op.Cit hal.40 79 Try Widiyono, Aspek Hukum Operasionalisasi Produk Perbankan di Indonesia, Simpanan, Jasa, Kredit, Ghalia Indonesia, Bogor, 2006, hal.18. Universitas Sumatera Utara 67 dengan tertulis dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan perjanjian ini dibuat dengan tertulis dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak yakni sifatnya perjanjian dibawah tangan tidak berbentuk akta notaris. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Informan Martin Manager PT.Rasita Mulia sampai sejauh ini perjanjian kerjasama jual beli antara PT.Pertamina dan PT.Rasita Mulia belum pernah dilakukan dengan akta Notaris, alasannya apabila memakai jasa Notaris akan ada penambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk akta. 80 Dari wawancara di atas menunjukkan bahwa prosedur perjanjian kerja sama antara PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia dilaksanakan secara tertulis, sehingga apabila suatu saat terjadi salah satu pihak mengingkari perjanjian dapat diajukan ke Pengadilan. Dengan demikian dengan adanya perjanjian secara tertulis, maka pihak Pertamina dengan Pihak Rasita Mulia masing-masing dilindungi haknya. Para pihak yang mengadakan kerja sama melakukan perjanjian tanpa adanya paksaan dari pihak manapun juga. Keduanya secara sukarela dan penuh keyakinan, dengan cara itu masing-masing memperoleh kepastian hukum. Perjanjian kerjasama jual beli antara PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia telah memenuhi pasal Terjadinya jual-beli 1458 KUHPerdata 81 80 Hasil wawancara, Staf operasi dan pemasaran PT.Rasita Mulia, Marthin, Sabtu 15 Februari 2014. , yaitu: 81 Pasal 1458 KUHPerdata. Universitas Sumatera Utara 68 1 Apabila kedua belah pihak telah sepakat mengenai harga dan barang, walaupun barang tersebut belum diserahkan dan harganya pun belum dibayar, perjanjian jual beli ini dianggap sudah terjadi 2 Jual beli yang memakai masa percobaan dianggap terjadi untuk sementara. sejak disetujuinya perjanjian jual beli secara demikian, penjual terus terikat, sedang pembeli baru terikat kalau jangka waktu percobaan itu telah lewat, dan telah dinyatakan setuju 3 Sejak diterima uang muka dalam pembelian dengan pembayaran uang muka, kedua belah pihak tak dapat membatalkan perjanjian jual beli itu, meskipun pembeli membiarkan uang muka tersebut pada penjual, atau penjual membayar kembali uang muka itu kepada pembeli. Dengan demikian maka perjanjian antara PT.Rasita Mulia dengan PT.Pertamina ini sah menurut hukum maka mengakibatkan kedua pihak tersebut memiliki hubungan hukum yang mengikat satu sama lainnya. Hal in terlihat dari perjanjian Keagenan antara PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia No. SPJ- 001F111002012-S3, yaitu: 82 Berdasarkan ketentuan Pasal 2 Perjanjian Keagenan Elpiji tentang Lingkup Perjanjian, yaitu: 1. PT.Pertamina menunjuk PT.Rasita Mulia, dan PT.Rasita Mulia menerima penunjukan ini untuk menjadi Agen Elpiji. 2. Tujuan penunjukan Agen adalah untuk menyangkut, menyimpan, menyalurkan dan memasarkan Elpiji kepada konsumen dengan memberikan pelayanan 82 Pertamina, Op.Cit, hal.2 Universitas Sumatera Utara 69 terbaik dan menjamin mutu, kualitas dan kuantitas Elpiji di Rayon A : Kodya Medan, Kodya Binjai, Kab.Deli Serdang, Kab.Langkat, Kab. Tanah Karo, Kab.Dairi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan PT. Pertamina 3. Penunjukan PT.Rasita Mulia sebagai Agen Elpiji oleh PT.Pertamina di wilayah pemasaran seperti tersebut pada ayat 2 Pasal ini tidak mengurangi hak PT.Pertamina untuk dapat menunjukmengangkat pihak lain sebagai Agen Elpiji lain selain PT.Rasita Mulia atau menjual langsung Elpiji kepada industri- industri besar yang memerlukan dengan harga sesuai ketentuan PT.Pertamina 4. Untuk melaksanakan ketentuan pada Pasal 2 ayat 1 dan 2 Perjanjian ini, PT.Rasita Mulia diwajibkan untuk memenuhi semua persyaratan dalam perjanjian ini termasuk memiliki semua perlengkapan dan peralatan seperti tersebut dalam Pasal 7 ayat 6 Perjanjian ini. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Perjanjian Keagenan Elpiji tentang Undang-undang, peraturan dan perijinan bahwa: 83 1. Perjanjian ini diatur, diitepretasikan dan tunduk pada hukum Indonesia dan segala penafsiran atas ketentuan-ketentuan Perjanjian ini harus didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan perjanjian kerjasama PT. Pertamina dan PT.Rasita Mulia harus mematuhi segala peraturan- 2. PT.Rasita Mulia harus tunduk dan patuh kepada semua ketentuan Perundang- undangan dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah baik Pusat maupun Daerah yang berlaku dan bersangkutan dengan pelaksanaan 83 Pertamina, Op.Cit, hal.3 Universitas Sumatera Utara 70 Perjanjian ini, antara lain mengenai pembentukan badan usaha, pendaftaran usaha, perpajakan, keselamatan kerja, kesehatan, keamanan, kelestarian lingkungan, pengangkutan, penyaluran dan penimbunan Elpiji dan lain-lain 3. PT.Rasita Mulia membebaskan PT.Pertamina dari segala tuntutan pihak manapun dalam hal terjadi pelanggaran oleh PT.Rasita Mulia 84 4. PT.Rasita Mulia wajib memenuhi ketentuan dan petunjuk PT.Pertamina, khususnya yang bersangkutan dengan pengusahaan keagenan Elpiji beserta sarana angkutannya, baik mengenai syarat-syarat keselamatan kerja, tata tertib pelayanan, kebersihan, keamanan maupun kelancaran penyaluran Elpiji. 5. Untuk melaksanakan Perjanjian ini, PT.Rasita Mulia harus mendapatkan dan memiliki semua surat yang diperlukan oleh dan atas nama PT.Rasita Mulia, termasuk tapi tidak terbatas pada, perijinan SIUP, SITU, HO, Ijin Lokasi, IMB, sertifikat dan surat atas hak tanahbangunansarana perlengkapan, surat pemilikan dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan kendaraanfasilitas angkutan Elpiji, maupun dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan baik menurut hukum dan peraturan perundangan Indonesia yang berlaku. Didalam melaksanakan perjanjian hubungan kerjasama PT.Pertamina dengan PT.Rasita Mulia telah mengikuti segala perjanjian secara tertulis sehingga mengakibatkan terjalinnya hubungan yang baik antara keduanya. Kedua perusahaan ini sangat memiliki hubungan yang erat dalam memasarkan dan mendistribusikan gas elpiji 12 KG ke Rayon A yang telah ditentukan oleh 84 Ibid. Universitas Sumatera Utara 71 PT.Pertamina. Didalam pelaksanaan perjanjian kerjasama, PT.Rasita Mulia sampai hari ini belum pernah mengingkari perjanjian yang telah di sepakati serta pembayaran terhadap pembelian gas elpiji selalu tepat waktu sehingga jual-beli gas elpiji selalu berjalan dengan lancar setiap hari. 85

C. Batasan-batasan tanggung jawab Agen dalam perjanjian jual beli gas elpiji