49
5.3 Saran
1. Peneliti mendatang disarankan untuk menambah sub sektor pada
perusahaan manufaktur sehingga data yang diperoleh lebih akurat. 2.
Peneliti mendatang disarankan untuk menambah variabel penelitian yang tidak diteliti oleh peneliti ini sehingga data yang diperoleh lebih akurat.
3. Peneliti mendatang disarankan untuk menambah referensi penelitian
terdahulu.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Agensi Agency Theory
Konsep teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara prinsipal dan
agen. Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan tugas untuk kepentingan prinsipal, termasuk pendelegasian otorisasi pengambilan keputusan dari prinsipal
kepada agen. Pada perusahaan yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai prinsipal, dan CEO Chief Executive Officer sebagai
agen mereka. Pemegang saham mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan prinsipal.
Jensen dan Meckling 1976 menjelaskan adanya konflik kepentingan dalam hubungan keagenan. Adanya perbedaan posisi, fungsi, situasi, tujuan,
kepentingan dan latar belakang antara prinsipal dan agen yang saling bertolak belakang dapat menimbulkan conflict of interest atau pertentangan tarik menarik
kepentingan dan pengaruh antara yang satu dengan lainnya. Prinsipal dan agen diasumsikan termotivasi oleh kepentingan sendiri. Perbedaan kepentingan dapat
menimbulkan asimetri informasi kesenjangan informasi. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka
sendiri. Prinsipal hanya tertarik pada hasil keuangan yang bertambah atau investasi dalam perusahaan. Sedangkan agen diasumsikan menerima kepuasan
berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
8
Jensen dan Meckling 1976 mendefinisikan biaya agensi dalam tiga jenis: 1.
Biaya monitoring monitoring cost, pengeluaran biaya yang dirancang untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh agen.
2. Biaya bonding bonding cost, untuk menjamin bahwa agen tidak akan
bertindak yang dapat merugikan prinsipal, atau untuk meyakinkan bahwa prinsipal akan memberikan kompensasi jika agen benar-benar melakukan
tindakan yang tepat. 3.
Kerugian residual residual cost, merupakan nilai uang yang ekuivalen dengan pengurangan kemakmuran yang dialami oleh prinsipal sebagai
akibat dari perbedaan kepentingan.
2.1.2 Nilai Perusahaan
Dalam mengambil keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan keuangan yang tepat
dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga mampu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Nilai perusahaan sendiri merupakan harga
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusaahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan pencapaian sebuah perusahaan sebagai
indikator dari kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sejak pendirian perusahaan sampai saat ini. Nilai perusahaan merupakan perbandingan antara
nilai pasar dengan nilai buku perusahaan per sahamnya Ross et al, 2008:54.
Universitas Sumatera Utara
9
2.1.3 Profitabilitas
Menurut Kasmir 2009:162, profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu
periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan
dari penjualan dan pendapatan investasi. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan yaitu Return On Equity ROE merupakan rasio yang menunjukan hasil
return atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase perusahaan untuk menghasilkan laba dari
aset yang digunakan dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini dianggap semakin baik kemajuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
2.1.4 Leverage
Menurut Kasmir 2009:158 leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan
seluruh kewajibannya baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Jenis rasio hutang leverage ratio dalam penelitian ini adalah debt to equity
ratio. Debt to Equity merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus untuk
mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas.
Universitas Sumatera Utara
10
2.1.5 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan ditentukan oleh total aset. Besar kecilnya perusahaan merupakan salah satu faktor yang
dapat dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi. Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki pasar modal sehingga
dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen besar kepada pemegang saham. Sementara perusahaan yang baru dan masih kecil akan mengalami
banyak kesulitan
untuk memiliki
akses ke pasar modal sehingga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan memperoleh pinjaman dari
pasar modal juga terbatas. Mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai operasinya, dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh
pemegang saham akan semakin kecil Handayani dan Hadinugroho, 2009:66.
2.2 Review Penelitian Terdahulu
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain terletak pada periode waktu data yang digunakan, defenisi operasional penelitian dan
penambahan variabel. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
11
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Dewi dan Wirajaya
2013 Pengaruh Struktur
Modal, Profitabilitas Dan
Ukuran Perusahaan
Pada Nilai Perusahaan
Variabel Independen:
- Struktur Modal
- Profitabilitas
- Ukuran
Perusahaan
Variabel Dependen:
Nilai Perusahaan Profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan pada
nilai perusahaan
Etna Nur Afri
Yuyetta 2009
Pengaruh Leverage
Terhadap Nilai Perusahaan
Pada Masa Krisis :
Pengujian Empiris Di
Indonesia
Variabel Independen:
Leverage
Variabel Dependen:
Nilai Perusahaan Tingkat leverage
tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan baik pada masa krisis
maupun pada masa ekonomi
normal
Universitas Sumatera Utara
12
Sri Hasnawati
dan Agnes Sawir
2015 Keputusan
Keuangan, Ukuran
Perusahaan, Struktur
Kepemilikan Dan Nilai
Perusahaan Publik Di
Indonesia
Variabel Independen:
- Keputusan
Keuangan -
Ukuran Perusahaan
-
Struktur Kepemilikan
Variabel Dependen:
-
Nilai Perusahaan Bahwa variabel yang
paling mempengaruhi nilai
perusahaan selama tiga situasi ekonomi
secara konsisten yaitu ukuran perusahaan
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016
Dewi dan Wirajaya 2013 meneliti Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. Berdasarkan
hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah diajukan dapat disimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai perusahaan,
profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
Yuyetta 2009 juga meneliti Pengaruh Leverage Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Masa Krisis : Pengujian Empiris Di Indonesia . Hasil
penelitian diatas menunjukkan bahwa ,
dapat disimpulkan bahwa tingkat leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik pada masa krisis maupun pada
ekonomi normal.
Hasnawati dan Sawir 2015 juga meneliti Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan Dan Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia.
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi nilai perusahaan selama tiga situasi ekonomi secara konsisten yaitu ukuran
Universitas Sumatera Utara
13
perusahaan.
2.3 Kerangka Konseptual