27
sepuluh dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan
pengamatan yang lain. Menurut Ghozali 2013:139 Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.Cara
memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang
menyatakan model regresi berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: 1 titik-titik data menyebar di atas, di bawah atau di sekitar angka nol,
2 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah, 3 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, 4 penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
d. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
periode t-1. Jika terjadi autokorelasi, maka terdapat problem autokorelasi. Menurut Ghozali 2013:110. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Pada data cross section, masalah autokorelasi
relatif tidak terjadi. Uji yang digunakan dalam penelitian untuk mendeteksi ada
Universitas Sumatera Utara
28
tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu:
1. nilai D-W lebih kecil dari -2 berarti ada korelasi positif, 2. nilai D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi,
3. nilai D-W lebih besar dari +2 berarti ada autokorelasi negative.
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena analisis regresi digunakan untuk meneliti pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat serta menunjukkan arah hubungan variabel-variabel tersebut.
Berdasarkan pembahasan teori, data penelitian, variabel-variabel penelitian, dan penelitian terdahulu maka bentuk persamaan regresi berganda
penelitian ini menggunakan model sebagai berikut: Rumus:
NP
t
= β
+ β
1
PRO
t
+ β
2
LEV
t
+ β
3
UK
t
+ e 3.1
Keterangan: β
: koefisien regresi NP
t
: Nilai Perusahaan PRO
t
: Profitabilitas pada tahun t LEV
t
: Leverage pada tahun t UK
t
: Ukuran Perusahaan yang dihitung dari jumlah asset perusahaan pada tahun t
e : Error
Universitas Sumatera Utara
29
Persamaan di atas kemudian dianalisis dengan SPSS dengan tingkat signifikansi 5 α = 0,05.
Analisis terhadap hasil regresi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Uji t Uji Secara Parsial
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.Tujuan dari uji
t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
1. H
diterima bila t
tabel
t
hitung
, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. 2.
H
a
diterima bila t
hitung
t
tabel
, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
b. Uji F Uji Secara Serentak
Pengujian Hipotesis Distribusi F pada model regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
terikat. Rumusan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
1. Terima H
tolak H
a
bila F
hitung
≤ F
tabel
, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
30
2. Tolak H
terima H
a
bila F
hitung
F
tabel
, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya terdapat pengaruh yang
signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
c. Pengujian Koefisien Determinan R