2.5.1 Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer UV-Vis merupakan pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel.
Spektrofotometer UV-Vis umumnya digunakan untuk menentukan jenis kromofor, ikatan rangkap terkonyugasi, serta menganalisis senyawa organik
secara kuantitatif dengan menggunakan hukum Lambert-Beer Dachriyanus, 2004.
Spektrofotometer serapan ultraviolet juga digunakan untuk menentukan jenis flavonoid dan menentukan pola oksigenasi. Selalin itu juga berguna untuk
menentukan kedudukan gula atau metil yang terikat pada salah satu gugus hidroksi fenol berdasarkan penambahan pereaksi pereaksi geser kedalam suatu
larutan cuplikan dan mengamati pergeseran puncak serapan yang terjadi. Spektrum flavonoid biasanya ditentukan dalam larutan dengan menggunkan
pelarut metanol atau etanol EtOH. Spektrum yang khas dari flavonoid ini terdiri atas dua maksimal pada rentang 240-285 nm pita II dan 300-550 nm pita I
Markham,1988.
2.5.2 Spektrofotometer Inframerah FT-IR
Spektrofotometer inframerah umumnya digunakan untuk menentukan gugus fungsi senyawa organik dan mengetahui informasi struktur suatu senyawa
organik dengan membandingkan daerah sidik jarinya.
Pengukuran spektrum inframerah dilakukan pada daerah cahaya tengah mid-infrared yaitu pada panjang gelombang 2.5 – 50µm atau bilangan
gelombang 4000 – 200 cm
-1
. Sehingga energi yang dihasilkan oleh radiasi ini akan menyebabkan vibrasi atau getaran pada molekul. Setiap jenis ikatan kimia
dan gugus fungsi memiliki pita absorbsi inframerah yang khas dan spesifik.
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik frekuensi vibrasi IR dipengaruhi oleh perubahan yang sangat kecil pada molekul sehingga sulit untuk menentukan struktur yang hanya
berdasarkan pada data IR saja Dachriyanus, 2004.
2.5.3 Spektrometer Resonansi Magnetik Proton
1
H-NMR
Spektrometer resonansi magnetik inti Nuclear Magnetic Resonance, yang disingkat sebagai NMR, merupakan instrumen yang sangat penting untuk
memperoleh informasi senyawa kimia, juga dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah atau informasi yang sebelumnya sulit untuk diperoleh.
Struktur yang dianalisis dengan menggunakan NMR akan memberikan informasi mengenai lingkungan kimia atom hidrogen, jumlah atom hidrogen
dalam setiap lingkungan da struktur gugusan yang berdekatan dengan setiap atom hidrogen Cresswell,1982.
Senyawa yang paling lazim digunakan sebagai acuan dalam NMR ini adalah tetrametilsilana TMS, dimana senyawa ini mempunyai beberapa
kelebihan yaitu lamban secara kimia, larut dalam kebanyakan pelarut organik. TMS akan memberikan puncak serapan yang tajam tunggal serta menyerap pada
medan yang lebih tinggi daripada hampir semua proton organik Silverstein,1986.
NMR mempunyai peranan penting dalam ilmu kimia. Hal ini setidaknya disebabkan oleh dua faktor. Pertama, penerapan NMR yang terbaru merupakan
hasil peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Kedua, spektrometer NMR merupakan instrumen yang tersedia di pasaran dan berkembang terus, tentunya
juga memenuhi standar sensitivitas, fleksibilitas, efisiensi, kecanggihan komputasi, dan harga yang sesuai. Peningkatan NMR lainnya dapat dilihat dalam
hal spektrum NMR zat padat, NMR multi-dimensi zat cair, dan kemampuan untuk memperoleh spektrum zat dengan konsentrasi kecil Jenie, 2014.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang