Luka tertutup Luka terbuka

a. rusak tidaknya jaringan yang ada pada permukaan. b. sebab terjadinya luka. c. luas permukaan luka. d. ada atau tidaknya mikroorganisme.

4.1 Macam jenis luka

4.1.1 Luka tertutup

Luka tertutup adalah luka dimana jaringan yang ada permukaan tidak rusak, seperti kesleo, terkilir, patah tulang dan sebagainya.

4.1.2 Luka terbuka

1 Luka terbuka adalah luka dimana kulit atau jaringan selaput lendir rusak. Kerusakan ini dapat terjadi karena suatu kesengajaan seperti pada tindakan operasi. 2 Luka traumatis adalah luka terbuka yang tidak dibuat dengan sengaja, merupakan sebab dari kecelakaan. Bentuk luka yang paling sering muncul adalah luka laserasi yang terjadi pada permukaan kulit. 3 Luka terpotong adalah luka yang lebih dalam dari luka laserasilecet dan mempunyai dinding-dinding luka yang licin, ini mempunyai efek positif terhadap penyembuhannya. 4 Luka robek adalah luka yang dalam akan tetapi mempunyai dinding- dinding luka yang tidak rata. Ini mempunyai efek negatif terhadap penyembuhannya. 5 Luka tusuk biasanya sangat dalam yang mengakibatkan banyak jaringan- jaringan yang ada didalamnya rusak. Luka-luka tusuk mempunyai dinding luka yang rata licin. 6 Luka penetrasi terjadi jika suatu benda mis: peluru yang masuk jauh kedalam tubuh. Disini jaringan-jaringan yang ada di dalam rusak dan dinding-dinding luka bisanya tidak rata. 4.2 Penyembuhan Luka Melihat bahwa pada luka terjadi kerusakan pada jaringan maka tubuh kan bereaksi sama seperti yang terjadi pada peradangan. Pembuluh-pembuluh darah di daerah yang terluka akan melebar dan mengangkut sel-sel yang mati dan rusak. Di daerah luka akan terbentuk jaringan dari serat-serat protein fibrin. Jaringan ini nanti akan membentuk suatu lapisan yang keras yang melindungi luka tersebut. Pada saat yang bersamaan akan tumbuh pada tepi-tepi luka suatu jaringan granulasi. Jika luka itu bersih dan karena adanya jaringan-jaringan mati nekrosis yang lebih sedikit pada luka tersebut, maka pertumbuhan dari jaringan granulasi itu yang terdiri dari pembuluh-pembuluh darah dan jaringan-jaringan ikat akan berjalan lebih baik. Jika pada seluruh permukaan luka sudah terbentuk jaringan granulasi maka keropeng luka akan terlepas. Kemudian akan terbentuk bekas luka tertutup oleh lapisan kulit yang tipis bekas luka yang tertutup lapisan kulit itu adalah lapisan granulasi. Tanda-tanda bekas ini akan memudar dan berkerut. Disamping faktor-faktor yang disebut tadi, ada masalah lain yaitu tentang terinfeksinya luka oleh mikrorganisme yang ada pada luka tersebut, yang nanti akan sangat menentukan penyembuhan lukanya. Luka steril seperti luka operasi akan lebih cepat sembuh daripada luka meradang. Tanda-tanda yang menunjukkan adanya infeksi adalah : a. perubahan warna disekitar luka menjadi merah, b. nyeri, c. dirasakan panas lokal pada infeksi serius biasanya disertai demam, d. pembengkakan ringan di sekitar luka, e. fungsi berkurang, f. pengeluaran cairan-cairan pada luka. Cairan luka berupa pus, menandakan adanya infeksi, pusnanah luka yang berdarah menandakan adanya perdarahan. Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor berikut akan berpengaruh pada proses penyembuhan luka : 1 Pengaliran darah lokal. Ini harus seoptimal mungkin dalam proses penyembuhan yang baik. 2 Ada tidaknya edema. Adanya edema dapat menghalangi penyembuhan luka karena dengan demikian akan terganggu. 3 Zat-zat pembakar dan pembangun. Zat-zat ini harus ada dalam kadar yang cukup dalam makanan yang dikonsumsi. 4 Kebersihan luka. Luka yang bersih akan lebuh cepat sembuh daripada luka yang banyak terdapat nekrosisnya dan adanya infeksi. 5 Besarnya luka. Luka yang besar akan lebih lama sembuhnya daripada luka yang kecil, dimana tepi luka itu lebih berdekatan. 6 Kering atau tidaknya luka. Luka yang kering akan lebih cepat sembuh daripada luka yang basah, karena luka keirng akan lebih cepat tumbuh lapisan granulasi di bawah keropeng luka.

4.3 Balutan dan bahan-bahan lain untuk perawatan luka.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Dosen dengan Motivasi Belajar di Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 3 9

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA AKTIVIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivis Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muha

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 17

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 1 4

HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN MAHASISWA, KESIAPAN DOSEN DAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA III POLITEKNIK TEDC BANDUNG.

0 1 43

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA.

0 0 14

Hubungan motivasi belajar dan kinerja dosen teknologi farmasi dengan prestasi belajar mahasiswa AWAL

1 1 13

Hubungan motivasi belajar dan kinerja dosen teknologi farmasi dengan prestasi belajar mahasiswa indarto jurnal

0 0 12

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KINERJA DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 0 136