Error Correction Model ECM

2. Memilih lag interval 1 to 1 dan memilih nilai critical value pada tingkat 0,05 tingkat kepercayaan 95.

3. Error Correction Model ECM

Bila dua variabel waktu adalah tidak stasioner tetapi saling berkointegrasi maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan keseimbangan jangka panjang antara kedua variabel tersebut. Dalam jangka pendek ada kemungkinan terjadi keseimbangan equilibrium, dan untuk mengatasinya digunakan koreksi dengan model koreksi kesalahan Error Correction Model. Langkah pertama permodelan koreksi kesalahan Error Correction Model adalah memastikan bahwa variabel-variabel yang diamati adalah terkointegrasi. Jika suatu hubungan kointegrasi terdeteksi pada suatu kombinasi linier sekelompok variabel, maka dapat melakukan permodelan koreksi kesalahan. Dari model regresi: Y t = α + ßX 1 + ε t Kurangkan Yt-1 dari kedua sisi, tambahkan dan kurangkan ß1Xt-1 dari sisi kanan, maka akan diperoleh: Y t – Y t-1 = ßX t –ßX t-1 – Y t-1 + α + ßX t-1 + ε t ∆Y t = ß ∆X t – Y t-1 – α – ßX t-1 + ε t Dari: ∆Y t = ß ∆X t – Y t-1 – α – ßX t-1 + ε t Untuk menguji proses stasioner tersebut, maka persamaan di atas dimodifikasi menjadi: ∆Y t = ß ∆X t – γY t-1 – α – ßX t-1 + ε t ……………………persamaan 1 Universitas Sumatera Utara ∆Y t = ß0 + ß1 ∆X t – γY t-1 – α – ß2X t-1 + ε t Pada saat mencapai titik keseimbangan dalam jangka panjang maka γ = 0, namun jika koefisien γ semakin besar maka semakin cepat hubungan antara variabel tersebut melakukan penyesuaian menuju satu titik keseimbangan dalam jangka panjang, sedangkan pada saat dicapai titik keseimbangan dalam jangka pendek maka ß = 0. Jika ß ≠ 0 maka menunjukkan tidak terjadi keseimbangan dalam jangka pendek. γ = merupakan speed of adjustment ß = menunjukkan short run dynamics Jika gagal menemukan kointegrasi diantara sekelompok variabel, maka permodelan yang tepat adalah bentuk first difference. Hal ini dilakukan dengan melakukan regresi OLS pada bentuk first difference varibel-variabel yang diamati. Permodelan first difference tidak disarankan apabila suatu hubungan kointegrasi terdeteksi karena berpotensi menghilangkan kandungan informasi yang penting Ariefianto, 2012. Langkah yang digunakan untuk Uji Error Correction Model ECM pada perangkat lunak Eviews dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Menentukan variabel terikat dan variabel bebas untuk membuat sebuah persamaan. 2. Membuat persamaan estimasi secara manual pada tampilan Eviews yang telah tersedia. Universitas Sumatera Utara 3. Membuat nilai seri residu, kemudian menyimpan nilai residu tersebut kedalam persamaan yang telah dibuat secara manual. 4. Lalu buat persamaan estimasi dalam bentuk turunan difference secara manual dengan memasukkan nilai residu. 5. Program Eviews akan menampilkan hasil dari Error Correction Model ECM. Definisi dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat definisi dan batasan operasional, sebagai berikut: Definisi Operasional 1. Jagung merupakan jagung pipilan yang banyak berkembang di Sumatera Utara dan digunakan untuk industri. 2. Transmisi harga jagung pipil adalah analisis yang menggambarkan sejauh mana dampak perubahan harga jagung pipil di pasar Internasional terhadap perubahan harga jagung pipil di pasar domestik baik Sumatera Utara maupun Kabupaten Karo. 3. Fluktuasi harga jagung pipil adalah perkembangan perubahan harga jagung pipil bulanan baik di tingkat Internasional, Sumatera Utara, dan Kabupaten Karo yang harganya berada di atas atau di bawah harga rata-rata. 4. Harga jagung pipil impor adalah sebuah nilai yang dibayarkan untuk mendapatkan satu kilogram jagung pipil impor. 5. Harga jagung pipil Sumatera Utara adalah sebuah nilai yang dibayarkan untuk mendapatkan satu kilogram jagung pipil di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 6. Harga jagung pipil Kabupaten Karo adalah sebuah nilai yang dibayarkan untuk mendapatkan satu kilogram jagung pipil di Kabupaten Karo. 7. Pasar domestik adalah harga yang terbentuk di Sumatera Utara dan Kabupaten Karo. 8. Pasar Internasional adalah harga yang terbentuk di tingkat pasar Internasional. Batasan Operasional 1. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013. 2. Data harga jagung pipil yang digunakan adalah data harga jagung pipil bulanan dari tahun 2009 sampai tahun 2012 selama 48 bulan. Data harga yang digunakan adalah data harga jagung pipil impor, data harga jagung pipil Sumatera Utara, dan data harga jagung pipil Kabupaten Karo. Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Semua analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji kointegrasi dengan bantuan perangkat lunak Eviews. Sebelum melakukan uji kointegrasi, terlebih dahulu dilakukan uji akar unit unit root test terhadap seluruh data runtut waktu time series atas variabel yang digunakan agar dapat diketahui apakah data tersebut stasioner atau tidak, karena salah satu persyaratan untuk bisa lanjut ke uji kointegrasi adalah semua data harus dalam keadaan stasioner pada level yang sama. Hasil Uji Akar Unit Unit Root Test Uji akar unit dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan uji Augmented Dickey-Fuller ADF . Hasil uji tersebut diperlihatkan pada tabel 7, terlihat bahwa semua variabel yang digunakan yaitu harga jagung pipil impor, harga jagung pipil Sumatera Utara dan juga harga jagung pipil Kabupaten Karo belum stasioner pada level I0. Dengan demikian, data diuji kembali pada turunan pertama first difference atau I1, terlihat bahwa semua variabel sudah stasioner. Hasil uji unit akar tersebut diperlihatkan pada tabel 7 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Hasil Uji Akar Unit Unit Root Test No Variabel Uji Akar Unit pada level atau I0 Uji Akar Unit pada turunan pertama atau I1 Statistik-t Nilai Kritis 0,05 Probabilistik Statistik-t Nilai Kritis 0,05 Probabilistik 1 Harga Jagung Pipil Impor -1,896735 -2,925169 0,3310 -7,948699 -2,926622 0,0000 2 Harga Jagung Pipil Sumatera Utara -2,840481 -2,925169 0,0604 -7,773677 -2,926622 0,0000 3 Harga Jagung Pipil Kabupaten Karo -2,478260 -2,925169 0,1271 -3,693256 -2,943427 0,0083 Sumber: Lampiran 6a, 6b, 6c, 6e, 6f dan 6g. Syarat suatu data dikatakan stasioner, bila nilai probabilistiknya lebih kecil dari tingkat kepercayaan 5 α= 0,05 atau nilai statistik-t lebih besar dari nilai kritis critical value. Berikut ini diuraikan keadaan data masing-masing variabel harga yang digunakan dalam analisis. Universitas Sumatera Utara

1. Harga Jagung Pipil Impor