3.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Motivasi Berwirausaha
Berdasarkan Tabel 4.19, koefisien nilai thitung adalah 4,920 dengan tingkat signifikansi 0,00, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima karena thitungtabel 4,920 1,671.
Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan X1 secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Berwirausaha Y sebagai
variabel terikat. Pada variabel pendidikan kewirausahaan pada butir pernyataan nomor tiga 3
sebanyak 23 orang atau 39,0 responden menyatakan sangat setuju dan pada butir pertanyaan nomor satu 1 sebanyak 12 orang atau 20,3 responden menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan mampu dan dapat menumbuhkan motivasi di dalam menjalankan suatu usaha.
Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran kewirausahaan itu adalah proses belajar untuk menumbuhkan
jiwa kewirausahaan yang digunakan sebagai modal untuk memulai suatu usaha yang baru. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreativitas
pengajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar.
4.3.2 Pengaruh Latar Belakang Keluarga Terhadap Motivasi Berwirausaha
Berdasarkan Tabel 4.19, koefisien nilai thitung adalah 2,063 dengan tingkat signifikansi 0,44 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima karena thitungttabel 2,063 1,671 .
Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Pengaruh Latar Belakang Keluarga X2 secara
Universitas Sumatera Utara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi Berwirausaha Y sebagai variabel terikat.
Pada variabel latar belakang keluarga pada butir pernyataan nomor satu 1 sebanyak 31 orang atau 52,5 responden menyatakan setuju dan pada butir pertanyaan nomor dua 2
sebanyak 31 orang atau 52,5 responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa norma-norma dan nilai-nilai dalam berinteraksi dengan orang lain yang diajarkan
keluarga sangat dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-tama dalam kehidupan manusia tempat
ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Dukungan keluarga sebagai pendorong anak dalam berwirausaha dan ajaran
keluarga tentang norma dan nilai dalam berinteraksi dengan orang lain sangat berperan penting untuk membantu keberhasilan di dalam suatu usaha
4.3.3 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Latar Belakang Keluarga terhadap Motivasi Berwirausaha