informasi apa yang anda sampaikan pada pasien ?
5. Kapan anda melakukan
inform consent ? Informed consent
Lisan dan tertulis suatu persetujuan
mengenai akan dilakukannya tindakan kedokteran oleh dokter terhadap pasiennya.
3.5 Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan cara penyebaran kuesioner, dimana kuesioner diberikan secara langsung kepada responden dan diisi langsung oleh responden.
3.6 Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada responden akan dikelompokkan sesuai dengan langkah-langkah berikut:
1. Editing, yaitu melakukan pemeriksaan kelengkapan data yang
dikumpulkan. Bila terjadi kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki sebelum peneliti meninggalkan lokasi penelitiannya
dan melakukan pendataan ulang. 2.
Coding, yaitu proses untuk memberi kode pada jawaban-jawaban responden, pengkodean ini berguna untuk memudahkan pengolahan data,
sehingga harus tetap terlebih dahulu diteliti oleh peneliti. 3.
Tabulating, yaitu proses untuk menghitung setiap variabel berdasarkan kategori yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai dengan tujuan
penelitian.
3.7 Aspek Pengukuran
Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik di bagian Bedah Mulut RSGMP USU mengenai informed consent anestesi lokal blok mandibula metode Fischer
diukur melalui 13 pertanyaan. Pertanyaan dengan jawaban benar, nilainya 1; jika jawabannya salah, maka nilainya 0. Sehingga nilai tertinggi dari 13 pertanyaan yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan adalah 13. Selanjutnya nilai tersebut dikategorikan atas pengetahuan baik, cukup dan kurang. Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoadmojo, kategori baik apabila
nilai jawaban responden 76 - 100 dari nilai tertinggi, kategori cukup apabila nilai jawaban responden 41 – 75 dari nilai tertinggi, dan kategori kurang jika nilai
jawaban responden 40 dari nilai tertinggi.
3.8 Analisis Data
Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase data yang telah dikumpul dan disajikan dalam bentuk table distribusi. Analisa data dilanjutkan
dengan membahas hasil penelitian sesuai dengan teori yang ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian di klinik Bedah Mulut RSGMP USU pada tanggal 28 September 2013, diperoleh data dari 49 responden yaitu mahasiswa kepaniteraan
klinik Bedah Mulut yang mengisi kuesioner secara langsung mengenai pengetahuan dan tindakan informed consent untuk pencabutan gigi posterior mandibula.
4.1 Distribusi Definisi Informed Consent
Dari 49 responden yang mengisi kuesioner didapatkan data tentang pengetahuan definisi informed consent seperti terlampir pada tabel berikut.
Tabel 1. Distribusi pengetahuan definisi informed consent di Klinik Bedah Mulut RSGMP USU
Definisi informed consent
Jumlah Persentase
Persetujuan lisan 2
4 Persetujuan tertulis
7 14
Kedua – duanya 40
82 Total
49 100
4.2 Distribusi Pengetahuan Tentang Pentingnya Menggunakan Informed
Consent Dalam Kedokteran Gigi
Distribusi pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Bedah Mulut tentang perlunya informed consent digunakan dalam kedokteran gigi di Klinik Bedah Mulut
RSGMP USU adalah sebesar 96 yang menjawab perlu menggunakan informed consent dan 4 menjawab tidak perlu menggunakan informed consent.
Universitas Sumatera Utara