DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
16 Tabel 2.2. Langkah pembelajaran kooperatif tipe TPS
19 Tabel 3.1. Desain Penelitian Two Group Pre-test dan Pos-test
37 Tabel 4.1. Data Pre-test Kelas Eksperimen TPS dan STAD
46 Tabel 4.2. Data Post-test Kelas Eksperimen TPS dan STAD
47 Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data
48 Tabel 4.4. Data Hasil Uji Homogenitas
49 Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis
49
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Jajargenjang 27
Gambar 2.2 Jajargenjang 28
Gambar 2.3 Jajargenjang 28
Gambar 2.4 Jajargenjang 29
Gambar 2.5 Jajargenjang 30
Gambar 2.6 Belah Ketupat 31
Gambar 2.7 Belah Ketupat 32
Gambar 2.8 Belah Ketupat 33
Gambar 3.1 Rangkaian Prosedur Penelitian 40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 TPS
55 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 STAD
61 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 TPS
67 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 STAD
72 Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa LKS I
77 Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa LKS II
79 Lampiran 7. Alternatif Penyelesaian LKS I
81 Lampiran 8. Alternatif Penyelesaian LAS II
84 Lampiran 9. Soal Pretest
87 Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian dan Peskoran Pretest
88 Lampiran 11. Soal Postest
92 Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian dan Peskoran Postest
93 Lampiran 13. Data Pre-Test Siswa Kelas Eksperimen TPS dan STAD
97 Lampiran 14. Data Post-Test Siswa Kelas Eksperimen TPS dan STAD
99 Lampiran 15. Uji Normalitas Data Pre-Test Kelas Eksperimen TPS
101 Lampiran 16. Uji Normalitas Data Pre-Test Kelas Eksperimen STAD
102 Lampiran 17. Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen TPS
103 Lampiran 18. Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen STAD
104 Lampiran 19. Perhitungan Mencari Rata-rata, Varians, dan
Standar deviasi Pre-Test Kelas TPS dan Kelas STAD 105
Lampiran 20. Perhitungan Mencari Rata-rata, Varians, dan Standar deviasi Pre-Test Kelas TPS dan Kelas STAD
107 Lampiran 21. Uji Homogenitas Data Pre-Test
109 Lampiran 22. Uji Homogenitas Data Post-Test
110 Lampiran 23. Uji Hipotesis Pre-Test
111 Lampiran 24. Uji Hipotesis Post-test
113 Lampiran 25. Tabel Z
115 Lampiran 26. Nilai Kritis L
116 Lampiran 27. Tabel F
117 Lampiran 28. Tabel T
119 Lampiran 29. Dokumentasi Kegiatan
120
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan jiwa manusia untuk berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuannya. Pendidikan juga
merupakan faktor pendukung dalam perkembangan dan persaingan dalam berbagai bidang. Dewasa ini, dunia pendidikan khususnya matematika telah
menjadi perhatian utama dari berbagai kalangan. Hal ini disadari bahwa betapa pentingnya peranan matematika dalam pengembangan berbagai ilmu dan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan matematika mempunyai peranan bagi setiap individu untuk
melatih kemampuan berfikir logis, kritis, sistematis, kreatif dan kemauan bekerjasama yang efektif. Cara berfikir seperti ini yang dapat dikembangkan
melalui pendidikan matematika karena matematika memiliki struktur dengan keterkaitan yang kuat dan jelas antara yang satu dengan yang lainnya, serta
memerlukan pola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten. Hal ini sesuai dengan banyaknya pendapat yang telah disumbangkan matematika untuk kemajuan
peradaban manusia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Cornelius dalam Abdurrahman,
2009:253 bahwa : “Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan
dan generalisasi pengalaman, 4 sarana mengembangkan kreativitas, dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya.
” Sejalan dengan hal tersebut Cockroft dalam Abdurrahman, 2009:253
mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika: “Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: 1 Selalu digunakan
dalam segi kehidupan; 2 Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; 3 Merupakan sarana komunikasi yang kuat;
4 Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara;
5 Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan 6 Memberikan kemampuan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang .”
Matematika disadari sangat penting untuk diajarkan kepada semua siswa karena kontribusinya sangat luas dan berguna dalam segala segi kehidupan
manusia. Namun pada kenyataannya banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, baik tingkat pendidikan sekolah dasar
sampai dengan perguruan tinggi. Sebagaimana yang diungkapkan Abdurrahman 2012:202 bahwa:
“Dari berbagai bidang studi yang diajarkan disekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik
yang berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan
belajar.” Wahyudin 2008 : 338 bahwa:
“Matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk diajarkan maupun dipelajari. Salah satu alasan mengapa demikian adalah karena
dalam mempelajari materi baru dalam matematika seringkali memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang satu
atau lebih materi yang telah dipelajari sebelumnya
.” Hal ini terlihat dari rendahnya prestasi belajar matematika yang di capai
siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Soekisno 2009 : Hasil tes diagnostik yang dilakukan Suryantodan Somerset di 16
sekolah menengah beberapa provinsi di Indonesia menginformasikan bahwa hasil tes pada mata pelajaran matematika sangat rendah.Hasil dari
TIMSS-Third-International
Mathematics and
Science Study
menunjukkan Indonesia pada mata pelajaran matematika berada di peringkat 34 dari 38 negara.
Dan berdasarkan nilai UN SMP tahun 20142015 bahwa: “Kemampuan matematika siswa masih rendah jika dibandingkan dengan
beberapa mata pelajaran yang diujikan lainnya. Demikian rinciannya, rata UN murni: 1 Bahasa Indonesia = 71,8 2 Bahasa Inggris = 62,9 3
IPA = 60,9 4 Matematika = 59,1
”. Hasil Observasi yang dilakukan peneliti dengan melakukan wawancara
terhadap narasumber Ibu Sirait selaku guru matematika kelas VII di SMP Negeri 3 Medan, diperoleh bahwa sebagian besar siswa mempunyai hasil belajar