Perbandingan Makespan antara Metode FCFS, Metode Gupta, dan Kesimpulan

Tabel 6.3. Urutan Penjadwalan Metode Dannenbring Lanjutan No. Job Waktu Menit M1 M2 M3 M4 M5 2 Pulley 308,04 458,12 576,84 1787,73 215,21 1 Roda Timbangan 640,24 985,41 1228,89 2685,55 502,84 4 Gear 193,97 631,46 558,03 2311,22 333,73 Hasil perhitungan dengan metode Dannenbring diperoleh nilai makespan sebesar 10.353,39 menit atau sama dengan 172,56 jam. Nilai makespan ini lebih baik dibanding nilai makespan perusahaan.

6.4. Perbandingan Makespan antara Metode FCFS, Metode Gupta, dan

Metode Dannenbring Perbandingan nilai makespan yang dihasilkan dari urutan job berdasarkan perhitungan masing-masing metode memiliki nilai yang berbeda-beda seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Perbandingan Urutan dan Makespan Masing-Masing Metode Metode Urutan Job Makespan Menit FCFS 1 – 2 - 3 – 4 – 5 - 6 12.160,21 Gupta 4 – 1 – 2 – 3 – 5 - 6 10.689,13 Dannenbring 6 – 5 – 3 – 2 – 1 - 4 10.353,39 Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui bahwa metode usulan yaitu metode Gupta dan Metode Dannenbring memiliki nilai makespan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan makespan metode FCFS yang digunakan oleh perusahaan. Nilai makespan terkecil diperoleh dengan metode Dannenbring disusul metode Gupta dan yang terakhir adalah metode FCFS. Universitas Sumatera Utara Selisish nilai makespan setiap metode dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5. Selisih Makespan Tiap Metode Metode Selisih Makespan Menit FCFS Gupta 1471,08 FCFS Dannenbring 1806,83 Gupta Dannenbring 335,74 Tabel 6.5. menjelaskan adanya perbedaaan atau selisih makespan yang dihasilkan oleh masing-masing metode. Metode Dannenbring memiliki nilai makespan paling minimum jika dibandingkan dengan kedua metode lainnya dan disusul oleh Metode Gupta. Jika nilai makespan minimum, maka tingkat keterlambatan dapat dikurangi karena waktu proses produksi dapat berlangsung lebih cepat. Universitas Sumatera Utara BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. Inti Jaya Logam dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Jadwal job yang diperoleh dengan menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring berturut-turut adalah job 4 – job 1 – job 2 – job 3 – job 5 – job 6 dan job 6 – job 5 – job 3 – job 2 – job 4 – job 1. 2. Nilai makespan yang didapat dari metode penjadwalan aktual yang diterapkan di PT. Inti Jaya Logam dengan aturan First Come First Serve adalah sebesar 202,67 jam. Sedangkan nilai makespan untuk metode usulan yaitu metode Gupta dan metode Dannenbring secara berurutan adalah 178,15 jam dan 172,56 jam. 3. Nilai Efficiency Index EI metode Dannenbring dan metode Gupta berurutan sebesar 1,17 dan 1,14 menunjukkan bahwa penjadwalan dengan kedua metode tersebut memiliki performance yang baik dibanding dengan metode First Come First Served. 4. Nilai Relative Error RE yang diperoleh antara metode Dannenbring dan metode Gupta secara berurutan sebesar 17,45 5 dan 13,76 . Hal ini mengindikasikan bahwa kedua metode mampu mempersingkatmenghemat nilai makespan dari metode FCFS. Universitas Sumatera Utara 5. Metode Dannenbring merupakan metode yang paling optimum karena metode Dannenbring memenuhi setiap kriteria yang delah ditetapkan yaitu memiliki makespan paling minimum, jumlah tardiness minimum, nilai maksimum tardiness paling kecil dan nilai flow time paling minimum. 6. Metode terbaik kedua adalah metode Gupta yang memenuhi 3 kriteria jika dibandingkan dengan metode FCFS yaiatu makespan, jumlah tardiness, dan flow time yang lebih singkat.

7.2. Saran

Dokumen yang terkait

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

12 49 61

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 18

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 1

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 7

Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Suryamas Lestari Prima

0 0 9

Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Inti Jaya Logam.”

0 0 1

Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Inti Jaya Logam.”

0 0 6

Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Inti Jaya Logam.”

0 0 6

Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Inti Jaya Logam.”

0 0 2

Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada PT. Inti Jaya Logam.”

0 1 22