Keterkaitan Manajemen Risiko Sebagai Alat untuk Meminimalisir Risiko Kredit

33 3. Berhak menuntut kepada pengadilan supaya barang gadai dijual untuk melunasi hutang – hutangnya.  Kewajiban Pemberi Gadai 1. Menyerahkan barang gadai kepada penerima gadai 2. Membayar pokok dan sewa modal kepada penerima gadai 3. Membayar biaya yang dikeluarkan oleh penerima gadai untuk menyelamatkan barang – barang gadai.

2.6.3 Keterkaitan Manajemen Risiko Sebagai Alat untuk Meminimalisir Risiko Kredit

Risiko kredit merupakan risiko yang paling umum menyerang lembaga keuangan. Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko dari kerugian yang berhubungan dengan kemungkinan counterpartygagal melunasi kewajibannya. Risiko kredit perlu mendapatkan penanganan yang tepat dikarenakan risiko kredit dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan suatu lembaga keuangan. Widigdo Sukarman dalam Taswan 2006:296 menyebutkan bahwa:“manajemen risiko perbankan adalah keseluruhan sistem pengelolaan dan pengendalian risiko yang dihadapi oleh bank yang terdiri dari seperangkat alat, teknik dan proses manajemen dan organisasi yang ditunjukan untuk memelihara profitabilitas dan tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh coorporate plan.” Sedang Bank Indonesia dikutip dalam Taswan 2006:296 mendefinisikan “manajemen risiko sebagai serangkaian prosedur dan metoda yang digunakan untuk mengidentifikasikan, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank”. Dapat diartikan manajemen risiko merupakan Universitas Sumatera Utara 34 proses untuk meminimalkan risiko – risiko yang terjadi dengan tujuan mengendalikan risiko tersebut. Kredit yang disalurkan haruslah dikelola dengan baik untuk meminimalisir terjadinya kerugian yaitu dengan manajemen risiko.Risiko kredit merupakan bagian dari manajemen risiko.Irham Fahmi 2013:6 membagi tipe risiko kedalam 2 bagian yaitu risiko murni dan risiko spekulatif, dan risiko kredit termasuk kedalam bagian risiko spekulatif. Menurut Irham Fahmi 2013:18 salah satu penyebab terjadinya risiko kredit yaitu: “Risiko kredit terjadi pada saat pihak debitur dan kreditur melakukan tindakan yang tidak hati-hati dalam melakukan keputusan kredit. Ketidakhati- hatian tersebut terjadi karena berbagai faktor baik disebabkan oleh keinginan mendapatkan uang dengan cepat dan secepatnya, serta mempergunakan uangtersebut dengan harapan mampu memberikan umpan balik feed backyang maksimal, hingga karena faktor disengaja dengan alasan memperoleh komisi tersembunyi dari calon debitur.” Semakin kecil terjadinya risiko kredit bermasalah yang terjadi maka hal itu dapat membuktikan bahwa sistem manajemen risiko yang ditetapkan diperusahaan tersebut efektif dan efisien dan semakin besar risiko kredit yang terjadi maka membuktikan bahwa pengelolaan manajemen risiko terhadap kredit masih lemah atau bahkan buruk. Universitas Sumatera Utara 35

2.7 Penelitian Terdahulu Tabel 2.2