Tujuan dan Fungsi Kredit Prinsip Pemberian Kredit

21 timbul didepan nantinya. Kredit dengan jaminan dapat berupa jaminan kebendaan yang bersifat tangible.Terdiri dari benda – benda bergerak seperti mesin, kendaraan bermotor, dan lain lain. b. Kredit Tanpa Jaminan Sering disebut kredit blanko.Kredit ini diberikan kepada debitur tanpa adanya jaminan tapi atas dasar kepercayaan karena debitur dianggap mampu untuk mengembalikan pinjaman tersebut.

5. Dilihat dari Sektor Usaha

a. Kredit pertanian b. Kredit peternakan c. Kredit industri d. Kredit pertambangan e. Kredit pendidikan f. Kredit profesi g. Kredit perumahan.

2.4.4 Tujuan dan Fungsi Kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Menurut Kasmir 2012:88 tujuan dan fungsi tersebut adalah: 1. Mencari Keuntungan Memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut.Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. 2. Membantu Usaha Nasabah Universitas Sumatera Utara 22 Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Untuk Meningkatkan Daya Guna Uang Maksudnya adalah jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit. 2. Untuk Meningkatkan Daya Guna Barang Kredit yang diberikan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna. 3. Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi Kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. 4. Meningkatkan Kegairahan Berusaha Bagi debitur tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, terlebih debitur yang memiliki keterbatasan modal. 5. Meningkatkan Pemerataan Pendapatan Semakin banyak kredit yang disalurkan, akan semakin baik terutama dalam hal meningkatkan pendapatan, terlebih jika dana kredit tersebut digunakan untuk hal yang produktif.

2.4.5 Prinsip Pemberian Kredit

Ada beberapa prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan dengan analisis 5C dan analisis 7P, yaitu apa-apa yang terkandung dalam 5C Universitas Sumatera Utara 23 dirinci lebih lanjut dalam prinsip 7P di samping lebih terperinci juga jangkauan analisisnya lebih luas dari 5C Kasmir 2012 : 101. Prinsip pemberian kredit dengan analisis 5C kredit dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Character Pengertian character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur. Tujuannya adalah memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Character merupakan ukuran untuk menilai “kemauan” nasabah membayar kreditnya. 2. Capacity Capabality Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. 3. Capital capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. 4. Colleteral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari risiko kerugian. 5. Condition Universitas Sumatera Utara 24 Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk di masayang akan datang sesuai dengan sektor masing- masing. Sementara itu, penilaian dengan 7P kredit adalah sebagai berikut. 1. Personality Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. Personality hampir sama dengan character dari 5C. 2. Party Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya, sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank. 3. Perpose Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. 4. Prospect Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. 5. Payment Universitas Sumatera Utara 25 Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya. 6. Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat. 7. Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank tetapi melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa barang jaminan barang orang atau orang atau jaminan asuransi.

2.4.6 Kualitas Kredit