Penyajian Data HASIL PENELITIAN

70

4.2 Penyajian Data

Pada bagian penyajian data, peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari lapangan pada saat melaksanakan penelitian. Berdasarkan metode yang telah ditentukan sebelumnya, bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Wawancara dan observasi dilakukan sebagai cara untuk memperoleh data primer. Maka hasil penelitian data diperoleh dari hasil wawancara kepada informan kunci dan informan utama untuk menjawab Analisis Manajemen Risiko Sebagai Alat Untuk Meminimalisir Risiko Kredit Pda Produk KRASIDApada PT. PegadaianMedan, serta hasil observasi yang dijabarkan dalam bentuk narasi. Tabel 4.4 Daftar Informan Penelitian No Nama Jabatan Status 1 Bapak Ahmad Sofyan Deputi Bisnis Area I Medan Informan Utama 2 Bapak Ahmad Sofyan Deputi Bisnis Area I Medan Informan Kunci Sumber: Hasil Wawancara Peneliti,2016 Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara pertanyaan yang tetap berstruktur dan menyeluruh pada topik yang diangkat peneliti. Berikut ini akan disajikan data dan transkip wawancara yang diperoleh sewaktu penelitian dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara 71 4.2.1Manajemen RisikoKredit digunakan PT.Pegadaian Persero Kanwil I Medan Standar apa yang digunakan oleh PT. Pegadaian Persero Kanwil I Medan dalam penerapan manajemen risiko kredit, dimana manajemen risiko kredit merupakan bagian dari perusahaan,dan perusahaan menyadari bahwa pengimplementasian manajemen risiko kreditadalah sebuah keharusan untukdijalankan guna meminimalisir risiko yang terjadi di berbagai unit khususnya bidang kredit. “Standar yang digunakan dalam penerapan Manajemen Risiko Kredit yang digunakan PT.Pegadaian Kanwil I Medan sebenarnya tidak ada standar khusus hanya saja jika terjadi suatu risiko di bidang kredit sebisa mungkin Bagian Manajemen Risiko bertindak cepat untuk menyelesaikan risiko yang terjadi khususnya di bidang kredit, karena pada dasarnya bidang perkreditan merupakan bidang yang rentan atau sering terkena risiko” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Ada beberapa langkah yang ditempuh oleh pihak manajemen risiko PT.Pegadaian Persero Kanwil I Medan dalam proses manajemen risiko kredit. Hal-hal tersebut ditempuh guna terlaksananya proses manajemen risiko kredit di unit perkreditan yang ada di PT.Pegadaian Persero. “Mengenai langkah-langkah yang ditempuh yang paling awal adalah melihat bagimana tingkat atau pertumbuhan risiko yang ada. Setelah itu jika pertumbuhan risiko meningkat maka akan dilakukan tindak lanjut secarabersama sama untuk menyelesaikan. Pemantauan ini dilakukan dari setiap laporan dari harus selalu di update dalam posion laporan, hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya berbagai risiko jika laporan yang dilakukan tidak rutin dan intens” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Universitas Sumatera Utara 72 Hal-halyang menghambat terlaksananya proses manajemen risikopada unit perkreditan,yang bisa saja dialami dalamproses manajemen risiko kredityang dilakukan oleh PT.Pegadaian Persero Kanwil I Medan. Berikut pemaparan informan: “Untuk hal penghambat proses manajemen risiko kredit biasanya terletak pada nasabah. Tidak adanya tanggapan dari nasabah akan peringatan jatuh tempo waktu pinjaman. Hal inilah yang menjadi penyebab kesulitan terlaksananya proses manajemen risiko kredit.” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Pengaruh pelaksanaan manajemen risiko kredityang diterapkan PT.Pegadaian Persero Kanwil I Medan sangat besar, karena pelaksanaan manajemen risiko kredit juga berpengaruh terhadap kelancaran proses pemberian kredit bagi nasabah itu sendiri, seperti yang diungkapkan informan berikut: “Jelas pengaruhnya sangat besar karena risiko yang akan terjadi dari setiap pemberian kredit tidak bisa kita duga-duga disini peran penting Manajemen Risiko Kredit diperlukan untuk menangani setiap kejadian yang akan terjadi di kemudian hari karena nasabah dari berbagai tempat berbeda-beda tipe dan jumlah besaran kredit yang diajukan kepada kita” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Dari segi pengawasan manajemen risiko kredit, sistem pengawasan yang ditetapkan dan dilakukan oleh bagian manajemen risiko terhadap berbagai kegiatan usahanya dilakukan dengan berbagai hal diantaranya adalah mitigasi taksiran dan potionlaporan. “Pegawasan yang dilakukan dari mitigasi taksiran dan laporanpotion dari setiap unit dan kemudian terjun langsung ke lapangan atau sidak yang bisa saja dilakukan sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan, nah untuk laporan nya itu sendiri Universitas Sumatera Utara 73 harus dilakukan setiap hari dan setiap jam karena kita berlakukan sistem online untuk laporan jadi setiap unit harus mengupdate laporannya setiap hari dan setiap jam, itulah hal yang kami lakukan untuk pengawasan dari segi manajemen risiko kredit” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Peran manajemen risiko kredit yang diterapkan pada PT.Pegadaian Persero guna meminimalisir terjadinya risiko kredit pada produk KRASIDA sudah berjalan dengan sangat baik, ini membuktikan bahwa manajemen risiko dapat mencegah terjadinya risiko kredit khususnya pada produk KRASIDA. Berikut penjabaran informan: “Peran manajemen risiko kredit dalam mengurangi atau meminimalisir risiko kredit pada produk KRASIDA sudah sangat baik. Mengapa? Karena manajemen risiko merupakan suatu alat yang penting bagi unit perkreditan khususnya perusahaan. Tanpa adanya manajemen risiko kredit yang diterapkan kemungkinan terjadinya kerugian finansial akan semakin besar dan itu akan berdampak pada Perusahaan, terbukti dari setiap jumlah NPL yang ada pada produk KRASIDA setiap bulannya dibawah 5 ini sesuai dengan standarrasio kredit oleh Bank Indonesia dimana rasio 5 berarti tingkat Risiko kredit aman dan sehat.” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Tabel 4.5 Standar Rasio Kredit Tingkat Rasio Analisis 5 Tingkat Risiko kredit aman dan dalam keadaan yang sehat. 5 Tingkat risiko kredit tidak sehat. Sumber: Bank Indonesia Universitas Sumatera Utara 74 Untuk pembinaan standar risiko yang telah digunakan oleh PT.Pegadaian Persero Kanwil I Medan, diberlakukan suatu sistem yaitu karyawanharus bekerja sesuai dengan SOP yang dan ini harus dilaksanakan setiap unit. Berkerja sesuai dengan SOP mendukung pembinaan standar yang telah ditetapkan, artinya tetap bekerja sesuai dengan rel yang telah ada tidak bisa lari dari jalur sehingga kesalahan dalam sistem bisa terkendali. seperti yang diungkapkan informan berikut: “Bekerja sesuai dengan SOP dan aturan wilayah yang sudah ditentukan itu hal yang utama karena jika sudah bekerja sesuai dengan peraturan yang ada maka bisa dipastikan tidak lari dari standar yang sudah ada karena seluruh karyawan yang ada di kantor ini bekerja sesuai dengan SOP masing masing unit, tidak bisa lari dari itu” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero

4.2.2 Produk Kredit Angsuran Sistem Gadai KRASIDA Pada PT. Pegadaian Persero Kanwil I Medan.

Kredit Angsuran Sistem Gadai atau yang biasa disebut KRASIDA seperti yang kita ketahui bahwa KRASIDA merupakan bentuk layanan pemberian pinjaman kepada masyarakat menengah kebawah yang mempunyai usaha menengah dan kecil untuk pembayaran kegiatan usahanya atas dasar hukum gadai yang pelunasannya diangsur setiap bulan sesuai dengan jangka waktu pinjaman.Berikut hasil wawancara yang diungkapkan informan: “Berdasarkan SK. DIREKSI PT. PEGADAIAN persero No 113UG.2.002122012 sasaran pemberian kredit tidak harus pengusaha mikro dan kecil, tetapi diperluas menjadi masyarakat umum sama dengan sasaran pemberian pegadaian KCA. Oleh karena itu perlakuan operasional pegadaian Universitas Sumatera Utara 75 krasida tidak mensyaratkan adanya keterangan usaha dari lurah atau kepala desa.” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Untuk Kredit Angsuran Sistem Gadai KRASIDA ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya risiko kredit kredit macet pada salah satu produk di PT. Pegadaian Persero. Berikut pemaparan informan: “Hal yang paling utama yang menyebabkan adalah, turunnya harga emas. Ini jelas karena KRASIDA merupakan produk PT.Pegadaian Persero yang sistem nya menggunakan emas dengan jangka waktu yang telah disediakan oleh PT.Pegadaian Persero yang dikenakan bunga ± 1, selain itu hal lain yang menyebabkan kredit macet pada produk ini adalah nasabah yang pindah dan yang terakhir nasabah meninggal dunia tapi dari ketiganya yang paling vital adalah turunnya harga emas karena emas merupakan barang jaminan yang paling sering digunakan oleh nasabah” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Tingkat kredit macet pada produk KRASIDA dibandingkan dengan produk lain yang ada di pegadaian sangat jauh berbeda, ini disebabkan karena KRASIDA memiliki sistem gadai, dimana barang jaminan berada di tangan PT. Pegadaian Persero. Berikut pemaparan informan: “Tingkat kredit macetnya sangat kecil. Mengapa? Karena KRASIDA menggunakan sistem gadai, jadi barang jaminan yang diserahkan kepada pihak Pegadaian sebagai kreditur bisa digunakan jika sewaktu-waktu nasabah yang bersangkutan debitur lalai dan tidak dapat melunasi pinjamannya sesuai dengan jangka waktu yang telah di tetapkan” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Universitas Sumatera Utara 76 Untuk cara penganan yang dilakukan PT.Pegadaian Persero selaku kreditur terhadap nasabah selaku debitur jika terjadi kredit macet dalam perjanjinan yang telah disepakati pada produk KRASIDA, apakah ada perlakuan khusus yang dilakukan guna menyelesaikan kredit macet tersebut dan halangan apa saja yang dialami dalam penanganannya. “Penganan yang dilakukan, untuk KRASIDA sendiri adalah pelelangan barang jaminan biasanya itu adalah dengan menghubungi nasabah, mendatangi nasabah sesuai dengan alamat yang tertera, mengirim surat dan jika tidak ada tanggapan atau balasan jalan akhir atau eksekusi akan dilakukan jika sudah benar-benar tidak bisa lagi dilunasi dan untuk hambatan atau halangan nya sepertinya tidak ada karena apa? Karena barang jaminan ada di pihak PT.Pegadaian Persero selaku kreditur dan dalam perjanjian semua sudah dijelaskan apa-apa saja peraturan yang ada untuk KRASIDA ini sendiri dan karena barang jaminan yang diserahkan lebih tinggi nilainya dari pada uang pinjamannya” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero PT.Pegadaian Persero juga mentetapkan standar untuk menentukan apakah kredit pada produk KRASIDA sudah dalam kategori macet atau tidak. Berikut penjabaran dari informan: “Untuk menentukan standar apakah kredit itu sudah macet atau tidak yaitu melihat jangka waktu apakah sudah jatuh tempo atau tidak. Ada beberapa langkah yang dilakukan, pada bulan pertama sampai bulan ketiga jika belum juga dilunasi maka akan dikenakan denda dan diberikan somasi 1,2 dan 3 selanjutnya pada bulan selanjutnya jika belum juga dapat dilunasi akan maka PT.Pegadaian Persero berhak melakukan jalan akhir yaitu pelelangan eksekusi barang jaminan” Bapak Ahmad Sofyan, Deputi Bisnis Area I Medan PT.Pegadaian Persero Universitas Sumatera Utara 77 4.3 Analisis Data 4.3.1 Analisis Manajemen RisikoKredit PT.Pegadaian Persero Kanwil I