Area Residensial Studi Banding Arsitektur Yang Mempunyai Fungsi Sejenis 1 Easton Park Apartment Serpong

26

a. Area Residensial

Tujuan TOD adalah mengurangi tingkat penggunaan mobil pribadi. dengan perancangan dan lokasi area residensial yang tepat tujuan ini dapat dicapai. Residensial sebaiknya berdekatan dengan area komersial dan dan transit. Kepadatan area residensial dirancang untuk mendukung pengguna transit. Tipe permukiman bervariasi terdiri dari tipe single family, tipe townhouse, dan apartemen. Sumber : Buku “The Next American Metropolis”, Peter Calthorpe Gambar.2.5 Tipe-tipe permukiman di kawasan TOD Universitas Sumatera Utara 27 Sumber : Buku “The Next American Metropolis”, Peter Calthorpe Gambar.2.6 Zona antara sidewalk dan rumah

b. Pedestrian

Jalan di kawasan TOD merupakan elemen paling vital dalam menentukan kualitas ruang publik. Jalan di kawasan TOD harus dibuat pedestrian-friendly. Untuk menciptakan ruang jalan yang demikian harus dipikirkan berapa luas yang diperlukan untuk pedestrian untuk menciptakan ruang publik yang aktif,sementara tetap menjaga keseimbangan dengan ruang parkir, jalur bersepeda dan pergerakan kendaraan. Lebar jalan dan jumlah lajur kendaraan harus dikurangi tanpa mengorbankan parkir paralel dan akses sepeda. Jalan harus dirancang untuk dilalui dengan kecepatan mobil tak lebih dari 24 kmjam. Jalan yang lebih sempit dapat mengurangi lebar jalan dan jumlah lajur memberikan ruang yang lebih besar untuk penataan lansekap. Dimensi jalan yang relatif kecil ditujukan untuk menciptakan skala manusia. Universitas Sumatera Utara 28 Sumber : Buku “The Next American Metropolis”, Peter Calthorpe Gambar.2.7 Dimensi ideal ruang jalan di area TOD Sidewalk secara virtual terbagi atas beberapa zona yaitu; zona tepi yang berbatasan langsung dengan jalur mobil minimal 1,2 meter untuk kawasan TOD, untuk menyediakan ruang menunggu, zona furnishing yang mengakomodasi perletakan street furniture seperti pohon atau fasilitas transit, zona ‘melintas’ yaitu jalur yang dapat dilalui tanpa gangguan, dan zona ‘frontage’ yaitu ruang bersih antara fasad bangunan tempat pejalan kaki melakukan window shopping, area keluar dan masuk dari dalam ban gunan dan zona ‘melintas’. Lebar sidewalk minimum yang disarankan adalah 3 meter pada area komersial minimum 4 meter, tidak batas maksimum untuk lebar sidewalk namun jika terlalu lebar menyebabkan ketidaknyaman karena terkesan kosong dan tidak mengundang. Universitas Sumatera Utara 29 Sumber : Buku “Planning and Designing for Pedestrians” San Diego’s Regional Planning Agency Gambar.2.8 Pembagian zona pada sidewalk Lebar zona sidewalk minimal untuk dilalui pejalan kaki adalah 1,5 meter dapat dialui dua orang sekaligus. Dimensi sidewalk lebar di area komersial dimana aktivitas pedestrian lebih besar dan seating luar sangat direkomendasikan 1,8 meter -2,5 meter. Jalur pedestrian yang nyaman akan mengurangi penggunaan mobil dan menambah efisiensi penggunaan transit. Sumber : Buku “The Next American Metropolis”, Peter Calthorpe Gambar 2.9 Lebar sidewalk minimal 1.5 meter Universitas Sumatera Utara 30 Street furniture pada pedestrian sangat diperlukan bagi pejalan kaki. Jika ruang jalan tidak memiliki fasilitas ini maka pemakaian ruang jalan mnjadi tidak nyaman. Misalnya jika tidak ada lampu jalan menyebabkan ketidaknyaman dan tidak tersedianya tempat sampah membuat jalan jadi kotor dan membuat orang enggan berjalan kaki. Untuk menciptakan sense of community dapat melalui pemilihan desain street furniture yang mencerminkan karakter lokal. Pepohonan untuk peneduh diperlukan disepanjang jalan. Jarak antara pohon-pohon tersebut tidak boleh lebih dari 9 meter. Jenis pohon dan teknik penanaman harus diseleksi dengan seksama untuk menciptakan kesan meyatu pada ruang jalan, menyediakan naungan yang efektif, dan menghindari kerusakan trotoar. Banyak ruang jalan yang dikenang orang karena deretan pepohonan di sepanjang jalan. Keberadaan pohon penting untuk kenyamanan pejalan kaki karena menyediakan naungan dari cuaca dan mengurangi suhu panas yang dihasilkan permukaan aspal dan menciptakan iklim mikro yang lebih sejuk. Selain itu pepohonan juga memberikan keindahan pada ruang jalan. Backbone pada kawasan siteplan adalah inti dari kawasan tersebut dikarenakan kawasan tersebut berpanutan pada sistem TOD, pada sistem TOD harus adanya bagian untuk pejalan kaki yang nyaman dan juga aman diantara satu point ke point lain, dikawasan kwala bekala ini point tersebut adalah dari terminal kwala bekala sampai point stasiun kwala bekala. Backbone pada kawasan kwala bekala ini di fasilitasi pedestrian yang nyaman dan juga banyaknya street furniture untuk para pejalan kaki merasa nyaman dan tidak terasa jauh pada saat berjalan dari point ke point lain. Backbone tersebut di fasilitasi adanya retail tempat berbelanja dan juga retail makanan, di tambah dengan banyak nya taman-taman yang berguna untuk para pengguna backbone beristirahat. Universitas Sumatera Utara 31

2.3.3 Masterplan

Gambar 2.10 Konsep TOD Kuala Bekala Universitas Sumatera Utara 32 Berikut merupakan hasil pengembangan kawasan dari masterplan PTPN II dimana pada masterplan ini terdapat 7 macam fungsi bangunan yang dapat mendukung kawasan ini menjadi kawasan TOD antara lain : 1. Stasiun Kereta Api 2. Convention Hall 3. Pusat Kreativitas 4. Hotel Bisnis dan Pusat Kuliner 5. Kantor dan Eco Park 6. Hotel Mixed-use 7. Rumah Susun dan Apartemen Universitas Sumatera Utara 33 Gambar 2.11 Masterplan kawasan yang dikembangkan Terminal Komersil Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau Danau Ruang Terbuka Non Hijau Perumahan Komersil Komersil Komersil Komersil Komersil Pendidikan Stasiun Perdagangan Universitas Sumatera Utara 34 2.3.4 Teori Minamalis Modern 2.3.4.1 Pengembangan Teori Minimalis Modern muncul pada pertengahan tahun 70-an. Teori Minimalis Modern didasarkan pada analisis, definisi, klasifikasi dari sang arsitek, serta budaya dan latar belakang. Debat berlangsung untuk sebagian besar di jurnal Italia, Spanyol dan Inggris. Jurnal arsitektur Lotus International, El Croquis dan Desain Arsitektur, mengikuti contoh Rassegna, mencetak isu tematik. Pada pertengahan tahun 90-an monograf muncul untuk pertama kalinya. Carmagnola, Pasca, 1996; Savi, Montaner, 1996; Pawson, 1996; YPMA, 1996. Montaner 1993 menyatakan karakteristik minimalis yaitu: 1 indah, geometris, etika pengulangan, presisi teknis dan materialitas, kesatuan dan kesederhanaan, distorsi skala, dan dominasi bentuk struktual. Dari London muncul beberapa definisi minimalis: pada dasarnya arsitektur reduksionis yang terdiri kesederhanaan, linearitas, warna, dan kontemplasi Wakil 1994, 15; 2 kesempurnaan dan kualitas obyek mencapai sekali tidak bisa lagi diperbaiki dengan pengurangan dan ketika semua komponen, rincian menjadi esensi Pawson, 1996, 7 dan; 3 arsitektur dengan konsep primordial ruang, cahaya dan massa Murray, 1999, 8. Pada 90-an beberapa arsitek baru muncul. Mereka juga mempelajari minimalis, bersama-sama dengan para penulis yang karyanya dikenal sudah pada tahun 1988, namun tidak disebutkan dalam Rassegna. Ini merupakan indikasi bahwa tidak ada lagi minimalis London dalam publikasi Italia dan Spanyol, di mana kita bisa mendengar dari lokal-Mediterania, Swiss dan minimalisme Jepang. Alasan yang mungkin untuk ini adalah fakta bahwa minimalis London pertama kali dikembangkan melalui desain yang lebih kecil dan arsitektur interior. Pawson, Silvestrin dan Freton adalah spesialis untuk interior apartemen, butik, restoran, galeri dan rumah keluarga, sementara Chiperfield dikenal bangunan yang lebih besar. Dalam hal ini, teori London tidak pernah gagal untuk menunjukkan bagaimana London diremehkan dalam masyarakat dunia Melhuish 1994, 13; YPMA, 1996, 13. Namun, teori London mendalam ke daerah-daerah lain di mana Universitas Sumatera Utara 35 minimalis dalam perkembangan arsitektur. Sebagai tokoh terkemuka Swiss essentialists Buchenan 1991 menegaskan Herzog dan DeMeuron. Di wilayah Mediterania, di Semenanjung Iberia menyebutkan Souto de Moura dan Baeza. Melhuish 1994 sebagai fitur minimalis Mediterania mengalokasikan sehubungan dengan lokasi. Wakil 1994 menemukan bahwa iklim Jepang, tradisi dan gaya hidup yang diterima untuk rumus minimalis. Pertimbangan pertanyaan terbuka pada asal dan afiliasi minimalis dalam hal tradisi, yang menyebabkan beberapa teori untuk tepat minimalis dengan budaya mereka sendiri. YPMA 1996 menarik garis reduksionis Inggris: dari arsitektur Victoria yang elegan menahan diri dan penggunaan sederhana dari bahan berkualitas tertinggi, lebih dari teknologi standardisasi dalam keadaan revolusi industri. Di sisi lain, Ranzo Carmagnola, Pasca 1996, 149 menemukan pola dasar minimalis dalam arsitektur Mediterania vernakular. Media presentasi dengan gaya baru di pertengahan transfer 90-an dari Eropa ke Amerika, berupa pameran yang diselenggarakan. Di New York MoMA, pameran disebut konstruksi Cahaya 1995 dikuratori oleh Riley, menunjukkan karya arsitektur dari volume persegi panjang, yang menyadari sensibilitas arsitektur baru. Pada tahun yang sama, di Pittsburgh, Machado dan el-Khoury mengatur pameran arsitektur monolitik. Monolitik adalah objek yang terlihat seperti seolah- olah mereka dibuat dalam sepotong tunggal, padat, struktur besar dari besar kefasihan terlepas dari cara formal terbatas Machado, el-Khoury, 1995. Periode konstitusional ini pembangunan teoritis diikuti oleh kritis Ulasan teori minimalis didirikan. Topik utama diatur dalam Rassegna masih tetap: garis sejarah, aspek etika, hubungan dengan modernisme, seni minimal dan postmodernisme.

2.3.4.2 Kontemplasi

Studi Jepang terkait minimalis dalam arsitektur mengatakan pengantar menyoroti unsur teologi dan tteoritis. Setelah Taki 1984 dan Avon dan Vragnaz 1988,nilai kontemplatif yang ditunjukkan oleh Auer 1988, 100. Dia mengerti minimalisme Jepang sebagai ide untuk kekosongan, dorongan moril dan panggilan untuk rendah hati dan realisasi diri. Yang paling berpengaruh Inggris arsitek minimalis, Pawson, harus tahu yang ideal langsung selama empat tahun tinggal di Jepang. Pawson mengintegrasikan sumber inspirasi dalam bukunya Minimum Universitas Sumatera Utara 36 1996. Berikut konsep kesederhanaan, pengurangan dan esensi direpresentasikan sebagai kunci pemahaman, negara diperlukan dan dasar kualitas minimalis, dan yang paling penting - ideal umum dari banyak perbedaan budaya. Sebagai arsitektur sederhana, berdasarkan proses selektif pengurangan, membantu orang menemukan mereka yang sebenarnya keinginan dan kebutuhan penting dari kehidupan. Dengan cara ini, minimalis berfungsi sebagai fenomena universal penolakan materialitas dan orientasi terhadap spiritualitas dan esensi. Kontras antara tenang dan keras dalam hal visualitas arsitektur diwakili sebagai kemenangan minimalis kecanggihan lebih konsumerisme. Untuk alasan yang sama Ympa 1996 melakukan tidak melihat minimalis sebagai gaya, lebih melihatnya sebagai filsafat hidup, yang menawarkan perdamaian visual dalam kekacauan hidup perkotaan. Untuk Toy 1999, 7. Sejalan teoritis ini, desainer Italia Vignelli Bertoni 1999, 226 adalah yang paling sombong. Dia menunjukkan bahwa minimalisme tidak gaya, itu adalah perilaku, cara makhluk, reaksi dasar untuk suara visual, gangguan dan vulgar. Minimum secara signifikan mempengaruhi teori Spanyol dan Italia. Di cara Pawson, Zabalbeascoa dan Marcos 2000 dan Bertoni 2002 menyediakan peta kronologis siklus dalam budaya reduktif dan sederhana. Pendekatan Bertoni ini berikut manifestasi dari reduksi, ekspresif kejelasan, esensialitas ketat, kemurnian mental dan kesederhanaan formal; terlepas dari konteks sosial-historis dan apakah itu arsitektur atau pola pikir di daerah lain budaya. baris teori sejarah- asosiatif ini berorientasi eksklusif terhadap pencarian prekursor minimalis. Itu Kriteria adalah setiap kebetulan, dan tujuannya untuk membangun sebanyak sewenang-wenang hubungan dengan tradisi minimalis mungkin. Sintesis spiritualitas transendensi dan ketidakpuasan dengan waktu di mana pemuliaan aset material kontras dengan kegunaan dan kebutuhan, Zabalbeascoa dan Marcos mengembangkan aspek etika minimalis, yang dapat disebut kontemplasi dalam konsumerisme. Untuk Bertoni, minimalis arsitektur resistensi terhadap budaya konsumtif dan menjadi promosi hidup dalam spiritualitas, kejelasan dan harmoni. Yang paling berdedikasi semacam ini teorisasi, Bertoni merasakan minimalis sebagai etika kesederhanaan. Di dalam akal, integritas moral minimalis beranggapan bahwa: 1 otentik, sederhana dan bertindak sesaat persepsi psikologis Universitas Sumatera Utara 37 dasar dan fisik nilai-nilai, seperti waktu, ruang dan keheningan, membuka dialog dengan spiritual dimensi dan; 2 mental, tata ruang dan abadi kekosongan memungkinkan untuk jeda untuk refleksi dan perspektif yang berbeda dari realitas. Tujuannya adalah untuk mendapatkan tahu gaya hidup yang lebih damai, lebih bermartabat dan berharga, di mana di atas piramida terdapat kualitas universal yang milik biasa, hal-hal sederhana dan sehari-hari. Minimalis adalah manifestasi dari ini gaya hidup dan prevalensi etis antara: 1 mengalahkan materialisme, berat badan kepemilikan dan semua yang autentik, berlebihan, penipu dan tidak relevan dan; 2 pencarian spiritualitas, nilai-nilai nyata dalam kehidupan dan esensi. Penekanan dan penolakan pertama dan konsentrasi untuk yang kedua, menurut untuk Bertoni, menghilangkan noise modern dan menetapkan dasar-dasar baru prinsip kemajuan. Transfer paradoks ide dari budaya tradisional dan agama untuk budaya komoditas massal adalah inspirasi untuk para kritikus teori ini. Itu hubungan antara aspek metafisis dan ekonomi ditekankan dalam Jenks, yang mengerti istilah minimalis sebagai versi borjuis akhir-akhir gerakan modern. Melalui minimalis pepatah nya cocok spiritualitas, tetapi juga cocok untuk belanja Murray, 1999, 16, Jenks menyinggung bahwa spiritualitas dimanifestasikan dalam materialitas paling mahal arsitektur komersial London. skeptisisme serupa diungkapkan Wakil 1994, membandingkan kesederhanaan sukarela dan terkondisi, yaitu, minimalis untuk desain dan minimalis untuk kebutuhan yang dikenakan oleh kemiskinan ekonomi.

2.4 Tinjauan Fungsi

Berikut ini akan diuraikan beberapa tinjauan fungsi seperti pengguna, kegiatan, kebutuhan ruang, dan persyaratan ruang.

2.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pelaku kegiatan yang terlibat dalam “Rumah Susun Kwala Bekala” secara umum adalah: 1. Penghuni Merupakan kelompok pemilikpenyewa bangunan yang berdomisili serta menggunakan fasilitas dengan cara menyewa kavling yang telah di sediakan Universitas Sumatera Utara 38 - Datang - Masuk ke ruangan - Melakukan aktifitas - Menggunakan fasilitas 2. Pengelola Merupakan kelompok yang bertugas memanajemen seluruh areal rumah susun serta melakukan perawatan secara berkala pada seluruh areal baik ruang terbuka maupun bangunan. - Datang - Masuk ke ruangan - Bekerja - Istirahat, makan, minum, sholat, ke toilet dll - Pulang 3. Pengunjung Yang beraktifitas dengan penyewa rumah susun dan menggunakan fasilitas – fasilitas yang ada, bagi pengunjung perorangan maupun kelompok - Datang - Beraktifitas dengan para penyewa - Pulang Penghuni rumah susun tersebut dapat dibedakan berdasarkan tujuan dan kegunaan dari aktifitas sehari-hari yaitu: 1. Penghuni yang tinggal di rumah susun dengan aktfitas utamanya untuk berdagang di pusat pasar dan menjadikan rumah susun tersebut menjadi tempat tinggalnya 2. Penghuni yang aktifitas utamanya untuk menjalankan studi di Universitas Sumatera utara Universitas Sumatera Utara 39

2.4.1.2 Deskripsi Perilaku

3. Pada proses perencanaan bangunan “Rumah Susun Kwala Bekala”, user pengguna dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : 4. 1. Pengelola dan karyawan hotel 5. 2. Penghuni Penyewa 6. 3. Pengunjung 7. 4. Servis Kegiatan Pengelola dan Karyawan Rumah Susun 8. Diagram 2.1 Kegiatan Pengelola dan Karyawan Rumah susun Kegiatan Penghuni Rumah susun 9. Diagram 2.2 Kegiatan Penghuni Rumah susun Datang Parkir Entrance Side Entrance Loker Karyawan K. Pengelola Marketing Administrasi Servis Tamu Istirahat Pulang Datang Parkir Entrance LobbyCheck- inAdmiistrasi Istirahat Rekreasi LobbyCheck- inAdmiistrasi Menggunakan fasilitas Universitas Sumatera Utara 40 Kegiatan Pengunjung Rumah susun Diagram 2.3 Kegiatan Pengunjung Rumah susun Kegiatan Servis Diagram 2.4 Kegiatan Servis

2.4.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

Dari deskripsi kegiatan, pengguna, dan perilaku, dapat disimpulkan kebutuhan ruang yang dibedakan berdasarkan fasilitas-fasilitas tertentu dan disesuaikan dengan aktivitas yang berlangsung di dalam ruang tersebut, antara lain Apartment Analisa Ruang dan Pengguna Pengguna kondominium dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: Datang Parkir Entrance LobbyPusat Informasi Berkunjung Rekreasi Pulang Servis Parkir Servis Loading Dock Entrance Registrasi Bangunan R. Teknis Universitas Sumatera Utara 41 Unit hunian dalam kondominium Tipe hunian yang menempati kondominium yang direncanakan adalah single, pasangan muda, keluarga dengan anak-anak kecil, keluarga dengan anak remaja, dimana dalam setiap unitnya1-5 orang sasaran pakai. Penghuni kondominium ini diperuntukan bagi golongan menengah keatas. Dalam tipe hunian majemuk, ruang unit hunian dapat dibedakan berdasarkan jumlah penghuni atau komposisi dalam keluarga, yakni sebagai berikut: a. Tipe 1 kamar tidur : Untuk 1 penghuni atau bagi keluarga tanpa anak, atau keluarga dengan 1 penghuni dengan 1 anak. b. Tipe 2 kamar tidur : Untuk keluarga dengan 4-5 penghuni, atau pasangan dengan 2 anak. c. Tipe Penthouse : Dengan 3-4 kamar tidur, tipe ini dapat dikatakan debagai unit paling mewah unit khusus, dimana terdapat ruang-ruang esktra luas dan juga terdapat ruang tambahan seperti study room, laundry, ruang tamu dan ruang makan. Penghuni kondominium dimana kebutuhan ruang dalam tiap hunian ditentukan berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Aktifitas yg dilakukan pemakai kondominium dan penyewa: Bersantai, istirahat, makan dan lain sebagainya ruang yg dibutuhkan: 1 Ruang tidur 2 Ruang kerja 3 Ruang keluarga 4 Ruang pembantu 5 Balkon 6 Kamar mandi 7 KMWC pembantu Aktifitas Pemakai Penghuni Pengelola Universitas Sumatera Utara 42 Tabel aktifitas penghuni sehari-hari Bapak 06.00-08.00 08.00-13.00 13.00-17.00 17.00-19.00 19.00- 21.00- pagi  Bangun pagi  Olahraga  Mandi  Sarapan  Pergi ke kantor  Bekerja di kantor  Makan siang  Pulang kantor  Istirahat  Membaca koran  Nonon TV  OlahragaFitness  Makan malam  Nonton TV  Menyelesaikan pekerjaan kantor  Istirahat  R.tidur utama  Fasilitas olahraga  KMWC  R.makan  Parkir  Kantor  R.makan  Teras  R.tidur utama  R.keluarga  R.keluargabalkon  GYM  R.keluarga  R.makan  R.kerja  R.tidur utama Universitas Sumatera Utara 43 Ibu 05.00-06.00 07.00-17.00 17.00-21.00 21.00-pagi  Bangun pagi  Mandi  Menyiapkan sarapan  Berolahraga  Berbelanja  Masak  Bekerja sambilan  Mandi  Makan malam  Acara bersama keluarga  Istirahat malam  R.tidur utama  KMWC  Dapur  Fasilitas Olahraga  Market  Dapur  Semua ruang  KMtoilet  R.makan  R.keluarga  R.tidur   Universitas Sumatera Utara 44 Anak perempuan 05.00-07.00 07.00-13.00 17.00-18.00 18.00-21.00 21.00-pagi  Bangun pagi  Mandi  Sarapan  Ke sekolah  Pulang sekolah  Makan siang  Istirahat  Bermain  Mandi  Makan malam  Belajar  Istirahat  R. Tidur anak  WCtoilet  R.makan  Sekolah  R.tamu  R.makan  R.tidur anak  Tempat bermain  WCToilet  R.makan  R.belajar  R.tidur anak Pembantu 04.00-06.00 06.00-18.00 18.00-21.00 21.00-pagi  Bangun pagi  Mandi  Menyiapkan sarapan pagi  Berbelanja  Masak  Bekerja sambilan  Mandi  Makan malam  Acara bersama keluarga  Istirahat malam  R.tidur  KMWC pembantu  PantryR.makan  Market  Dapur  Semua ruang  KMToilet  R.makan  R.keluarga  R.tidur Tabel 2.1 Aktifitas pengguna Universitas Sumatera Utara 45 Permasalahan Bagaimana menciptakan suasana dan susunan ruang yang sesuai dengan aktifitas penghuni? Tujuan Mendapatkan suasana dan susuna ruang yang sesuai dengan aktifitas penghuni. Landasan teori Pada awal proses mendesain hunian, aktifitas dan karakter penghuni sangat penting untuk menciptakan rancangan hunian yg fungsional dan nyaman. Analisa 1. Ada beberapa anggota keluarga yang melakukan 2 kegiatan sekaligus, seperti ayah atau anak yang memiliki kebiasaan menonton TV sambil makan. 2. Luas unit kondominium yang terbatas mengharuskan penyusunan ruang yg kompak dan bersifat multifungsi. Seperti kamar tidur anak yang dapat menjadi ruang istirahat, bermain dan belajar. Sintesa 1. Ruang makan dan ruang keluarga dapat dikoneksikan untuk memenuhi kebiasaan penghuni yangmenonton sambil makan. Dengan menyatukan 2 ruang tersebut, kesan ruang yg diperoleh akan menjadi lebih luas. 2. Untuk penghuni singel dan pasangan muda untuk memberikan kepraktisan aktivitas makan dapat dilakukan diarea meja pantry. 3. Menggunakan perabotan yang multifungsi untuk mengurangi pemborosan ruang dari penggunaan perabotan yang beragam. Seperti meja dan kursi yang dibagian bawahnya dapat dijadikan laci sebagai tempat penyimpanan. 4. Agar tidak menggangu aktifitas penghuni lainnya, kamar pembantu diletakkan dekat dengan ruang cuci, pantrydapur. 5. Untuk penghematan ruang yang digunakan, ruang tamu dan ruang keluarga dapat dijadikan satu. 6. Ruang keluarga dalam satu unit kondominium tidak boleh berdampingan dengan tempat tidur unit kondominium lainnya. Karena aktifitas yg Universitas Sumatera Utara 46 dilakukan pada ruang keluarga dapat mengganggu ketenangan dan kenyamanan beristirahat penghuni lainnya. 7. Sebagian besar penghuni, pulang disore atau dimalam hari setelah bekerjaberaktifitas seharian penuh akan beristirahat di ruang keluarga maupun dikamar tidur. Untuk memberikan kenyamanan pada penghuni kamar tidur maupun ruang keluarga dapat dihubungkan dengan balkon, sehingga saat beristirahat, penghuni dapat sambil menikmati keindahan pemandangan kota di malam hari. Standart Luasan Ruang Ernst Neuvert Ruang Type unit hunian M2 1 Kamar tidur 2 Kamar tidur 3 Kamar tidur R. tidur utama 12,8 12,8 12,8 KMWC utama - 4,5 4,5 R.Ganti - 3,2 3,2 R.Tidur 1 - 8,5 8,5 R.Tidur 2 - - 8,5 R.Tidur 3 - - - KMWC 3,5 3,5 3,5 R.Keluarga 17,2 17,2 17,2 R.Makan - - - R.StudyKerja 2,2 2,2 3,3 Dapur - 3 4 K.Pembantu - 2,5 2,5 KMWC Pembantu 2,5 3 3,5 Gudang 2,5 3 3,5 Standart 52,6 74,8 87,9 Sirkulasi 20 10,52 14,96 17,58 Total standart 63,12 89,76 105,48 Pembulatan 60,6 86,6 106,6 Tabel 2.2 Standart luasan Universitas Sumatera Utara 47 Tabel Aktifitas Pengelola Pada Kantor Pengelola Pengelola Aktifitas Ruang 1 Pemimpin dan pengurus administrasi 2 Resepsionis 3 Tenaga Penunjang Kegiatan 4 Mekanikal dan Elektrikal 5 House Keeping 6 Pelayanan kesehatan -Tugasnya mengkoordinasi Kan berlangsungnya kegiatan kepegawaian, keungan dan tata usaha dalam bangunan kondominium. -Bertugas menerima pesan, menerima pengaduan dan informasi dari penghuni kondominium. Menjadi perantara untuk menerima tamu penghuni. -Memberikan pelayanan kesehatan, rekreasi, dan kebutuhan sehari-hari. -Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan perbaikan dari seluruh unsur ME bangunan. Standart R.Pengelola data dari internet Ruang pengelola R. Manager 5,2 m2org Bag.Keuangan 4,6 m2org Bag. Admin 4,6 m2org Bag.Pemasaran 4,6 m2org Bag.Personalia 4,6 m2org Ruang Rapat 0,93 m2org R.PABX dan operator 0,93 m2org Toilet 0,60 m2org R. Tunggu tamu 0,93 m2org Data kebutuhan fungsi pengelola dan servis Ruang pengelola Ruang Kapasitas Luas m2 Manager 3x5,2 15,60 Keuangan 2x4,6 9,20 Administrasi 2x4,6 9,20 Pemasaran 3x4,6 13,80 Universitas Sumatera Utara 48 7 Security Bertanggung jawab atas pengaturan kegitatan kerumah tanggan seperti celaning dan laundry. Melayani kebutuhan pelayanan kesehatan bagi para penghuni kondominium bagi yg membutuhkan. Bertanggung jawab atas keamanan penghuni bangunan. Personalia 2x4,6 9,20 R.rapat 2x4,6 9,30 PABX 2x0,93 1,86 Operator R.tunggu 5x0,93 4,65 Tamu Toilet 12,00 Sirkulasi 25 21,20 Total 127,21 Standart Ruang Service R. Kegiatan service R.ME 20 R.Housekeeping 0,4unit hunian Gudang 12 Laundry 0,4 R.Keamanan 12 R.Makan Karyawan 5,9Meja R.Istirahat Karyawan 0,77 morg R.GantiLocker 0,80org Dapur 0,4 Data Kebutuhan Fungsi Service Universitas Sumatera Utara 49 R.Kegiatan Service Ruangm2 Kapasitas Luas ME 20,00 Housekeeping 52x0,4 20,8 Gudang 60 Laundry 52x0,4 20,8 Keamanan 12,00 Makan Karywn 30x100 177,00 X5,90 Istirahat Karywn 25x100 19,25 X0,77 R.Gantilocker 100x0,8 80 Dapur 60 Sirkulasi 20 93,97 Total 563 ,82 Tabel 2.3 Aktifitas pengelola Universitas Sumatera Utara 50 Rumah susun Unit hunian type 18 Kegiatan Perabotan minimal Standart ruang Persyaratan Ruang Multi- fungsi Menerima tamu, berkumpul dengan keluarga,Tidur, beristirtahat,sebagai dapur Kursi , meja rendah, lemari simpan,TV,matras,- kompor,wastae bak cuci 9m2 Serbaguna, pusat aktivitas sosial keluarga,mudah diakses, sirkulasi udara dan pencahayaan baik Kamar mandi Mandi, buang air, mencuci Bak mandi, kloset 3m2 Memiliki pencahayaan dan penghawaan yang baik, Ruang jemur Menjemur Rak jemur pengering 1,5m2 Memiliki akses dan mendapatkan sinar matahari Universitas Sumatera Utara 51 Unit hunian type 36 Kegiatan Perabotan minimal Standa rt ruang Persyaratan Ruang Multi- fungsi Menerima tamu, berkumpul dengan keluarga,Tidur, beristirtahat,seba gai dapur Kursi , meja rendah, lemari simpan,TV,matra s,- kompor,wastae bak cuci 9m2 Serbaguna, pusat aktivitas sosial keluarga,mudah diakses, sirkulasi udara dan pencahayaan baik Kamar mandi Mandi, buang air, mencuci Bak mandi, kloset 3m2 Memiliki pencahayaan dan penghawaan yang baik, Ruang jemur Menjemur Rak jemur pengering 1,5m2 Memiliki akses dan mendapatkan sinar matahari Kamar tidur Tidur, istirahat Tempat tidur, meja, lemari 9m2 Private, serta memimiliki penghawaan yang baik Dapurpant ry Memasak,cuci piring Perangkat memasak dan wastafel bak cuci,kulkas 6m2 Mudah di akses,penghawa an yang baik Universitas Sumatera Utara 52 mini,lemari Unit hunian type 54 Kegiatan Perabotan minimal Standa rt ruang Persyaratan Ruang Multi- fungsi Menerima tamu, berkumpul dengan keluarga,Tidur, beristirtahat,seba gai dapur Kursi , meja rendah, lemari simpan,TV,matra s,- kompor,wastae bak cuci 9m2 Serbaguna, pusat aktivitas sosial keluarga,mudah diakses, sirkulasi udara dan pencahayaan baik Kamar mandi Mandi, buang air, mencuci Bak mandi, kloset 3m2 Memiliki pencahayaan dan penghawaan yang baik, Kamar tidur utama Tidur, istirahat Tempat tidur, meja, lemari, meja rias 9m2 Private, serta memimiliki penghawaan yang baik dan pencahayaan Kamar tidur anak Tidur, istirahat Tempat tidur, meja, lemari 9m2 Private, serta memimiliki penghawaan yang baik dan pencahayaan Universitas Sumatera Utara 53 Dapurpant ry + ruang makan Memasak,cuci piring Perangkat memasak dan wastafel bak cuci,kulkas mini,lemari 6m2 Mudah di akses,penghawa an yang baik Ruang jemur Menjemur Rak jemur pengering 1,5m2 Memiliki akses dan mendapatkan sinar matahari Fasilitas Rumah Susun Kegiatan Prabotan minimal Standart ruang persyaratan Ruang serba guna Hajatan, pertemuan Meja dan kursi 0,2m2org Luas memadai dan sirkulasi yang baik Tempat ibadah Beribadah 0,2m2unit Dapat digunakan warga diluar penghuni rumah susun Kantin Memasak, makan, minum Tempat memasak, tempat mencuci, tempat berjualan, rak piring, 15m2unit Hemat dalam utilitas,sirkulasi udara baik, dapat digunakan warga diluar rusun Kiospasar Jual beli Lemari penyimpanan 9m2unit Dapat digunakan warga diluar rusun Universitas Sumatera Utara 54 Fasilitas pendidikan Belajar dan bermain Lemari, meja belajar, fasilitas belajar dan bermain 60- 100m2unit Dapat digunakan warga di luar rusun Dapur bersama Memasak untuk acara besarrakyat Lemari, meja, wastafel, kuklas, gudang, kompor 60m2unit Dapat digunakan warga di luar rusun Ruang cuciruang jemur bersama Mencuci pakaian dan menjemur pakaian Tempat cuci, jemuran 24m2unit Dapat digunakan warga penghuni rusun dan diatur sesuai dengan blok Fasilitas olahraga melakukan kegiatan olahraga Lapangan Dapat digunakan warga penghuni rusun dan diatur sesuai dengan blok Lapangan multifungsi Sebagai tempat acara rakyat, pasar, tempat pameran. Lapangan 0,8m2org Dapat digunakan warga penghuni rusun dan sekitar Fasilitas kesehatan Sebagai fasilitas kesehatan masyarakat penghuni 1,5m2 – 8m2 org Dapat digunakan warga penghuni rusun 24 jam dan memiliki peralatan Universitas Sumatera Utara 55 rusun untuk menjamin kesehatan para penghuni kesehatan standar. Parkiran Sebagai tempat parkir kendaraan para penghuni rusun dan pengunjung rusun Lapangan Dapat digunakan warga penghuni rusun dan mudah di pantau Bengkel Tempat memperbaiki alat-alat Lemari dan loker Dapat digunakan warga penghuni rusun, mudah di pantau dan dekat dengan parkiran Tempat penitipan anak Sebagai tempat penitipan anak saat orang tua bekerja Fasilitas bermain 3-18m2 unit Aman dan menggunakan bahan konstruksi bebas dari bahan berbahaya Tabel 2.4 Unit dan fasilitas Fasilitas rumah susun Fasilitas lingkungan rumah susun harus memenuhi persyaratan sebagai berikut menurut Standar Nasional Indonesia SNI 03-7013-3004 1. Memberi rasa aman, ketenangan hidup, kenyamanan dan sesuai dengan budaya setempat 2. Menumbuhkan rasa memiliki dan merubah kebiasaan yang tidak sesuai dengan gaya hidup di rumah susun Universitas Sumatera Utara 56 3. Mengurangi kecenderungan untuk memanfaatkan atau menggunakan fasilitas lingkungan bagi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu 4. Menunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran maupun jeni sesuai dengan keadaan lingkungan yang ada 5. Menampung fungsi-fungsi yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan pengembangan aspek-aspek ekonomi dan sosial budaya. Fasilitas lingkungan yang ditempatkan pada lantai bangunan rumah susun harus memenuhi kebutuhan sebagai berikutStandar Nasional Indonesia : 6. Maksimal 30 dari jumlah luas lantai bangunan 7. Tidak ditempatkan lebih dari lantai 3 tiga bangunan rumah susun. Luas lahan yang diperuntukan sebagai fasilitas lingkungan harus memenuhi ketentuan : 8. Luas lahan untuk fasilitas rumah susun seluas-luasnya 30 dari luas seluruhnya 9. Luas lahan untuk fasilitas ruang terbuka, berupa taman sebagai penghijauan, tempat bermain anak, dan atau lapangan olah raga seluas-luasnya 20 dari luas lahan fasilitas lingkungan rumah susun. Tabel aktifitas penghuni sehari-hari Penghuni Aktifitas Ruang Pedagang  Bangun pagi  Olahraga  Mandi  Sarapan  Pergi ke pusat pasar  Makan siang  Pulang  Istirahat  Membaca koran  Nonon TV  Bersantai  R.tidur utama  Fasilitas olahraga  KMWC  R.makan  Parkir  R.makan  Teras  R.tidur utama  R.keluarga  R.keluargabalkon  Open space Universitas Sumatera Utara 57  Makan malam  Nonton TV  Menyelesaikan pekerjaan dagang  Istirahat  R.keluarga  R.makan  R.tidur utama Mahasiswa  Bangun pagi  Mandi  Menyiapkan sarapan  Berolahraga  Pergi kuliah  Pulang kuliah  Mandi  Makan malam  Belajar  Bersantai  Istirahat malam  R.tidur utama  KMWC  Dapur  Fasilitas Olahraga  Market  KMtoilet  R.makan  R.belajar  R.tidur Masyarakat  Bangun pagi  Mandi  Sarapan  Bekerja  Pulang Bekerja  Mandi  Bersantai  Makan malam  Bekerja  Istirahat Malam  R. Tidur  WCtoilet  R.makan  Kantor  R.tamu  R.makan  R.tidur  WCToilet  R.makan  R.kerja  R.tidur Universitas Sumatera Utara 58 Tabel fasilitas NiagaTempat Kerja Fasilitas Pengguna Kegiatan Warung Penghuni rumah susun Berinteraksi dan beristirahat Toko dagang Penguhuni rumah susun Berinteraksi dalam hal jual beli Pusat Perbelanjaan Penghuni dan pengunjung rumah susun Melakukan interaksi jual beli barangjasa Tabel Fasilitas Pendidikan Fasilitas Pengguna Kegiatan Ruang belajar untuk pra belajar Penghuni rumah susun Melakukan kegiatan belajar Ruang belajar untuk sekolah dasar Anak-anak penghuni rumah susun Melakukan kegiatan belajar Ruang belajar untuk sekolah menengah pertama Anak-anak penghuni rumah susun Melakukan kegiatan belajar Ruang belajar untuk sekolah menengah atas Anak-anak penghuni rumah susun Melakukan kegiatan belajar Tabel Fasilitas Kesehatan Fasilitas Pengguna Kegiatan Posyandu Anak-anak penghuni rumah susun Melakukan kegiatan posyandu bagi anak-anak rumah susun Balai pengobatan Penghuni rumah susun Melakukan pengobatan bagi para penghuni yang tidak sehat Universitas Sumatera Utara 59 BKIA dan rumah bersalin Penghuni rumah susun Melakukan persalinan Puskesmas Penghuni rumah susun Melakukan perobatan Praktek dokter Penghuni rumah susun Berinteraksi konsultasi dengan dokter spesialis Apotek Penghuni rumah susun Membeli obat Tabel Fasilitas Pelayanan umum Fasilitas Pengguna Kantor RT Penghuni rumah susun KantorbalaiRW Penghuni rumah susun Post hansipsiskamling Penjaga siskamling Pos polisi Para anggota kepolisian Telepon umum Penghuni rumah susun Gedung serba guna Penghuni rumah susun Ruang duka Penghuni rumah susun Tabel 2.5 Aktifitas dan Fasilitas 2.4.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang 1. Persyaratan Kenyamanan Ruang Gerak dalam Bangunan Gedung 1. Persyaratan Kenyamanan Ruang Gerak dan Hubungan Antarruang Untuk mendapatkan kenyamanan ruang gerak dalam bangunan gedung, harus mempertimbangkan: fungsi ruang, jumlah pengguna, perabotperalatan, aksesibilitas ruang, di dalam bangunan gedung; dan persyaratan keselamatan dan kesehatan. Untuk mendapatkan kenyamanan hubungan antarruang harus mempertimbangkan: 2. fungsi ruang, aksesibilitas ruang, dan jumlah pengguna dan perabotperalatan di dalam bangunan gedung; 3. sirkulasi antarruang horizontal dan vertikal; dan Universitas Sumatera Utara 60 4. persyaratan keselamatan dan kesehatan. Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang belum mempunyai SNI, digunakan standar baku danatau pedoman teknis. 2. Persyaratan Kenyamanan Kondisi Udara Dalam Ruang 1. Persyaratan Kenyamanan Termal Dalam Ruang 2. Untuk kenyamanan termal dalam ruang di dalam bangunan gedung harus mempertimbangkan temperatur dan kelembaban udara. 3. Untuk mendapatkan tingkat temperatur dan kenyamanan termal dalam ruang harus memperhatikan letak geografis dan orientasi bangunan, penggunaan bentuk masa yang menimbulkan shading bayangan, ventilasi alami dan penggunaan bahan bangunan. 4. Untuk mendapatkan tingkat temperatur dan kelembaban udara di dalam ruangan dapat dilakukan dengan alat pengkondisian udara yang mempertimbangkan: 1 prinsip-prinsip penghematan energi dan ramah lingkungan; 2 kemudahan pemeliharaan dan perawatan. Universitas Sumatera Utara 61 2.5. Studi Banding Arsitektur Yang Mempunyai Fungsi Sejenis 2.5.1 Easton Park Apartment Serpong Easton Park Apartment Serpong adalah proyek apartemen baru di Serpong BSD yang akan dibangun oleh Kalmar Land developer yang telah sukses mengembangkan proyek-proyek perumahan seperti Mitra Residence, Casa de Esta Antapai, Casa Blanca Cimahi, Cluster Rancamanyar, Kampung Dago dll. Kalmar Land mulai melebarkan proyek propertinya dengan mempersembahkan apartemen Easton Park Residence Jatinangor dan Easton Park Apartment Serpong. Gambar 2.12 Easton park apartmen Sumber : Google Images Lokasi apartemen Easton Park Serpong cukup strategis. Anda dapat menggunakan 2 jalan tol utama dari Pondok Indah – BSD City atau Kebun Jeruk – BSD City. Jumlah Tower Easton Park Apartment Serpong adalah 3 Tower, yang terdiri dari : 1. Tower De Paris, dimana terdiri dari 16 lantai dan total unit apartemen 250 unit. 2. Tower La Marine, terdiri dari 18 lantai dan total unit apartemen 365 unit. 3. Tower Louvre, terdiri dari 18 lantai dan total unit apartemen 375 unit. yang menjadikan keseluruhan total unit apartemen Easton Park Serpong ini mencapai 1007 unit. Universitas Sumatera Utara 62 Gambar 2.13 Zoning area easton park Sumber : Google Images Total lift ditower AB=3 lift passenger, 1 barang Tower C = 2 lift passenger , 1 barang. Area parkir kendaraan terdapat 3 basement dengan kapasitas parkir mobil yang hanya 240 unit dan parkir motor 278 unit akan menjadikan tidak semua pemilik unit apartemen dapat memarkirkan kendaraannya di dalam kawasan apartemen Easton Park Serpong ini. Tipe unit Easton Park Apartment Serpong terdiri dari : 1. Unit Studio, ada 2 pilihan unit yaitu ;

a. Donatello, luas unit 21,10 m2