74
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil pengukuran Overall Equipment EffectivenessOEE pada Mesin Pengaduk KO-Kneader di PT. INALUM
Persero dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Nilai efektivitas mesin dengan metode Overall Equipment Effectiveness OEE pada PT INALUM periode April 2015 – Maret 2016 masih kurang
dari 85. Nilai OEE terendah di periode Agustus 2015 yaitu 63,79 dan nilai tertinggi padaDesember 2015 sebesar 88,58. Faktor yang
mempengaruhi tingkat efektivitas mesin adalah Availability AV dengan persentase rata-rata April 2015 - Maret 2016 sebesar 94-95, Performance
EfficiencyPE dengan persentase rata-rata April 2015 - Maret 2016 sebesar 75-76, dan Rate of Quality ProductRQP dengan persentase rata-rata
April 2015 - Maret 2016 sebesar 96-97. 2.
Akar penyebab dari permasalahan pada Six Big Losses Mesin Pengaduk KO-Kneader terdapat pada faktor IdlingMinor Stoppages Lossessebesar
43,06 yang mencakup: Manusiaoperator, Mesin, Metode, dan Produksi target produksi.
3. Program pemeliharaan mandiri autonomous maintenance merupakan
kunci utama pelaksanaan TPM, dengan pelaksanaan autonomous maintenance efektivitas mesin dapat ditingkatkan karena total time loss
dapat berkurang.
Universitas Sumatera Utara
75
6.2 Saran
Beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain adalah :
1. Dilakukan pelatihan dasar-dasar Total Productive Maintenancekepada
karyawandi pabrik anoda karbon PT. INALUM Persero. 2.
Sebaiknya dilakukan analisa yang sama untuk semua mesin yang terdapat di pabrik anoda karbon, agar dapat dilakukan evaluasi secara menyeluruh.
3. Berdasarkan hasil dari penelitian yang diperoleh, peneliti menyarankan agar
Total Productive Maintenance TPM ini dapat diimplementasikan untuk kemudian diterapkan sebagai suatu pendekatan yang digunakan dalam
pemeliharaan mesin di PT. INALUM. .
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II MESIN PENGADUK KO-KNEADER
2.1 Proses Produksi Aluminium.