23
dengan larutan NaCl 0,9, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, dicukupkan dengan larutan NaCl 0,9 sampai garis tanda. Diinkubasi pada suhu
37 C selama 24 jam Linnon, 2009.
3.8.5 Pembuatan larutan reservoir
Sebanyak 2 ml campuran senyawa pembasah Ornano Imbente BBC. 97 yang telah tersedia dalam kemasan standar dimasukkan ke dalam labu tentukur 1
L, ditambahkan 0,4 g NaCl kemudian dilarutkan dengan air suling lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 1 L , kemudian dicukupkan sampai garis
tanda Linnon, 2009.
3.8.6 Penyiapan hewan percobaan
Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan yang sehat sebanyak 25 ekor dengan berat badan 150-200 g. Sebelum pengujian
terlebih dahulu tikus dikondisikan selama 1 minggu dalam kandang yang baik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Hewan yang digunakan pada
penelitian ini telah disetujui penggunaanya oleh Ketua Komite Etik Penelitian Hewan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Sumatera
Utara Animal Research Ethics Commitees EREC. Rekomendasi persetujuan dapat dilihat pada
Lampiran 2, halaman 45.
3.8.7 Pengujian efek antiinflamasi
Sebelum pengujian tikus dipuasakan selama 18 jam tidak makan tetapi masih tetap diberi minum. Hewan dikelompokkan kedalam 5 kelompok, yang
masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus, yaitu kelompok kontrol negatif suspensi Na-CMC, kelompok kontrol positif Natrium diklofenak, kelompok
bahan uji senyawa fukoidan dosis 100, 200 dan 400 mgkg bb.
Universitas Sumatera Utara
24
Masing-masing tikus diberi tanda pada bagian ekor dan pada kaki kanan tikus lalu hewan ditimbang beratnya. Kemudian kaki kanan tikus dimasukkan ke
dalam sel yang berisi cairan khusus yang ada pada alat pletismometer sampai cairan naik pada garis batas atas, kemudian pedal ditahan, dicatat angka pada
monitor sebagai volume awal Vo yaitu volume kaki sebelum diberi obat dan diinduksi larutan λ- karagenan. Setelah itu masing-masing tikus diberi suspensi
bahan uji secara oral sesuai dengan kelompoknya. Satu jam kemudian, masing- masing telapak kaki tikus disuntik secara intraplantar dengan 0,05 ml larutan
λ-karagenan 1. Setelah 30 menit, dilakukan pengukuran dengan cara mencelupkan kaki tikus pada sel pletismometer yang berisi cairan khusus sampai
larutan mencapai garis batas atas, dan pedal ditahan. Dicatat angka pada monitor. Perubahan volume cairan yang terjadi dicatat sebagai volume telapak kaki tikus
Vt. Pengukuran dilakukan setiap 30 menit selama 360 menit. Dan tiap kali pengukuran larutan sel tetap dicukupkan sampai garis tanda atau garis merah
bagian atas sel dan pada menu utama ditekan tombol nol, dan juga kaki tikus dikeringkan sebelumnya Parmar dan Prakash, 2006.
Volume radang adalah selisih volume telapak kaki tikus setelah dan sebelum disuntikkan karagenan. Pada waktu pengukuran, volume cairan pada sel
pletismometer sama setiap kali pengukuran dan tanda batas pada kaki tikus harus jelas, kaki tikus harus tercelup sampai batas yang dibuat
Juheini dkk., 1990. Bagan kerja uji antiinflamasi dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 50.
3.9 Perhitungan Persen Radang R dan Persen Inhibisi Radang IR