Defenisi Operasional Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional 1. Defenisi Konsep

56 6. Panti Rehabilitasi Narkoba Al-Kamal Sibolangit Centre yang dimaksud adalah suatu tempat rehabilitasi swasta non government terhadap residen penyalahgunaan narkoba yang menerapkan program Therapeutic Community TC yang berada di Sibolangit, Sumatera Utara.

II.9.2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan rujukan empiris yang bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian lapangan. Untuk itu diperlukan operasionalisasi dari konsep konsep yang menggambarkan tentang apa yang harus diamati Silalahi,2009:120. Melihat transformasi yang berlaku, maka defenisi operasional sering disebut suatu proses operasionalisasi konsep yaitu menjadikan konsep yang semula bersifat statis menjadi dinamis. Jika konsep bersifat dinamis akan memungkinkan untuk dioperasikan. Wujud operasionalisasi konsep adalah dalam bentuk sajian yang benar-benar terperinci, sehingga makna dan aspek-aspek yang terperangkum dalam konsep tersebut terangkat dan terbuka Siagian,2011:141- 142. Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam penelitian Evaluasi Pelaksanaan Program Therapeutic Community TC Terhadap Residen Penyalahgunaan Narkoba diRehabilitasi Al-Kamal Sibolangit Centre diukur dari indikator indikator berikut ini: 1. Proses Pengenalan Program 57 Dengan indikator: a. Pengetahuan Residen terhadap informasi program Therapeutic Comunnity. b. Pengetahuan Residen terhadap penerapan program Therapeutic Community di Panti Rehabilitasi. c. Pendaftaran diri penyalahgunaan NAPZA untuk Mengikuti Program Theraputic Community d. Pengumpulan data diri residen sebagai bahan pertimbangan kelayakan residen menggikuti program pemulihan. 2. Proses pelaksanaan program Dengan indikator: a. Penilaian residen terhadap kelengkapan sarana dan pra-sarana yang ada di Panti Rehabilitasi dalam menjalankan program. b. Kendala yang dihadapi residen saat mengikuti program Therapeutic Community. c. Tingkat kejenuhan residen selama mengikuti program Therapeutic Community yang dijalankan Panti Rehabilitasi. d. Tanggapan residen terhadap kinerja pelaksanaan Program. 3. Pemahaman akan Manfaat Program Dengan indikator: 58 a. Pemahaman residen akan fungsi penerapan program Theraputic Community didalam suatu rehabilitasi. b. Tingkat keberhasilan program Therapeutic Community diPanti Rehabilitasi terhadap pola hidup residen. c. Pemahaman residen tentang bagaimana pelaksanaan program Therapeutic Community 1

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya arus globalisasi dan teknologi menjadi salah satu faktor penyebab semakin meningkatnya kasus-kasus kejahatan yang sering terjadi saat ini. Selain itu, kemerosotan ekonomi dan kesulitan keuangan juga menjadi salah satu faktor pengaruh terjadinya kejahatan yang terjadi di Indonesia terutama tindakan penyalahgunaan Narkoba yang memberikan pengaruh negatif terhadap generasi muda penerus bangsa. Dalam perkembangannya, Indonesia kini tidak lagi sebatas Negara yang dijadikan transit peredaran narkotika, namun telah menjadi salah satu negara tujuan operasi oleh jaringan pengedar narkotika ditingkat Internasional. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pengedar narkotika berkebangsaan asing yang tertangkap beserta barang bukti narkotika dalam jumlah yang besar. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan berbagai kalangan dan telah menjadi ancaman nasional yang perlu mendapatkan perhatian yang serius oleh segenap elemen bangsa. Ancaman nasional tersebut berpotensi besar mengganggu ketahanan diri, keluarga dan masyarakat baik secara fisik, mental dan secara sosial ekonomi. Masalah penggunaan narkoba di Indonesia merupakan masalah serius yang harus dicarikan upaya penyelesaiannya dengan segera, upaya upaya pencegahan dapat dimulai dari lingkungan sekolah, perguruan tinggi, maupun setiap lapisan masyarakat,