31
II.6.1.  Sejarah Therapeutic Community
Program  terapi  bagi  pecandu  narkoba  merupakan  hal  yang  relative  baru berkembang.  Program  terapi  ini  kurang  lebih  mulai  timbul  dalam  bentuk  yang
terorganisasi  pada  tahun  1960  sebagai  respons  terhadap  masalah  sosial  dan masalah  kesehatan  masyarakat  di  Amerika  Serikat.  Pertumbuhan  fasilitas  terapi
pada  tahun  1960  dan  1970  mencerminkan  berbagai  pandangan  tentang  masalah penyalahgunaan  dan  ketergantungan  narkoba.  Selain  itu  juga  dipengaruhi  oleh
tuntutan bagaimana masalah tersebut dapat ditangani secara efektif. Diluar  unit  detoksifikasi,  yang  ditujukan  sebagai  langkah  awal  terapi,
terdapat  tiga  modalitas  terapi  yang  dominan  dalam  penatalaksanaan penyalahgunaan narkoba; program rawat jalan, program terapi rumatan metadon,
dan  program  residensial  rawat  inap  jangka  panjang  yang  disebut  sebagai  TC. Program  TC  saat  itu  berorientasi  pada  kondisi  bebas  zat  abstinensia,  dimana
residen diharapkan tidak lagi menggunakan zat selama dalam program dan setelah selesai program. Pada tahun 90-an, muncul program residensial rawat inap jangka
pendek  yang  menggunakan  pendekatan  12  langkah  atau  pendekatan  lainnya Institute  Of  Medicine,  1990.  Sementara  pada  akhir  tahun  90-an  beberapa
Negara,  khususnya  Belanda  dan  Australia  mulai  memodifikasi  program  TC dengan  memasukkan  pendekatan  pengurangan  dampak  buruk  dalm  program-
programnya,  sebagai  suatu  upaya  menekan  laju  penularan  HIV  di  kalangan pengguna narkoba.
II.6.2.  pengertian Therapeutic Community
32 Terapi Komunitas Therapeutic Community adalah grup atau sekelompok
orang  yang  memiliki  prinsip  interpersonal  yang  cukup  tinggi,  sehingga  mampu mendorong  orang  lain  untuk  belajar  berinteraksi  di  suatu  komunitas.  Terapi
komunitas  terdiri  dari  staf  yang  pernah  mengalami  rasa  sakit  dan  memiliki perilaku  yang  timbul  akibat  ketergantungan  narkoba,  namun  telah  mampu  dan
mengetahui  cara  mengatasinya,  serta  telah  melalui  pendidikan  dan  pelatihan khusus  yang  memenuhi  syarat  dan  konselor.  Tenaga  professional  hanya  sebagai
konsultan  saja.  Di  lingkungan  khusus  ini  pasien  dilatih  ketrampilan  mengelola waktu  dan  perilaku  secara  efektif  serta  kehidupan  sehari
–  hari,  sehingga  dapat mengatasi  keinginan  mengonsumsi  narkoba.  Dalam  komunitas  ini  semua  aktif
dalam proses terapi. Teori yang mendasari metode Therapeutic Community adalah pendekatan  behavioral  dimana  berlaku  sistem  reward  penghargaanpenguatan
dan punishment hukuman dalam mengubah suatu perilaku. Selain itu digunakan juga pendekatan kelompok, dimana sebuah kelompok dijadikan suatu media untuk
mengubah suatu perilaku. Dalam  upaya  mencapai  pemulihan  ,  konsep-konsep  TC  khususnya  pesan
yang  disepakati  sesama  rekan  sebaya  dilaksanakan  secara  kompak.  Konsep  ini diterapkan  secara  konsisten  serta  berulang  kali  melalui  berbagai  program  seperti
kegiatan  dalam  kelompok,  pertemuan,  diskusi  dan  komunikasi  sehari-hari. Residen  menjalani  waktu  dengan  rekan-rekan  sebaya,  bebas  dari  pengaruh  luar.
Merupakan satu keharusan program TC dilaksanakan selama 24 jam didalam panti residential  dan  4-8  jam  untuk  program  TC  diluar  panti  non  residential.  TC
juga  harus  didasari  oleh  perawatan  yang  berkesinambungan  the  continuum  of care
yaitu tahap primer, tahap re-entry dan pembinaan lanjut.
33 Konsep  Therapeutic  Community  yaitu  menolong  diri  sendiri,  dapat
dilakukan dengan adanya keyakinan bahwa: 1.
Setiap orang bisa berubah 2.
Kelompok bisa mendukung untuk berubah 3.
Setiap individu harus bertanggung jawab 4.
Program  terstruktur  dapat  menyediakan  lingkungan  aman  dan  kondusif bagi perubahan
5. Adanya partisipasi aktif
II.6.3.  Program TC di Indonesia