45 i
Kerahasiaan Dalam proses pelayanan, pekerja sosial harus tetap menjaga
segala kerahasiaan residen, seperti hal-hal yang berhubungan dengan masalahnya, latar belakang kehidupannya, dan lain-
lain. Kecuali untuk kepentingan atau penyelesaian masalah residen, seperti pembahasan kasus case conference. Dalam
proses ini semua harus dicatat untuk kepentingan proses penanganan residen.
j Kesinambungan
Prinsip ini menekankan perlunya kesinambungan pelayanan kepada residen baik di dalam panti maupun di dalam
masyarakat. Karena itu, pekerja sosial harus merencakan suatu pelayanan
yang menekankan
pada prinsip-prinsip
kesinambungan.
k Ketersediaan pelayanan
Prinsip ini menekankan perlunya ketersediaan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan diri residen serta
kemampuan lembaga.
II.7. Proses Pelayanan Sibolangit Centre
II.7.1. Gambaran umum Pelayanan
Metode Therapeutic Community TC merupakan sebuah modalitas terapi dalam bentuk rehabilitasi residential dengan jangka waktu yang relatif lama
46 dengan jangka waktu satu tahun atau lebih. Prinsip dasar dari metode TC adalah
addict to addict , maksudnya para pengguna membentuk suatu komunitas untuk
saling membantu dalam proses pemulihan dari masalah ketergantungan NAPZA. Selain itu para residen juga diwajibkan untuk dapat bekerja sama dengan semua
unsurstaf maupun petugas yang terlibat didalam panti rehabilitasi tersebut. Peran keluarga maupun peran masyarakat sangat diperlukan dalam proses
rehabilitasi, hal ini sangatlha penting menginga pada akhirnya residen harus kembali kepada keluarga dan masyarakat sekitarnya yang dekat dengan
kehidupannya. Peran keluarga maupun orang yang dekat dengan residen dibagi kedalam 2 dua bentuk kegiatan, yakni:
1 Kunjungan Keluarga familiy visit
Dalam kegiatan ini residen yang telah mendapat persetujuan untuk bertemu dengan keluarga, dapat dikunjungi oleh pihak keluarga sesuai
dengan waktu yang telah sitetapkan. Pada umumnya adalah jangka waktu 2 dua minggu sekali.
2 Kelompok Dukungan Keluarga family support groupFSG
Pertemuan ini dilakukan antara staff maupun pihak rehabilitasi dengan orang tua residen saja, dimana orang tua residen dapat berbagi
pengalaman, perasaan serta harapan mereka untuk jangka waktu kedepannya. Pada umumnya biasa dilakukan 2 dua minggu sekali.
II.7.2. Tahap Proses Pelayanan
A. Proses Penerimaan Intake Process
Proses Intake merupakan tahap pertama yang ditujukan untuk
47 mengenal calon residen dan memberikan informasi tentang panti kepada
calon residen, keluarga, atau significants others lainnya. Upaya untuk memperoleh data dari calon residen dilakukan melalui wawancara yang
meliputi: latar belakang, kesehatan, keluarga, lingkunga, pendidikan, dan penyalahgunaan. Setelah data diidentifikasi pekerja sosial menentukan
diterima atau tidaknnya pecandu dalam panti yang bersangkutan B.
Proses pengenalan induction Merupakan tahap dimana residen masuk kedalam lingkngan panti
setelah ia menjalani tahap intake. Residen diperkenalkan dengan lingkungan baru panti yang meliputi: tujuan, filosofi, norma, nilai,
kegiatan, dan kebiasaan panti, yang dirancang secara umu dan khusus untuk memulihkan residen kembali kemasyarakat umum keluarga sebagai
basis utama dengan fungsi dan peran sesuai kemampuan dan keterbatasan residen. Dalam tahap ini, pekerja sosial dan staff membimbing residen
untuk menjalani masa transisi dari kehidupan luar panti kedalam panti untuk menjalani proses pelayanan.
Beberapa komponen pentiing dalam tahap Induction, yaitu: 1
Walking Paper. Merupakan satu perangkat pengenalan yang membantu proses adaptasi
residen baru, dapat berubah atau ditambah sesuai dengan kebutuhan dan budaya atau sifat khas panti.
2 Induction Group.
Merupakan sebuah kelompok yang berfungsi untuk memberikan pemahaman dan pengertian tentang program yang akan dijalankan,
48 beserta dengan pengertian dasarnya.
C. Tahap Awal Primary.
Merupakan tahap dimana residen memasuki proses pelayanan. Tahap ini bertujuan untuk memperkuat kondisi stabil yang telah dicapai pada
tahap induction. 1
Konsep Umum Dalam tahap ini akan terdapat beberapa konsep umum yang mencakup:
a Lingkungan panti yang sehat.
Lingkungan panti yang sehat memuat komponen komponen yang konsep, pemikiran, filosofi, norma, nilai, kegiatan, dan kebiasaan
panti yang dirancang secara umum dan khusus untuk melayani residen dalam mengatasi masalahnya.
b Lokasi.
Tempat tinggal residen dalam proses pelayanan sebaiknya jauh dari keramaian dan kebisingan pusat kota, sehngga tercipta lingkungan
yang tenang yang lebih menfokuskan residen terhadap program pemulihannya.
2 Isu isu Kritis.
Dalam tahap primary juga terdapat beberapa isu kritis: a
Separasai dan Integrasi. b
Emosi dan Perilaku. c
Sugesti. d
Belajar untuk berfungsi dalam komunitas. 3
Fase dalam Tahap Primary.
49 a
Younger Member 1 – 3 bulan b
Middle Peer 1 – 2 bulan . c
Older Member 1 – 2 bulan. D.
Tahap Lanjutan re-entry. Tahap ini merupakan tahap dimana residen dilatih untuk bergabung
dengan keluarga, lingkungan masyarakatnya, lingkungan sekolah. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan interaksi residen dengan
lingkungan sosialnya, namun proses pelayanan belum sampai pada tahap terminasi.
1. Konsep Umum.
Dalam tahap ini dikenal beberapa konsep umum yang menjelaskan posisi panti dan residen dalam melaksanakan program, antara lain:
a. Permulaan recovery pemulihan atas adiksi.
b. Reintegrasi.
c. Separasi dan Individualisasi.
d. Asimilasi dan Adaptasi.
e. Penanganan Residen.
f. Lokasi.
g. Network.
2. Isu
– isu Kritis. a.
Separasi. b.
Sugesti. c.
Kebutuhan akan jaringan sosial yang baru. 3.
Fase dalam Re-Entry.
50 a.
Orientasi re-entry kurang lebih 2 minggu. b.
Fase re-entry A 1,5 sampai 2 bulan. c.
Fase re-entry B kurang lebih 2 bulan. d.
Fase re-entry C kurang lebih 2 bulan. 4.
Kriteria kesiapan Residen untuk menyelesaikan fase Re-entry. Residen yang menyelesaikan fase re-entry C disebutkan bahwa dirinya
telah menyelesaikan keseluruhan program residensial. Hal ini patut mendapat kebebebasan secara penuh menjalani kehidupan bermasyarakat
diluar panti. a.
Jumlah waktu selama fase re-entry Meskipun tidak mutlak, jumlah hari minggu bulan selama masa
primary menjadi pertimbangan untuk penyelesaian fase re-entry.
b. Stabil secara emosi, mental, dan rasional.
1. Telah terbina kebiasaan untuk berpikir secara rasional serta
memberikan keputusan yang tepat. 2.
Dalam aktivitasnya residen mampu mendapat kepuasan secara sehat.
c. Jaringan sosial.
1. Memiliki sosial network yang mendukung pemulihannya.
2. Memiliki
lingkungan yang
positif mendukung
pemulihannya. d.
Arah karir tujuan hidup yang jelas. Selain memiliki tujuan yang jelas, dalam tingkat tertentu residen
sudah melakukan berbagai upaya penjajangan dan implementasi
51 rencana secara jelas.
e. Konsep filosofi pandangan hidup.
1. Memiliki status identitas yang jelas
2. Memiliki pandangan serta pedoman hidup yang sehat.
E. Pembinaan Lanjut After Care.
Merupakan suatu tahap dimana residen telah selesai mengikuti program, dan disebut sebagai alumni. Kemudian alumni memasuki
masyarakat luas: keluarga, lingkungan tetangga, lingkungan kerja, dan lingkungan pendidikan.
Unsur unsur yang sangat mendukung upaya pembinaan lanjut bagi alumni narkoba adalah: faktor keluarga, teman sebaya, lingkungan kerja ,
lingkungan sosial masyarakat, pengetahuan tentang replase.
II.8. Kerangka Pemikiran