commit to user 44
h Perlakuan atas anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak-hak anak
i Mendapatkan penyediaan sarana dan prasarana khusus j Penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik bagi
anak k pemantauan dan pencatatan terus menerus terhadap perkembangan
anak yang berhadapan dengan hukum l pemberian jaminan untuk mempertahankan hubungan dengan orang
tua atau keluarga m perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa dan
untuk menghindari labelisasi.
2. Hak-hak Terdakwa Orang Dewasa dalam Proses Persidangan : a Hak untuk mengetahui dengan jelas dan bahasa yang dimengerti
olehnya tentang apa yang disangkakan dan apa yang didakwakan b Hak untuk mengajukan nota pembelaan pledoi terhadap tuntutan
jaksa penuntut umum baik secara lisan maupun tertulis. c Hak untuk tidak dibebani pembuktian
d Hak untuk memberikan keterangan secara bebas
2. Pembahasan
A. Perlindungan Hak-hak Anak dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dalam Proses Persidangan.
Berdasarkan hasil penelitian pada sub bab sebelumnya, peneliti dapat mengemukakan hak-hak anak ketika berhadapan dengan hukum menurut
Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Hak-hak anak tersebut antara lain mencakup hak mendapatkan penegakan hukum
sebagai ultimum remidium, hak perlakuan manusiawi, hak dirahasiakan, hak mendapatkan sarana dan prasarana khusus, penyediaan petugas pendamping
commit to user 45
khusus dan hak mendapatkan penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik bagi anak. Sedangkan dalam proses persidangan sang anak hanya
mendapatkan hak yang meliputi diperiksa oleh hakim tunggal, disidangkan dalam sidang tertutup, sidang dipisahkan dengan orang dewasa, mendapatkan
bantuan dari Balai Pemasyarakatan, perlakuan secara manusiawi, mendapatkan sarana dan prasarana khusus. Adapun secara rinci dapat dilihat
pada table berikut ini.
commit to user 46
Tabel 3 Perbandingan Hak Anak Dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak dan Dalam Proses Persidangan Anak Hak-Hak Anak Dalam
Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
Hak-Hak Anak Dalam Proses Persidangan
a Upaya terakhir ultimum remedium berupa penangkapan,
penahanan atau pidana penjara anak hanya dilakukan apabila
sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat
dilakukan sebagai upaya terakhir b Setiap anak yang dirampas
kebebasannya berhak untuk : mendapatkan perlakuan secara
manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orang dewasa,
memperoleh bantuan hukum atau lainnya secara efektif dalam
setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan membela diri
dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang
obyektif dan tidak memihak serta dalam sidang tertutup untuk
umum c Berhak dirahasiakan yaitu bagi
setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual
atau yang berhadapan dengan hukum
a Tidak didampingi oleh penasihat hukum, namun oleh orang tuanya
dan petugas balai pemasyarakatan.
b Diperiksa oleh Hakim tunggal dalam memeriksa dan memutus
perkara anak dalam tingkat pertama
c Disidangkan terpisah dengan orang dewasa.
d Disidangkan dalam sidang yang tertutup untuk umum.
e Mengajukan nota keberatan Replik oleh terdakwa terhadap
dakwaan jaksa penuntut umum f Mengajukan nota pembelaan
pledoi terhadap tuntutan jaksa penuntut umum
g Mendapatkan bantuan dari Balai Pemasyarakatan BAPAS dalam
proses penyidikan, penuntutan dam pemeriksaan di Pengadilan.
h Perlakuan atas anak secara manusiawi sesuai dengan
martabat dan hak-hak anak i Mendapatkan penyediaan sarana
commit to user 47
d Berhak mendapatkan bantuan hukum dan lainnya bagi setiap
anak yang menjadi korban atau pelaku pidana.
e Anak yang melakukan tindak pidana bersama-sama dengan
orang dewasa diajukan ke Sidang Anak, sedangkan orang dewasa
diajukan ke sidang bagi orang dewasa.
f Hakim memeriksa perkara anak dalam sidang tertutup
.
g Dalam sidang yang dilakukan secara tertutup hanya dapat
dihadiri oleh anak yang bersangkutan beserta orang tua,
wali, atau orang tua asuh, Penasihat
Hukum, dan Pembimbing Kemasyarakatan
.
h Hakim memeriksa dan memutus perkara anak dalam tingkat
pertama sebagai hakim tunggal. dan prasarana khusus
j Penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik
bagi anak k pemantauan dan pencatatan terus
menerus terhadap perkembangan anak yang berhadapan dengan
hukum l pemberian jaminan untuk
mempertahankan hubungan dengan orang tua atau keluarga
m perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa
dan untuk menghindari labelisasi.
Dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, Terdakwa Anak Pada hari selasa tanggal 23 Maret 2010 sekitar jam 03.00 wib atau setidak-tidaknya
pada suatu waktu pada bulan maret 2010, bertempat di toko SFA Dk.pandangan RT.01 RW.07 kelurahan jungke kecamatan karanganyar
kabupaten karanganyar atau setidak-tidaknya masih di dalam daerah hukum pengadilan negeri karanganyar, dengan maksud untuk dimiliki dengan
melawan hukum telah mencoba mengambil barang berupa uang, akan tetapi
commit to user 48
perbuatan tersebut tidak selesai bukan karena kehendak terdakwa, akan tetapi karena ketahuan penjaga toko, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Terdakwa mempunyai niat akan mengambil uang di toko SFA, dengan memanjat pagar besi toko SFA terdakwa naik ke lantai 2, kemudian
memanjat lagi ke lantai 3, selanjutnya terdakwa berusaha masuk melalui jendela dilantai 3, mengingat terdakwa di dalam membuka jendela
menimbulkan suara, membuat penjaga toko SFA langsung naik ke lantai 3 untuk mengejar, melihat terdakwa dikejar kemudian terdakwa turun ke lantai
2 dan bersembunyi dibawah kanopi pada genting, akan tetapi terdakwa kemudian dapat ditangkap, dan selanjutnya diserahkan kepada Polisi.
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 53 ayat 1 jo . Pasal 363 ayat 1 ke -5 KHUP jo. Undang – Undang Nomor 3 tahun 1997
tentang Peradilan Anak. Terdakwa anak terbukti memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagai berikut :
a Barang Siapa b Mengambil sesuatu barang milik orang lain
c Untuk dimiliki secara melawan hukum d Dilakukan dengan cara memanjat
e Perbuatan tersebut tidak terlaksana bukan karena kehendaknya Dalam pertimbangan putusan hakim No 63pid.b2010PN.Kr.Ay yaitu
sebaga berikut : a Bahwa dalam diri Terdakwa tidak ditemukan adanya alasan pemaaf dan
pembenar maka Terdakwa harus bertanggung jawab atas tindak pidana yang dilakukanya.
b Bahwa karena Terdakwa masih anak-anak maka terdakwa harus dihukum setimpal dengan rasa keadilan dan kepatutan serta sesuai dengan Undang-
Undang Pengadilan Anak No. 3 tahun 1997 c Bahwa walaupun Terdakwa pernah melakukan pencurian sekali di toko
SFA sesuai dengan pengakuan Terdakwa maka Hakim memeriksa dan
commit to user 49
memutus perkara sesuai dengan surat dakwaan saja dan tidak akan memutus lebihb dari dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
d Bahwa dengan terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa anak, maka menyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana ”percobaan pencurian dalam keadaan memberatkan” sehingga dihukum dengan pidana penjara selama 2 dua
bulan. Mengenai perbandingan mengenai penerapan hak anak sebagai
individu di bawah umur yang berhadapan dengan hukum dalam Undang- Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak terhadap proses
persidangan di atas dapat dilihat bahwa tidak semua hak-hak anak dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak terlaksana
dalam proses persidangan seperti halnya si terdakwa anak tidak didampingi oleh penasihat hukum, sehingga hak anak sebagai tersangka atau terdakwa
untuk dapat didampingi dalam pada setiap tingkat pemeriksaan tidak dipenuhi. Pada awal persidangan Hakim Majelis telah menyatakan kepada
terdakwa anak, bahwa tidak menggunakan haknya untuk dapat didampingi oleh penasihat hukum atau tidak. Terdakwa anak selama proses persidangan
hanya didampingi oleh ibu kandungnya dan petugas BAPAS Surakarta. Faktor penyebabnya adalah keterbatasan kondisi ekonomi dari si keluarga
anak selaku terdakwa yang tidak memungkinkan untuk dapat menyewa atau membayar penasihat hukum untuk dapat mendampingi di setiap tingkat
pemeriksaan. Disisi lain hak-hak anak selaku terdakwa dalam proses persidangan
telah terpenuhi sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak oleh Hakim majelis yang memeriksa perkara tersebut.
Seperti halnya tentang pelaksanaan sidang tertutup untuk umum, diperiksa oleh hakim tunggal, didampingi oleh keluarganya pada setiap proses
pemeriksaan, membela diri pada pada persidangan misalnya mengajukan
commit to user 50
eksepsi dan nota pembelaan baik secara lisan maupun tertulis dan mendapatkan bantuan dari Balai Pemasyarakatan BAPAS.
B. Perlindungan Hak-hak Terdakwa Orang Dewasa dalam Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana KUHAP dalam Proses Persidangan
Hak-Hak Terdakwa Orang Dewasa Dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana KUHAP Hak-Hak Terdakwa Orang Dewasa
Dalam Proses Persidangan
a Hak untuk segera diperiksa, diajukan ke pengadilan, dan
diadili b Hak tersangka segera dimajukan
ke pengadilan oleh penuntut umum.
c Hak untuk mengetahui dengan jelas dan bahasa yang dimengerti
olehnya tentang apa yang disangkakan dan apa yang
didakwakan d Hak untuk memberikan
keterangan secara bebas kepada penyidik dan hakim
e Hak untuk mendapat juru bahasa f Hak untuk dapat mendapat
bantuan hukum pada setiap tingkat pemeriksaan
g Hak untuk mendapat nasehat hukum dari penasehat hukum
a Hak untuk mengetahui dengan jelas dan bahasa yang dimengerti
olehnya tentang apa yang disangkakan dan apa yang
didakwakan b Hak untuk mengajukan nota
pembelaan pledoi terhadap
tuntutan jaksa penuntut umum baik secara lisan maupun tertulis.
c Hak untuk tidak dibebani pembuktian
d Hak untuk memberikan keterangan secara bebas
commit to user 51
yang ditunjuk oleh pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat
pemeriksaan bagi tersangka atau terdakwa yang diancam pidana
mati dengan biaya cuma-cuma h Hak terdakwa yang dikenakan
penahanan berhak menghubungi penasihat hukumnya.
i Hak tersangka atau terdakwa yang dikenakan penahanan
berhak menghubungi dan menerima kunjungan dokter
pribadinya untuk kepentingan kesehatan baik yang ada
hubungannya dengan proses perkara maupun tidak.
j Hak untuk diberitahu kepada keluarganya atau orang lain yang
serumah dengan tersangka atau terdakwa yang ditahan untuk
mendapat bantuan hukum atau jaminan bagi penangguhannya
dan hak untuk berhubungan dengan keluarga
k Hak tersangka atau terdakwa secara langsung atau dengan
perantaraan penasihat hukumnya menghubungi dan menerima
commit to user 52
kunjungan sanak keluarganya dalam hal yang tidak ada
hubungannya dengan perkara tersangka atau terdakwa untuk
kepentingan pekerjaan atau untuk kepentingan kekeluarga.
l Hak tersangka atau terdakwa untuk menghubungi dan
menerima kunjungan dari rohaniwan. Hak terdakwa untuk
diadili di sidang pengadilan yang terbuka untuk umum.
m Hak tersangka atau terdakwa mengajukan saksi atau ahli yang
memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang
menguntungkan bagi dirinya. n Tersangka atau terdakwa tidak
dibebani kewajiban pembuktian. o Hak terdakwa atau penuntut
umum untuk minta banding terhadap putusan pengadilan
tingkat pertama kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segala
tuntutan hukum yang menyangkut masalah kurang
tepatnya penerapan hukum dan putusan pengadilan dalam acara
commit to user 53
cepat. p Hak tersangka atau terdakwa
menuntut ganti kerugian.
Perbandingan mengenai penerapan hak-hak terdakwa orang dewasa dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP dalam proses
persidangan di atas dapat dilihat bahwa tidak semua hak-hak terdakwa orang dewasa yang ada dalam KUHAP terlaksana.
Hak terdakwa yang tidak dipenuhi antara lain : a Hak terdakwa untuk perkaranya segera diajukan, dilimpahkan dan diadili
di pengadilan, namun pada kenyataannya jaksa penuntut umum terlalu lama dalam melakukan pemeriksaan sehingga pelimpahan perkara ke
Pengadilan tertunda dan harus dilakukan perpanjangan penahanan oleh pihak Kejaksaan. Dalam putusan jaksa penuntut umum melakukan
perpanjangan penahanan sebelum penahan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Karanganyar dari tanggal 5 Oktober 2009 sampai dengan 9
November 2009 dan tanggal 10 November 2009 sampai dengan 23 November 2009, hal ini dikarenakan belum siapnya jaksa penuntut umum
untuk melimpahkan perkara tersebut. Pada tanggal 24 November 2009 penahanan dilimpahkan kepada Majelis hakim Pengadilan Negeri
Karanganyar. b Hak terdakwa untuk mendapatkan bantuan hukum, dalam proses
persidangan terdakwa tidak menggunakan haknya yaitu menggunakan bantuan hukum atau penasihat hukum, sehingga dalam setiap tingkat
proses pemeriksaan terdakwa sendiri dan tidak didampingi oleh penasihat hukum. Namun disisi lain apabila terdakwa diancam hukuman penjara
diatas 5 tahun maka wajib didampingi oleh penasihat hukum, baik dari terdakwa sendiri atau dari ditunjuk oleh pihak pengadilan.
commit to user 54
Disisi lain ada sebagian penerapan hak-hak terdakwa orang dewasa dalam proses persidangan telah sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana KUHAP, antara lain : a Hak tedakwa untuk mengerti tentang apa yang disangkakan dan apa yang
didakwakan. Sesuai dengan Pasal 51 butir a dan b bahwa terdakwa memiliki hak untuk
mengerti dan paham atas dakwaan tindak pidana oleh Jaksa Penuntut Umum yang didakwakan kepada terdakwa. Apabila terdakwa tidak
mengerti atas dakwaan yang telah dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum maka harus dibacakan berulang kali sampai terdakwa mengerti isi
dakwaan yang didakwakan kepada terdakwa tersebut. b Hak tersebut telah sesuai dengan Pasal 51 butir a dan b yang berbunyi
”Hak untuk mengetahui dengan jelas dan bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang disangkakan dan apa yang didakwakan”.
c Hak untuk mengajukan nota pembelaan pledoi terhadap tuntutan jaksa penuntut umum baik secara lisan maupun tertulis.
Mengajukan nota pembelaan pledoi merupakan bagian dari hak terdakwa dalam proses persidangan. Seorang terdakwa mempunyai hak
untuk membela diri atas segala tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum. d Hak untuk tidak dibebani pembuktian
Sesuai dengan Pasal 66 KUHAP, seorang terdakwa tidak boleh dibebani dengan pembuktian, yang wajib membuktikan adalah Jaksa Penuntut
Umum. e Hak untuk memberikan keterangan secara bebas
Sesuai dengan Pasal 52 KUHAP, seorang terdakwa memiliki kebebasan untuk memberikan keterangan secara bebas dan tanpa paksaan maupun
tekanan dalam setiap tingkat pemeriksaan baik dari penyidikan sampai dengan proses persidangan.
commit to user 55
B. Persamaan dan Perbedaan Perlindungan Hukum Hak Terdakwa Dalam