commit to user
Berdasarkan uraian diatas penulis berpendapat bahwa hal-hal tersebut diatas merupakan latar belakang permasalahan yang penulis akan
kemukakan. Oleh karena itu penulis menuangkan sebuah penulisan yang
berbentuk penulisan hukum dengan judul : SINKRONISASI
HORISONTAL TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM HAK TERDAKWA ANAK DENGAN ORANG DEWASA DALAM PROSES
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN KITAB UNDANG-
UNDANG HUKUM ACARA PIDANA B.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dibuat dengan tujuan untuk memecahkan masalah pokok yang timbul secara jelas dan sistematis. Perumusan
masalah dimaksudkan untuk lebih menegaskan masalah yang akan diteliti, sehingga dapat ditentukan suatu pemecahan masalah yang tepat dan
mencapai tujuan atau sasaran sesuai yang dikehendaki. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, perumusan
masalah dalam penulisan hukum ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apa saja yang menjadi hak terdakwa dalam proses persidangan
Tentang Perlindungan Anak dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak dan kitab undang-undang hukum acara pidana 2. Apakah persamaan dan perbedaan perlindungan hukum hak terdakwa
dalam proses persidangan Tentang Perlindungan Anak dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana berdasarkan Undang-Undang
No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dan kitab undang- undang hukum acara pidana
C. Tujuan Penelitian
Dalam suatu kegiatan penelitian pasti terdapat tujuan yang jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi arah dalam melangkah sesuai
commit to user
dengan maksud penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai Penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Tujuan Obyektif a Untuk mengetahui hak-hak terdakwa dalam proses persidangan
terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di bawah umur dengan orang dewasa berdasarkan Undang-Undang
No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana KUHAP
b Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan perlindungan hukum hak-hak terdakwa dalam proses persidangan terhadap tindak pidana
pencurian yang dilakukan oleh anak di bawah umur dengan orang dewasa berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP
commit to user
2. Tujuan Subjektif a Memperoleh data dan informasi sebagai bahan utama dalam
menyusun penulisan hukum untuk memenuhi persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Hukum
pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. b Menambah, memperluas, mengembangkan pengetahuan dan
pengalaman Penulis serta pemahaman aspek hukum di dalam teori dan praktek lapangan hukum, khususnya dalam bidang hukum
acara pidana yang sangat berarti bagi penulis. c Memberi gambaran dan sumbangan pemikiran bagi ilmu hukum.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dalam penelitian tersebut. Adapun manfaat
yang didapat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis
a Merupakan salah satu sarana bagi Penulis untuk mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan skripsi guna melengkapi
persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
b Untuk sedikit memberi sumbangan pengetahuan dan pikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu
hukum pada khususnya. c Untuk mendalami teori–teori yang telah Penulis peroleh selama
menjalani kuliah strata satu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta serta memberikan landasan untuk penelitian lebih
lanjut.
commit to user
2. Manfaat Praktis a Dengan penulisan hukum ini diharapkan dapat meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan Penulis dalam bidang hukum sebagai bekal untuk masuk ke dalam instansi atau instansi penegak
hukum maupun untuk praktisi hukum yang senantiasa memperjuangkan hukum di negeri ini agar dapat ditegakkan.
b Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberi masukan serta tambahan pengetahuan bagi pihak–pihak yang
terkait dengan masalah yang diteliti. E.
Metode Penelitian
Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna
menjawab isu hukum yang dihadapi Peter Mahmud Marzuki, 2006:35. Penelitian hukum dilakukan untuk mencari pemecahan atas isu hukum
yang timbul. Oleh karena itu, penelitian hukum merupakan suatu penelitian di dalam kerangka know-how di dalam hukum. Hasil yang
dicapai adalah untuk memberikan preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi Peter Mahmud Marzuki, 2006:41.
1. Jenis Penelitian Berdasarkan judul penelitian dan rumusan masalah, penelitian
yang dilakukan termasuk dalam kategori penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. Penelitian Hukum normatif
memiliki definisi yang sama dengan penelitian doktrinal yaitu penelitian berdasarkan bahan-bahan hukum yang fokusnya pada
membaca dan mempelajari bahan-bahan hukum primer dan sekunder Johny Ibrahim, 2006:44.
commit to user
2. Sifat Penelitian Penelitian hukum ini bersifat preskriptif. Penelitian preskriptif
adalah penelitian yang dimaksud untuk menemukan suatu kebenaran dan menarik suatu kesimpulan dari isu-isu hukum yang ada untuk
menemukan aturan-aturan yang relevan. Dalam penulisan ini lebih lanjut akan dikaji tentang hak-hak terdakwa dalam proses persidangan
terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di bawah umur dengan orang dewasa berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak Dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP dalam Proses Persidangan Anak dan Orang
Dewasa. 3. Jenis Bahan Hukum
Jenis bahan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum sekunder yaitu sejumlah data atau fakta atau
keterangan yang digunakan oleh seseorang yang secara tidak langsung dan diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan, terdiri dari literatur,
dokumen-dokumen, peraturan perundang-undangan yang berlaku, laporan, desertasi, teori-teori dan sumber tertulis lainnya yang
berkaitan dan relevan dengan masalah yang diteliti. 4. Sumber Bahan Hukum
Sumber bahan hukum yang digunakan berupa bahan hukum sekunder adalah:
a Bahan hukum primer Bahan hukum primer adalah bahan hukum atau bahan pustaka yang
mempunyai kekuatan mengikat secara yuridis, adapun yang penulis gunakan adalah
1 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP 2 Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak 3 Putusan No 63Pid.B2010PN.Kr.Ay
4 Putusan No 227Pid.B2009PN.Kr.Ay
commit to user
b Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan
hukum primer : yaitu buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, hasil penelitian yang relevan dan buku-
buku penunjang lain. c Bahan hukum tertier
Bahan hukum tertier yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk yaitu : kamus hukum, artikel internet.
Peter Mahmud, 2005:141 5. Pendekatan Penelitian
Menurut Johnny Ibrahim, dalam penelitian hukum terdapat bebarapa pendekatan, yaitu pendekatan perundang-undangan statue
approach, pendekatan konseptual concentual approach, pendekatan analitis analytical approach, pendekatan perbandingan comparative
approach, pendekatan historis historical approach, pendekatan filsafat philosophical approach dan pendekatan kasus case
approach Johnny Ibrahim, 2006:300. Yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan perbandingan comparative approach
yaitu membandingkan hak-hak terdakwa dalam proses persidangan terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di bawah
umur dengan orang dewasa berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Dan Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana KUHAP dalam Putusan No 63Pid.B2010PN.Kr.Ay dan No 227Pid.B2009PN.Kr.Ay.
6. Teknik Analisis Bahan Hukum Dalam penelitian ini, perbandingan hak-hak terdakwa anak dan
orang dewasa akan dianalisis dengan logika deduktif. Dalam hal ini, sumber penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini dengan
melakukan inventarisasi sekaligus mengkaji dari penelitian studi kepustakaan, aturan perundang-undangan beserta dokumen-dokumen
yang dapat membantu menafsirkan norma terkait, kemudian sumber
commit to user
penelitian tersebut diolah dan dianalisis untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Tahap akhir adalah menarik kesimpulan dari sumber
penelitian yang diolah, sehingga pada akhirnya dapat diketahui hak- hak terdakwa serta persamaan dan perbedaan hak-hak terdakwa dalam
proses persidangan terhadap tindak pidana pencurian yang dilakukan oleh anak di bawah umur dengan orang dewasa berdasarkan Undang-
Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP.
Menurut Philipus M.Hadjon sebagaimana dikutip oleh Peter Mahmud metode deduksi sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh
Aristoteles penggunaan metode deduksi berpangkal dari pengajuan premis mayor pernyataan bersifat umum. Kemudian diajukan premis
minor bersifat khusus. Dari kedua premis itu kemudian ditarik suatu kesimpulan atau conclusion Peter Marzuki, 2006:47. Di dalam logika
silogistik untuk penalaran hukum yang bersifat premis mayor adalah aturan hukum sedangkan premis minornya adalah fakta hukum.
Sedangkan menurut Johnny Ibrahim, mengutip pendapat Bernand Arief Shidarta, logika deduktif merupakan suatu teknik untuk menarik
kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individual Johnny Ibrahim, 2008:249.
F. Sistematika Penulisan Hukum