commit to user 9
kartu katalog, katalog buku dll. Koleksi itu tidak sekedar ditumpuk sehingga terkesan seperti gudang buku.
3. Semua sumber informasi ditempatkan di gedungruangan tersendiri,
dan sebaiknya tidak disatukan dengan kantor atau kegiatan lain. 4.
Perpustakaan semestinya dikelola oleh petugas-petugas, dengan persyaratan tertentu yang melayani pemakai dengan sebaik-baiknya.
5. Ada masyarakat pemakai perpustakaan tsb, baik untuk membaca,
meminjam, meneliti, menggali, menimba, dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di perpustakaan, sehingga perpustakaan
yang disebut sebagai gudang ilmu. 6.
perpustakaan merupakan institusi yang perlu bermitra dengan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan
pendidikan secara langsung dan tidak langsung, baik formal maupun nonformal.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Kegiatan Pelayanan Perpustakaan
Perkembangan teknologi informasi atau Informasi Teknologi IT telah membawa perubahan dalam berbagai sektor, termasuk dunia
perpustakaan. Pemanfaatan Informasi TeknologiIT sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasionaltelah membawa perubahan
yang besar di perpustakaan. Perkembangan dari teknologi informasi dapat diukur dengan telah diterapkannya atau digunakannya berbagai sistem
commit to user 10
informasi manajemen perpustakaan dan perpustakaan digital
digital library
. Sistem teknologi informasi manajemen perpustakaan merupakan pengintregasian antara bidang layanan dengan perpustakaan.
Chapman dan kenney 1996, mengemukakan alasan perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan
perpustakaan tradisional, yaitu : 1.
Institusi dapat berbagi koleksi digital. 2.
Koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal.
3. Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik.
4. Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan
dengan pemeliharaan dan penyampaiannya.
2.2.2 Layanan sirkulasi
Sirkulasi bahan perpustakaan merupakan unsur penting dalam kegiatan perpustakaan. Betapun besar koleksi yang dimiliki sebuah
perpustakaan, kalau sirkulasi dan pemakainya tidak lancar, atau sedikit saja yang memanfaatkannya, maka kecil arti perpustakaan tersebut. Tetapi
sebaliknya jika kegiatan yang dilakukan oleh bagian sirkulasi lancar dan aktif, maka perpustakaan boleh dikatakan baik.
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “
circulation
” yang berarti perputaran, peredaran, seperti pada “sirkulasi udara, sirkulasi uang dan
lain sebagainya”. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi sering dikenal dengan
peminjaman. Namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan
commit to user 11
dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan Dalam
kecenderungan uraian serta penjelasan mengenai pengertian layanan sirkulasi. Menurut Lasa HS 1995:1 mengemukakan Bahwa :
Layanan Sirkulasi merupakan suatu kegiatan, pekerjaan perpustakaan yang berkaitan dengan peminjaman maupun
pengembalian. Kegiatan ini antara lain meliputi : syarat keanggotaan, peraturan, prosedur, prosedur peminjaman dan
pengembalian, jam buka, sistem peminjaman, sistem pencatatan maupun statistik pengunjung.
Amin 2003, mengatakan bahwa, “layanan sirkulasi merupakan salah satu jasa perpustakaan yang pertama kali langsung berhubungan
dengan pengguna perpustakaan”. Untuk melancarkan kegiatan sirkulasi perlu dibuatakan buku
petunjuk yang memuat keterangan-keterangan mengenai beberapa hal, Karmidi Martoadmojo, 1999 : 39 diantaranya :
1. Peraturan penggunaan bahan-bahn perpustakaan.
2. Macam-macam bahan yang boleh dan tidak boleh dipinjamkan.
3. Kebijaksanaan mengenai masalah “lewat waktu”, besar uang denda,
penggantian buku-buku yang hilang. 4.
Keterangan mengenai jam buka perpustakaan. 5.
Keterangan mengenai tanda-tanda pada bahan pustaka. 6.
Dan keterangn lain yang dianggap perlu untuk diketahui petugas bagian sirkulasi, petugas bagian lain, atau para pembaca perpustakaan.
commit to user 12
2.2.3 Tujuan Layanan Sirkulasi
Jenis pelayanan yang dekat dengan pengunjung ini merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan. Banyaknya jenis perpustakaan
menyebabkan banyak pula pelayanan yang dapat diberikan kepada pengguna, satu jenis perpustakaan saja akan memberikan layanan yang
berbeda antara perpustakaan di lembaga yang berbeda. Lasa HS, 1995:1 dengan tujuan :
1. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal
mungkin. 2.
Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, di mana alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian
apabila koleksi itu di perlukan peminat lain, akan segera dapat diketahui alamat peminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian.
3. Terjaminnya pengembalian peminjaman dalam waktu yang jelas.
Dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga. 4.
Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi.
5. Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui.
2.2.4 Fungsi Layanan Sirkulasi
Didalam layanan sirkulasi mempunyai beberapa fungsi yang dapat menpengaruhi kelancaran kegiatan pelayanan di perpustakaan.Sulistyo
Basuki, 1991 : 257-259. fungsi layanan sirkulasi yaitu sebagai berikut : 1.
Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan. 2.
Pendaftaran anggota, perpanjang keanggotaan dan pengununduran diri dari perpustakaan.
3. Peminjaman serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu
peminjaman. 4.
Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan.
commit to user 13
5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan
pada waktunya. 6.
Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.
7. Penaggung jawaban atas segala berkas peminjaman.
8. Membuat statistik peminjaman.
9. Peminjam antar perpustakaan.
10. Mengawasi urusan penitipan tas, jas atau mantel milik pengunjung
perpustakaan. 11.
Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman. 2.2.5
Syarat Layanan Sirkulasi Pelayanan di perpustakaan sangatlah penting bagi para pemakai,
terlebih perpustakaan perguruan Tinggi yang belum memasuki era informasi digital, juga perlu memperhatikan sarana dan prasarana yang
lebih memudahkan pemakai untuk memanfaatkan jasa layanannya. Layanan erpustakaan yang ramah dan professional juga ikut berperan
dalam menumbuhkan kenyamanan bagi pemakai agar pemakai sering berkunjung keperpustakaan.
Agar pelayanan sirkulasi dapat berjalan dengan lancar dan terorganisir dengan baik, Lasa HS, 1994:2 maka perlu diperhatikan
syarat-syarat dalam sirkulasi antara lain : 1.
Pencatatan kegiatan itu dapat dilakukan secara teratur, sangatlah membantu kelancaran tugas-tugas perpustakaan.
commit to user 14
2. Prosedur yang dianut sederhana, mudah diikuti dan tidak banyak
menimbulkan masalah. 3.
Pekerjaan-pekerjaan dapat dilakuakan dengan cepat dan tepat. 4.
Keamanan koleksi dapat dijaga dengan baik. 2.2.6
Jenis Pekerjaan Layanan Sirkulasi Bagian sirkulasi menyangkut masalah peredaran bahan-bahan
pustaka yang dimiliki perpustakaan dengan para pemakainya. Dalam pelayana sirkulasi ini terdapat sejumlah tugas yang saling terkait antara
satu dengan yang lain. Lasa HS, 1995:2-4 Tugas-tugas itu antara lain : 1.
Peminjaman Peminjaman bahan pustaka ada yang boleh dibawa pulang dan ada
bahan puataka yang hanya dibaca ditempat. Sedangkan jangka waktu pinjam sangat bervariasi, yaitu :
a. Jangka lama: semester, setahun. b. Jangka menengah: semingu, sebulan.
c. Jangka pendek: tiga hari, empat hari, sehari. Tata cara peminjaman buku dan pengembaliannya pada
sistem terbuka dan sistem tertutup akan berbeda. Karmidi Martoadmojo, 1999 : 39 Semua langkah kerja peminjaman bertujuan
untuk: 1. Mengamankan koleksi dan menghindari hilangnya bahan pustaka.
2. Mengetahui siapa peminjam buku serta berapa jumlah buku yang dipinjamnya.
commit to user 15
3. Mengetahui batas waktu pengembalian buku-buku yang sedang beredar.
2. Pengembalian
Bagian pengembalian sering dijadikan satu dengan bagian peminjaman. Petugas bagian ini haruslah tegas dan teliti, sebab sering
terjadi pelanggaran yang dilakukan para peminjan bahan pustaka, misalnya keterlambatan dalam pengembalian, penyobekan halaman,
coret-coret pada buku atau halaman atau yang paling parah menghilangkan buku pinjaman.
3. Penagihan
Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas kewajaran perlu diadakan penagihan. Penagihan dapat dilakukan
dengan surat maupun lisan kepada peminjam yang telah terlambat mengembalikan pinjaman sesuai batas waktu.
4. Sanksi
Sanksi yang dikenakan kepada pelanggar hendaknya bersifat mendidik agar mereka menyadari bahwa bahan pustaka juga diperlukan oleh
orang lain. Berat ringannya sanksi tergantung pada jenis pelanggarannya. Oleh karena itu sanksi dapat berupa denda, peringatan
penggantian maupun sanksi administrasi. 5.
Bebas pinjam Bebas pinjam untuk menjaga keutuhan koleksi secara keseluruhan,
maka setiap anggota yang telah habis masa keanggotannya atau untuk
commit to user 16
keperluan lain, diperlukan keterangan bebas pinjam. Kegunaan bebas pinjam ini untuk mengecek apakah pinjaman telah kembali semua atau
belum. 6.
Statistik Dengan adanya statistik yang baik dapat diketahui perkembangan
perpustakan. Statistik ini dapat dibuat untuk mengetahui jumlah pengunjung, peminjam, pengembalian, buku yang dibaca ditempat
pada waktu tertentu hari, bulan, tahun. 2.2.7 Siatem Layanan Sirkulasi
Tidak semua pengunjung perpustakaan senang membaca di perpustakaan, terutama untuk buku bacaan seperti fiksi. Umumnya buku
tersebut dibawa pulang karena itu pengunjung akan meminjam buku dari perpustakaan. Hal ini membawa soal bagi perpustakaan untuk
mengembangkan sistem peminjaman yang paling sesuai dengan keperluan perpustakaan.
Metode peminjaman sering kali disebut pula dengan sistem kendali sirkulasi atau sistem sirkulasi.sistem peminjaman mengalami banyak
perubahan, muali dari sistem manual hingga ke sistem berrbantuan komputer. Sulistyo Basuki, 1991 : 259.
Agar pengguna jasa perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik, maka perlu ditentukan sistem sirkulasi yang
jelas. Dengan adanya sistem ini pengguna akan mengetahui peratuaran dan tata tertib yang berlaku. Pustakawan dan pengguna akan mengetahui hak
commit to user 17
dan kewajiban masing-masing. Lasa HS, 1995:3-4 Sistem sirkulasi yang dikenal dan biasa digunakan diperpustakaan ada dua macam yaitu :
a. Sistem layanan terbuka
Sistem layanan tertutup adalah suatu cara peminjaman yang memungkinkan pengguna untuk masuk keruang koleksi untuk
memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai. Untuk itu mereka harus mengenal sistem pengelomnpokkan buku yang dianut oleh suatu
perpustakaan itiu sendiri. Tanpa mengerti sistem ini mereka akan berputar-putar mengelilingi rak-rak buku hanya untuk menemukan satu
judul saja. Keuntungan :
1. Kartu-kartu katalog tidak cepat rusak, katena sedikit yang menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju ke
rak-rak buku untuk memilih sendiri. 2. Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas ttidak perlu
mengembalikan. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengembalikan buku-buku yang telah dibaca titempat maupun
yang dikembalikan hari itu. 3. Judul-judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak.
4. Akan segera diketahui judul buku yang sedang dipinjam, nama dan alamat peminjam.
commit to user 18
5. Apabila caln peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu pula dia dapat mamilih judul buku lain yang
lebih relevan. 6. Kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan
peminjam. Kerugian kelemahan
1. Frekuensi kerusakan lebih besar. 2. Memerluka ruangan yang lebih luas, sebab letak rak satu dengan
yang lain memerlukan jarak yang longgar. 3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan
harus sering mengadakan
shelving
. 4. Pemula yang datang ke perpustakaan itu untuk mencari buku sering
bingung. b.
Sistem layanan tertutup Sistem pinjam tertutup adalah suatu cara peminjaman yang tidak
memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftarkatalog yang
tersedia. Koleksinya akan diambilkan oleh petugas. Dalam sistem ini peran katalog sangat penting. Di samping itu petugas harus tanggap
atas koleksi yang diinginkan pengguna. Mereka sering hanya menyebutkan subjek atau pengarangnya saja, bahkan tidak jarang
mereka hanya menyebutkan warna dan ukuran buku tanpa mengetahui judul maupun pengarangnya.
commit to user 19
Keuntungan : 1. Daya tampung koleksi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan
yang lain lebih dekat. 2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.
3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibanding dengan sistem terbuka.
4. Tidak memerlukan meja baca diruang koleksi. Kerugian :
1. Banyak energi yang terserap di bagian sirkulasi ini.
2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluardipinjam.
3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misalnya salah
pengertian antara petugas dan peminjam. 4.
Antrian meminjam maupun mengembalikan buku dibagian ini sering berjubel. Keadaan ini berarti membuang waktu.
2.2.8 Pemilihan Sistem Dalam Pelayanan Sirkulasi
Untuk menemukan sistem mana yang paling cocok, kiranya tidak ada ketentuan yang mutlak untuk memilih salah satu sistem. Sebab suatu
sistem dianggap baik dan cocok untuk suatu perpustakaan, tetapi belum tentu baik untuk perpustakaan lain. Oleh karena itu sebaiknya dipilih
sistem yang cocok dengan kondisi setempat dan lebih efisisn serta sedikit menimbulkan
kerubian atau
resikonya paling
ringan. Dalam
menentukansistem pinjaman, Lasa HS, 1995:6-7 perlu dikaji keuntungan dan kerugiannya serta mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
commit to user 20
1. Efisiensi
Dalam proses
sirkulasi hendaknya
dipertimbangkan faKtor
penghematan waktu dan tenaga. Peralatan yang canggih tidaklah berarti kalau memang ternyata lebih lama daripada sistem
manual.Pengguna jasa perpustakaan ibarat orang akan makan direstoran dalam keadaan lapar. Lebih cepat datangnya hidangan yang
dipesan akan lebih menyenamgkan. Bisa saja mereka tidak datang lagi ke rumah makan itu karena hidangan terlalu lama.
2. Jumlah dan kualitas tenaga
Tersedianya tenaga yang terampil dan terdiddik menentukan kelancaran tugas-tugas perpustakaan. Penentuan sistem pinjam perlu
mempertimbangkan kesediaan tenaga. Sistem pinjam tertututup memerlukan tenaga banyak. Ketelitian, kecekatan, ketegasan dan
pendidikan petugas mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pelayanan.
3. Faktor ruangan
Luas dan sempitnya ruangan perlu dipertimbangkan. Pada sistem terbuka misalnya, memerlukan ruangan yang luas. Ruang itu unuk
penempatan rak-rak yang jaraknya minimal 90 cm. Keamanan pintu, jendela pada sistem terbuka perlu diperhatikan disamping penawasan
yang ketat pada setiap pengunjung tanpa kelihatan mencurigai mereka.
commit to user 21
4. Jumlah koleksi
Apabila jumlah koleksi dapat mencapai rasio minimal antara pengguna aktifanggota dan judul, maka dapat dipertimbangkan menganut sistem
terbuka. Untuk itu perlu diperhatikan : a.
Jumlah rata-rata peminjam tiap hari. b. Jumlah judul yang paling banyak dipinjam oleh seorang anggota
dalam sekali pinjam c. Masajangka waktu pinjam yang diperbolehkan.
5. Pengguna aktifpengguna
Apabila jumlah pengguna aktifanggota ternyata melebihi judul yang dimiliki, lebih baik menggunakan sistem tertutup. Sebab jumlah yang
tidak seimbang kadang akan mengecewakan pengunjung pada sistem terbuka. Keculi itu juga masih perlu dipertimbangkan sejauh mana
mental anggota dalam menggunakan koleksi itu. Sebab mereka harus juga ikut memiliki tanggung jawabresponsibility terhadap koleksi itu.
2.2.9 Strategi dan Teori Kepuasan Pengguna Perpustakaan Peran menyediakan segala informasi sesuai dengan kebutuhan
pemakai secara tepat. Bukanlah suatu pekerjaan yang mudah sebab informasi yang kita terima pada umumnya merupakan sebagian kecil dari
seluruh apa yang sebelumnya ada didalam pikiran pemakai perpustakaan, dalam memberi strategi kepuasan pemakai perpustakaan, Syihabuddin
Qalyubi dkk, 2003:204-205. terdapat tiga kunci utama sebagai berikut :
commit to user 22
1. Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pemakai serta
memahami tipe-tipe pemaki perpustakaan. 2.
Pengembangan database yang lebih akurat, termasuk data kebutuhan dan keinginan setiap segmen pemakai dan perubahan
kondisi.
3. Pemanfaatan informasi-informasi yang diperoleh dari riset pasar
dalam suatu kerangka strategi.
Adapun tipe-tipe pelanggan menurut loyalitas adalah sebagai berikut : 1.
Prospek
prospect
Yaitu orang-orang yang mengenal bisnis jasa suatu perpustakaan, tetapi belum pernah masuk ke perpustakaan serta belum pernah
memanfaatkan dan membeli jasa perpustakaan. 2.
Pembelanja
Shoppe
Yaitu prospek yang telah yakin untuk mengunjungi perpustakaan tersebut, paling tidak satu kali.
3. Pelanggan
Yaitu orang yang membeli produk atau jasa perpustakaan. 4.
Klien
Client
Yaitu orang yang secara rutin memanfaatkan jasa perpustakaan. 5.
Penganjur
Advocate
Yaitu pemakai yang sedemikian puasnya dengan produk atau jasa perpustakaan sehingga pemakai perpustakaan akan menceritakan
kepada sispapun. Beberapa strategi untuk memuaskan pemakai perpustakaan antara
lain sebagai berikut :
commit to user 23
1. Strategi pemasaran yang berupa relationship marketing, yaitu
strategi dimana transaksi pertukaran petugas dengan pemakai perpustakaan berkelanjutan, dalam arti tidak berakhir setelah
transaksi jasa
selesai.
Relationship
marketing dapat
diimplementasikan dengan cara membentuk customer database, yaitu daftar nama pemaaki perpustakaan dalam jangka panjang
dianggap perlu dibina. Cara lain ialah dengan melakukan
frequency marketing
, yaitu usaha untuk mengidentifikasi, memelihara dan meningkatkan hasil pemaki terbaik melalui
hubungan jangka panjang yang interaktif dan bertambah nilai. 2.
Strategi superior
customer service
, yaitu menawarkan pelaayanan yang lebih baik daripada pesaing. Biasanya
pemakai perpustakaan mendapatkan manfaat besar dari pelayanan
superior
tersebut. 3.
Strategi yang berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan pelanggan yang akan menjadi sumber dinamisme
penyempurnaan mutu produk jasa dan kinerja perpustakaan. 4.
Strategi penanganan keluhan yang efisien dengan cara menyelesaikan penanganan keluhan secara baik sehingga
pemakai perpustakaan menjadi puas. 5.
Strategi peningkatan kinerja perpustakaan. Disisi lain, kepuasan pelanggan selalu berhadapan dengan
masalah keluhan. Selalu saja masih terdapat keluhan terhadap
commit to user 24
perpustakaan walaupun pustakawan sudah memalsimalkan memberi pertilongan penyediaan informasi. Cara yang dapat
digunakan untuk menangani keluhan adalah sebagai berikut : 1.
Empati terhadap pelanggan yang marah. Dalam menghadapi pemakai perpustakaan yang sedang marah
atau kesal,
kita perlu
bersikap empati
dengan mendengarkankeluhan mereka dan berusaha memahami situasi
yang dirasakan oleh pemakai tersebut. 2.
Kecepatan dalam menangani keluhan. Keluhan dapat ditangani dengan cepat sehingga keluhan
pemakai perpustakaan akan reda. Apabila kita menangani keluhan pemakaidengan cepat, besar kemungkinan tersebut
akan puas dan akan kembali ke perpustakaan. 3.
Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan atau keluhan. Perpustakaan harus memperhatikan aspek
kewajaran dalam hal biaya dan kinerja jangka panjang sehingga akan terjadi situasi win win solution pemakai dan
perpustakaan sama-sama diuntungkan. 4.
Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perpustakaan. Aspek kemudahan menjadi sangat penting bagi pemakai
untuk menyampaikan komentar, saran, kritis, pertanyaan, dan keluhannya. Metode komunikasi diharapkan menjadi metode
yang mudah dan tidak mahal. Realisasi dari kemudahan
commit to user 25
komunikasi tersebut, antara lain tersedianya
e-mail
dan
homepage
di
world wide web
WWW serta saluran telepon khusus atau
hotline service. 2.2.10
Senayan Library Management System
SLIMS Senayan, atau nama lengkapnya
Senayan Library Management System
SLIMS, adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan
library management system
sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL. v3. Senayan adalah
Open Source Software
OSS berbasis web untuk memenuhi kebutuhan automasi perpustakaan
library automation
skala kecil hingga skala besar. Dengan fitur yang lengkap, Senayansangat cocok digunakan bagi perpustakaan yang memiliki koleksi, anggota dan
staf banyak di lingkungan jaringan, baik itu jaringan lokal intranet maupun Internet. Aplikasi web yang dikembangkan oleh tim dari pusat
informasi dan humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL,
dan pengontrol versi Git. Senayan berukuran kecil dan sangat mudah dipasang dikomputer,
baik yang memakai sistem operasi Linux maupun Windows. “besar seluruh file program, trmasuk program linux, kurang dari 1 gigabita,” kata
Arie saat menjaga gerai senayan di pameran
Global Conference on Open Source
. Meski dibangun di atas platform GNULinux, Senayan bisa berjalan hampir disemua sistem operasi komputer, termasuk Windows dan
Unix. Untuk memudahkan interaktivitas pengguna, aplikasi ini juga
commit to user 26
memakai teknologi AJAX
Asynchronous JavaScrip
and XML untuk tampilannya diperamban. Beberapa software bersumber terbuka lain juga
dipasang di senayan untuk memperkaya fiturnya, seperti genbarcode untuk pembuatan barcode, PhpThump untuk menampilkan gambar, dan
tinyMCE untuk penyuntingan teks berbasis web. Yang terpenting Senayan dirancang sesuai dengan standar
pengelolaan koleksi perpustakaan, misalnya standar pengatalogan yang memenuhi syarat
Anglo-American Cataloging Rules
. Standar ini umum dipakai di seluruh dunia. “Karena yang mengembangkan adalah para
pustakawan, kami berani menjamin bahwa aplikasi ini sesuai dengan standar yang dibutuhkan pustakawan didunia kerjanya,” kata Hendro.
http:kamerad69.blogspot.com20100304senayan-library-management- system-slims.html
Senayan dapat membantu pihak manajemen untuk membuat kebijakan pengadaan atau sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan
suatu kebijakan bagi perpustakaan. Semua kegiatan ini mungkin dilakukan dengan menggunakan menu-menu yang ada di Senayan. Berikut
ini menu-menu yang disediakan Senayan, lengkap dengan penjelasan dari fungsi yang dimiliki setiap menu :
1.
Online Public Access Catalog
OPAC Ketika membuka atau mengoperasikan perangkat lunak ini, maka
pertama kali pengguna akan dibawa ke halaman depan perangkat lunak yang berfungsi sebagai OPAC
Online Public Access Catalog
.
commit to user 27
OPAC merupakan menu atau fasilitas yang disediakan untuk pengguna atau pengunjung perpustakaan. OPAC berfungsi sebagai
alat bantu bagi pengguna perpustakaan untuk menulusur koleksi yang dimiliki perpustakaan. OPAC sama maknanya dengan katalog
online
.
2. Bibliography
Bibliografi
merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengelolahan koleksi perpustakaan. Melalui menu ini,
pustakawan dapat melakukan kegiatanmemasukkan data bibliografi koleksi, memasukkan nomor barcode koleksi, editing data
bibliografi
koleksi, cetak label koleksi, cetak barcode koleksi dan fasilitas impor dan ekspor data yang sangat bermanfaat dalam kegiatan
backup dan migrasi data.
3. Circulation
Circulation
merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan layanan sirkulasi seperti peminjaman, pengembalian,
perpanjangan dan memesan koleksi yang sedang dipinjaman oleh penguna lain. Selain itu melalui menu ini pustakawan juga
dapat menetapkan aturan peminjaman, sejarah peminjaman dan daftar anggota yang terlambat mengembalikan koleksi yang
dipinjam.
4. Membership
Membership
merupakan menu yang digunakan untuk melakukan manajemen anggota perpustakaan. Melalui menu itu pustakawan dapat
commit to user 28
melakukan input data anggota, mengatur tipe anggota, cetak kartu anggota perpustakaan serta ekspor dan impor data anggota
perpsutakaan.
5. Master File
Master File merupakan menu yang digunakan untuk menajamen data
master seperti data penerbit, pengarang, kota terbit dan subjek. Apabila pengguna Senayan telah mengisi data pengarang, penerbit, kota terbit
dan subjek maka ketika pengguna tersebut memasukkan data
bibliografi
koleksi melalui
bibliografi
, pengguna tersebut tidak perlu mengetikan nama pengarang, subjek, penerbit dan kota terbit.
Pengguna tersebut cukup memilih nama pengarang, penerbit, kota terbit atau subjek.
6. Stock Take
Stock take
merupakan menu yang digunakan untuk melakukan kegiatan
stock opname
. Dengan menggunakan menu ini pengelola perpustakaan berusaha untuk mencocokkan data koleksi yang ada di
dalam database Senayan dengan kondisi riil koleksi di rak.
7. System
Menu
system
merupakan menu yang disediakan oleh pengembangan Senayan untuk melakukan kegiatan mengaturan terhadap perangkat
lunak secara umum. Dengan menfaatkan menu ini penggunakan dapat membubuhkan identitas perpustakaan, mengatur bahasa pengantar dan
melakukan backup database Senayan.
commit to user 29
8. Reporting
Reporting
merupakan menu yang menyediakan berbagai laporan terkait dengan aktivitas perpustakaan dalam memanfaatkan Senayan
sebagai perangkat lunak otomasi. Berbagai laporan yang disajikan dalam menu
reporting
antara lain adalah laporan jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan, laporan transaksi peminjaman, laporan anggota
perpustakaan yang terlambat mengembalikan buku dan laporan pengunjung perpustakaan.
9. Serial Control
Serial Control merupakan menu yang disediakan untuk melakukan
kegiatan pengelolaan koleksi terbitan berkala.
10. Union Catalog Server
Union Catalog Server
merupakan fasilitas atau menu yang disediakan Senayan untuk membangun katalog induk antar pengguna Senayan.
11. Counter Visitor
Counter Visitor
merupakan menu atau fasilitas yang fungsinya sama dengan presensi. Dengan menu atau fasilitas ini pengelola
perpustakaan dapat memantau jumlah pengunjung yang masuk ke dalam perpustakaan. Fasilitas menu
Counter Visitor
yang disediakan Senayan ini sangat membantu dalam manajemen perpstakaan. data
jumlah pengunjungyang mengunjungi perpustakaan dapat tercatat atau terdeteksi di dalam menu
Contunter Visitor
, sehingga menu ini sangat berperan penting di dalam kebutuhan informasi mengenai pengunjung
commit to user 30
perpustakaan. Sebagai perangkat lunak yang termasuk dalam
kategori free open source software
. http:arabica.blogdetik.comindex.php20100804slims-senayan-
library-management-system-sebagai-solusi-gratis-pengembangan- perpustakaan-digital-di-seluruh-indonesia.
commit to user 31
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN STIKES ‘AISYIYAH
SURAKARTA
3.1 Sejarah Singkat