Tujuan ini baru dapat direalisasikan bila terdapat kerjasama diantara pimpinan dan bawahannya. Kerja sama tersebut dibutuhkan karena terbatasnya
kekuatan fisik, mental, dan waktu. Seorang pimpinan harus mempunyai keinginan untuk memimpin dan menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi
dirinya sendiri. Pimpinan yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar-benar
difungsikan untuk memenuhi tujuan jangka panjang mereka, bukan menyia- nyiakan sumber daya mereka yang langka.
B. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan
perilaku para anggota organisasibawahannya Nawawi, 2003:115 Beberapa gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sentralistik sebagai
satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebagai faktor
terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.
Universitas Sumatera Utara
3. Gaya Kepemimpinan Bebas Laissez Faire atau Free-Rein Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota
organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian
petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.
C. Motivasi Kerja
Menurut John R. Hook, 2006:15 motivasi yaitu : mengerjakan sesuatu lebih dari apa yang seharusnya dikerjakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah : dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas perbuatan nya. Banyak teori tentang motivasi dan penemuan riset yang mencoba
menjelaskan hubungan antara perilaku dan hasilnya. Menurut teori ERG Aldefer, setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu hirarki yang
meliputi tiga perangkat kebutuhan yaitu : 1. Eksistensi
: kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti makanan,air,udara, upah, dan kondisi kerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Keterkaitan : kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan social dan
hubungan antara pribadi yang bermanfaat. 3. Pertumbuhan
: kebutuhan dimana individu merasa puas dengan suatu kontribusi sumbangan yang kreatif dan produktif.
Ada banyak teori motivasi dan hasil riset yang berusaha menjelaskan tentang hubungan antara perilaku dan hasilnya. Teori-teori yang menyangkut
motivasi dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu : 1. Teori kepuasan content theories , menekankan pada faktor-faktor dalam
diri seseorang yang menguatkan energize, mengarahkan direct, mendukung sustain dan menghentikan stop perilaku.
2. Teori proses process theory, yang menguraikan dan menganalisis bagaimana perilaku itu dikuatkan, diarahkan, didukung dan dihentikan.
Memotivasi orang lain bukan sekedar mendorong atau bahkan memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang
melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan
sesuatu karena didorong oleh motivasi www.google.com. Menurut Sardiman www.google.com, motivasi yang diberikan
digolongkan menjadi dua bagian yaitu : 1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif daya penggerak yang menjadi aktif atau berfungsinya sudah tidak perlu dirangsang dari luar, karena di dalam diri sendiri
tiap individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang menggerakkan seseorang untuk
melakukan sesuatu yang bersumber pada suatu kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi.
D. Usaha-usaha pemimpin terhadap motivasi