Dian Puspitasari, 2014 LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN
NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ini tentunya berkaitan dengan bahwa segala aktivitas yang dilakukan seringkali dilaksanakan pada siang hari.
c Latar Sosial
Latar sosial dalam cerita ini tidak dijelaskan secara eksplisit. Untuk melihat latar sosial secara menyeluruh, maka diperlukan
analisis interaksi dari setiap individu dengan tokoh lainnya atau warga sekitarnya.
Jika dilihat dari kata Mbah Kuwu Cerbon, dapat dilihat bahwa tokoh ini erat dengan daerah Cirebon. Mbah Kuwu Cerbon yang
mempunyai nama lain Pangeran Cakrabuana adalah pendiri Keraton Pakungwati, cikal bakal Keraton Kasepuhan di Cirebon. Dari
panggilannya pula, Mbah Kuwu Cerbon dapat dikatakan memiliki status sosial yang tinggi di masyarakat tempat ia berasal.
b. Analisis Konteks Penuturan 1 Konteks Budaya
Konteks penuturan dalam teks legenda Nyi Mas Gandasari III ini lebih dominan menggunakan bahasa Indonesia, tetapi ada sedikit yang
menggunakan bahasa Cirebon bebasan. Dapat dikatakan bahwa bahasa yang digunakan di sini adalah campuran. Bahasa Cirebon bebasan dalam
cerita ini disampaikan dalam bentuk dialog antara anak dan ayahnya, sehingga bahasanya pun halus karena ditujukan kepada orang yang
dihormati atau kepada orang tua.
2 Konteks Situasi
Teks legenda Nyi Mas Gandasari ini dituturkan oleh Mas Opan yang masih punya keturunan darah biru dari Keraton Kaprabonan. Cerita ini
disampaikan pada 28 November 2015 di Art Gallery Narada yang berada di daerah Sangkanhurip Kuningan. Hawa kebudayaan sangat terlihat
kental di sana sehingga Mas Opan pun sangat terbuka untuk hal-hal
Dian Puspitasari, 2014 LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN
NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sejarah dan kebudayaan. Art Gallery Narada tersebut terdapat topeng- topeng dari seluruh Indonesia, ada pula baju adat dari berbagai suku di
Indonesia, ada patung pewayangan, ada pusaka, dan berbagai lukisan. Art Gellery Narada sudah ada sejak dua tahun yang lalu, dan Mas Opan
termasuk salah satu pengurus di sana. Setelah selesai menuturkan cerita Nyi Mas Gandasari, Mas Opan memperlihatkan tiga koleksi pusaka
miliknya. Suasana ketika cerita legenda Nyi Mas Gandasari dituturkan di lantai dasar dengan ruangan yang cukup besar. Lingkungan di tempat
tersebut dihiasi dengan pemandangan alam sehingga udara pun terasa sejuk.
c. Analisis Fungsi
1 Sistem Proyeksi
Dalam legenda Nyi Mas Gandasari Varian III ini terdapat sistem proyeksi diri yang berkaitan dengan pentingnya seseorang mendapatkan
pendidikan apapun latar belakangnya, karena bagaimanapun juga mendapatkan pendidikan adalah hak semua orang. Hal itu dapat dilihat
dari kutipan berikut ini. Di tempat Ki Gede Panuragan, anak tersebut dididik, dilatih
bermacam-macam ilmu.
Proyeksi lain yang dapat ditemukan dari cerita Nyi Mas Gandasari Varian III ini adalah bahwa pada zaman manapun juga sifat manusia
pada dasarnya memiliki kesamaan. Ketamakan, kesombongan, kerendah hatian, selalu ada, tanpa bisa dihindari. Hal ini dapat dilihat dari kutipan
berikut ini. Syeh Gentong menghampiri dan berkata, “Permainannya
bagus sekali, Nak. Boleh tidak saya mencobanya.” “Jangan Ki, ini permainan berbahaya.”
Ujaran tokoh Syeh Magelung yang mengatakan bahwa, “Jangan
Ki, ini permainan berbahaya.” secara tersirat apabila dikaitkan dengan
Dian Puspitasari, 2014 LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN
NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
situasi teks secara keseluruhan mengandung makna enganggap orang lain lebih rendah dari dirinya. Suatu sistem proyeksi yang tidak lekang
dimakan zaman. Kemudian kutipan lain dalam teks tersebut di atas yang berkaitan
dengan sistem proyeksi adalah peristiwa ketika Nyi Mas Gandasari memiliki ketertarikan terhadap Syeh Magelung, suatu situasi yang
sinkron dengan keadaan pada zaman manapun juga, bahwa ketertarikan terhadap seseorang atau sesuatu adalah sebuah hal yang lumrah terjadi
yang berasal dari naluriah seorang manusia sebagai makhluk hidup yang diberi akal, pikiran, dan hati.
2 Sistem Pengendali Sosial
Pengendali sosial yang dapat kita lihat dalam teks ini berkaitan dengan keharusan seseorang yang telah beranjak dewasa untuk segera
menikah, khususnya wanita. Hal ini dapat dilihat dari kutipan teks berikut ini.
Di tempat Ki Gede Panuragan, anak tersebut dididik, dilatih bermacam-macam ilmu. Setelah dewasa, anak tersebut
dipanggil oleh Mbah Kuwu Cerbon. “Sudah nok, kamu sudah saatnya talak rama
”, tutur Mbah Kuwu Cerbon.
3 Alat Pendidikan
Sebuah teks juga acapkali mengandung fungsi sebagai alat pendidikan, baik itu ditampilkan secara eksplisit maupun implisit. Dalam
teks ini kita dapat menemukan sebuah pelajaran bahwa hubungan antara seseorang dengan orang lain, atau dinamakan dengan silaturahmi adalah
suatu nilai penting yang seyogianya harus kita lestarikan, karena bagaimanapun juga konsep silaturahmi, adalah sebuah konsep budi luhur
yang lekat dengan situasi “budaya timur” yang menjalani kehidupannya secara sosial, saling mengenal antara satu dengan yang lainnya, tidak
individualistis. Hal ini bisa kita lihat dalam kutipan berikut ini. Pada saat itu Mbah Kuwu Cerbon pulang dari menunaikan
ibadah haji. Sebelum pulang ke tanah Jawa, Mbah Kuwu
Dian Puspitasari, 2014 LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN
NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Cerbon mampir ke Aceh dan bertemu dengan Sultan Maulana Malik Ibrahim yang mempunyai seorang anak perempuan
yang masih kecil.
Kutipan lain yang membawa kita pada sebuah fungsi pendidikan lain adalah,
Di tempat Ki Gede Panuragan, anak tersebut dididik, dilatih bermacam-macam ilmu.
Pendidikan adalah sebuah hal yang paling penting dan harus senantiasa menempati urutan nomor satu dalam kehidpan seorang
manusia. Pada dasarnya seorang manusia adalah sebuah makhluk yang sejak lahir merupakan makhuk yang tak terlepas dari pelatihan
pendidikan, baik itu pendidikan yang bersifat nonformal, yang dimulai dari pendidikan di dalam keluarga, lingkungan sekitar, sampai dengan
pendidikan formal yang didapatkan dari sekolah.
4 Pengesahan Budaya
Teks legenda Nyi Mas Gandasari tentunya berfungsi sebagai pengesahan budaya. Walaupun dimunculkan secara tersirat, akan tetapi
teks ini penuh dengan pengesahan budaya salah satu daerah, yaitu Cirebon. Hal ini dapat kita lihat dari kehadiran beberapa tokoh yang ada
dalam cerita ini. Salah satunya adalah Mbah Kuwu Cerbon, yang bahkan dari namanya saja sudah dapat kita simpulkan bahwa ia adalah tokoh
yang berasal dari daerah Cirebon. Kemudian ada sosok tokoh Sunan Gunung Jati, yang menjadi
salah satu wali dan dimakamkan di Cirebon, yang secara otomatis berasal dari kebudayaandaerah Ciebon.
5 Hiburan
Teks legenda Nyi Mas Gandasari dapat berfungsi sebagai media hiburan. Media hiburan yang dimaksud di sini, yaitu dari teks tersebut
dapat dibuat sebuah pagelaran seperti yang pernah dilakukan pada acara
Dian Puspitasari, 2014 LEGENDA NYI MAS GANDASARI DI KABUPATEN CIREBON: ANALISIS STRUKTUR, KONTEKS, FUNGSI, DAN
NILAI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ulang tahun Kota Cirebon. Dari pagelaran tersebut masyarakat Cirebon dapat menikmati cerita legenda Nyi Mas Gandasari dalam bentuk audio
visual.
d. Analisis Nilai